PENCARIAN (SEARCHING)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
Advertisements

Pencarian ( Searching)
BAB III – ARRAY STATIS II
Desain Dan Analisis Algoritma
Kompleksitas Algoritma
Algoritma dan Struktur Data
ARRAY 1 DIMENSI #10 STIKOM Searching Pengantar Manfaat Inisialisasi
Algoritma dan Struktur Data
Searching.
SEARCHING ( PENCARIAN )
Algoritma Divide and Conquer
Bahan Kuliah IF3051 Strategi Algoritma Oleh: Rinaldi Munir
BAB 9 S e a r c h i n g.
Searching Alpro-2.
SEARCHING ARRAY.
Struktur Data (Data Structure) – IS 2313
Algoritma dan Struktur Data
STRUKTUR DATA (2) searching array
Algoritma & Struktur Data-II SEARCHING
ARRAY SESI 2.
Matakuliah : T0456 ~ Algoritma dan Metode Object Oriented Programming
PENCARIAN (SEARCHING)
Algoritma & Struktur Data Searching Evangs Mailoa.
Sulidar Fitri, M.Sc Lab Meeting 13 Maret 2014
Searching Pertemuan ke 15..
MATEMATIKA DISKRIT Kompleksitas Algoritma Kelompok 9
Algoritma dan Struktur Data
Searching.
Searching Pada suatu data seringkali dibutuhkan pembacaan kembali informasi (retrieval information) dengan cara searching. Searching adalah pencarian data.
Pencarian Data Nurdiansah PTIK 09 UNM.
Algoritma & SD II Binary Search.
Algoritma dan Struktur Data
Pertemuan 3 ALGORITMA & FUNGSI KOMPLEKSITAS
Algoritma dan Struktur Data
Pertemuan-2 Kriteria kebaikan suatu algoritme Correctness
SEARCHING ARRAY.
Pertemuan 10 DIVIDE And CONQUER Lanjutan ….
Algoritma Divide and Conquer (Bagian 2) Wahyul Wahidah Maulida, ST.,M.Eng.
CS1023 Pemrograman Komputer Lecture 20 Array / Tabel [2]
Pertemuan 11 STRUKTUR SEARCHING.
STRUKTUR DATA (2) searching array
Algoritma Pencarian (searching)
KUG1C3 Dasar Pemrograman
Algoritma dan Struktur Data
KUG1A3 Algoritma& Pemrograman
KUG1A3 Algoritma& Pemrograman
Bahasa Pemrograman Dasar Pertemuan 12
Oleh : Agus Priyanto, M.Kom Norma Amalia, M.Eng
Pencarian pada Array Tim PHKI Modul Dasar Pemrograman
Struktur data Oleh: Tim Struktur Data IF ARRAY STATIS.
Algoritma Divide and Conquer
Searching.
PENCARIAN INTERPOLASI
STRUKTUR DATA Array Statis.
Algoritma dan Struktur Data
Teknik Informatika - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Data Structure + Algorithm = Program
STRUKTUR DATA searching array
MATERI PERKULIAHAN ANALISIS ALGORITMA
SEARCHING (PENCARIAN)
STRUKTUR DATA Array Statis.
SEARCHING.
Kompleksitas Algoritma
STUKTUR DATA “Sequential Search and Binary Search”
Algoritma dan Struktur Data
Sistem Berkas 2. ORGANISASI FILE.
STRUKTUR DATA (2) searching array
SEARCHING Universitas Dian Nuswantoro Semarang 12/7/2018.
STRUKTUR DATA (2) searching array
RUMUS mencari Nilai Rata-rata : =AVERAGE(…,…,…,).
Transcript presentasi:

PENCARIAN (SEARCHING)

PENGERTIAN SEARCHING Searching merupakan suatu proses pencarian data pada sejumlah data yang ada. Setelah proses pencarian dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu data yang dicari ditemukan (successful) tidak ditemukan (unsuccessful).

TEKNIK SEARCHING Contoh teknik pencarian : pencarian sekuensial (sequential search) pencarian biner (binary search). Perbedaan dari dua teknik ini terletak pada keadaan data. Pencarian sekuensial digunakan apabila data dalam keadaan acak atau tidak terurut. pencarian biner digunakan pada data yang sudah dalam keadaan urut.

Sequential Searching (Pencarian berurutan) Merupakan metode pencarian yang paling sederhana. Pencarian berurutan menggunakan prinsip sebagai berikut : data yang ada dibandingkan satu per satu secara berurutan dengan yang dicari sampai data tersebut ditemukan atau tidak ditemukan.

Lanjutan… Kemungkinan terbaik (best case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terdepan (elemen array pertama) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat sebentar (minimal). Kemungkinan terburuk (worst case) adalah jika data yang dicari terletak di indeks array terakhir (elemen array terakhir) sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian data sangat lama (maksimal).

Ilustrasi Sequential Searching Mencari posisi data dengan nilai 3. key=3; Data[4]=3 sama dengan key=3 maka data ditemukan dan diberikan nilai pengembalian i (posisi) dan proses dihentikan.

Pencarian Biner (Binary Search) Salah satu syarat agar pencarian biner dapat dilakukan adalah data sudah dalam keadaan urut. Dengan kata lain, apabila data belum dalam keadaan urut, pencarian biner tidak dapat dilakukan. Contoh : saat ingin mencari suatu kata dalam kamus

Pencarian Biner (Binary Search) Prinsip dari pencarian biner dapat dijelaskan sebagai berikut : Data diambil dari posisi 1 sampai posisi akhir N Kemudian cari posisi data tengah dengan rumus: (posisi awal + posisi akhir) / 2 Kemudian data yang dicari dibandingkan dengan data yang di tengah, apakah sama atau lebih kecil, atau lebih besar? Jika lebih besar, maka proses pencarian dicari dengan posisi awal adalah posisi tengah + 1 Jika lebih kecil, maka proses pencarian dicari dengan posisi akhir adalah posisi tengah – 1 Jika data sama, berarti ketemu. Demikian seterusnya sampai data tengah sama dengan yang dicari.

Ilustrasi Binary Searching Contoh Data: Misalnya data yang dicari 17 Karena 17 > 15 (data tengah), maka: awal = tengah + 1 Karena 17 < 23 (data tengah), maka: akhir = tengah – 1 Karena 17 = 17 (data tengah), maka KETEMU!

KOMPLEKSITAS WAKTU Kasus terbaik Tmin(n) = 1 Kasus terburuk Sequential Search Binary Search Kasus terbaik Tmin(n) = 1 Kasus terburuk Tmax(n) = n Tmax(n) = 2log n Kasus rata-rata Tavg(n) = (n+1)/2 100 elemen 1000 elemen 10.000 elemen Sequential Search (average) 50 500 5000 Binary Search (worst case) 2log 100=7 2log 1000=14 2log 1000=20