Bab 1 PENDAHULUAN ASAL-USUL JURNALISME DEFINISI-DEFINISI JURNALISME JURNALISTIK DAN PUBLISISTIK RUANG LINGKUP JURNALISME PENDEKATAN ILMIAH JURNALISME
Apakah ada perbedaan jurnalisme dengan jurnalistik? Sering kali tidak dibedakan
Arti Secara Harfiah: “jurnal” (journal) = laporan atau catatan “jour” (Prancis)= “hari” (day) “du jour” (Yunani) = hari kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan.
Isme = paham (tentang tingkah laku khas seseorang/kelompok tertentu) Jurnalisme = paham tentang “kejurnalan”/tentang pelaporan/tentang kepenulisan Jurnalistik = menunjuk pada proses kegiatan Jurnalisme = menunjuk pada orang sekelompok (yang melakukan kegiatan melaporkan/mencatat)
Arti Secara konsep: Proses jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis). Teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara. Ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.
ASAL-USUL JURNALISME Istilah munculnya kata jurnalisme bisa ditelusuri pada zaman pemerintahan Julius Caesar (100-22 SM) di Romawi kuno Journal (Perancis), diurnal (latin) Acta Diurna (dikeluarkan pertama kali 59 SM) sebuah buletin yang ditulis tangan dan berisi ulasan kejadian sehari-hari di masyarakat. Acta Diurna terbit di Romawi kuno, dan menjadi cikal bakal surat kabar. Acta Diurna artinya peristiwa sehari-hari
Penerbitan zaman Julius caesar Acta Diurna. Media yang memuat keputusan-keputusan dari rapat rakyat dan kejadian-kejadian lainnya. Acta Diurna ini ditulis setiap hari dan isinya tidak hanya berita-berita besar, akan tetapi juga berita-berita kecil yang dapat menimbulkan perhatian umum. Acda Senatus. Media yang berisi laporan-laporan singkat mengenai persidangan Senat dan keputusan-keputusan yang diambilnya.
Awalnya budak membaca untuk majikan, lalu muncul kelompok independen yang bertugas menyampaikan informasi yang dibaca yang disebut Diurnarii (Diurnarius). Munculnya Acta Diurna dan Acta Senatus Masa Jurnalis Pra Jurnalis (Primary Techniques ) =masa dimana dalam proses penyampaian pernyataan belum terdapat usaha pencatatan sehari-hari secara teratur dan semata-mata hanya menggunakan kata-kata terucapkan. Masa Jurnalis (Secondary Techniques )= penggunaan alat-alat komunikasi yang memudahkan proses pengumuman (publisistik) penggunaan tulisan atau cetakan.
DEFINISI-DEFINISI JURNALISME Lihat buku Jurnalisme Masa Kini, PT Rajagrafindo Persada, J akarta, 2009, halaman 6-10
JURNALISTIK DAN PUBLISISTIK Publisistik Publiziztik (Jerman/ publicirn Jerman Kuno) Publicare (Latin) = mengumumkan Walter Hageman (Ton Kertopati, 1986) mengatakan bahwa publisistik adalah offentlichen aussage (pernyataan umum atau pengumuman).
Publisistik adalah istilah khas yang muncul di Eropa Jurnalistik/jurnalisme adalah istilah yang populer di Amerika. (Keduanya mempunyai arti sama juga).
Wilhem Bauer dalam bukunya Einfuhrung in das Stadium desGeschichte (1921) mengatakan publisistik adalah pengumuman-pengumunan tertulis atau berupa gambar-gambar; yang; 1) secara terang-erangan mendukung suatu kecenderungan tertentu, dan 2) direncanakan dengan maksud untuk mempengaruhi umum. Hans Traub dalam bukunya Zeitung, Film Rundfunk Die Notwendigkeit ihrer unkeitlichen Betrachtung (1933) publisistik adalah bermacam-macam pengumuman dan pemberitaan yang bersifat umum, yang ditujukan untuk mempengaruhi jiwa dan mencapai suatu tujuan tertentu. Kesimpulan publisistik berarti mengumumkan.
RUANG LINGKUP JURNALISME Jurnalisme Cetak (surat kabar, tabloid, majalah) Jurnalisme Siaran (TV, radio) Jurnalisme Online
PENDEKATAN ILMIAH JURNALISME Usaha manusia untuk mendekati objek studi sampai mengerti dengan mempergunakan medote-metode ilmiah tertentu. Metode ilmiah tersebut bisa dirinci dengan melihat definisi yang dikemukakan.
Walter Hageman ada tiga unsur yang bisa didekati secara ilmiah: Jurnalisme sebagai sebuah ajaran. Jurnalisme sebagai sebuah pernyataan. Jurnalisme sebagai sebuah isi kesadaran aktual.
Prinsip, fakta, hukum (law), hipotesis dan generalisasi. Prinsip adalah kebenaran dasar yang bersifat umum. Contohnya, komunikasi seseorang berhasil jika mendapat respon sebagaimana yang kita kehendaki. Sebuah berita bisa dikatakan berdampak bagi individu jika dalam individu terjadi sebuah perubahan (kognitif, afektif, psikomotorik/konatif). Fakta adalah suatu kejadian yang nyata, sesuatu yang benar-benar telah terjadi. Berita adalah sebuah fakta yang tekah terjadi. Contohnya, Jokowi-Ahok terpilih menjadi Gubernur –Wakil Gubernur DKI 2012-2017 adalah sebuah fakta. Hukum (law) adalah pernyataan matematis tentang sesuatu yang bersifat seragam atau umum. Contohnya, 1 meter sama dengan 39,37 inci adalah sistem metrik dari hukum dan berat benda. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang diusulkan sebagai sebuah keterangan terhadap sejumlah fakta atau sebagai keterangan mengenai suatu fenomena yang belum dinyatakan sebagai kebenaran. Misalnya, jurnalis adalah orang yang selalu bekerja dengan landasan moral. Generalisasi adalah pernyataan bahwa sesuatu berlaku atau benar bagi seluruh anggota dari suatu golongan karena hal tadi ternyata berlaku benar atau benar bagi golongan tadi. Misalnya tiap jurnalis akan mati.