PENGANTAR JURNALISTIK Definisi Etimologi, journ (Perancis)  catatan,laporan harian F. Fraser Bond (1961)  segala bentuk yang membuat berita.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Advertisements

MATERI PEMBELAJARAN PKN SMA KELAS XII SEMESTER 2
MEDIA RELATIONS DALAM KEHUMASAN
MK Manajemen Industri Media Cetak Oleh Usman Yatim
KELAS XII IPA - SEMESTER 1
MELEK MEDIA (MEDIA LITERACY) 1. Informasi dipandang penting; 2. Pers berkewajiban memenuhi keinginantahu publik; 3. Sosialisasi tentang media perlu untuk.
STANDAR KOMPETENSI MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN, FUNGSI DAN PERAN, SERTA PERKEMBANGAN.
Media Relation Media Massa.
Fungsi Media Massa Bagi Organisasi
Peranan Pers dalam Kehidupan Masyarakat Demokratis
Bimbingan Teknis Peningkatan Kemampuan Penulisan Berita Kampus Bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Tahun 2014, 3 Desember.
KEMERDEKAAN MENGELUARKAN PENDAPAT
TEKNIK MENULIS TAJUK RENCANA
SEJARAH PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
SEJARAH PERS INDONESIA Masa Penjajahan Belanda – Orde Lama ( )
Bab 1 PENDAHULUAN ASAL-USUL JURNALISME DEFINISI-DEFINISI JURNALISME
BAB I PERS DAN JURNALISTIK Pertemuan 01
Jurnalistik Dalam Lintasan Sejarah
Dwiyatna Widinugraha, S.sos, M.A.
PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI
EDITING DAN PRODUKSI MEDIA CETAK
Jurnalistik dan Perkembangannya Dalam Ilmu Komunikasi
SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA
Hukum dan Etika Komunikasi. Ketentuan hukum dan etik yang mengatur komunikasi di Indonesia UUD 1945 KUHP UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999 UU Penyiaran.
BAB 3 PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI
MODUL 7 ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Sejarah Jurnalistik & Perkembangannya di Indonesia
SEJARAH DAN RUANG LINGKUP JURNALISME
Komunikasi massa. “Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet.” (Napoleon)
Media Massa dan Kejahatan
Karya Jurnalistik Pekerjaan Jurnalistik mencakup kegiatan: mencari, mengumpulkan, mengolah, menyunting, serta menyebarluaskan berita (news) dan pendapat.
Mata Kuliah : Jurnalistik 1
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Pengantar Ilmu Komunikasi
Berita.
Perkembangan media massa (media massa cetak) Majalah dan buku
DASAR-DASAR JURNALISTIK
Perkembangan Media Massa
Modul 2 Bentuk/jenis Jurnalistik
Sebagai Wartawan Sebagaimana dengan Bung Karno, Bung Hatta meyakini pentingnya peranan pers. Tidak banyak orang yang mengetahui betapa ampuhnya senjata.
Keberadaan Pers.
Pengertian JURNALISTIK
Modul 1 Pengertian jurnalistik
JURNALISTIK PENYIARAN
Mata Kuliah. : Komunikasi Internasional Materi
Modul 4 Tipologi Pers Dalam kapitalisme global, pers juga berupaya mencari keuntungan maksimal dengan pengeluaran minimal. Apapun bisa disajikan pers selama.
Universitas Esa Unggul
Media Massa dan Pembangunan Pedesaan
KOMUNIKASI MASSA Pertemuan 11
Media cetak di Indonesia
Modul 7 Jenis dan Wilayah Sirkulasi Pers
CITIZEN JOURNALISM Pertemuan 3.
PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRASI
Dinamika aktualisasi Pancasila sebagai dasar Negara dan pelaksanaan UUD 1945 Dinamika pelaksanaan UUD 1945.
LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
KOMPETENSI DASAR Menganalisis Pers yang bebas dan bertanggungjawab sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat demokratis di Indonesia.
Perkembangan Pers Indonesia
Ruang Lingkup Kegiatan Jurnalistik
Majalah TripNation “REKAM PERJALANAN NUSATARA”
Media Massa dan Pembangunan Pedesaan
SERI PRESENTASI JURNALISTIK OLAHRAGA 2015 Dr. Made Pramono, M.Hum.
SERI PRESENTASI JURNALISTIK OLAHRAGA 2015 Dr. Made Pramono, M.Hum.
MATERI KN KELAS XII SEMESTER 2
About The Author.
Sekilas Sejarah Citizen Journalism
Peranan Pers dalam Kehidupan Masyarakat Demokratis
SEJARAH TELEVISI DI INDONESIA
Muhammad Noor Hidayat MIKom
Jurnalistik dan Pers Selain komunikasi, istilah jurnalistik juga memiliki kaitan erat dengan istilah pers. Bahkan, jurnalistik sering diidentikkan dengan.
Medium Jurnalistik A.Hakikat Media Massa Media massa adalah alat atau sarana yang digunakan dalam penyampaian pesan dri sumber (komunikator) kepada khalayak.
Transcript presentasi:

PENGANTAR JURNALISTIK

Definisi Etimologi, journ (Perancis)  catatan,laporan harian F. Fraser Bond (1961)  segala bentuk yang membuat berita dan ulasan mengenai berita sampai pada kelompok pemerhati (buku An Introduction to Journalism) Astrid S. Susanto (1986)  kegiatan pencatatan dan atau pelaporan serta penyebaran kejadian sehari-hari Erik Hodgins, redatur majalah Time  pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan berpikir yang selalu dapat dibuktikan (Suhandang, 2004) Sumadiria (2008)  kegiatan menyiapkan, menyiapkan, mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya

Bentuk Jurnalistik Media cetak Newspaper Magazine Media elektronik Radio Media audiovisual Televisi

Produk BeritaOpiniEditorialFeature Jurnalistik Sastra

Sejarah Kelahiran Wartawan Pertama – Zaman Romawi, budak diberi tugas kumpulkan informasi, berita, menghadiri sidang senat, dan melaporkan hasil secara lisan dan tulis – 911 di Cina, muncul King Pau, surat kabar pemerintah Kaisar Quang Soo, 1351 terbit seminggu sekali, isi: keputusan rapat, musyawarah dari istana, terbit tengah hari, 1885 terbit tiap hari Di Eropa, 1605 Abraham Verhoeven, Belgia dapat izin cetak Nieuwe Tijdinghen, 1617 terbit 8—9 hari, 1620 terbit dengan nomor urut, 1629 berganti nama Wekelijksche Tijdinghen

Sejarah Di Jerman, 1609 terbit Avisa Relation Order Zeitung, terbit juga Relations oleh Johan Carolus Di Belanda, 1618 terbit Courante Uyt Italien en Duytschland oleh Caspar Van Hilten di Amsterdam Di Inggris, 1662 terbit Curant of General News Di Perancis, 1631 terbit Gasette de France Di Italia surat kabar baru terbit 1636

Era Penjajahan Di Indonesia, 1744 jurnalistik pers mulai dikenal 1776, terbit Vendu Niews di Jakarta 1854, terbit Bianglala untuk kaum pribumi, 1885 terbit Bromartani di Weltevreden 1856 terbit Soerat Kabar Bahasa Melajoe di Surabaya 1907, terbit Medan Prijaji, terbit mingguan, 1910 terbit harian, di Bandung, pelopor Tirto Hadisurjo/Raden Mas Djokomono, pelopor jurnalistik modern di Indonesia.

Era 1945— , jurnalistik berorientasi mengamankan kemerdekaan  bulan madu 1 Juli 1959, Dekrit Presiden, perusahaan pers harus memiliki Surat Izin Terbit, 1 Oktober 1958 sebagai hari kematian kebebasan pers Indonesia Parahnya, surat kabar harus berafiliasi dengan organisasi politik Klimaks, G30S PKI

Era Pasca-1965 Jacob Oetama  perubahan besar dunia jurnalistik Indonesia: – Peristiwa tegang pasca-G30S/PKI – Kebebasan pers menjadi lebih leluasa – Embrio sikap profesionelisme dalam redaksi dan manajemen Orde Baru – Awalnya bersahabat dengan pers – Akibat peristiwa Malari, 15 Januari 1974, mingguan Mahasiswa Indonesia di Bandung diberendel diikuti 11 penerbitan umum – 1978, 7 surat kabar harian ibu kota serentak ditutup – 1980, fungsi pers di bawah kendali pemerintah – Dikenal dengan era pers tiarap

Era Reformasi 21 Mei 1998, Soeharto turun diganti B.J. Habibie Kebebasan jurnalistik  kemerdekaan jurnalistik Departemen Penerangan, bentukan orde Baru, dibubarkan UU Pers No. 21 Tahun 1982  diganti UU Pers No. 40 Tahun 1999  siapa pun bisa menerbitkan dan mengelola pers, berhak mendirikan perusahaan pers berbentuk badan hukum Indonesia 1998—2003 pertumbuhan penerbitan pers pesat 70% gulung tikar pada tahun ketiga, 20% tahun keempat, dan 10% melewati tahun kelima Pers Indonesia Menggenggam Bara  Kompas 9 Februari 2005, jajak pendapat tentang fungsi pers, pornografi, kekerasan, gosip

Fungsi Utama 1.Informasi (to inform) 2.Edukasi (to educate) 3.Koreksi, Pengaruh (to influence) 4.Rekreasi/hiburan (to entertain) 5.Mediasi (to mediate) 6.Wilbur Schramm (1973)  Man, Messages, dan Media  pers adalah watcher, teacherm and forum

Karakteristik 1.Periodesitas  terbit secara teratur 2.Publisitas  ditujukan khalayak heterogen 3.Aktualitas  unsur kebaruan 4.Universalitas  keberagaman materi isi 5.Objektivitas  nilai etika, moral, sudut pandang

Tipologi Pers 1.Pers berkualitas  penyajian etis, moralis, intelektual 2.Pers populer  sesuai perkembangan zaman, cepat berubah, sederhana, tegas, enak dipandang, mudah dibaca, kaya warna, kompromi dengan tuntutan pasar 3.Pers kuning  eksploitasi warna, pendekatan SCC (sex, conflict, crime), sensasional, meledak-ledak

Jenis dan Wilayah Sirkulasi 1.Pers komunitas  satu/beberapa desa dalam kecamatan, komunitas warga sekolah, kampus 2.Pers lokal  kota 3.Pers regional  ibu kota provinsi 4.Pers nasional  berkedudukan di ibu kota, seluruh provinsi/sebagian besar 5.Pers internasional  hadir di sejumlah negara  Times, Newsweek, Internastional Herald Tribun edisi Eropa, Asia, Playboy

Pilar Penyangga Pers 1.Ideliasme 2.Komersialisme 3.Profesionalisme

Landasan Pers Nasional 1.Idiil  Pancasila 2.Konstitusional  UUD Yuridis Formal  UU Pokok Pers No. 40 Tahun 1999 untuk pers, UU Pokok Penyiaran No. 32 Tahun Strategis Operasional  redaksional media pers masing-masing, internal 5.Sosiologis Kultural  nilai norma sosial budaya agama 6.Etis Profesional  kode etik profesi