Mengelola Aktiva Lancar

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MANAJEMEN KAS.
Advertisements

MANAJEMEN KAS & SURAT BERHARGA
Pendanaan Aktiva Lancar
Derivatif dan Manajemen Risiko
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
2. Arus Dana Internasional
Application Audit Program
Pendanaan Jangka Pendek
SHORT TERM INVESTMENT & FINANCING
Mengelola Aktiva Lancar
Mengelola Aktiva Lancar
INVENTORY (Manajemen Persediaan)
MENGELOLA AKTIVA LANCAR
MENGELOLA AKTIVA LANCAR
PPERTEMUAN 6 RASIO AKTIVITAS.
Manajemen Investasi dan Pasokan Julius Nursyamsi
INVENTORY (Manajemen Persediaan) By: Andri Irawan S.Pd
Manajemen Kas Oleh Tomy Fitrio, SE, MM
MANAJEMEN KEUANGAN 1 STIE MUHAMMADIYAH JAKARTA
MANAJEMEN PIUTANG.
By. Ella Silvana Ginting, SE, M.Si
Manajemen kas.
MANAJEMEN KAS Asyari SE. MM STIE Muhammadiyah Jakarta.
Mengelola Aktiva Lancar
Manajemen Kas Dan Surat Berharga
Manajemen Keuangan Manajemen Piutang
Bab 16 Manajemen Kas dan Surat Berharga
MANAJEMEN PERSEDIAAN (Inventory Management)
Bab 17 Manajemen Piutang Jika perusahaan menjual barang secara kredit maka akan timbul piutang. Alasan perusahaan melakukan penjualan secara kredit: -
MANAJEMEN PIUTANG.
MANAJEMEN MODAL KERJA Modal kerja adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas,
MANAJEMEN KAS.
MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS
Rosyeni Rasyid dan Abel Tasman
MANAJEMEN KAS.
Siklus Piutang Dagang Tingkat piutang perusahaan dalam suatu periode bisa dipecah ke dalam dua hal: (1) Besarnya piutang rata-rata, dan (2) Rata-rata periode.
Manajemen kas.
Kasus Manajemen Piutang.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
Piutang.
Manajemen piutang dan manajemen persediaan
Manajemen kas.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Manajemen Piutang Pertemuan ke-9.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
PERTEMUAN KE-II SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
Manajemen Persediaan (Inventory Management)
Manajemen Kas & Surat Berharga Jangka Pendek
Analisis Modal Kerja 9th LECTURE.
2DF02 – Manajemen Keuangan 1
13 Anggaran Kas Pengertian, Faktor-faktor pengaruh dan Penyusunannya
DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak
Manajemen Persediaan Manajemen Keuangan 1.
Manajemen Piutang Manajemen Keuangan 1.
MANAJEMEN KAS.
Manajemen Modal Kerja Manajemen Keuangan 1.
MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
Manajemen Modal Kerja & Manajemen Kas
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
EDISI KEDELAPAN BUKU II EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
Penyusunan anggaran kas
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
MANAJEMEN KEUANGAN Dr. Lela Nurlaela Wati, SE.MM.
Manajemen Piutang Manajemen Keuangan 1. KELOMPOK 5 NAMA : ABDUL SALAM MUBAROK(1755O3OO2) JEFFRY BRYAN ROY. H( ) NANANG NUR SEHA( ) NINO.
MANAJEMEN KAS.
Inventory Management SCM-5
Transcript presentasi:

Mengelola Aktiva Lancar Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Terminologi Modal Kerja Modal kerja (working capital) adalah investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek-kas, sekuritas, persediaan, dan piutang. Modal kerja bersih (net working capital) = aktiva lancar – kewajiban lancar Modal kerja operasi bersih (net operating working capital) = aktiva lancar – kewajiban lancar yang tidak dikenakan bunga (utang lancar dan kewajiban akrual) Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Terminologi Modal Kerja Utang lancar terdiri atas utang dagang, utang wesel, utang jangka pendek berasal dari utang jangka panjang, gaji terutang serta pajak terutang. Kebijakan modal kerja adalah kebijakan- kebijakan perusahaan sehubungan dengan tingkat sasaran untuk masing-masing kategori aktiva lancar, dan bagaimana aktiva lancar akan didanai. Manajemen modal kerja mencakup penetapan kebijakan modal kerja dan pelaksanaan kebijakan tersebut dalam operasi sehari-hari. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Siklus Konversi Kas (Cash Conversion Cycle) Perusahaan umumnya mengikuti sebuah siklus di mana perusahaan membeli persediaan, menjual barang dagangan secara kredit, dan kemudian menagihkan piutangnya. Siklus ini disebut siklus konversi kas. Kebijakan modal kerja yang baik dirancang untuk meminimalkan waktu di antara pengeluaran kas untuk bahan baku dan penagihan kas dari penjualan. Semakin pendek CCC semakin sedikit modal yang digunakan untuk mendanai aktiva lancar. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Model siklus konversi kas (cash conversion cycle model) berfokus pada rentang waktu yang terjadi ketika perusahaan melakukan pembayaran dan menerima arus kas masuk. Model ini mempergunakan beberapa istilah: Periode konversi persediaan Periode penerimaan piutang Periode penangguhan utang Siklus konversi kas. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Periode konversi persediaan (inventory conversion period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian menjual barang tersebut. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Periode penerimaan piutang (receivables collection period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang perusahaan menjadi kas, yaitu menerima kas dari penjualan. Disebut juga jumlah hari penjualan belum tertagih (days sales outstanding-DSO). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Periode penangguhan utang (payables deferral period) adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku dan tenaga kerja dan pembayarannya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Siklus konversi kas (cash conversion cycle), yang menggabungkan ketiga periode. Siklus konversi kas = Periode konversi persediaan + Periode penerimaan piutang – Periode penangguhan utang Atau CCC = ICP + RCP - PDP Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model Siklus Konversi Kas Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Konsep Modal Kerja Nol Konsep ini memiliki definisi modal kerjanya sendiri: Persediaan + Piutang – Utang Dasar pemikirannya, yaitu: Persediaan dan piutang adalah kunci untuk menciptakan penjualan Persediaan dapat didanai oleh pemasok melalui utang dagang. Keuntungan mengurangi modal kerja: Setiap rupiah yang dibebaskan dgn mengurangi persediaan atau piutang, atau dengan meningkatkan utang, akan menghasilkan kontribusi satu kali pada arus kas Meningkatkan laba perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Manajemen Kas Kas dibutuhkan untuk membayar tenaga kerja dan bahan baku, membeli aktiva tetap, membayar pajak, melunasi utang, membayar dividen, dst. Tujuan manajer kas adalah meminimalkan jumlah kas yang harus dimiliki oleh perusahaan guna menjalankan aktivitas bisnis secara normal, di mana perusahaan juga harus memiliki cukup kas untuk: Mengambil potongan dagang Menjaga peringkat kredit Memenuhi kebutuhan kas yang tidak diperkirakan sebelumnya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Alasan Memiliki Kas Transaksi Saldo kas dikaitkan dengan pembayaran-pembayaran dan penerimaan rutin yang dikenal sebagai saldo transaksi (transaction balance). Kompensasi bagi bank karena telah memberikan pinjaman dan jasanya Bank biasanya meminta nasabah meninggalkan saldo minimal dalam rekening untuk membantu menutupi biaya yang terjadi akibat pemberian jasa Bank meminta debitur untuk membuka rekening di bank tersebut Kedua jenis simpanan di atas disebut sebagai saldo kompensasi (compensating balance). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Alasan Memiliki Kas Untuk berjaga-jaga Untuk spekulasi Perusahaan perlu memiliki sejumlah kas sebagai cadangan terhadap fluktuasi arus kas masuk dan keluar yang tidak diramalkan sebelumnya yang dikenal sebagai saldo pencegahan (precautionary balance). Untuk spekulasi Saldo kas yang memungkinkan perusahaan mengambil keuntungan dari penawaran pembelian yang mungkin terjadi yang dikenal sebagai saldo spekulatif (speculative balance). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Keuntungan Memiliki Kas Memperoleh potongan harga (trade discount) Membantu perusahaan mempertahankan peringkat kreditnya dengan menjadi current ratio dan quick ratio sejalan dengan rasio-rasio perusahaan lainnya di dalam industri yang sama Dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang menguntungkan Untuk menjaga diri dari keadaan-keadaan darurat. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Anggaran Kas Anggaran kas (cash budget) adalah tabel menunjukkan arus kas (penerimaan, pengeluaran, dan saldo kas) sebuah perusahaan selama jangka waktu tertentu. Anggaran kas bulanan dipergunakan untuk tujuan perencanaan, sedangkan anggaran harian atau mingguan dipergunakan untuk pengendalian kas aktual. Saldo kas sasaran (target cash balance) adalah rencana saldo yang diinginkan oleh perusahaan untuk tetap dipertahankan dalam menjalankan bisnis. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Jumlah pinjaman Yang dibutuhkan Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Teknik Manajemen Kas Sinkronisasi arus kas Memberikan kas ketika dibutuhkan sehingga dapat mengurangi saldo kas, menurunkan pinjaman bank, menurunkan beban bunga, dan mendorong keuntungan. Mempercepat proses kliring cek Menggunakan ambang (float) Ambang (float) didefinisikan sebagai selisih antara saldo kas yang disajikan dalam buku bank sebuah perusahaan (atau individu) dengan saldo di catatan bank. Mempercepat penerimaan Rencana peti uang (lockbox plan) Pembayaran melalui transfer atau autodebit. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Peti Uang Rencana peti uang (lockbox plan) adalah salah satu alat manajemen kas tertua Rencana peti uang merupakan prosedur yang digunakan untuk mempercepat penerimaan dan mengurangi ambang melalui penggunaan kotak kantor pos di wilayah lokal pelaku pembayaran. Dalam suatu sistem peti uang, cek-cek yang datang akan dikirimkan ke kotak kantor pos, bukannya ke kantor pusat perusahaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Sekuritas Perusahaan memiliki sekuritas dengan alasan yang sama dengan memiliki kas. Keuntungan memiliki kas dan sekuritas: Mengurangi biaya transaksi karena tidak harus sering menerbitkan sekuritas atau melakukan peminjaman untuk mendapatkan kas Memiliki kas yang siap untuk mengambil keuntungan dari pembelian dengan harga murah atau peluang pertumbuhan. Kerugian yang utama adalah sangat rendahnya pengembalian setelah pajak dari kas dan sekuritas jangka pendek. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Persediaan Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi: Bahan penolong (Pasokan/Supplies) Bahan baku Barang dalam proses Barang jadi. Persediaan harus dibeli sebelum penjualan terjadi. Kesalahan dalam menentukan tingkat persediaan dapat menyebabkan terjadinya kehilangan penjualan dan biaya penyimpanan yang berlebihan. Barang penolong (supplies) adalah bahan yang diperlukan dalam produksi tetapi tidak merupakan barang jadi. Contoh: minyak goreng untuk menggoreng kerupuk Barang dalam proses (work in process) adalah barang hasil produksi yang telah terbentuk tetapi perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Barang jadi (finishing goods) adalah barang yang sudah selesai diproduksi dan siap dijual Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Manajemen Persediaan Tujuan manajemen persediaan: Memastikan tersedianya persediaan yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi Menjaga biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pemesanan dan penyimpanan tetap pada tingkat yang serendah mungkin. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Persoalan yang Berhubungan dengan Manajemen Persediaan Contoh kasus pada Chicago Discount Clothing (CDC) hal. 159 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Mengembangkan Model Persediaan Langkah pertama adalah mengidentifikasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pemesanan dan penyimpanan persediaan (ordering costs dan carrying costs). Ordering costs terdiri atas biaya menempatkan dan menerima order. Carrying costs terdiri atas biaya dari modal yang tertanam pada persediaan, biaya penyimpanan, biaya asuransi, biaya depresiasi, dan kerusakan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Biaya Persediaan TOC = Total Ordering Cost F = Biaya tetap setiap kali pemesanan N = Frekuensi pemesanan dalam setahun TCC = Total Carrying Cost C = Carrying cost tahunan (%) P = Harga beli per unit persediaan A = Rata-rata unit persediaan Q = Volume pemesanan S = Permintaan tahunan (unit) Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model EOQ EOQ adalah model yang dapat meminimumkan TIC. EOQ = Jumlah pemesanan ekonomis F = Fixed cost pemesanan S = Permintaan tahunan (unit) C = Carrying cost per tahun (%) P = Harga beli per unit persediaan Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model EOQ: Contoh PT KAKI SERIBU merupakan distributor kaos kaki memiliki data-data sbb: Kebutuhan persediaan dalam setahun = 104.000 unit Carrying cost = 20% dari nilai persediaan Harga persediaan = Rp 2.000/unit Fixed cost setiap kali memesan = Rp 100.000 Hitunglah berapa besar EOQ dan TIC pada pemesanan sebesar EOQ! Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Kapan Harus Memesan? Menghitung tingkat pemakaian persediaan per hari (daily usage). Menentukan lead time, yakni waktu antara pemesanan dan penerimaan barang. Order point, yaitu daily usage dikalikan lead time. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Contoh EOQ: Lanjutan Jika diketahui lead time = 1 minggu, maka kebutuhan persediaan per minggu (daily usage) adalah: Maka, order point adalah pada saat persediaan tinggal 2.000 unit Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Gambar Minggu Unit (Ribuan) 7,211 2 4 8 Order Point 3 EOQ Lead Time = 1 Minggu Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model EOQ yang Diperluas Konsep Safety Stock Permintaan, tingkat pemakaian, dan lead time dapat berubah dari yang diperkirakan. Oleh sebab itu, perusahaan menambahkan safety stock pada persediaan mereka guna menghindari kehabisan persediaan dan menderita kerugian karena tidak dapat memenuhi permintaan. Pada contoh sebelumnya, jika ditentukan safety stock sebesar 1.000 unit, maka perusahaan harus memesan sebesar EOQ + SS = 7.211 unit + 1.000 unit = 8.211 unit. Selain itu, perusahaan harus memesan ketika persediaan berada pada order point sebesar OP + SS = 2.000 unit + 1.000 unit = 3.000 unit. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Gambar Minggu Unit (Ribuan) 8,211 3 4 8 Order Point Lead Time = 1 Minggu 1 Safety Stock Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Model EOQ yang Diperluas Konsep Diskon Sekarang andaikan PT KAKI SERIBU menerima tawaran diskon 2% yang hanya berlaku untuk pembelian di atas 10.000 unit. Dalam kasus ini manajemen harus membandingkan penghematan dari diskon karena membeli 10.000 unit dengan peningkatan TIC akibat memesan 10.000 unit. Langkah yang pertama, hitung kenaikan TIC jika memesan sebesar EOQ dan sebesar 10.000 unit (gunakan harga setelah dikurangi diskon). Langkah yang kedua, hitung penghematan dari diskon. Langkah yang ketiga, bandingkan antara besarnya penghematan diskon dan peningkatan TIC. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Pengendalian Persediaan Metode garis merah (red-line method) Sebuah garis merah digambarkan di sekitar bagian dalam wadah penyimpanan persediaan sebagai indikasi titik pemesanan ulang. Metode dua wadah (two-bin method) Pemesanan akan dilakukan ketika salah satu dari dua wadah yang menyimpan persediaan kosong. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Pengendalian Persediaan Sistem pengendalian persediaan terkomputerisasi (computerized inventory control system) Komputer digunakan untuk menentukan titik pemesanan ulang dan melakukan penyesuaian terhadap saldo persediaan. Sistem Just-in-Time (JIT) Bahan baku dan komponen-komponen diterima tepat pada saat dibutuhkan dalam proses produksi. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Manajemen Piutang Ketika terjadi penjualan secara kredit, maka persediaan berkurang dan piutang (account receivable) bertambah. Pada saat pelanggan membayar utang- utangnya, maka perusahaan akan menerima kas dan mengurangi saldo piutang pelanggan tersebut. Manajemen piutang dimulai dengan keputusan mengenai diberikan atau tidaknya fasilitas kredit. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Akumulasi Piutang Total piutang yang belum tertagih ditentukan oleh: Volume penjualan kredit Rata-rata waktu yang dibutuhkan antara penjualan dan penerimaan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Contoh Kasus Boston Lumber Company (BLC) hal. 169 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Memonitor Posisi Piutang Investor perlu memperhatikan manajemen piutang. Jika penjualan dilakukan tunai, maka kas dari penjualan akan diterima langsung oleh perusahaan, namun jika penjualan dilakukan secara kredit, perusahaan tidak akan menerima kas dari penjualan sampai piutang tersebut tertagih. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Contoh Kasus Super Sets Inc. hal. 171 Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Daftar Umur Piutang Daftar umur piutang (aging schedule) akan membagi saldo piutang perusahaan menurut umur masing-masing akun. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Kebijakan Kredit Kebijakan kredit terdiri atas variabel-variabel berikut: Masa kredit: Jangka waktu untuk melunasi pembelian Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat Standar kredit: Kekuatan finansial yang disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit Kebijakan penagihan: Seberapa keras atau lunak perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Menentukan Masa dan Standar Kredit Persyaratan kredit (credit term) merupakan suatu ketentuan mengenai masa kredit (credit period) dan setiap potongan harga yang ditawarkan. Contoh: 2/10, n/30 Standar kreditnya akan diterapkan untuk menentukan pelanggan yang memenuhi syarat untuk mendapatkan fasilitas kredit reguler dan jumlah kredit yang tersedia bagi masing-masing pelanggan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Standar Kredit Standar kredit mengacu pada kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang harus ditunjukkan oleh pelanggan agar dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas kredit. Standar kredit digunakan untuk menentukan pelanggan mana yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan fasilitas kredit biasa dan berapa banyak kredit yang akan diterima oleh masing-masing pelanggan. Penentuan standar kredit membutuhkan ukuran kualitas kredit, yang dinyatakan dalam tingkat probabilitas pelanggan gagal bayar. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Menentukan Kebijakan Penagihan Kebijakan penagihan (collection policy) mengacu kepada prosedur-prosedur yang diikuti oleh perusahaan untuk menagihkan akun-akun yang telah lewat jatuh tempo. Proses penagihan dapat menjadi mahal harganya dilihat dari segi pengeluaran tunai (out-of-pocket expenditure) dan hilangnya kepercayaan. Perubahan dalam kebijakan penagihan dapat mempengaruhi penjualan, masa penagihan, dan persentase piutang tak tertagih. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Potongan Tunai Potongan tunai (cash discount) dianalisis dengan menyeimbangkan biaya dan keuntungan dari potongan tunai yang berbeda-beda. Contoh: n/30 berubah menjadi 2/10, n/30 Keuntungan perubahan tersebut: Menarik pelanggan baru yang menginginkan pengurangan harga Penurunan jumlah hari piutang tak tertagih. Jika penjualan bersifat musiman, perusahaan dapat menggunakan penanggalan musiman (seasonal dating) untuk potongan harganya. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Rumus ΔI jika penjualan naik: Rumus ΔI jika penjualan turun: Rumus ΔP: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Contoh Soal 1 PT BABE GUE yang menjual produknya hanya secara tunai saat ini sedang mempertimbangkan untuk menawarkan kredit 30 hari. Penjualan saat ini adalah Rp 100 juta per tahun, biaya variabel 60% dari penjualan, terjadi kelebihan kapasitas produksi dan biaya modal yang tertanam pada piutang adalah 10%. Jika kebijakan kredit dilaksanakan, diperkirakan penjualan akan meningkat menjadi Rp 150 juta dan timbul kerugian bad debt sebesar 2% dari penjualan. Apakah perusahaan sebaiknya memberikan kredit atau tidak? Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar

Contoh Soal 2 Andaikan setahun setelah PT BABE GUE menawarkan kredit 30 hari, manajemen mempertimbangkan mengubah periode kredit dari 30 menjadi 20 hari. Diperkirakan penjualan akan turun Rp 20 juta per tahun dari tingkat penjualan sekarang sebesar Rp 150 juta. Diprediksi pula bahwa persentase bad debt tetap sebesar 2%. Apakah perusahaan sebaiknya mengubah periode kredit dari 30 menjadi 20 hari atau tidak? Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom Mengelola Aktiva Lancar