Presentasi Kelompok 4 DKV - C Nama Kelompok: Yunita Theresa

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERPIKIR OLEH NUR ADDIANSYAH.
Advertisements

MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
SEMINAR PROPOSAL JUDUL
Pemecahan masalah pemecahan masalah adalah bagian dari proses berpikir. Sering dianggap merupakan proses paling kompleks di antara semua fungsi kecerdasan,
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
Pembelajaran TIK – Bahasan 1
BAB 11 Bahasa Pastilah kita mengalami sedikit konflik di dunia ini seandainya kata-kata diterima sebagaimana adanya—hanya sebagai tanda ide-ide kita—bukannya.
PROBLEM SOLVING ADE PANJI RUKMANA NURSIDDIK TRI ANDIKA M. HATIF
Berpikir Kreatif dan inovaTIF
Tes Psikologi.
INTELIGENSI.
Pengertian dan Teknik Kreatif dan Inovatif
Perkembangan Kognitif & Bahasa
PENGOLAHAN INFORMASI SEBAGAI KONSEP BELAJAR
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Psikologi Kognitif By Adam Nur Fauzan.
Teori Pemprosesan Informasi
KETERAMPILAN INTERPERSONAL
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
BERFIKIR Tujuan Pembelajaran : Memahami elemen Kognisi
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Oleh: Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
KUIS MATERI 1-7 CLOSE BOOK.
Konstruksi Tes 1 Kontrak Belajar.
Komunikasi Intrapersonal 2
BERPIKIR.
MAKUL : MBS 2 sks Dr. Ratnawati Susanto, M.M.,M.Pd
Pembentukan Konsep, Logika, dan Pengambilan Keputusan
PERTEMUAN 2 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Masalah-masalah BELAJAR
INOVASI DAN KREATIF DALAM
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 13.
MEMORI DAN PROSES BERPIKIR
BERPIKIR.
BERPIKIR.
Konsep Berfikir Kritis Dalam Keperawatan
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
INOVASI DAN KREATIF DALAM
Inovasi dan Kreativitas
HAKIKAT BELAJAR & PEMBELAJARAN
Kreatif dan Inovatif.
WECHSLER ADULT INTELLIGENCE SCALE (WAIS) NOVENDAWATI WAHYU SITASARI
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
INTELIGENSI Ayu Riana Sari., M.Si, Psi.
BERPIKIR.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KONSEP BERPIKIR DAN BERBAHASA
KREATIVITAS.
Komunikasi Intrapersonal
Kreativitas dan Keberbakatan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MINAT DAN BAKAT.
Transcript presentasi:

Presentasi Kelompok 4 DKV - C Nama Kelompok: Yunita Theresa 625110107 Yohana Puspita 625110112 Juliana Liu 625110115 Albertus Jonathan 625110134 Grace Kirana 625110149

BAB 4 Pemecahan Masalah, Kreativitas & Inteligensi Manusia

Pemecahan masalah Pemecahan masalah : suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan solusi/jalan keluar untuk suatu masalah spesifik. Masalah datang  ditanggapi  memilih menguji respons yang kita dapat untuk memecahkan masalah.

Gestalt  konfigurasi; keseluruhan yang terorganisasi. Terkenal dengan pemahaman insight dalam memecahkan masalah. Permasalah ada ketika ketegangan/stres muncul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi & memori. Max Wertheimer, Kurt Koffka, & Wolfgang Kohler  sudut pandang persepsi reorganisasi dalam aktivitas pemecahan masalah.

Karl Duncker (1945)  konsep functional fixedness  kecenderungan untuk mempersepsi-kan sesuatu sesuai dengan fungsi umumnya. Set  meliputi ide-ide yang berhubungan dengan aktivitas kognitif yang mendahului pemikiran & persepsi. Set dapat meningkatkan kualitas persepsi/pe-mikiran melalui partisipasi yang lebih aktif dalam mengartikan suatu stimulus.

Set dapat menghambat persepsi atau pemikiran. Contoh: penelitian teka-teki lilin Duncker (1945) Penelitian Glucksberg & Danks (1969) Pemberian label pada objek ke dalam pikiran partisipan dapat memfasilitasi atau justru menghambat pemecahan masalah.

Representasi permasalahan Tahapan pemecahan masalah Hayes (1989):

Sebagian besar informasi yang kita peroleh melalui sistem visual. Karena itu, tahap terpenting representasi masalah; khususnya bagaimana informasi disajikan dlam istilah-istilah visual imajinatif. Manusia cenderung merepresentasikan sesuatu secara visual dengan prosa yang kaya imajinasi  disebut ‘gambaran kata’ (Salisbury, 1995). Penelitian pendukung  Marvin Levine (1993).

Model representasi internal: Eisenstadt & Kareev Mempelajari aspek-aspek pemecahan masalah manusia yang ditunjukkan oleh orang-orang yang memainkan permainan papan (Go & Gomoku). Fokus penelitian: jenis representasi internal posisi papan yang dibuat pemain dan pada representasi pengetahuan.

Proses pengenalan masalah dalam penelitian Eisenstadt & Kareev: Atas-ke-bawah (top-down)  analisis dimulai dengan usaha yang dibuat untuk memverifikasi dengan cara mencari rangsangan diikuti oleh hipotesis. Bawah-ke-atas (bottom-up)  rangsangan diperiksa & dicocokkan dengan komponen struktural.

Kreativitas Proses kreatif Kreativitas : aktivitas kognitif yang menghasilkan suatu pandangan baru mengenai suatu bentuk permasalahan & tidak dibatasi pada hasil yang pragmatis. Manusia memiliki beragam kreativitas, tapi sering tidak disadari/diketahuinya. Proses kreatif Wallas (1926)  4 tahap proses kreatif: persiapan, inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

Ide-ide awal  menentukan masa depan orang kreatif. Memformulasikan suatu masalah & membuat usaha awal untuk memecahkannya. Kreativitas pada orang terkenal  ide & pengetahuan sudah berkembang sejak kanak-kanak. Ide-ide awal  menentukan masa depan orang kreatif. 1. Persiapan

Masa di mana tidak ada usaha yg dilakukan secara langsung untuk memecahkan masalah & perhati-an dialihkan sejenak ke hal lain. Posner (1973)  tahap inkubasi membebaskan kita dari pikiran- pikiran yang melelahkan akibat proses pemecahan masalah. Inkubasi membantu kita mereor- ganisasi/menyusun-kembali pemikiran-pemikiran kita terhadap suatu masalah. 2. Inkubasi

Terobosan-terobosan kreatif muncul pada tahap ini. Memperoleh insight. Insight  pemahaman meningkat  ide bermunculan  ide-ide saling melengkapi  penyelesai-an masalah. Terobosan-terobosan kreatif muncul pada tahap ini. Menguji pemahaman yang telah didapat & membuat solusi 3. Iluminasi / pencerahan 4. Verifikasi

Kreativitas & functional fixedness Functional fixedness dapat menghambat kreativitas (terdapat kesamaan konsep antara pemecahan masalah dengan kreativitas). Orang kreatif  selalu melihat adanya suatu hubungan yang unik dari beberapa hal yang tampaknya tidak saling berhubungan. Teori investasi kreativitas Orang yang kreatif  yang pertama kali tertantang untuk mencoba & menghasilkan sesuatu yang baru.

Teori investasi kreativitas Enam atribut kreativitas Sternberg & Lubart (1996): Proses inteligensi Gaya intelektual Pengetahuan Kepribadian Motivasi Konteks lingkungan Investasi portfolio yang dilihat oleh dunia bisnis & perusahaan. Dapat dikombinasikan dengan tindakan kreatif di segala bidang ke-hidupan & lingkungan intelektual yg berperan penting pada kreativitas.

Kreativitas  kombinasi beberapa faktor yang dapat diidentifikasi & dianalisis. Penelitian kreativitas manusia  mengidentifikasi dan meneliti/menentukan kekuatan interaksi antara masing-masing atribut.

Penilaian kreativitas Mednick, 1967 Remote Associations Test (RAT) Cara uji: meminta subjek menghasilkan 1 kata baru yang diperoleh dari asosiasi logis dari 3 kata. Bowers & rekan, 1990  dyads of dyads. Hasil: subjek mampu mengidentifikasi rangkaian kata yang koheren, walau tanpa diberikan solusi.

Divergence Production Test – J.P. Guilford, 1976 Dua tipe berpikir: Cara pikir konvergen  terpusat; satu kesimpulan khusus. Cara pikir divergen  menyebar; variasi jawaban berbeda, sehingga kebenaran bersifat subjektif.

Hambatan budaya Penelitian hambatan budaya oleh James Adams. Hasil  kemampuan berpikir kreatif dipengaruhi budaya & pendidikan masing-masing individu. Mengajarkan kreativitas Hayes (1978)  cara meningkatkan kreativitas: Mengembangkan pengetahuan dasar Menciptakan atmosfer yg tepat untuk kreativitas Mencari analogi

Inteligensi manusia Permasalahan definisi Inteligensi: kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali (recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek & ide, serta menerapkan pengetahuan secara tepat.

Permasalahan definisi Nickerson, Perkins, & Smith (1985)  beberapa kemampuan yang merepresentasikan inteligensi manusia: Kemampuan mengklasifikasikan pola Kemampuan memodifikasi perilaku secara adaptif Kemampuan berpikir secara deduktif Kemampuan berpikir secara induktif (generalisaasi) Kemampuan mengembangkan dan menggunakan model konseptual. Kemampuan memahami/mengerti

Teori kognitif inteligensi Diawali oleh para psikolog kognitif yang tertarik dengan inteligensi komputer  analogi inteligensi manusia & inteligensi tiruan sangat mirip. Kecepatan pemprosesan informasi Earl Hunt  meneliti inteligensi & inteligensi artifisial dalam konteks psikologi kognitif

Penalaran & pemecahan masalah Sternberg: Penalaran  usaha mengombinasikan elemen-elemen yang berasal dari informasi lama untuk diubah menjadi informasi baru. Asal informasi lama: eksternal (buku, film, dll), internal (ingatan), dan kombinasi keduanya. Teknik membuat solusi Sternberg  analogi.

Penalaran & pemecahan masalah Robert J. Sternberg  triarkhis inteligensi: Perilaku inteligen komponensial Struktur & mekanisme yang mendasari perilaku inteligen. Terdapat 3 komponen pemprosesan informasi: belajar cara melakukan hal-hal tertentu, merencanakan, dan melaksanakan.

b. Perilaku inteligensi eksperiensial Perilaku yang tepat secara kontekstual  perilaku yang tidak dianggap ‘inteligen’ menurut pengalaman umum  kreatif. c. Perilaku inteligen kontekstual Meliputi: adaptasi terhadap lingkungan, pemilihan lingkungan yang lebih optimal, & menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi peningkatan keahlian, minat, dan nilai-nilai. Jenis inteligensi terpenting dalam pergaulan sehari-hari.

Teori kognitif inteligensi 5 komponen dalam teori inteligensi Sternberg: Metakomponen, komponen-komponen perilaku, komponen-komponen penguasaan, komponen- komponen ingatan, dan komponen-komponen pemindahan. Komponen: langkah yang harus dilalui seseorang saat hendak memecahkan masalah. Metakomponen: pengetahuan yang dimiliki seseseorang mengenai cara memecahkan masalah.

Dukungan neurosains kognitif Otak  organ yang berfungsi secara tepat  karenanya, otak yang inteligen & terlatih akan menggunakan glukosa dalam jumlah sedikit. Hasil penelitian: GMR (glucose metabolic rate) otak pada orang yang memiliki skor tinggi dalam tes abstrak lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol. Menunjukkan: jenis inteligensi yang efisien dalam pemecahan masalah.

Haier, dkk  model inteligensi yang efisien, yaitu inteligensi dipandang dari seberapa efisien otak bekerja. Haier, Siegel, Tang, Abel, & Buchsbaum (1992)  eksperimen ‘Tetris’  menyusun standar untuk tes inteligensi (RPMS dan WAIS). Hasil penelitian: ada hubungan antara perubahan pada GMR dengan skor inteligensi  mendukung teori efisiensi.

Charles Spearman mengembangkan konsep awal inteligensi umum  dikembangkan lagi oleh John Duncan (2000): mengukur inteligensi spasial dan inteligensi verbal dengan meneliti lapisan luar otak bagian depan saat seseorang melakukan bermacam aktivitas kognitif.