PERTEMUAN 9 KEDISIPLINAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

3 P E R T E M U A N KERJA, SIFAT DASAR DAN MOTIVASINYA
MANAJEMEN KONFLIK.
Pertemuan 10 8/18/2014Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP1.
Manajemen Konflik Oleh Eko Fitrianto
PENGELOLAAN KONFLIK JOHANNES PARLINDUNGAN, ST., MT.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Stres dan Konseling.
Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Mustikawati, SE., MSi.
Hubungan Industrial & Pemeliharaan Hubungan Pekerja
Kelompok 4 Aidini lestari Ayu kusmaningtyas Andika Putri Fatullah
Arie Febrianto M Jur. Tek. Industri Pertanian FTP-UB
BERHADAPAN DENGAN ORANG (DEALING WITH PEOPLE)
BAB 8 KEDISIPLINAN.
MUTASI PERTEMUAN 10.
Manajemen Sumber Daya Manusia
DISIPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Pertemuan ke-6)
STRESS DALAM PEKERJAAN
Psikologi Dunia Kerja Diri, Kerja, Sifat Dasar, dan Motivasinya
Psikologi Dunia Kerja Konflik Dalam Pekerjaan
KEDISIPLINAN.
KEDISIPLINAN MSDM BUDIARSA DHARMATANNA.
KONFLIK PADA DUNIA KERJA
STRESS DALAM PEKERJAAN
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 4/10/2017.
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
Psikologi Dunia Kerja Disiplin, Efisiensi, dan Poduktivitas Kerja
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
PERTEMUAN 10 Manajemen Konflik RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
MANAJEMEN KONFLIK PERTEMUAN 10.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Manajemen Konflik.
APAKAH KONFLIK ITU MRP MASALAH ATAU HIKMAT?
Manajemen Konflik Fauzan Amin.
Fungsi-Fungsi kepemimpinan
PERSAINGAN & KONFLIK.
MSDM Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
PRILAKU BERTANGGUNG JAWAB
Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP
MUTASI DAN PROMOSI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
KEDISIPLINAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA TITIN HARTINI, S.E., M.Si
Manajemen Sumberdaya Manusia Dinnul Alfian Akbar
Jhon kifly tolampi Arlonia Habi Muh. Asri
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
PERTEMUAN 10 Manajemen Konflik RIKA KHARLINA EKAWATI, S.E., M.T.I.
Hubungan Industrial & Pemeliharaan Hubungan Pekerja
Kepuasan Kerja, dan Stress
MAIZA FIKRI, ST., M.M KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN MAIZA FIKRI, ST., M.M
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
MUTASI & PROMOSI Pertemuan 10 5/12/2018 Yulizar Kasih/MSDM/STMIK-MDP.
Manajemen Konflik Negosiasi.
KEDISIPLINAN, KONFLIK, KEPUASAN KERJA, STRESS & FRUSTASI DALAM PERKERJAAN Pertemuan 9 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP.
BAB 16 DINAMIKA KELOMPOK 1. ALASAN TERBENTUKNYA KELOMPOK
MANAJEMEN KONFLIK Penyebab konflik :
PERTEMUAN 15 KONFLIK.
STRESS DALAM PEKERJAAN / Meiza86
MANAJEMEN KONFLIK Manajemen Konflik.
JENIS DAN MODEL KONFLIK
LEADERSHIP Dita Ratna Kristanti Maria A.Vianey L
KEPUASAN KERJA.
PERILAKU ANTAR KELOMPOK DAN MENGELOLA KONFLIK
DRA FATMAWATY HARAHAP, MAP
Kepuasan Kerja dan Konflik
MANAJEMEN KONFLIK Manajemen Konflik.
Kepuasan Kerja, dan Stress
Motivasi dan Kepuasan Kerja
Hubungan Industrial & Pemeliharaan Hubungan Pekerja
konflik organisasi / perilaku organisasi / herwanparwiyanto
1.Sadar dia telah diberi Tuhan nikmat banyak 2.Bersahaja dalam bersikap 3.Pandai terima kasih 4.Optimal menggunakan nikmat dg semestinya 5.Menerima apa.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN 9 KEDISIPLINAN

KEDISIPLINAN Fungsi oferatif MSDM yang paling penting karena semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Kedisiplinan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kesadaran sikap seseorang yang secara sukarela mentaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggungjawabnya, bukan atas paksaan. Kesediaan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan perusahaan, tertulis atau tidak tertulis.

Disiplin Kerja Suatu alat yang digunakan oleh manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku.

INDIKATOR KEDISIPLINAN Tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Hal-hal yang menyebabkan persaingan dan konflik; tujuan yg ingin dicapai, ego manusia, kebutuhan, perbedaan pendapat, salah paham, perasaan dirugikan, dan perasaan sensitif.

Persaingan Kegiatan yg berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik, dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik. Konflik Persaingan yg kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan, akan meimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustrasi jika tidak diselesaikan

Kebaikan Persaingan : Evaluasi diri/ instrospeksi diri demi kemajuan. Moral kerja atau prestasi kerja akan meningkat. Mengembangkan diri demi kemajuan karena dorongan persaingan. Memotivasi dinamika organisasi dan kreativitas karyawan.

Kerja sama kurang serasi dan harmonis diantara Keburukan Konflik : Kerja sama kurang serasi dan harmonis diantara para karyawan. Memotivasi sikap-sikap emosional karyawan. Menimbulkan sikap apriori karyawan. Meningkatkan absen dan turnover karyawan. Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin meningkat.

KEPUASAN KERJA, STRES, DAN FRUSTRASI Kepuasan kerja (Job satisfaction) sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dalam pekerjaan kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan susasan lingkungan kerja yang baik.

Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja Balas jasa yang adil dan layak. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian. Berat ringannya pekerjaan. Suasana dan lingkungan pekerjaan. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Sifat pekerjaan monoton atau tidak.

Stres suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Sering marah-marah, agresif, tidak dapat releks.

Faktor-faktor penyebab stres karyawan Beban kerja yang sulit dan berlebihan. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelaompok kerja. Balas jasa yang terlalu rendah. Masalah keluarga.

Konseling pembahasan suatu masalah dengan seorang karyawan dengan maksud pokok membantu karyawan agar dapat mengatasi masalah secara lebih baik. Konseling bertujuan untuk membuat orang-orang menjadi lebih efektif dalam memecahkan masalah mereka. Frustrasi keadaan emosional , ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendalikan dari seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.

Perlunya Peraturan dan Hukuman Diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik di perusahaan Hukuman Diperlukan untuk meningkatkan kedisiplinan dan mendidik karyawan supaya mentaati semua peraturan perusahaan

Indikator Kedisiplinan Tujuan dan Kemampuan Tujuan harus jelas, cukupe menantang serta sesuai dengan kemampuan karyawan Teladan Pimpinan Pemimpin menjadi panutan, harus menjadi contoh yang baik, disiplin, jujur, adil, serta sesuai antara ucapan dan tindakan Balas Jasa Kedisiplinan karyawan tidak mungkin baik bila balas jasa kurang memuaskan

Indikator Kedisiplinan Keadilan Keadilan sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan karyawan Pengawasan Melekat Atasan secara langsung mengawasi perilaku dan pekerjaan karyawan Sanksi Hukum Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplina karyawan

Indikator Kedisiplinan Ketegasan Pimpinan harus tegas dan berani bertindak untuk menghukum karyawan yang tidak disiplin Hubungan Kemanusiaan Hubungan kemanusiaan yang harmonis dapat memotivasi kedisiplinan yang baik

Bentuk Disiplin Kerja Disiplin Retributif Berusaha menghukum orang yang berbuat salah Disiplin Korektif Berusaha membantu karyawan mengoreksi perilaku karyawan yang tidak tepat Perspektif hak-hak individu Berusaha melindungi hak-hak dasar individu selama tindakan-tindakan disipliner Perspektif Utilitarian Berfokus kepada penggunaan disiplin hanya pada saat konsekuensi tindakan disiplin melebihi dampak negatifnya

Sanksi Pelanggaran Kerja Sanksi Pelangaran Ringan Teguran lisan Teguran tertulis Pernyataan tidak puas secara tertulis Sanksi Pelanggaran Sedang Penundaan kenaikan gaji Penurunan gaji Penundaan kenaikan pangkat Sanksi Pelanggaran Berat Penurunan pangkat Pembebasan dari jabatan Pemberhentian Pemecatan

Konsep Kedisiplinan

Persaingan dan Konflik Kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang terbaik, dimotivasi oleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan, dan status sosial yang terbaik Kompetisi terjadi apabila tujuan kedua belah pihak yang saling berhadapan tidak sesuai, akan tetapi pihak-pihak yang bersangkutan tidak dapat mencampuri urusan orang lain

Persaingan dan Konflik Persaingan yang kurang sehat berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam memperoleh kemenangan, akan meimbulkan ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustrasi jika tidak diselesaikan Segala macam interaksi pertentangan atau antagonistik antara dua pihak atau lebih Konflik Organisasi Perbedaan pendapat antara dua atau lebih banyak anggota organisasi atau kelompok, karena harus membagi sumberdaya yang langka, atau aktivitas kerja dan/atau karena mereka mempunyai status, tujuan, penilaian atau pendapat yang berbeda

Persaingan dan Konflik Bentuk-bentuk Konflik Dalam Perusahaan Berdasarkan pelakunya Bersifat internal dan eksternal bagi individu yang mengalaminya Berdasarkan penyebabnya Timbul karena ingin memperoleh keuntungan sendiri atau adanya perbedaan pendapat atau penilaian Berdasarkan akibatnya Dapat berakibat baik dan buruk

Persaingan dan Konflik Jenis-jenis konflik Konflik dalam diri individu Konflik antara individu Konflik antara individu dan kelompok Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama Konflik antara organisasi

Persaingan dan Konflik Penyebab timbulnya konflik Saling ketergantungan tugas Ketergantungan yang dikelompokkan Ketergantungan berurutan Ketergantungan timbal balik Perbedaan tujuan dan prioritas Faktor birokratik (lini-Staf) Kriteria penilaian prestasi yang saling bertentangan Persaingan terhadap sumberdaya yang langka Sikap menang kalah

Persaingan dan Konflik Cara mengelola konflik Metoda Stimulasi Konflik Metoda Pengurangan Konflik Metoda Penyelesaian Konflik

Persaingan dan Konflik Metoda Stimulasi Konflik Situasi konflik terlalu rendah sehingga para karyawan takut berinisiatif dan menjadi pasif, sehingga perlu perangsangan konflik, meliputi: Pemasukan atau penempatan orang luar ke dalam kelompok Meyimpang dari peraturan Penyusunan kembali struktur organisasi Menggalakkan kompetisi Memilih manajer yang tepat

Persaingan dan Konflik Metoda Pengurangan Konflik Mengelola konflik melalui “pendinginan suasana” tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik. Dua metoda yang dapat digunakan Pertama—mengganti tujuan yang menimbulkan persaingan dengan tujuan yang lebih bisa diterima pihak yang berselisih Kedua—mempersatukan pihak yang bertikai untuk menghadapi “ancaman” atau “musuh” yang sama

Persaingan dan Konflik Metoda Penyelesaian Konflik Dominasi dan Penguasaan Pertama—metoda ini meredakan konflik dan bukan menyelesaikannya Kedua—menciptakan situasi menang—kalah, dalam pihak yang kalah, dipaksa untuk tunduk pada wewenang yang lebih tinggi atau kekuasaan yang lebih besar Dominasi dapat dilakukan dengan cara: paksaan, perlunakan/penenangan, penghindaran, dan penentuan melalui suara terbanyak

Persaingan dan Konflik Kompromi Menyelesaikan konflik melalui penvarian jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang berselisih Bentuk-bentuk kompromi: Pemisahaan—pihak-pihak yang berselisih dipisahkan sampau mereka mencapai persetujuan Arbitrasi—pihak yang bertikai harus tunduk dengan keputusan pihak ketiga Kembali keperaturan—ditentukan pada aturan tertulis yang berlaku dan menyetujui bahwa aturan tersebut dapat menyelesaikan konflik Penyuapan—salah satu pihak menerima kompensasi sebagai imbalan untuk mengakhiri konflik

Persaingan dan Konflik - Pemecahan Masalah Integratif Konflik diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan melalui teknik-teknik pemecahan masalah Ada tiga jenis pemecahan masalah integratif Konsensus—pihak yang berselisih bertemu untuk mencari pemecahan terbaik dan bukan mencari kemenangan sesuatu pihak Konfrontasi—pihak yang berselisih saling berhadapan menyatakan pendapatnya secara langsung, dengan kepemimpinan yang terampil dan kesediaan untuk pemecahan masalah. Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih tinggi—apabila tujuan yang lebih tinggi tingkatnya dan disepakati juga mencakup tingkat yang lebih rendah dari pihak yang terkait

Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja Merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja

Kepuasan Kerja Faktor Kepuasan Kerja Karyawan Balas jasa yang adil dan layak Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian Berat ringannya pekerjaan Suasana dan lingkungan pekerjaan Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya Sifat pekerjaan monoton atau tidak

Stress Kerja Suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seseorang. Orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Sering marah-marah, agresif, tidak dapat rileks. Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya.

Stress Kerja Faktor Penyebab Stress Karyawan Beban kerja yang sulit dan berlebihan Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja Balas jasa yang terlalu rendah Masalah keluarga

Pendekatan Stres Kerja Pendekatan individu Meningkatkan keimanan Melakukan kegiatan olahraga Melakukan relaksasi Dukungan sosial dari teman-teman dan keluarga Menghindari kebiasaan rutin yang membosankan

Pendekatan Stres Kerja Pendekatan perusahaan Melakukan perbaikan iklim organisasi Melakukan perbaikan lingkungan fisik Menyediakan sarana olahraga Melakukan analisis dan kejelasan tugas Meningkatkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan Melakukan restrukturisasi tugas

Frustasi Kerja Stress karyawan yang tidak terselesaikan dengan baik akan mengakibatkan timbulnya frustasi. Keadaan emosional, ketegangan pikiran dan perilaku yang tidak terkendalikan dari seseorang, bertindak aneh-aneh yang dapat membahayakan dirinya atau orang lain.