KIMIA ANALISA Adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahan – pemisahan dan analisa bahan. -Adalah menyangkut penentuan komposisi kimiawi suatu materi. KIMIA ANALISA Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik Secara kualitatif, secara kuantitatif maupun struktur. Susunan kualitatif merupakan komponen – komponen bahan. Susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya setiap kompo Nen tersebut Struktur adalah bagaimana rumus molekul dan rumus bangun.
ANALISA KIMIA Analisa kimia ada dua macam : Analisa kualitatif Analisa kuantitatif ANALISA KUALITATIF (ANALISA KUALITATIF AN ORGANIK) ANALISA KLASIK ANALISA MODERN ALAT INSTRUMENTAL Analisa Kualitatif secara klasik . Pemeriksaan Pendahuluan menghasilkan kesimpulan sementara Analisa sesungguhnya menghasilkan kesimpulan defini tif
Pemeriksaan pendahuluan Ada 2 macam pemeriksaan pendahuluan : Cara Kering Cara Basah CARA KERING Ada beberapa perlakuan untuk cara kering, antara lain : Pengamatan Keadaan Lahir Analat pada Temperatur Biasa Pemanasan Bahan dalam Tabung Pemijaran Reaksi Nyala Api Penyelidikan dalam Mutiara Boraks Reaksi Arang
2. Pemanasan Bahan dalam Tabung Pemijaran Pengamatan Keadaan Lahir Analat pada Temperatur Biasa Pengamatan ini ditinjau dari : Keadaan agregasi, bentuk kristal, warna, bau dsb Analat cairan atau larutan diuapkan sampai kering jika tidak meninggalkan residu, maka arti nya cairan hanya berisi zat-zat yang mudah menguap (volatile) pemeriksaan cara kering tidak dilakukan ex. NH4OH, H2O2, dan HCl 2. Pemanasan Bahan dalam Tabung Pemijaran Yaitu sebuah tabung gelas tebal sepanjang ± 7 cm dan diameter 1 cm yang ke ring dan bersih. Peristiwa yang dapat diamati : Perubahan warna Meleleh Sublimasi (menguap tanpa mencair terlebih dahulu) Terjadi uap air Terjadi asap atau gas
3. Reaksi Nyala Api Cara perlakuan : Bahan (analat) dibasahi HCl pekat (untuk membentuk garam khlorida) karena garam khlorida termasuk bahan –yang mudah menguap, sedangkan uap yang terjadi mengakibatkan api berwarna. 2. Kawat platina dicelup HCl pekat 3. Kawat platina dipijarkan sampai tidak mewarnai api 4. Analat yang dibasahi HCl pekat diambil sedikit dengan kawat platina 5. Dipanaskan di bagian luar api pembakaran Warna api Bahan berisi Kuning Persenyawaan Na Violet Persenyawaan K Kuning merah Persenyawaan Ca Hijau kuning Persenyawaan Ba Hijau menyala asam borat Hijau kebiru-biruan Persenyawaan Cu
4. Penyelidikan dalam Mutiara Boraks Cara perlakuannya adalah : Boraks ditumbuk halus Mata kawat platina dipijarkan sampai merah Masukkan kawat ke dalam boraks yang telah ditumbuk halus Panaskan sampai terbentuk butiran tak berwarna dan transparan (mutiara boraks) 5. Mutiara boraks disentuhkan pada analat sehingga sedikit bahan terambil. 6. Panaskan dalam api pengoksidasi ( dipinggir luar api tak berwarna) 7. Panaskan dalam api pereduksi ( dari kerucut dalam api tak berwarna) 8. Terbentuklah metaborat yang berwarna khas. 9. Warna diamati pada saat mutiara boraks panas dan setelah dingin.
CARA BASAH 5. Reaksi Arang Cara perlakuannya adalah : Sebatang arang kayu diberi lekukan. Analat dicampur dengan Na2CO3, dimasukkan pada lekukan tersebut. Dengan sebuah pipa, api gas ditiupkan ke arah lekukan. Arang disini digunakan untuk mereduksi kation – kation menjadi logam – Logam bebas. CARA BASAH Pemeriksaan ini bertujuan memperoleh petunjuk tentang sisa asam dalam Analat dengan menambahkan H2SO4 encer, lalu pekat, jika perlu dengan pe Manasan. Bila tidak langsung terbentuk gas, campuran dipanaskan. Gas – gas Yang terjadi diperiksa.