THE TOYOTA WAY Part II.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Advertisements

BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
KEPUASAN PELANGGAN OLEH: SUKARNI.
eksternal). Biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi selama
disusun oleh: Maria Kristiana Novita Febriana Tarita Wijaya Yosza
PERMASALAHAN UMUM: _ PROGRAMMER SECURITY RESPONSIBILITY PROGRAMMERS AND SYSTEMS ANALYSTS.
P.T. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA - Maret TPS BASIC Just-In-Time Sistem konveyor Takt Time Sistem tarik Jidoka Stop ketidaknormalan Memisahkan.
5 R ringkas, rapih, resik, rawat rajin
MANAJEMEN DISTRIBUSI.
Proses Bisnis Dan Perubahanya
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
PENGHAPUSAN PEMBOROSAN
RISIKO OPERASIONAL ERVITA SAFITRI.
PENGGUNAAN KOMPUTER DIPASAR INTERNASIONAL
ELIA ARDYAN, MBA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURAKARTA.
MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
PENGUNAAN KOMPUTER DI PASAR INTERNASIONAL
THE TOYOTA WAY PART I.
Apa itu 5 R ???? R adalah proses perubahan sikap dgn penataan dan kebersihan tempat kerja.  Versi indonesia  1. RINGKAS  2. RAPI.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
SIKLUS PRODUKSI.
SIKLUS PRODUKSI AYU andrianie.
BAB III-V Penentuan HPP(harga pokok produk) dalam lingkungan pemanufakturan maju, pengambilan keputusan dalam pemanufakturan maju,pengukuran kinerja dan.
BAB 4 ETIKA BISNIS 1. ETIKA DALAM ORGANISASI
Bab XIV PENERAPAN ETIKA PERUSAHAAN DALAM MANAJEMEN MUTU.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
STRUCTURING THE MANUFACTURING DATABASE 2
MODEL UMUM PERUSAHAAN SIM-8.
SISTEM ANDON UNTUK MAINTENANCE SISTEM MANUFAKTUR LANJUT
persediaan di pabrik atau ritel; dan berbagai aspek lain dari operasi
MK Manajemen Proyek S1- Kesmas
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Program sistematik seorang pemimpin untuk mengadakan perubahan yang direncanakan dalam suatu organisasi : 1. Analisa faktor-faktor penyebab perubahan.
Gemba Kaizen.
Formulir Formulir  secarik kertas yg memiliki ruang untuk diisi
PERAWATAN MANDIRI Oleh : Ir. Aulia Ishak, MT.
DAN PERBAIKAN MUTU SECARA TERUS MENERUS
ORGANISASI DAN PERSONIL
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
Manajer Kewirausahaan : Kompetensi Kewirausahaan Chapter 22
THE TOYOTA WAY PART III.
MODEL UMUM PERUSAHAAN SIM-8.
PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
MODEL UMUM PERUSAHAAN SIM-8.
Manajemen Sistem Informasi
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc
dr. MUHAMAD MA’MUN SUKRI M.P.H.
BAB 3 JUST IN TIME & ACTIVITY-BASED COSTING
Oleh: Fathia, SE Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Novera KM.
5 R 1. RINGKAS 2. RAPI 3. RESIK 4. RAWAT 5. RAJIN
SEIRI = Ringkas SEITON = Rapi SEISO = Resik SEIKETSU = Rawat
PRINSIP-PRINSIP JUST-in-TIME
Audit pengolahan Data Elektronik
SELAMAT DATANG PESERTA TRAINING 5 'S' TCT PSG-01 NOV 01 REV : 00.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam Organisasi (Perusahaan)
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU ( JUST IN TIME -JIT).
Suatu Tinjauan Pemasaran
Pertemuan 1 Merencanakan Bisnis
Bab 3. Formulir Formulir  secarik kertas yg memiliki ruang untuk diisi Manfaat penggunaan formulir elektronik: tidak pernah kehabisan formulir tidak pernah.
SISTEM PRODUKSI TEPAT WAKTU (JUST IN TIME-JIT)
Toman Sony Tambunan, S.E, M.Si NIP
Perencanaan Teknis dan Sistem produksi
This presentation uses a free template provided by FPPT.com MENANAMKAN KARAKTER KERJA INDUSTRI.
Lingkungan Bisnis: Lingkungan Sosial
Just In Time dapat berarti sebagai suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia,
ADI PRIHANDONO, SKOM, MKOM
INFORMASI AKUNTANSI DIFERENSIAL
Transcript presentasi:

THE TOYOTA WAY Part II

FILOSOFI JANGKA PANJANG BAGIAN I FILOSOFI JANGKA PANJANG

Prinsip I : Ambil Keputusan berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan Tujuan keuangan jangka pendek Harus mempunyai sasaran yang jelas jauh kedepan agar tidak ketinggalan dengan pesaing Sudah ada road map Ciptakan : Misi yang lebih besar dari sekedar mendapatkan gaji Membangun kepercayaan pada masyarakat

Prinsip I : Ambil Keputusan berdasarkan filosofi jangka panjang walaupun mengorbankan Tujuan keuangan jangka pendek Jangan biarkan keputusan bisnis merusak kepercayan dan rasa hormat antar sesama Gunakan kemampuan diri sendiri dantanggung jawab untuk menentukan nasib sendiri Dipandu oleh misi dan prinsip

PROSES YANG BENAR AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG BENAR BAGIAN II PROSES YANG BENAR AKAN MEMBERIKAN HASIL YANG BENAR

Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan Perlu diciptakan proses mengalir yang ditarik Proses bisnis dapat dibagi proses yang menambah nilai dan proses yang tidak menambah nilai Proses mengalir memaksa setiap proses agar berjalan dengan baik

Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan Perlu dibuat sel one piece flow Sel-sel pemrosesan dikelompokan bukan berdasarkan proses tetapi berdasarkan produk Dari segi kualitas, lebih terbangun (jidoka) karena tahap selanjutnya akan mengontrol hasil kerja tahap sebelumnya

Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan Personel harus bisa multi tasking Waktu takt adalah jantung one piece flow Manfaat One Piece flow : 1. Kualitas yang inheren 2. Menciptakan flexibilitas yang sebenarnya 3. Menciptakan produktifitas yang tinggi 4. Mengosongkan Ruang kerja 5. Meningkatkan keselamatan kerja

Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan 6. Semangat kerja yang meningkat 7. Mengurangi biaya persediaan

Contoh proses batch

Contoh proses one-piece flow

Prinsip 2 : Ciptakan proses yang mengalir secara kontinue untuk mengangkat permasalahan kepermukaan Tantangan untuk menciptakan proses one-piece flow : - Change over perlu lama - Jika ada satu mesin yang rusak seluruh sel terhenti - kadang-kadang diperlukan investasi

Prinsip 3 : Gunakan sistem tarik untuk mengindari produksi berlebih Sistem mengalir harus ditarik oleh pelanggan System Pull-repleacement atau kanban jika terpaksa harus menumpuk persediaan Kadang-kadang masih diperlukn system penjadwalan, misalnya untuk material import.

Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) Permintaan pelanggan biasanya bervariasi/fluktuatif dari waktu-kewaktu Kita tidak bisa membuat barang murni berdasarkan pesanan (built t order) Permintaan yang fluktuatif harus diratakan pejadwalannya agar beban kerja merata

Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) 3 M yang perlu dihindari dalam TPS : Muda : aktifitas yang tidak menambah nilai Muri : memberikan beban berlebih kepada orang atau peralatan Mura : Ketidak seimbangan akibat dari muda dan muri

Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) Jadwal yang tidak merata : Pembelian pelanggan biasanya tidak dapat diprediksi Ada resiko barang tidak terjual Penggunaan sumber daya tidak seimbang Menempatkan permintaan yang tidak seimbang ke proses hulu “bullwhip effect”

Prinsip 4 : Meratakan beban kerja (heijunka) Keuntungan jadwal campur merata sbb : Flexibilitas Mengurangi resiko barang tidak terjual Penggunaan tenaga kerja dan mesin yang seimbang Permintaan yang teratur pada proses hulu dan pemasok

Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal Diawali oleh pendiri oleh Sakichi Toyoda dengan membuat mesin tenun “pintar” Perlu metode mendeteksi kesalahan dengan cepat Segera menghentikan proses dan meperbaiki kesalahan sebelum mengalir ke proses selanjutnya.

Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal Setiap operator berwenang untuk menarik andon yang bisa menghentikan seluruh jalur proses Sehingga ada tanggung jawab bersama Hal ini akan memaksa kepala tim dan seluruh anggota tim untuk membantu memecahkan masalah.

Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal Autonomation, peralatan berintelegnsia manusia Gunakan tindakan pencegahan dan anti kesalahan (poka yoke) untuk memperbaiki masalah Sederhanakan pengendalian kualitas ndan libatkan anggota tim

Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal Di TPS selalu dijaga agar semua hal sederhana dan hanya sedikit menggunakan alat statistik yang komplex Alat Utama jidoka : Pergi dan lihat Analisa situasi

Prinsip 5 : Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah dengan tujuan memperoleh kualitas yang baik sejak awal Alat Utama jidoka : Gunakan one piece flow dan andon untuk mengungkap masalah Bertanya mengapa sebanyak 5 kali

Hanya proses yang sudah terstandarisasi yang bisa ditingkatkan Prinsip 6 : Standar kerja merupakan fondasi bagi kaizen dan pemberdayaan karyawan Ada 3 elemen : Waktu takt Urutan kerja Berapa banyak persediaan yang diperlukan oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut Hanya proses yang sudah terstandarisasi yang bisa ditingkatkan

Prinsip 6 : Standar kerja merupakan fondasi bagi kaizen dan pemberdayaan karyawan Standar kerja harus sederhana dan praktis agar mudah digunakan Semua Tim selalu dilibatkan untuk membuat standar kerja dan untuk kaizen Birokrasi yang memampukan-memberdayakan karyawan Standar harus selalu ditingkatkan, dasar dari kaizen

Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Prinsip 5S : Seiri (Ringkas : memilah) - pilahlah barang dan simpan hanya yang diperlukan. Pisahkan barang yang rusak. dll Seiton (Rapi : Menata) - setiap barang memiliki tempat dan setiap barang ada ditempatnya Saeiso (Resik : membersihkan) - pembersihan mengungkap abnormalitas dan kondisi sebelum terjadi kesalahan

Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Seiketsu (Rawat : menciptakan aturan) – kembangkan sistem untuk mempertahankan dan memonitor ketiga S Shitsuke (Rajin : mendisilinkan diri) – membangun kesadaran diri setiap individu untuk secara konsisten menjalankan keempat S.

Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Manfaat 4 S : - meningkatkan image perusahaan - pengingkatan sense of belonging karyawan - Effisiensi - mengurangi waste

Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Gunakan sistem pengendalian visual Sistem tersebut harus dapat secara visual menunjukan bila terjadi gangguan terhadap aliran proses Memudahkan pimpinan mengendalikan proses yang sedang berjalan tanpa harus membuka komputer atau membuka catatan

Prinsip 7 : Gunakan Pengendalian visual agar tidak ada maslah yang tersembunyi Visual kontrol tidak harus dengan teknologi mahal Yang penting harus mudah dilihat oleh semua tim dan pemimpin tim A3 report : laporan dalam selembar kertas A3 yang merangkum semua yang perlu diketahui.

Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses Teknologi hanya membantu orang bukan menggantikan orang Teknologi harus terbukti membantu orang dan meningkatkan proses Jika memang terbukti, lakukan analisa apakah tidak bertentangan dengan folosofi dan prinsip TPS

Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses Teknologi tersebut harus sangat visual dan intuitif Idealnya tidak memerlukan tambahan pekerjaan misalnya untuk entry data Tetap mempertahankan flexibilitas Contohnya di Toyota : Global body line jalur perakitan yang bisa running change

Prinsip 8 : Gunakan hanya teknologi handal yang sudah benar benar teruji untuk membantu orang-orang dan proses Pemanfaatan teknologi di Toyota murni didorong oleh kebutuhan setiap departemen (sitem tarik) bukan atas paksaan (sistem dorong) dari departemen riset & teknologi

Bersampung ke Part III