KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MOTIVASI.
Advertisements

Kepemimpinan dan Motivasi
Human Relations dalam Pengertian Luas - Terbatas
Manajemen Diri “ Teori Motivasi “
MOTIVASI KERJA 2nd meeting.
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
Manajemen Personalia Memotivasi Pekerja.
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
Organizational Behavior
MOTIVASI KERJA.
MOTIVASI SYAFRAWATI.
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
MOTIVASI PERTEMUAN 8.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI
MOTIVASI PERTEMUAN 8 4/12/2017.
Kepemimpinan dan Motivasi
OLEH : YULIANI SETYANINGSIH
Motivasi.
MOTIVASI KERJA RINI NURAHAJU.
Mustika Lukman Arief, SE. MBA. MM
Psikologi Umum 2_Mariyana Widiastuti
Motivasi Rini Aprilia, M.Sc Rini Aprilia, M.Sc By PresenterMedia.com.
PERILAKU INDIVIDU & PENGARUHNYA
Motivasi untuk Berprestasi
KONSEP-KONSEP DASAR MOTIVASI
Materi Motivasi.
BAB X MOTIVASI.
MOTIVASI Chapter 15 Tsulits Ana Mushlihatun, SE.M.S.M.
MOTIVASI pertemuan 6.
Motivasi.
BAB 14 MOTIVASI 1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI MOTIVASI
Motivasi Apakah motivasi itu?
Konsep dasar motivasi OLEH: Drs.H.Harinoto, MM..
M O T I V A S I By. Dian Kurniawan, SE.
Motivasi.
Motivasi.
KEBUTUHAN & MOTIVASI KONSUMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
MOTIVASI Adinda Nurul Huda M, MSi.
MOTIVASI (Pertemuan ke-8)
Motivasi.
MOTIVASI.
BUDAYA INDIVIDU DALAM ORGANISASI
1 MOTIVASI 2.
MOTIVASI DAYA ATAU KEKUATAN YANG ADA DALAM DIRI MANUSIA YANG MENDORONG ATAU MENGGERAKKAN UNTUK BERTINGKAH LAKU TERTENTU YANG DIARAHKAN PADA SUATU TUJUAN.
Kuliah ke 8 TEORI MOTIVASI & APLIKASINYA
MOTIVASI By : Wiwik Istyarini.
Teori Motivasi (Content Theory)
TPM- Manajemen Pendidikan
TEORI MOTIVASI Mustika Lukman Arief.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
MOTIVASI.
MOTIVASI PERTEMUAN 8 9/9/2018 Ratna Juwita.
Dasar Manajemen dan Bisnis
SESI 12 MOTIVASI DALAM ORGANISASI
PERILAKU ORGANISASI.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
KONSEP DAN PENERAPAN MOTIVASI
BAB 8 KEBUTUHAN DAN MOTIVASI
Motivasi Apakah motivasi itu?
PERILAKU-ORGANISASI / AN / FISIP / herwanparwiyanto
Memotivasi Karyawan.
Motivasi.
Mengelola motivasi dan kinerja karyawan
Perilaku da-lam menen-tukan sasaran
INTERPERSONAL SKILL Pertemuan 6 : MOTIVATING OTHERS
MOTIVASI Pengantar Manajemen Tatap Muka ke 13 Semester II.
PERILAKU INDIVIDU & PENGARUHNYA
FILSAFAT DAN TEORI MANAJEMEN
Transcript presentasi:

KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PERTEMUAN KE 11 DAN 12

PENGERTIAN MOTIVASI Motivasi berasal dari Bahasa Latin: Movere : bergerak DEFINISI MOTIVASI: Dorongan yang bersifat internal atau eksternal pada diri individu yang menimbulkan antusiasme dan ketekunan untuk mengejar tujuan spesifik (Daft, 1999) Sebuah proses yang dimulai dari adanya kekurangan baik secara fisiologis maupun psikologis yang memunculkan perilaku atau dorongan yang diarahkan untuk mencapai sebuah tujuan spesifik atau insentif.

Dari definisi di atas, menekankan keterkaitan antara: Kebutuhan (needs) merupakan kekurangan yang dirasakan seseorang pada suatu waktu tertentu. Dorongan (drives) berupa usaha pemenuhan kekurangan secara terarah. Dorongan ini biasanya berorientasi pada tindakan tertentu yang secara sadar dilakukan oleh seseorang dan hal ini merupakan inti dari motivasi. Hadiah (insentif) / tujuan: sesuatu yang menghilangkan kebutuhan dan mengurangi dorongan, sehingga terjadi keseimbangan dalam diri seseorang, baik secara psikologis maupun fisiologis.

MACAM KEBUTUHAN: MOTIF PRIMER (PRIMARY MOTIVES): motif yang dibawa sejak lahir atau bersifat fisiologis (physiologically) kebutuhan dasar manusia. Ex: makan, minum, dll. MOTIF UMUM (GENERAL MOTIVES) / MOTIF STIMULUS: terletak antara motif primer dan sekunder. Jika dipenuhi justru akan meningkatkan intensitas stimulusnya. Ex: rasa ingin tahu, aktivitas eksplorasi dan manipulasi. MOTIF SEKUNDER (SECONDERY MOTIVES): kebutuhan yang muncul saat belajar. Diakibatkan hasil interaksi dengan lingkungan, sehingga menghasilkan pemahaman baru. Kebutuhan akan meningkat jika diberi perkuatan (reinforcement) melalui pemberian hadiah.

PENDEKATAN TEORI DEFISIENSI ATAU ISI: Motivasi untuk menentukan motif-motif apa saja yang mendorong seseorang untuk giat bekerja. Motif yang tidak terpenuhi akan menimbulkan kekurangan dan harus dipenuhi, jika tidak akan stress. Untuk menghilangkan stress, kebutuhan harus dipenuhi. TEORI MOTIVASI Mc Clelland: Ada 3 macam motif yang sangat mempengaurhi kemajuan, keberhasilan dan kinerja: Motif kekuasaan (need of power: n Pow) Motif afiliansi (need of affilliation: n Aff) Motif berprestasi (need of achievement: n Ach)

Motif kekuasaan (need of power: n Pow): Ditandai dengan keinginan individu untuk memegang kendali atas orang lain, mempengaruhi sekaligus menguasai kehidupan orang lain. Ex: selalu ingin menguasai forum diskusi, jadi pemimpinan. Motif afiliansi (need of affilliation: n Aff): Berkaitan dengan kebutuhan individu untuk menjalin hubungan sosial secara harmonis dengan orang lain dan berusaha diterima oleh lingkungan sosialnya. Ex: perhatian, persahabatan, kasih sayang

Motif berprestasi (need of achievement: n Ach) Ditandai dorongan dari individu untuk memperoleh kesuksesan yang maksimal. ( suka tantangan, ingin prestasi yang tinggi dan semangat bersaing).

TEORI HIRARKIS MASLOW (1943): Teori hirarkis Maslow merupakan teori motivasi klasik. Kebutuhan dikategorikan lima tingkatan dari kebutuhan yang paling rendah sampai kebutuhan yang paling tinggi. Individu harus memuaskan kebutuhan tingkat bawah sebelum mereka dapat memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang terpuaskan tidak lagi memotivasi.

Hirarki Kebutuhan Maslow Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Diri Kebutuhan Sosial Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Fisiologi

Lima Tingkat Kebutuhan Maslow: Kebutuhan Fisik Makanan, minuman, tempat tinggal, dan kebutuhan fisik lainnya. Kebutuhan Keamanan Keamanan dan perlindungan dari gangguan fisik dan emosi, kepastian bahwa kebutuhan fisik akan terus terpenuhi. Kebutuhan Sosial Kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya , diterima oleh teman-teman, persahabatan.

Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Diri Faktor harga diri internal : penghargaan diri, otonomi, pencapaian prestasi. Faktor harga diri eksternal : status, pengakuan, dan perhatian. Kebutuhan Aktualisasi Diri Pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri; dorongan untuk menjadi apa yang mampu dicapai.

Teori Herzberg (Teori Dua Faktor) Herzberg’s membedakan antara: Faktor kesehatan (hygiene factors) atau faktor preventif : untuk mencegah munculnya ketidakpuasan. Jika faktor ini ada di dalam pekerjaan, maka individu tidak akan mengalami ketidakpuasan. Ex: lingkungan di sekitar pekerjaan.

* Faktor motivator (motivator factor): kondisi kerja yang terutama berfungsi untuk menimbulkan motivasi. Faktor motivasi terutama berhubungan dengan isi pekerjaan (job content). Teori Herzberg ini membagi kedalam dua faktor, maka teorinya sering dikenal dengan two-factor model of motivation

Dissatisfier Factors: Teori 2 Faktor Dissatisfier Factors: Satisfier Factors: Prestasi Pengakuan Tanggung Jawab Kemajuan Pekerjaan itu sendiri Kemungkinan berkembang Upah b. Keamanan kerja c. Kondisi kerja d. Status e. Prosedur perusahaan f. Mutu supervisi g. Mutu hubungan interpersonal

Teori Kontemporer Motivasi Teori ERG (Alderfer) dari Clayton Alderfer: Seperti teori Maslow, Alderfer juga membedakan motif menjadi kebutuhan order tingkat tinggi dan kebutuhan order tingkat rendah

Alderfer menemukan 3 komponen kebutuhan: Kebutuhan eksistensi (existence motive) atau kebutuhan eksistensi: order tingkat rendah, yaitu: kebutuhan manusia untuk hidup. Ex: makan, minum, 2. Kebutuhan keterhubungan ( relatedness): kebutuhan akan kasih sayang, perhatian, komunikasi dengan orang dan menjalin hubungan sosial dengan orang lain. 3. Kebutuhan pertumbuhan (growth): kebutuhan tingkat tinggi.

Perbedaan Teori ERG dan hirarkis Maslow: Kebutuhan tidak berjenjang / hirarkis (Maslow) Walau kebutuhan sudah terpenuhi tapi masih mempunyai pengaruh di dalam mengarahkan perilaku dan secara terus-menerus akan meningkat. Maslow: suatu kebutuhan yang telah terpenuhi tidak dapat mendorong atau mengarahkan perilaku individu mencapai tujuan.

hirarki-maslow erg-alderfer Realisasi Diri Growth Penghargaan Relatedness Sosial & Cinta Keselamatan & keamanan Existence fisiologis

Teori Harapan (Victor Vroom): Ada 3 komponen teori Vroom: Harapan Hasil (outcome expectancy); Ex: dapat nilai A jadi lulusan terbaik Harapan Usaha (effort expectancy): Ex: belajar setiap hari akan dapat nilai A Valensi (Valence): Ex: jika lulusan terbaik, inginkan beasiswa S2 gratis

Teori ini menegaskan: seorang karyawan dimotivasi untuk berupaya semaksimal mungkin, jika ia percaya upaya yang dilakukannya akan menghantarkannya pada penilaian kerja yang baik (first-level outcome): Ex: tercapainya standar produksi dan terpenuhinya target penjualan Penilaian kinerja yang baik akan memuaskan tujuan pribadi karyawan (second-level outcome: Ex: dapat bonus tinggi, naik gaji dan pengembangan karir yang cepat).

MODEL PORTER LAWLER: Kinerja berhubungan secara langsung dengan kepuasan kerja individu, bukan motivasi. KOMPONEN PENTING DARI TEORI INI: kemampuan dan kepribadian bawahan Persepsi peran bawahan Nilai ganjaran dan kesesuaiannya dengan harapan bawahan Kemungkinan diperolehnya ganjaran oleh bawahannya.

TEORI MOTIVASI DARI PACE: Ada 4 komponen utama dari teori motivasi: Harapan (expectancy): terpenuhi, motivasi semakin tinggi untuk memperoleh harapan-harapan baru. Peluang (opportunity): semakin banyak peluang diberikan, semakin terpacu bawahan untuk mencapai kinerja tertinggi. Pemenuhan (Fulfillment): menciptakan perasaan bahwa kesuksesan hidup telah tercapai (kepuasan kerja meningkat, kesejahteraan terpenuhi, peluang bawahan lebih giat bekerja. Kinerja (performance): kinerja tercapai melalui peluang yang diberikan. Kinerja bawahan harus dihargai dengan ganjaran yang positif.

TEORI KEADILAN (EQUITY THEORY) dari J. Stacy Adams: TEORI KEADILAN (EQUITY THEORY) dari J. Stacy Adams: masukkan terpenting bagi kinerja dan kepuasan individu adalah tingkat keadilan atau ketidakadilan yang mereka terima di dalam pekerjaan dan organisasinya.. Jika diperlakukan adil, tingkat komitmen terhadap organisasi meningkat, motivasi meningkat

TEORI REINFORCEMENT (PENGUATAN ATAU PENGUKUHAN): Untuk mempengaruhi perilaku positif karyawan dengan pemberian hadiah atau hukuman yang tepat sesegera mungkin agar terjadi perubahan perilaku.