DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE dr. Ardani Galih Prakosa 126070100111034.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Nutrisi pada Penyakit Kardiovaskuler
Advertisements

Darwis Dosen Jurusan Gizi
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Kacang Hijau: Si Hijau yang Menyehatkan
POMPE DISEASE (Glycogen Storage Disease Type II)
.. SUSPEK TYPOID ...
Palatum Kelompok : Devi Yunita Astuti Melda Kartika Ilham Rezki
GLUKONEOGENESIS DAN KONTROL GLUKOSA DARAH
Gagal Ginjal Oleh Nugroho.
ANGINA PECTORIS.
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
Penatalaksanaan diet PENDERITA CHF fc II ec HHD dd/CAD, AKI dd ACUTE CKD, dan DM TIPE II di Rs. UMUM TANGERANG Oleh: Siti Fatimah
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
SIFAT SIFAT DAGING.
Vitamin Vitamin adalah senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolisme dalam.
AIR.
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
GIZI PADA USIA LANJUT NADIA AULIYA PUTRI.
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
DIABETES MELLITUS.
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
MINERAL (LANJUTAN) Seng (Zn) sebagaian besar terdapat dalam tulang, namun semua jaringan tubuh yang lain juga mengandung seng. Kulit, rambut dan bulu ternak.
GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASINYA
GIZI IBU HAMIL DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
Ninis Indriani,M.Kep., Ns.Sp.Kep.An
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
RETINOBLASTOMA.
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
PROTEIN Oleh : Kelompok 3 Chreistin Maylinda Tumbol Muhammad Fahmi
MARASMUS MATERI KULIAH.
VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR DAN DALAM LEMAK
AKIL BALIGH, GIZI REMAJA DAN DEWASA
Idiopatik Diabetes Mellitus (DM)
Kelainan metabolisme Rohilatul Jannah.
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH
Erry Yudhya Mulyani, M.Sc
3 1 2.
JUVENILE DIABETES By Ninis Indriani.
Sindrom Guillain–Barré
SEMESTER IV - 13.
PENYAKIT-PENYAKIT DEFISIENSI GIZI PADA UNGGAS
GIZI PADA LANSIA Intan Julianingsih I A.
UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI AGRONOMI
ASKEP PARKINSON.
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBLR
Phenylketonuria Zaima Amalia J
GIZI UNTUK LANSIA TRIWIDIARTI
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
Atika Yasmine Wulandari Herlinda Puspitasari
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
HIDROSEFALUS Disampaikan Fitri Rivani Mufidaturrosydah
Manfaat Zat-Zat Bagi Wanita Sepanjang Daur Kehidupannya (Protein)
POLA HIDUP SEHAT DENGAN MEMPERHATIKAN VITAMIN YANG ADA DALAM TUBUH
INTOLERANSI MAKANAN JUWITA CINDI A DEFINISI Keadaan dimana saat seseorang mengkonsumsi suatu makanan tertentu dapat timbul gejala yang tidak.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
Kehamilan di sertai penyakit rubella dan hepatitis
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

DEFISIENSI KOMPLEKS PYRUVAT DEHIDROGENASE dr. Ardani Galih Prakosa

Pendahuluan  Defisiensi Kompleks Pyruvat Dehidrogenase adalah salah satu kelainan neurodegeneratif yang disebabkan oleh gangguan metabolisme glukosa  Kelainan yang jarang terjadi  Abnormalitas struktur otak  kecacatan dan kematian penderita

PATOFISIOLOGI PYRUVAT DEHIDROGENASE

 Gangguan sedikit saja pada aktivitas enzim ini akan menyebabkan akumulasi piruvat dan asam laktat  ASIDOSIS LAKTAT  Defisit energi terutama di sistem saraf pusat karena pembentukan energi di sana diambil seluruhnya dari oksidasi aerobik glukosa  KERUSAKAN CNS

TANDA dan GEJALA  Gejala gangguan metabolik umum:  Penderita mengalami kekurangan nafsu makan yang hebat  Penderita secara umum mengalami kelemahan  Laju pernafasan penderita meningkat (takipneu)  Gejala pada masa tumbuh kembang anak:  Hambatan perkembangan mental  Hambatan perkembangan psikomotor  Hambatan pertumbuhan (growth retardation)

Gejala gangguan perkembangan neurologis yang terjadi antara lain:  Hilangnya kemampuan motoris penderita  Kelemahan tonus otot  Kejang  Terjadi gangguan koordinasi gerak, misalnya ataxia  Gangguan pergerakan bola mata  Respon yang sangat kurang terhadap rangsang visual  Distonia episodik KERUSAKAN CNS

Adanya ganguan neurologis yang disertai laktat asidosis parah dapat memberikan gejala:  Kesulitan bernafas atau apneu  Nyeri saat bernafas atau dispneu  Intermitten hiperapneu saat istirahat, pernafasan Cheyne-Stoke  Dan depresi nafas yang dapat mengakibatkan kematian ASIDOSIS LAKTAT

 Onset saat bayi menimbulkan gangguan morfologis yang khas  dahi sempit, tulang frontal menonjol,  tulang hidung lebar, philtrum memanjang dan cuping hidung anteversi  Sebuah kasus defisiensi PDH pada penderita perempuan menunjukkan adanya dismorfologi trigonosefali, lipoma supranasal, hipertelorisme, bibir atas tipis, epikantus bilateral, palatum tinggi dan pectus excavatum

Penderita defisiensi PDH mempunyai fitur khas antara lain dahi sempit, tulang frontal menonjol dan tulang hidung lebar.

MUTASI GEN  PDH merupakan suatu kompleks multienzim  E1, E2, E3  Penyebab tersering penyakit ini adalah mutasi dari subunit enzim E1 alpha  Gen subunit E1-alpha terletak di Xp22.2- p22.1

DIAGNOSA  Diagnosa definitif ditentukan dengan pemeriksaan fungsi enzim.  Pemeriksaan darah  kadar laktat dan piruvat  Pemeriksaaan serum dan urin  peningkatan asam amino

NEUROIMAGING MRI kepala penderita defisiensi PDH. Pada gambar (a) MRI diambil saat usia 5 hari menunjukkan adanya disgenesis corpus callosum (panah atas), atropi serebral dan serebellar difus, dan dilatasi ventrikel (panah bawah). Gambar (b) diambil saat usia 11 bulan, menunjukkan progresi dari atropi serebral dan dilatasi ventrikel (panah), hilangnya white matter, dan disgensis corpus callosum

PENATALAKSANAAN Memberi alternatif sumber energi dan mencegah semakin memburuknya keadaan penderita. Penyembuhan total tidak mungkin terjadi

Pengaturan diet Ketogenik diet: Meminimalkan kandungan karbohidrat dan memaksimalkan porsi lemak Intake lemak dianjurkan sebesar 65-80% dari total kalori, sedangkan protein sebesar 10%. Sisanya adalah karbohidrat

 Standar terapinya adalah pemberian suplemen tiamin, carnitin dan asam lipoic (co-factor)  Dikloroasetat  Mekanisme kerja dikloroasetat adalah mengurangi hambatan fosforolasi dari enzim PDH, sehingga meningkatkan stabilitas enzim ini

PROGNOSA  Walaupun pemberian terapi dapat mengontrol asidosis laktat pada penderita, gangguan neurologisnya masih tetap berlangsung