Thinning Disusun Oleh: Andreas Nataniel ( x)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Optimasi Non-Linier Metode Numeris.
Advertisements

TEKNIK ELEKTRONIKA ANALOG DAN DIGITAL
Pointer Struktur Data.
ALGORITMA GENETIKA.
Resource Allocation Denial
RANGKAIAN PENYESUAI IMPEDANSI (Impedance Matching Circuit)
Pengurutan cepat (quick sort)
CITRA BINER Kuliah ke 11 4/7/2017.
Segmentasi Citra.
STRUKTUR DATA BINARY SEARCH TREE (POHON CARI BINER)
PENYUSUNAN DAN PENGURAIAN GAYA SECARA GRAFIS
Algoritma Thinning dan Aplikasinya
Morphologi.
Image Thinning Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini Fitriani N. Rifka N. Liputo Yoga Lestyaningrum Kelompok 11 Aldiantoro Nugroho Cininta Dhini.
BUSINESS PROCESS REENGINEERING (BPR).
Pengertian Citra Dijital
Kompresi Citra KOMPRESI CITRA Nurfarida Ilmianah.
Thinning Arief Purnama [ ] David [ X] Kadek Wisnu Arsadhi [ ] Mika Permana [ ] Mirnasari Dewi [ ]
Kelompok 4 : Haryani Diah S Rinawati Sari Widya Sihwi Sita Annisa R
Tugas 2 Pengolahan Citra
P O H O N.
Bab 13 Pengelolaan Proses Bab
PEMBANGKITAN CITRA GRAFIK Dosen :Dewi Octaviani, S.T, M.C.s
Hasil Data Output SPSS Survey : Provider Simpati
Created by:  Jantri Padorh ( ) Statistik 1 Seksi 04.
Pengolahan Citra (TIF05)
OPERASI-OPERASI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Pohon.
PERBAIKAN KUALITAS CITRA 1
VISION.
Pendahuluan Dalam pembahasan yang lalu, kita telah memperkenalkan root locus yaitu suatu metode yang menganalisis performansi lup tertutup suatu sistem.
GRAF PLANAR DAN PEWARNAAN GRAF
METODE NUMERIK.
Thinning Anggota Kelompok : Baihaki AS ( ) Christian Daeli ( ) Fernan ( ) Yanuar R ( X) Ali Khumaidi ( Y)
Thinning Algorithm Arya Dewa Binsar Tampahan
ALGORITMA THINNING Kelompok 12: Slamet Eries Nugroho Indra Setiawan
BAB VI Metode Rejection.
LINEAR PROGRAMMING Pertemuan 05
Click to edit Master text styles –Second level Third level –Fourth level »Fifth level 1 METODE THINNING Kelompok 10.
Metode Simpleks Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang bergerak step by step dan berulang-ulang Jumlah variabel tidak terbatas Penyelesaian masalah.
IMAGE ENHANCEMENT (PERBAIKAN CITRA)
Clipping Edy Mulyanto.
Pertemuan 8 Bilangan Binari
PERSAMAAN non linier 3.
ORGANISASI BERKAS SEKUENSIAL
K-SUPPORT VECTOR NEAREST NEIGHBOR UNTUK KLASIFIKASI BERBASIS K-NN
Materi 07 Pengolahan Citra Digital
Sistem Temu Balik Informasi Multimedia
Meminimalkan Kebutuhan Memori dalam Merepresentasikan Citra Digital
ORGANISASI dan ARSITEKTUR KOMPUTER
Tim Struktur Data Program Studi Teknik Informatika UNIKOM
Pemeriksaan Asumsi Sebaran Data
LOGIKA & ALGORITMA Algoritma & Pengenalan Flow Chart
TEKNIK DIGITAL BAB II Sistem Bilangan dan Sistem Kode Oleh : M
Pengurutan cepat (quick sort)
Pengolahan Citra Pertemuan 11
KONVOLUSI 6/9/2018.
Metode Rejection.
Pohon Rinaldi M/IF2120 Matdis.
KONVOLUSI DAN TRANSFORMASI FOURIER
Transportasi – North West Corner
LOGIKA & ALGORITMA -Algoritma & Pengenalan Flow Chart
Metode Simpleks Metode simpleks merupakan prosedur iterasi yang bergerak step by step dan berulang-ulang Jumlah variabel tidak terbatas Penyelesaian masalah.
STUKTUR DATA “Sequential Search and Binary Search”
Bidang Kartesius Kelas 9 Semester 2.
Contoh Implementasi Stack 1
Bab 2 AKAR – AKAR PERSAMAAN
Pertemuan 10 Mata Kuliah Pengolahan Citra
Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.
KONVOLUSI 11/28/2018.
Transcript presentasi:

Thinning Disusun Oleh: Andreas Nataniel (120100013x) Handy Umar (1201000431) Haryanto (1201000482) Renny Octavia (1201000881) Syafrin (1201001047)

Algoritma dan Penjelasan(1) Thinning adalah salah satu cara untuk skeletonizing Thinning dalam pengolahan citra biasanya diaplikasikan pada citra biner Terdapat cukup banyak algoritma untuk image thinning dengan tingkat kompleksitas, efisiensi dan akurasi yang berbeda-beda

Algoritma dan Penjelasan(2) Algoritma yang akan dibahas hanya beberapa dengan memakai citra biner. Untuk citra grayscale akan dilakukan tresholding terlebih dahulu menjadi citra biner. Citra biner hanya mempunyai dua kemungkinan yaitu 0 dan 1, dimana 0 merupakan background points dan 1 merupakan region points. hasil dari algoritma thinning biasanya disebut dengan skeleton

Algoritma dan Penjelasan(3) Umumnya suatu algoritma thinning yang dilakukan terhadap citra biner seharusnya memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut: Skeleton dari citra kira-kira berada di bagian tengah dari citra awal sebelum dilakukan thinning. Citra hasil dari algoritma thinning harus tetap menjaga struktur keterhubungan yang sama dengan citra awal. Suatu skeleton seharusnya memiliki bentuk yang hampir mirip dengan citra awal. Suatu skeleton seharusnya mengandung jumlah pixel yang seminimal mungkin namun tetap memenuhi criteria-kriteria sebelumnya.

Algoritma Zhang-Suen(1) Algoritma ini adalah salah satu algoritma thinning yang cukup populer dan telah digunakan sebagai suatu basis untuk perbandingan untuk thinning

Algoritma Zhang-Suen(2) Setiap iterasi dari metode ini terdiri dari dua sub-iterasi yang berurutan yang dilakukan terhadap contour points dari wilayah citra Contour point adalah setiap pixel dengan nilai 1 dan memiliki setidaknya satu 8-neighbor dengan nilai 0.

Algoritma Zhang-Suen(3) langkah pertama adalah menandai contour point p untuk dihapus jika semua kondisi ini dipenuhi: (a) 2 ≤ N(p1) ≤ 6; (b) S(p1) = 1; (c) p2 . p4 . p6 = 0; (d) p4 . p6 . p8 = 0;

Algoritma Zhang-Suen(4) dimana N(p1) adalah jumlah tetangga dari p1 yang tidak 0; yaitu, N(p1) = p2 + p3 + ... + p8 + p9 dan S(p1) adalah jumlah dari transisi 0-1 pada urutan p2, p3, ..., p8, p9. p9 p2 p3 p8 p1 p4 p7 p6 p5

Algoritma Zhang-Suen(5) Pada langkah kedua, kondisi (a) dan (b) sama dengan langkah pertama, sedangkan kondisi (c) dan (d) diubah menjadi: (c’) p2 . p4 . p8 = 0; (d’) p2 . p6 . p8 = 0; Langkah pertama dilakukan terhadap semua border pixel di citra. Jika salah satu dari keempat kondisi di atas tidak dipenuhi atau dilanggar maka nilai pixel yang bersangkutan tidak diubah

Algoritma Zhang-Suen(6) Sebaliknya jika semua kondisi tersebut dipenuhi maka pixel tersebut ditandai untuk penghapusan Pixel yang ditandai tidak dihapus sebelum semua border points selesai diproses Setelah langkah 1 selesai dilakukan untuk semua border points maka dilakukan penghapusan untuk titik yang telah ditandai (diubah menjadi 0)

Algoritma Zhang-Suen(7) Setelah itu dilakukan langkah 2 pada data hasil dari langkah 1 dengan cara yang sama dengan langkah 1 sehingga, dalam satu kali iterasi urutan algoritmanya terdiri dari: (1) Menjalankan langkah 1 untuk menandai border points yang akan dihapus, (2) hapus titik-titik yang ditandai dengan menggantinya menjadi angka 0,

Algoritma Zhang-Suen(8) (3) menjalankan langkah 2 pada sisa border points yang pada langkah 1 belum dihapus lalu yang sesuai dengan semua kondisi yang seharusnya dipenuhi pada langkah 2 kemudian ditandai untuk dihapus, (4) hapus titik-titik yang ditandai dengan menggantinya menjadi angka 0.

Algoritma Zhang-Suen(9) Prosedur ini dilakukan secara iteratif sampai tidak ada lagi titik yang dapat dihapus. Pada saat algoritma ini selesai maka dihasilkan skeleton dari citra awal .

Algoritma Stentiford (1) Metode ini adalah algoritma thinning dengan template-based mark-and-delete. Metode ini cukup terkenal karena reliable dan kefektifannya Algoritma ini bersifat iteratif yang berguna untuk mengikis lapisan pixel terluar sampai tidak ada lapisan lagi yang dapat dihilangkan

Algoritma Stentiford (2) Template yang dipakai adalah 4 buah template 3 x 3 yaitu,

Algoritma Stentiford (3) Langkah-langkah algoritma Stentiford: (1) Cari pixel pada lokasi (i,j) dimana pixel-pixel pada image cocok dengan template T1. Dengan template ini semua pixel di bagian atas dari image dihilangkan (remove). Pencocokkan template ini bergerak dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Algoritma Stentiford (4) (2) Bila pixel tengah bukan merupakan endpoint dan mempunyai jumlah konektivitas (connectivity number) 1, maka tandai pixel untuk kemudian dihilangkan (remove). Keterangan: (di slide selanjutnya)

Algoritma Stentiford (5) Endpoint pixel : pixel yang merupakan batas akhir dan hanya terhubung dengan 1 pixel saja. Contoh: suatu pixel hitam hanya mempunyai satu tetangga saja yang hitam juga dari kemungkinan delapan tetangga. Connectivity number : merupakan suatu ukuran berapa banyak obyek yang terhubung dengan pixel tertentu (dihitung berdasarkan rumus di bawah).

Algoritma Stentiford (6) Nk merupakan nilai dari 8 tetangga di sekitar pixel yang akan dianalisa (central pixel) dan nilai S = {1,3,5,7} N0 adalah nilai dari pixel tengah (central pixel). N1 adalah nilai dari pixel pada sebelah kanan central pixel dan sisanya diberi nomor berurutan dengan arah berlawanan jarum jam

Algoritma Stentiford (7) 4 3 2 5 1 6 7 8 Contoh:

Algoritma Stentiford (8) Bagian a) menjelaskan tentang jumlah konektivitas (connectivity number) = 0. Bagian b) menjelaskan tentang jumlah konektivitas (connectivity number) = 1. Bagian c) menjelaskan tentang jumlah konektivitas (connectivity number) = 2. Bagian d) menjelaskan tentang jumlah konektivitas (connectivity number) = 3. Bagian e) menjelaskan tentang jumlah konektivitas (connectivity number) = 3

Algoritma Stentiford (9) (3) Ulangi langkah 1 dan 2 untuk semua pixel yang cocok dengan template T1. (4) Ulangi langkah 1–3 untuk template T2, T3 dan T4. Pencocokkan template T2 akan dilakukan pada sisi kiri dari obyek dengan arah dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan.

Algoritma Stentiford (10) Pencocokkan template T3 akan dilakukan pada sisi bawah dari obyek dengan arah dari kanan ke kiri dan dari bawah ke atas. Pencocokkan template T4 akan dilakukan pada sisi kanan dari obyek dengan arah dari atas ke bawah dan dari kanan ke kiri.

Algoritma Stentiford (11) (5) Pixel-pixel yang ditandai untuk dihilangkan (remove) dibuat sama dengan background (di-set 0 untuk binary Image).

Contoh Hasil Thinning (1) Gambar Original Gambar 1 Gambar 2

Contoh Hasil Thinning (2) Dengan algoritma Zhang-Suen Gambar 1 Gambar 2

Contoh Hasil Thinning (3) Dengan algoritma Stentiford Gambar 1 Gambar 2

Kesimpulan Setiap Algoritma mempunyai kelebihan dan kekurangan Algoritma Zhang-Suen memiliki efisiensi yang cukup baik dan mudah diimplementasikan, tetapi kualitas hasil thinning yang tidak terlalu baik Algoritma Stentiford memiliki efisiensi yang kurang dan susah diimplementasi, tetapi kualitas hasil thinning relatif lebih baik daripada algoritma Zhang-Suen.