PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK NASIONAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP.,M.Si
Advertisements

Memulai agenda reformasi PBK di Indonesia – gambaran praktis mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menyusun kerangka kerja Disajikan oleh.
AGENDA SETTING
Kebijakan Pemerintahan: Konsep-konsep Dasar
RENCANA KERJA PEMERINTAH
SEMINAR: Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
BELANJA BANTUAN SOSIAL PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
IMPLIKASI PELAKSANAAN UU NO
Oleh: Irwan Apriyanto Class: B Pendidikan Bahasa Inggris
FUNGSI PEMERINTAH.
STUDI KEBIJAKAN PUBLIK Oleh: Dr. Yopik Gani, S.IP., M.Si
MAPEL : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Central & Local Government Finance Week 7 – Seminar 1 Revised : March 2013 Semester 2 Year 2012/2013 Sigit Pamungkas, SE., MCom Public Sector Accounting.
Nama: Siti rokhmayatun Prodi / Fak.: Bahasa inggris/Isipol
Pelayanan Standard Minimun
Bahan Perkuliahan Hukum Anggaran Negara
GOOD GOVERNANCE.
Tentang Keuangan Negara
KONSEP DAN IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD DALAM MANAJEMEN STRATEGIK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
V PELAKSANAAN & PENGENDALIAN KEBIJAKAN PUBLIK
PERINGATAN 5 TAHUN PELAKSANAAN
PEMAPARAN PEMBERDAYAAN GENDER DAN ENERGI
KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK:
ELEMEN KEBIJAKAN PUBLIK
TEORI DESENTRALISASI I
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
PELAKSANAAN & PENGENDALIAN KEBIJAKAN PUBLIK
Sesi 5 PELAKSANAAN & PENGENDALIAN KEBIJAKAN PUBLIK
sistem pengukuran dan indikator kinerja kebijakan publik
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
KONSEP DASAR KEBIJAKAN
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
FUNGSI PEMERINTAH.
BAB 4 APBN DAN APBD DALAM PEMBANGUNAN.
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
SAKINAH NADIR ILMU POLITIK UNHAS 2014
MANAJEMEN KONFLIK Di sampaikan pada acara student day
SISTEM PENGELOLAAN PENGADUAN PELAYANAN PUBLIK NASIONAL (SP4N)
Fungsi akman Pencatat skor (score keeping)
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
Apa dan Mengapa Demokrasi?
KEUANGAN NEGARA Nama Kelompok: Ruth Patricia ( )
FUNGSI PEMERINTAH.
ENDRI SANOPAKA, S.Sos STISIPOL RAJA HAJI
PERAN PENGAWASAN KEMENTERIAN PANRB TERKAIT AMANAT
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK: kebijakan HARGA
FUNGSI PEMERINTAH.
ASPEK HUKUM PELAYANAN PUBLIK
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH CLEAN AND GOOD GOVERNANCE Di Indonesia terminologi ini dipadankan dengan tata kelola pememrintahan yang baik,
FUNGSI PEMERINTAH.
PENENTUAN HARGA PUBLIK
Nama : Ranny Firdaus Ria yuwinda
FUNGSI PEMERINTAH Dua sistem perekonomian ekstrem Pure Socialism
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK
FUNGSI PEMERINTAH.
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK
PENENTUAN HARGA BARANG PUBLIK
Pengelolaan Pengaduan untuk pelayanan publik lebih baik
ISSUE DAN MASALAH PUBLIK ( AGENDA SETTING ) ADIE DWIYANTO. N, M.PA.
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Prof. DR. Jamal Wiwoho, SH., Mhum.
Penguatan Kapasitas Kecamatan untuk Meningkatkan Pelayanan Dasar
ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
Kebijakan Publik: (Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan) Achmad Fadillah Akademi Bela Negara Nasdem 2018 Achmad Fadillah Akademi Bela Negara Nasdem 2018.
Transcript presentasi:

PERUMUSAN KEBIJAKAN PUBLIK NASIONAL Wahyudi Kumorotomo www.kumoro.staff.ugm.ac.id kumoro@map.ugm.ac.id

MODEL KEBIJAKAN (Allison, 1981) 1. Rational actor; Sosok pemerintah sebagai kotak-hitam, spt aktor individual 2. Organisational process; Kebijakan sebagai output organisasi, dg struktur, sistem koordinasi, kerjasama antar-satuan, SOP. Ekspektasi thd kebijakan: inkremental 3. Bureaucratic politics; Kebijakan pemerintah adl produk politik, tawar-menawar, tergantung persepsi dan posisi para pelaku. “Where you stand depends on where you sit”.

INSTRUMEN KEBIJAKAN Peraturan perundangan; Kewenangan membuat peraturan perundangan adalah sumberdaya unik bagi pemerintah Layanan umum (public services); Pemerintah = organisasi penyelenggara layanan umum paling besar. Catatan: terkadang swasta & Ornop lebih efektif, efisien Dana; Ideal: 45% untuk kesra. Di Indonesia: 69% untuk aparat. Pajak; “The government giveth and the government taketh away”. Pembebasan pajak (tax holiday) & pajak progresif sebagai instrumen distribusi. Imbauan (suasion); Atas nama kepentingan umum, pemerintah punya posisi lebih baik untuk menyampaikan imbauan.

TATA-URUTAN PERUNDANGAN UUD 1945 Ketetapan MPR Undang-undang Perpu Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Peraturan Daerah. Catatan: Semua pihak harus dilindungi haknya Efektivitas perundangan berlain-lainan. Kelengkapan perundangan tidak menjamin kualitas kebijakan yg baik Pelaksanaan peraturan jauh lebih penting daripada ratifikasinya.

TANTANGAN KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA Mewujudkan negara kesejahteraan (welfare state) Pemberantasan korupsi Partisipasi Desentralisasi Keberagaman Posisi politik internasional

WELFARE STATE UNTUK INDONESIA ? Welfare State: Sistem yang memberi peran lebih besar kepada negara (pemerintah) untuk mengalokasikan dana publik demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya (Spicker, 1988) Fakta di Indonesia: 97,5% aset nasional ternyata dimiliki oleh 2,5% konglomerat (BPS, 1997) SBY menargetkan pajak sebesar 19% dari PDB tetapi belanja kesejahteraan sosial hanya 4% dari PDB

PROSES KEBIJAKAN (Jones, 1984) Kegiatan Kategori Produk Persepsi Agregasi Organisasi Representasi Penyusunan agenda Masukan masalah ke pemerintah Masalah Tuntutan (demand) Akses Prioritas Formulasi Legitimasi Penganggaran Tindakan dari pemerintah Proposal Program Anggaran Implementasi Tanggapan teknis pemerintah thd masalah Layanan Pembayaran Kemudahan Pengawasan Evaluasi Penyesuaian “Terminasi” Masukan program ke pemerintah Justifikasi Rekomendasi Perubahan Solusi

MODEL PERUMUSAN AGENDA Problem stream Policy stream Political stream Agenda

SIAPA YANG TERLIBAT DALAM PERUMUSAN KEBIJAKAN? Di dalam pemerintahan: eksekutif, birokrat, politisi. Catatan: ada banyak pihak yang bekerja untuk aktor di pemerintahan: staf ahli, akademisi, kelompok profesional, staf khusus DPR, lembaga penelitian, konsultan, dsb Di luar pemerintahan: kepentingan pribadi, pengusaha, kelompok kepentingan, kelompok penekan. Masing-masing kelompok ini kemungkinan juga memiliki staf ahli, akademisi, konsultan, atau staf khusus.

KEMAMPUAN YANG DITUNTUT BAGI PERUMUS KEBIJAKAN Melihat kaitan kebijakan dengan isu eksternal. Mis: isu energi dengan lingkungan Melihat kaitan dengan isu internal. Mis: isu bencana banjir dengan perencanaan kota, konservasi lingkungan Mengetahui apa yang harus dilakukan; analisis data, pengalaman, intuisi Mengetahui dampak positif maupun negatif; projektif maupun reaktif.

SUMBERDAYA PERUMUS KEBIJAKAN Inisiasi Staff dan perencanaan Komunikasi dan publisitas Dukungan lembaga Penggalangan antar-elit Pendanaan Sanksi dan kontrol

(Bauer & Gergen, 1968:185)

BIROKRASI: MENGUBAH CONFLICT MENJADI DISPUTE? Respon birokrat thd konflik (Ellison, dlm Nagel & Mills, 1991) Inisiasi Stimulasi Eskalasi Cegah / Pendam Persempit / Mediasi Pecahkan / Resolusi Amati Biarkan Abaikan Hindari Sikap Terhadap Konflik + _ Sikap Terhadap Tindakan

LEGITIMIZING POLICIES (Mengabsahkan Kebijakan) Mengapa tidak semua rumusan kebijakan secara otomatis dapat terlaksana? Persoalan legitimasi: Tidak semua perumus kebijakan paham tentang proses kebijakan, peka terhadap masalah publik, dan piawai dalam menyepadankan instrumen dan tujuan Pertentangan antar stake-holders tentang cara memecahkan masalah publik Banyak kepentingan yang belum terakomodasi Komunikasi dari para perumus kebijakan kurang efektif dan kurang berhasil meyakinkan publik

KOMPOSISI DPR 2004-2009 No. Partai Jumlah 1 Golkar 128 2 PDIP 109 3 PPP 58 4 Demokrat 55 5 PAN 53 6 PKB 52 7 PKS 45 8 PBB 11 9 Lainnya 39 Total 550

KOMPOSISI FRAKSI DEWAN KOTA JOGJA No. Nama Jml 1 PDIP 11 2 PAN 9 3 Golkar 5 4 Demokrat dan Persatuan Keadilan Sejahtera

PENGANGGARAN (BUDGETING) Wildavsky (The Politics of the Budgetary Process, 1979): “the budget lies at the heart of the political process”. “Anggaran adalah serangkaian tujuan dengan daftar harga terlampir”. Rubin (The Politics of Public Budgeting, 2000): Budgets reflect choices Budgets reflect priorities Budgets reflect relative proportions of decisions made for local and constituency purposes.

BENTUK-BENTUK IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Pelayanan; pendidikan, kesehatan, kependudukan Pembayaran; subsidi, BLT Kemudahan (access); infrastruktur, listrik, telepon Pengawasan; IMB, UU anti-monopoli. Tiga pilar implementasi (Jones, 1991): Organisasi Interpretasi Pelaksanaan, prosedur / ketentuan rutin

Konteks Tata-Pemerintahan dan Kebijakan Publik Otoritas / Kewenangan Transaksi Persuasi Aktivitas pokok pemerintahan Pembebanan (Imposing) Pengaturan Penyediaan barang & jasa Penciptaan kerangka-kerja Penilaian hasil Mengundang partisipasi Menunjukkan arah kebijakan Perspektif yang tepat bagi implementasi Penegakan (enforcement) Kinerja Hasil bersama (co-production) Jalur manajemen publik Input Output Outcome sebagai hasil kerjasama