MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX ASSESSMENT Pertemuan ke 5

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PELVIC HIP COMPLEX Pertemuan ke
Advertisements

INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PERG. KAKI DAN KAKI Pertemuan ke
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK THORACAL SPINE
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK LUMBAR SPINE
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
Gait Analysis Oleh Sugijanto.
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
MANUALTERAPI TANGAN - PERGELANGAN ASSESSMENT Pertemuan ke 13
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI REGIO ANKLE AND FOOT
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI SHOULDER COMPLEX
TES KHUSUS REFLEX TEST Saraf terkait Myotome 1.
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
William Fleksion Exercise
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 3
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD WRIST AND HAND
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
PELVIC AND HIP ANATOMI TERAPAN.
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX ANATOMI TERAPAN DAN BIOMEKANIK Pertemuan 8
ANATOMI TERAPAN ELBOW COMPLEX.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK WRIST- HAND AND FINGER Pertemuan ke
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK KNEE JOINT Pertemuan ke
Oleh: Sugijanto disampaikan pada kuliah reguler MK : Manualterapi 2
MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Syahmirza Indra Lesmana
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX Assessment Pertemuan ke 9
MANUALTERAPI KNEE JOINT ASSESSMENT Pertemuan ke 9
INSPEKSI ANATOMI TERAPAN.
ANATOMI TERAPAN KNEE JOINT. Terdiri dari sendi  tibio-femoral  patello-femoral  fibulo-tibial Gerakan  flexion dan extension sebagai gerak utama.
KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK PERG. KAKI DAN KAKI Pertemuan ke
ANATOMI TERAPAN, KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK BAHU Pertemuan ke 4
PRAKTIKUM KINESIOLOGI DAN BIOMEKANIK SHOULDER
Oleh: Sugijanto disampaikan pada kuliah responsi MK : Manualterapi 2
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 3
Oleh: Sugijanto Disampaikan pada: Kuliah responsi Manual terapi II
BIOMEKANIK HIP JOINT DAN PELVIC
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI ELBOW
MODULE PRAKTEK PENGUKURAN RANGE OF MOTION
MANUALTERAPI TANGAN – PERGELANGAN INTERVENSI Pertemuan ke 14
PENERAPAN ELEKTROTERAPI PADA KASUS KNEE DYSFUNCTION
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI REGIO KNEE JOINT
Oleh Sugijanto Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi I
MANUALTERAPI TANGAN - PERGELANGAN ASSESSMENT Pertemuan ke 13
Oleh Lenny Disampaikan pada kuliah reguler Manualterapi I
PRAKTIKUM DAN DISKUSI PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI II Pertemuan 2
William Fleksion Exercise
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI KNEE JOINT Pertemuan ke 10
Praktikum intervensi MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX Pertemuan ke 6a
MANUALTERAPI SHOULDER COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 6
Disampaikan pd Pelatihan Manual terapi spine,
MANUAL TERAPI ELBOW COMPLEX INTERVENSI Pertemuan ke 10
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI ANKLE AND FOOT JOINT Pertemuan ke 10
MANUALTERAPI TANGAN - PERGELANGAN ASSESSMENT Pertemuan ke 13
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PD PELVIC HIP COMPLEX
PRAKTIKUM ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT MANUALTERAPI TMJ
MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX INTERVENSION Pertemuan ke 6
Disampaikan pada Kuliah Reguler Kinesiologi dan biomekanik
KNEE JOINT ANATOMI TERAPAN.
William Fleksion Exercise
PRAKTIKUM INTERVENSI MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT
MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT INTERVENSI
OLEH : SUDARYANTO, S.ST, M.Fis
PROSES ASSESSMENT MANUALTERAPI I Peremuan 2
TES CEPAT TEMPORO MANDIBULAR JOINT: depression & elevation
MANUAL TERAPI ANKLE AND FOOT ASSESSMENT
INTRODUKSI INTERVENSI MANUALTERAPI I Pertemuan ke 4
PELVIC AND HIP ANATOMI TERAPAN.
Transcript presentasi:

MANUALTERAPI PELVIC-HIP COMPLEX ASSESSMENT Pertemuan ke 5 Oleh: Sugijanto disampaikan pada kuliah reguler MK : Manualterapi

TUJUAN INSTRUKSIONAL Mahasiswa memahami assessment Manualterapi dengan cara : Mampu menjelaskan proses assessment melalui sekuensis untuk menentukan diagnosis Pelvic hip complex. Mampu memperagakan asesmen Pelvic hip complex Mampu merinci tentang temuan assessment dihubungkan dengan struktur jaringan spesifik, patologi dan gangguan NMSVM. Mampu menghubungkan temuan assessment dengan diagnosis manualterapi, prognosis dan target hasil

PERTANYAAN STUDI Sebutkan Sistematika assessment manualterapi umum secara sekuensis Uraikan dan praktekkan anamnesis yang tepat pada Pelvic hip complex Uraikan dan praktekkan inspeksi serta jelaskan kemungkinan temuan lokal maupun quadrant Uraikan dan praktekkan Quick test pada Pelvic hip complex Uraikan dan praktekkan Tes pasif pada hip joint Uraikan dan praktekkan Tes isometrik pada hip joint

Uraikan dan praktekkan palpasi pada Bursa ischiadica; m. Piriformis, m Uraikan dan praktekkan palpasi pada Bursa ischiadica; m. Piriformis, m. Iliopsoas, m. Gluteus medius, Adductor longus/magnus, m. Hamstrings dan Tensor fascia latae. Uraikan tes dan praktekkan Joint play movement pada sendi Hip joint, dan sacroiliac joint. Uraikan dan praktekkan tes panjang otot m. Piriformis, m. iliopsoas, m Rectus femoris, Hamstrings, m. tensor fascia lata dan Adductors Jelaskan diagnosis manualterapi pada pelvic hip complex. Jelaskan tentang Painfularc, Joint blockade, Capsular pattern; Non Capsular pattern, Hypermobility; Instability, Muscle tightness/contracture dan Nerve entrapment

ASSESSMENT ANAMNESIS Anamnesis khusus: 1. Jenis, ketepatan waktu dan durasi keluhan/nyeri,(pegal, booring-, sharp pain) 2. Lokasi dan distribusi keluhan/nyeri, (inguinal, upper thigh) 3. Provokasi oleh sikap/posisi dan gerak yg memicu keluhan/nyeri, morning sickness/ start pain. Anamnesis lain meliputi sistem dan organ tubuh yang terkait, tindakan operasi atau terapi medis lain

INSPECTION STATIC AND DYNAMIC INSPECTION Inspeksi mulai saat klien masuk ruangan, perhatikan posisi atau sikap tubuh saat duduk, berdiri atau saat aktif; ketika berjalan adakah trendelens burg gait, duchene,.

TOTAL, SEGMENTAL AND LOKAL INSPECTION Perhatikan posisi dan sikap trunk-pelvic-hip-leg-foot (quadrant), coxa valga/vara, genu valgus-varus, flat-hollow foot (segmental), serta pelvic- hip secara tersendiri (lokal).

PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR QUICK TEST GAIT ANALYSIS Perhatikan gait cycles: saat initial contact, foot flat, loading respons, terminal contact, asceleration, mid swing, desceleration dan kembali initial contact

Pathological gait seperti trendelen’s gait, duchene gait, weddling’s gait, paralytic gait, parkinsonian’s gait, horse gait dll.

TRUNK FLEXION-EXTENSION POSISI BERDIRI Perhatikan porsi Lumbo pelvic rhythm momen mana yg dominan dan kurang. Perhatikan timbulnya nyeri, crepitation, dan distribusi keluhannya. End feel.

SQUAT AND BOUNCING Dilakukan bila memungkinkan, tidak dilakukan pada usia lanjut

PEMERIKSAAN GERAK AKTIF Yang utama telah dilakukan pada quick test Gerak hip flexion, extension, abduction, adduction, internal-external rotation.

PEMERIKSAAN GERAK PASIF FLEKSI PASIF Posisi terlentang dg lutut fleksi: ROM : 110-1200 soft end feel. Posisi terlentang dg lutut ekstensi: ROM : 900 springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan otot hamstrings.

Bila lutut fleksi penuh EKSTENSI PASIF Posisi terlungkup : ROM : 15-200 springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan m. ilio psoas. Bila lutut fleksi penuh ROM : 100 springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan m. rectus femoris.

ABDUKSI PASIF Posisi terlentang gerak tungkai kesamping. ROM: 30-500 dg elastic-springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm. adductors

ADDUKSI PASIF Posisi terlentang dengan tungkai contra lateral fleksi dan tungkai yang diukur lurus dibawahnya, gerak tungkai kedalam. ROM: 300 dg springy end feel. Pembatasan oleh ketegangan mm. abductors.

ROTASI INTERNAL PASIF Posisi telungkup dg lutut fleksi 900 ROM 30-400 elastic end feel. pembatasan oleh kapsulo ligamenter.

ROTASI EKSTERNAL PASIF Posisi telungkup dg lutut fleksi 900 ROM 40-600 elastic end feel, pembatasan oleh kapsulo ligamenter

PEMERIKSAAN GERAK ISOMETRIK FLEKSI ISOMETRIK Terlentang dg lutut fleksi 600, Gerakan oleh m. ilio psoas, rectus femoris, Sartorius, Pectenius, (dan hip adductor). EKSTENSI ISOMETRIK Posisi telungkup dg lutut lurus Gerakan oleh m. gluteus maksimus, Biceps femoris, Semimembranosus, Semitendinosus.

ABDUKSI ISOMETRIK ADDUKSI ISOMETRIK Posisi terlentang dg lutut lurus Gerakan oleh m. gluteus medius-minimus-maximus, dan tensor fascialatae (& sartorius). ADDUKSI ISOMETRIK Gerakan oleh m. adductor longus-brevis-magnus, Gracilis dan Pectenius.

ROTASI INTERNAL ISOMETRIK Posisi telungkup lutut fleksi 900 Grk m adductor longus-brevis-magnus, gluteus medius-maximus pars anterior, tensor fascialatae, Gracilis dan Pectenius. ROTASI EKSTERNAL ISOMETRIK Grk m gluteus maximus, Obturator internus-externus, quadratus femoris, Piriformis,Gamelus superior-inferior, Sartorius, dan gluteus medius pars posterior.

SPESIFIC TEST PALPATION BONY PALPATION Titik referensi: Iliac crest, Anterior Superior Iliac Spine (SIAS), Posterior Superior Iliac Spine (SIPS), Great Trochanter, Symphisis, Ischiadic tuber, Coccyg.

PALPATION MUSCLE PALPATION Piriformis m. Gluteus medius m. Melalui segitiga SIPS, Coccyg dan Great Trochanter, sepertiga tengahnya. Palpasi dalam, sejajar sacroiliac. Gluteus medius m. Sisi lateral dibawah iliac crest dan trochanter. Palpasi arah anteroposterior

MUSCLE PALPATION Iliotibial band. Adductor longus m. Dari iliac crest sampai lateral paha hingga lateral tibia Adductor longus m. Palpasi tendon ujung bawah inguinal.

MUSCLE PALPATION Quadriceps Hamstrings Perlekatan rectus femoris pada SIAS, kebawah sisi anterior paha hingga patella. Hamstrings Lateral hamstrings (biceps femoris) dan medial hamstrings semimembranosus, semitendinosus).

JOINT PLAY MOVEMENT HIP JOINT DIRECT TRACTION MLPP : untuk orientasi PEMBATASAN ROM : untuk mengetahui keluasan gerak dan kualitas end feel Arah selalu ke Lateral serong ventrocaudal

J P M COMPRESSION TEST INDIRECT TRACTION Untuk mengetahui patologi permukaan sendi (subchondrale) INDIRECT TRACTION Untuk mengetahui pengaruh NWB.

SPECIAL TEST ROM MEASUREMENT

MMT/MUSCLE PERFORMANCE MUSCLE TESTING Validitas dan reliabilitas s.d. nilai 3 H H D /SPYGMOMANOMETER Untuk MMT nilai 3 lebih, ukuran mmHg atau gram.

MUSCLE LENGTH TEST Iliopsoas m. Rectus femoris m. Terlentang pelvis ditepi bed, hip flexion contralateral dan gerak hip extension ipsilateral. Sebelum dan sesudah kontraksi; kualitas ketegangan otot. Rectus femoris m. Posisi spt diatas, gerak knee flexion ipsilateral.

MUSCLE LENGTH TEST Hip adductor m. Hamstrings m. Posisi terlentang tungkai contralateral difiksasi, gerak Hip adduction ipsilateral. Hamstrings m. Posisi terlentang gerak Straight leg rising tungkai ipsilateral, lutut lurus.

NEUROLOGIC TEST Sensory test in area dermatome and area nervina. Myotome test. Tendon Reflex test

TES KHUSUS LAIN Hip flexion test for Sacroiliac (hip flex pelvic nutation), Piriformis m (hip flex-add-internal rot), hip joint (Patric’s test). Straight Leg Rising Leg Length Test Trendelenburg test

MEDICAL DATA ‘X’ RAY MRI OPERASI DLL Fracture, dislocation, arthrosis, fusion, osteophyte, dll. MRI Gambaran detail OPERASI DLL

INTERVENSION MUSCLE MOBILIZATION AND TRANSVERSE FRICTION Stretching thd myofascial pain. Contract Relax & Stretching thd tightness/contracted muscle. Transverse friction pada tendinitis, myositis.

CONTRACT RELAX & STRETCHING Peregangan m iliopsoas Peregangan m. rectus femoris Lanjutan pengukuran panjang otot Kontraksi-inspirasi 6 detik disusul pelemasan-ekspirasi 9 detik Dilakukan berulang Peregangan m. Piriformis Peregangan Hamstrings

DAFTAR PUSTAKA Atkinsons K, PT in Orthodaedic, WB Saunders and co, 1999 Dvorak, J and Dvorak, V, Medical checklists Manual Medicine, Gerg Thieme Verlag Stuttgart, New York, 1991. Goodman, c.c. and Boissonault, W.G., Pathology, implication for the hpysical therapist, WB Saunders Co, Philadelphia, 1998. Hertling D, Management of Musculosceletal disorder, PT principlrs and method, WB Saunders and co, 2006 Kapanji, IA. Physiology of joint Vol II Lower extremity, Churchill Livingstone, Eidinburgh, 1986. Magee DJ, Orthopaedic physical assessment, WB Saunders and co, 2000. Mink, AJF, Extremiteiten, Bohn, Scheltema-Holkema, Utrecht, 1999.