Persediaan: Metoda Penilaian Lainnya Chapter 9
Pengukuran Persediaan PSAK No 14 (revisi 2008) Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto, mana yang lebih rendah SAK ETAP 11.4 Persediaan diukur pada nilai mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual
Kos persediaan mungkin akan mengalami penurunan, bila: Nilai Realisasi Netto Kos persediaan mungkin akan mengalami penurunan, bila: Persediaan mengalami kerusakan Persediaan mengalami keusangan Harga jual mengalami penurunan Estimasi biaya penyelesaian atau biaya penjualan mengalami kenaikan
Nilai Realisasi Netto Penurunan nilai perusahaan dilakukan: Untuk setiap unit persediaan Untuk kelompok unit serupa atau berkaitan Pengakuan: Penurunan nilai persediaan diakui sebagai biaya pada periode saat kerugian terjadi
Kenaikan Nilai Persediaan yang disebabkan kenaikan NRV Kenaikan nilai persediaan yang disebabkan kenaikan nilai NRV akan diperlakukan sebagai pengurang kerugian penurunan nilai persediaan (pemulihan) pada periode terjadinya
Estimasi Biaya Penjualan Contoh Produk Unit Biaya/unit Estimasi Harga Jual Estimasi Biaya Penjualan A 1,000 100 120 10 B 500 110 5 C 800 6 D 125 E 300 130 150 20
Unit Kos/unit Total Biaya Estimasi NRV LCNRV Rugi A 1,000 100 100,000 110,000 B 500 110 55,000 52,500 2,500 C 800 120 96,000 75,200 20,800 D 120,000 115,000 5,000 E 300 130 39,000 410,000 381,700 28,300
Pencatatan rugi penurunan nilai persediaan Pencatatan Penurunan Nilai Ketika terjadi penurunan nilai persediaan: Metoda HPP HPP 28,300 Persediaan 28,300
Pencatatan rugi penurunan nilai persediaan Pencatatan Penurunan Nilai Ketika terjadi penurunan nilai persediaan: Metoda Kerugian Rugi PN Persediaan 28,300 Persediaan 28,300
Pencatatan rugi penurunan nilai persediaan Pencatatan Penurunan Nilai Ketika terjadi penurunan nilai persediaan: Metoda Cadangan Laba-Rugi PN Persediaan 28,300 Cadangan PN Persediaan 28,300
Pencatatan pemulihan nilai persediaan Ketika nilai persediaan naik menjadi 400.000 Cadangan PN Persediaan 18,300 Laba-Rugi PN Persediaan 18,300 Pemulihan nilai persediaan maksimum sampai dengan kos yaitu 410.000
Gross Profit Method Asumsi yang mendasari: Saldo awal persediaan plus pembelian sama dengan total barang yang diperhitungkan. Barang yang tidak dijual harus ada di tangan. (3) Penjualan, dikurangi kos, dikurangkan dari jumlah persediaan awal plus pembelian, sama dengan persediaan akhir.
Gross Profit Method E9-12 (Gross Profit Method) PT Merapi menggunakan metoda laba kotor untuk mengestimasi persediaan. Berikut ini adalah informasi untuk bulan Mei. Instruksi: (a) Hitunglah estimasi persediaan pada tanggal 31 Mei, dengan asumsi laba kotor 30% dari penjualan. (b) Hitunglah estimasi persediaan pada tanggal 31 Mei, dengan asumsi laba kotor 30% dari Kos.
(a) Estimasi persediaan dengan asumsi laba kotor 30% dari sales. Gross Profit Method (a) Estimasi persediaan dengan asumsi laba kotor 30% dari sales.
(b) Estimasi persediaan dengan asumsi laba kotor 30% dari cost. Gross Profit Method (b) Estimasi persediaan dengan asumsi laba kotor 30% dari cost. 30% 100% + 30% = 23.08% of sales
Retail Inventory Method Sebuah metoda yang digunakan oleh para pengecer, untuk menilai sediaan barang tanpa menghitung fisik barang, dengan mengkonversi harga eceran ke kos. Menghendaki para pengecer untuk memelihara: total kos dan harga eceran barang yang dibeli total kos dan harga eceran barang yang tersedia untuk dijual, dan Penjualan periode berjalan.
Harga Pokok Harga Eceran Persediaan awal Rp 14.000.000 Rp20.000.000 Pembelian bersih 63.000.000 90.000.000 Persediaan TUD Penjualan bersih Persediaan akhir Rasio Kos: Retail 77.000.000 17.500.000 110.000.000 85.000.000 25.000.000 70%
Retail Inventory Method P9-8 PT Kaliurang menggunakan metoda harga eceran untuk mengestimasi sediaan akhir. Berikut ini data yang tersedia untuk bulan Oktober 2008. Instruksi: Buatlah tabel untuk menaksir sediaan dengan metoda: (1) Kos (2) LCM
Retail Inventory - Cost Method / =
Retail Inventory - LCM Method / =
Chapter Nine The End