PENGELOLAAN EKOSISTEM PADANG LAMUN Dr. Ir. Hj. Winarni Monoarfa, MS
JENIS-JENIS EKOSISTEM YANG ADA DIPANTAI HUTAN BAKAU (MANGROVE) TERUMBU KARANG (CORAL REEF) PADANG LAMUN (SEA GRASS) MUARA SUNGAI (ESTUARI) RAWA PANTAI (SALT MARSH) PANTAI BERPASIR (SANDY BEACH) PANTAI BERBATU (ROCKY BEACH) PULAU-PULAU KECIL (SMALL ISLANDS)
CIRI-CIRI PADANG LAMUN BERBAGAI JENIS SPECIES TANAMAN LAUT BERBUNGA (BUKAN ALGAE) TUMBUH DIPERAIRAN PASANG SURUT TERENDAH HINGGA 30 METER TUMBUH DI PASIR YANG TETAP, PECAHAN-PECAHAN KECIL KARANG, ATAU LUMPUR BERKEMBANG DENGAN MEMPRODUKSI BUNGA DAN BUAH, SERTA PENYEBARAN BIJI BATANG ATAU RHIZOMA, DI BAWAH TANAH BERKAITAN ERAT DENGAN EKOSISTEM PESISIR LAINNYA SANGAT PRODUKTIF ; TUMBUH DENGAN RUMPUT-RUMPUTAN SPESIES TUNGGAL ATAU DALAM KEMAJEMUKAN HINGGA DELAPAN SPESIES DITUMBUHI TANAMAN SEPERTI EFIFIT SERTA BERMACAM‑MACAM BINATANG LUNAK DAN IKAN
Tabel : Komposisi Taksonomik Kelompok Lamun Familia dan Sub Familia Genera Jumlah Species Potamogetonaceae Zozteroideae Posidonioideae 1 5 1. Zoztera 2. Phyllospedix 3. Heterozoztera 4. Posidonia 5. Holudule 6. Cymodoceae 7. Springodium 8. Amphibolis 9. Thalassodendron 3 8 4 2 1 2 8 Hydrocharitaceae Hydrocharitoideae Thalassioideae Halophiloideae 10. Enhaluss 11. Thallasia 12. Holophila
Lamun suku Hydrocharitaceae yang terdapat di Indonesia Lamun suku Hydrocharitaceae yang terdapat di Indonesia. a) Halophilia spinulca ; b) H. Minor ; c) H. decipiens ; d) H. ovalis ; e) Hemprichi ; f) Enhalus acoroides
Lamun suku Potamogetonaceae yang terdapat di Indonesia Lamun suku Potamogetonaceae yang terdapat di Indonesia. a) Cymodocea rotundata ; b) Cymodocea serrulata ; c) Thalassodendron ciliatum ; d) Halodule pinifolia ; e) H. universis ; f) Syringodium isoetifoliaum
FUNGSI LAMUN SUMBER UTAMA PRODUKTIFITAS PRIMER SUMBER MAKANAN ORGANISME HABITAT ORGANISME TEMPAT BERLINDUNG, MENCARI MAKAN, MEMIJAH, TEMPAT MENEMPEL, ASUHAN DAN PEMBESARAN PENANGKAP SEDIMEN MENSTABILKAN SUBSTRAT MEMPERCEPAT PERTUKARAN HARA PEREDAM OMBAK DAN ARUS PENDAURAN UNSUR HARA PELINDUNG PANAS MATAHARI BAGI ORGANISME MELINDUNGI PANTAI DARI EROSI
Rantai Makanan dalam Ekosistem Lamun
Faktor Lingkungan Distribusi Lamun Kecerahan : 10 m Temperatur : Optimum 28 – 30 oC Salinitas/Kadar Garam - Euryhaline : 10 – 40 % - Optimum : 35 ‰ Substrat : berbagai tipe substrat - Pecahan koral - Pasir - Lumpur Kecepatan arus
GAMBAR LINTASAN YANG DILALUI LAMUN UNTUK MASUK KARNIVORA CADANGAN BAHAN ORGANIK TERLARUT PENGURAIAN OLEH BAKTERI RANTAI MAKANAN PLANKTON DAUN DAN AKAR MATI LAMUN DETRITUS TERTENTU JAMUR BAKTERI MIKROFAUNA PEMAKAN DETRITUS HERBIVORA - INVERTEBRATA - IKAN IKAN KARNIVORA IKAN, INVERTEBRATA GAMBAR LINTASAN YANG DILALUI LAMUN UNTUK MASUK KE DALAM JARINGAN MAKANAN
Penyebab & Akibat Kerusakan Ekosistem Padang Lamun (Dahuri, dkk, 1996) Pengerukan : - Kerusakan fisik padang lamun dan peningkatan kekeruh- an air - Mematikan hewan dan ikan lainnya akibat terlapisnya insang dengan sedimen Pembuangan Sampah - Penurunan oksigen terlarut dalam air - Penyuburan perairan sehingga merangsang tumbuh suburnya fitoplankton dan alga bersel tunggal lainnya Pencemaran Logam Berat - Logam berat akan terkonsentrasi secara biologi dalam daun lamun
Pemanfaatan Ekonomi Padang Lamun Bahan pembuat keranjang Bahan alas kandang bagi binatang Bahan pembuat atap rumah Daerah perkembangbiakan spesies Daerah penangkapan ikan bagi bermacam-macam ikan, udang, teripang, serta molusca. Pengambilan biji Enhalus Acordies dan Rhizoma Cymonocea Spp. Padang lamun biasa digunakan untuk tempat aquakultur (budidaya)
Pedoman Pengelolaan Padang Lamun (Dahuri, dkk, 1996) Hindari kegiatan pengerukan dan penimbunan di daerah sekitar padang lamun Pembangunan dengan menggunakan wilayah pesisir dengan mengubah pola sirkulasi air harus diusahakan meminimalkan erosi Pembuang limbah cair sekitar padang lamun, harus memenuhi ambang batas Penangkapan dengan menggunakan trawl dan alat tangkap lain yang merusak padang lamun harus dimodifikai untuk mengurangi dampak Pengalihan aliran air yang dapat merubah tingkat salinitas alamiah harus diminimalkan Pencegahan terhadap tumpahan minyak dengan mencermati padang lamun melalui pemantauan dan evaluasi Inventarisasi, identifikasi dan pemetaan sumberdaya padang lamun sebelum ada kegiatan.
Kondisi lamun di P. Bauluang kurang baik, kepadatan rendah.
Luas padang lamun = 500 Ha
Kondisi lamun di P. Larea-rea kurang baik, kepadatan rendah
“Zona Rehabilitasi” “Zona Perlindungan” Usualan lokasi untuk Usualan lokasi untuk pembuatan “Zona Perlindungan”
Terima Kasih