HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DENGAN NASIONAL, DAERAH, REGIONAL
SEJARAH NASIONAL Sejarah nasional ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang ekstra lokal, tidak hanya akumulasi peristiwa lokal ataupun hanya oleh kepentingan dari satu-dua lokal yang strategis, tetapi juga oleh perimbangan kekuatan pada tahap nasional dan tekanan dari kekuatan internasional. Jatuh bangunnya kabinet dari suatu sistem pemerintahan demokrasi parlementer mungkin penting dari sudut sejarah nasional tetapi belum tentu apa-apa dari sudut lokal, sehingga metodologisnya harus terpisah.
Sejarah Nasional - Lokal Sejarah nasional tekanan terutama diberikan pada gambaran yang lebih meluas serta menyeluruh dari suatu lingkungan bangsa dengan tidak terlalu memperhatikan detail-detail peristiwa lokal (kecuali yang memang diperlukan untuk mendukung gambaran dalam rangka sejarah nasional). Sejarah lokal yang mendapat perhatian utama justru peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar suatu lokalitas sebagai suatu kebulatan, dan menempatkan sejarah nasional sebagai latar belakang dari peristiwa-peristiwa khusus di lokalitas tersebut.
PERBEDAAN SEJARAH LOKAL DAN SEJARAH NASIONAL GAMBARAN YANG MELUAS SERTA MENYELURUH DARI SUATU LINGKUNGAN BANGSA ATAU NEGARA DENGAN TIDAK TERLALU MEMPERHATIKAN DETIL -DETIL PERISTIWA LOKAL MEMPERHATIKAN PERISTIWA-PERISTIWA DI LINGKUNGAN SEKITAR SUATU LOKALITAS SEBAGAI SUATU KEBULATAN
PERBEDAAN LOKAL DAN NASIONAL Dalam konteks sejarah tentang Indonesia, perbedaan lokal dan nasional tidak terletak pada tingkat abstraksi dan generalisasi -makin nasional makin kurang detailnya- tetapi pada orientasinya. Jika sejarah nasional menuntut problematik yang menuju integrasi dari berbagai lokalitas, maka sejarah lokal tidak memerlukan ini. Masalah lokal adalah masalah lokal dan segala soal yang menyangkut berkisar pada dirinya.
HUBUNGAN SEJARAH LOKAL DENGAN SEJARAH NASIONAL PERISTIWA LOKAL HANYA BISA DIMENGERTI DENGAN BAIK APABILA DIHUBUNGKAN DENGAN DIMENSI SEJARAH NASIONAL 2. REALITAS PERISTIWA KEDUA LEVEL HANYA BISA DIMENGERTI DENGAN BAIK APABILA DITARIK DALAM PERSPEKTIF MIKRO DAN MAKRONYA
Meskipun sejarah nasional dan lokal memiliki kategori unit historis sendiri-sendiri, tetapi tidak bisa dipungkiri adanya keterkaitan antara peristiwa dalam konteks nasional dan konteks lokal. Keterkaiatan keduanya bukan harus diartikan bahwa sejarah nasional adalah semata-mata gabungan dari sejarah-sejarah tingkat lokal, karena masing-masing lokal memiliki realitas kesejarahannya. Sejarah nasional tekanan terutama diberikan pada gambaran yang lebih meluas serta menyeluruh dari suatu lingkungan bangsa dengan tidak terlalu memperhatikan detil-detil peristiwa.
SEJARAH DAERAH, SEJARAH REGIONAL, ATAU SEJARAH LOKAL Dalam penulisan sejarah, Resink mengajukan adanya asumsi dasar penulisan yang bersumber dari sikap “kedaerahan” dalam pengertian etnis kultural. Sejarah Minangkabau tidaklah identik dengan sejarah Sumatra Barat, sebab yang pertama adalah konsep etnis kultur yang bergerak, sedangkan yang kedua ditentukan oleh politik administratif.
Jika regional masih bisa dipakai dalam arti etnis kultur, maka bisa dipakai istilah “sejarah regional” dalam arti yang lebih sempit dan tunggal daripada “sejarah daerah”. Namun, pengertian yang lebih populer dari regional sekarang melampaui batas politik nasional, misalnya konsep ASEAN. Sementara itu, sejarah lokal bisa berarti netral dan diharapkan tunggal, sehingga lebih pas sebagai nama suatu kajian.
SUBDISIPLIN SEJARAH LOKAL SEJARAH SOSIAL SEJARAH PEDESAN SEJARAH KOTA SEJARAH EKONOMI SEJARAH LOKAL KEEMPATNYA SANGAT ERAT DENGAN KAJIAN SEJARAH LOKAL KARENA TEMA-TEMA BANYAK MENYANGKUT PERAN KHUSUS DAERAH-DAERAH
TITIK TEKAN SEJARAH SOSIAL, PEDESAAN, KOTA, DAN EKONOMI MEMPERHATIKAN ASPEK-ASPEK STRUKTUR MEMPERHATIKAN PROSES DAN INTERAKSI INDIVIDU-INDIVIDU DALAM SUATU KELOMPOK SEJARAH SOSIAL MENARUH PERHATIAN PADA DINAMIKA KEHIDUPAN MASYARAKAT DI PEDESAAN SEJARAH PEDESAAN
PERHATIAN UTAMA ADALAH DINAMIKA KEHIDUPAN KELOMPOK-KELOMPOK MASYARAKAT KOTA SEJARAH KOTA MENEKANKAN STUDI TENTANG PERTUMBUHAN KEMAKMURAN MASYARAKAT SEJARAH EKONOMI