Audit Investasi Sekuritas Dan Audit Saldo Kas

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI
Advertisements

PENUGASAN & PERENCANAAN PENGAUDITAN
Laporan Laba/Rugi Komprehensif
PSAP 12 LAPORAN OPERASIONAL
BAB 21 AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL
BAB III SIKLUS PENGELUARAN
MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT
BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
AUDIT SIKLUS INVESTASI ASET TETAP
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT
Resumed by: anita wijayanti, SE. M.SA., Ak
Bukti, Tujuan, Program dan Kertas Kerja Audit
AUDIT INVESTASI JANGKA PANJANG
Auditing Saldo Investasi dan Kas
BAB IV SIKLUS PRODUKSI DAN SIKLUS SDM/PENGGAJIAN
PEMINDAHAN HAK DENGAN INBRENG
RISIKO AUDIT 1.
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Auditing Saldo Investasi dan Kas
NERACA LAJUR DAN JURNAL PENUTUP
BAB II SIKLUS PENDAPATAN
Bab 4 LAPORAN LABA-RUGI DAN INFORMASI TERKAIT Intermediate Accounting
TINJAUAN PROSES AUDIT Review Proses Audit
BAB V AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN
KAS Materi 03.
PEMERIKSAAN KAS dan SETARA KAS
LAPORAN KEUANGAN Catur Iswahyudi Manajemen Informatika (D3)
PSAK No.2 (revisi 2009) LAPORAN ARUS KAS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN
REVIEW AUDITING Halaman.
IFRS 7 FINANCIAL INSTRUMENTS: DISCLOSURES
Tommi Pradana
KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK
BAB III SIKLUS PENGELUARAN
AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS
Pemeriksaan Surat Berharga dan Investasi
Investasi Efek Tertentu (PSAK 50)
Audit Siklus Pendanaan
Audit Siklus Investasi
TUJUAN AUDIT DAN BUKTI AUDIT. Tujuan Audit Tujuan Audit: Tujuan Umum dan Tujuan Khusus 1.Tujuan umum Menguji kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP AKTIVA NON LANCAR Pertemuan 18
AUDIT SIKLUS INVESTASI
(AUDIT OF THE CAPITAL ACQUISITION AND REPAYMENT CYCLE)
PENAKSIRAN RISIKO DAN DESAIN PENGUJIAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
PSAK 2 – LAPORAN ARUS KAS IAS 7 - Statement of Cash Flows
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAB VI AUDIT SALDO KAS.
Modern Auditing: Assurance Services and the Integrity of Financial Reporting, 8th Edition William C. Boynton California Polytechnic State University at.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
PERTEMUAN-4 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI SIKLUS AKUNTANSI
UJI SUBSTANTIF INVESTASI.
UJI SUBSTANTIF INVESTASI.
Investasi Sementara dan Investasi Jangka Panjang
Pengendalian Internal dan Kas
audit Saldo Kas dan bank
Pemeriksaan Surat Berharga dan Investasi
Analisis Arus Kas 10th Lecture.
TUGAS AUDITTING II RESUME CHAPTER 22 AUDIT ATAS SALDO KAS
AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN
PENGAUDITAN SIKLUS JASA PERSONALIA Disusun Oleh : 1. Bunga Firiyani ( ) 2. Nining Wulandari ( ) 3. Rika Agustin ( ) 4. Yemima.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
Audit Siklus Investasi Instrumen Keuangan (Obligasi dan Saham)
BAGIAN 8 PENERIMAAN PENUGASAN AUDIT DAN PERENCANAAN AUDIT
AUDIT SIKLUS PENDANAAN
BAB 10 AUDIT SALDO KAS.
REVIEW AUDITING Halaman.
Transcript presentasi:

Audit Investasi Sekuritas Dan Audit Saldo Kas

Investasi Sekuritas Investasi sekuritas adalah investasi pada saham (equity security) atau obligasi (debt security) yang diterbitkan oleh perusahaan lain. Investasi terjadi karena adanya kelebihan kas. Tujuan investasi: Untuk memanfaatkan kas yang sementara tidak digunakan untuk kegiatan operasional. Untuk mendapatkan pengaruh bisnis pada perusahaan lain.

Bentuk Investasi Investasi Sementara: Available for sale (tersedia untuk dijual): investasi akan segera dijual pada saat perusahaan membutuhkan dana. Trading (diperjual belikan): investasi akan diperjual belikan mengikuti pergerakan harga pasar investasi.

Bentuk Investasi Investasi jangka panjang: Saham: Diakuntansikan dengan metode kos atau metode ekuitas Dibuat laporan konsolidasi Obligasi: dipertahankan sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasi.

Transaksi Investasi Pembelian investasi Penerimaan pendapatan investasi: dividen untuk saham dan bunga untuk obligasi. Penjualan investasi Penilaian investasi pada akhir tahun

Tujuan Audit Menguji kewajaran pelaporan investasi. Kriteria kewajaran pelaporan: Sesuai dengan bukti pendukung: bukti transaksi dan bukti pembukuan. Pembukan dan pelaporan sesuai dengan standar akuntansi.

Tujuan Audit Aspek pengujian adalah ketepatan asersi manajemen, mencakup: Eksistensi atau terjadinya Kelengkapan Hak dan kewajiban Penilaian atau alokasi Penyajian dan pengungkapan

Akun-akun yang digunakan dalam transaksi sekuritas Investasi Sekuritas (saham atau obligasi, trading atau available for sale) Penyesuaian Harga Pasar Laba/Rugi Investasi Belum Direalisasi (trading  masuk laporan laba/rugi, available for sale  masuk pos modal) Investasi Saham (metode kos) Investasi Saham (metode ekuitas) Investasi Saham (laporan konsolidasi)

Potensi Salah Saji Investasi Sementara: Kesalahan penentuan kos investasi Kesalahan perhitungan laba-rugi penjualan investasi. Kesalahan penilaian akhir tahun (perbandingan kos dengan nilai pasar). Kesalahan perlakuan akuntansi atas selisih kos dengan harga pasar (available for sale dengan trading perlakuan akuntansinya berbeda).

Potensi Salah Saji Investasi Jangka Panjang: Kesalahan penentuan kos investasi Kesalahan pengakuan laba perusahaan anak  pada saat investasi dibukukan dengan metode ekuitas. Kesalahan pencatatan pendapatan dividen  terdapat perbedaan akuntansi pada metode kos dan metode ekuitas. Kesalahan pengakuan pendapatan bunga, ketika terjadi premium atau diskonto obligasi.

Potensi Salah Saji Investasi Jangka Panjang: Kesalahan pisah batas (cut-off) pendapatan investasi, baik pendapatan bunga maupun pendapatan dividen. Kesalahan pencatatan penghentian/ penjualan investasi.

Ilustrasi Tujuan Khusus Audit Pendapatan investasi, realisasi laba dan rugi dan laba dan rugi belum terealisasi yang dicantumkan dalam statemen laba merupakan transaksi atau peristiwa yang terjadi dalam perioda audit (asersi eksistensi atau terjadinya). Saldo investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang mencerminkan investasi yang ada dalam tanggal neraca (asersi eksistensi atau terjadinya).

Ilustrasi Tujuan Khusus Audit Laporan laba-rugi mencakup seluruh laba-rugi transaksi investasi (asersi kelengkapan). Saldo investasi jangka pendek dan panjang telah mencakup seluruh investasi jangka pendek dan jangka panjang yang dimiliki perusahaan (asersi kelengkapan). Seluruh saldo investasi adalah milik perusahaan (asersi hak dan kewajiban). Jumlah pendapatan investasi dan laba/rugi penilaian atau penjualan investasi dilaporkan dengan benar (asersi penilaian atau alokasi)

Ilustrasi Tujuan Khusus Audit Saldo investasi dalam neraca disajian berdasarkan harga pasar, cost, amortized cost, atau jumlah yang ditetapkan berdasar metode ekuitas, sesuai dengan klasifikasinya (asersi penilaian atau alokasi). Saldo investasi telah dilaporkan secara tepat dan diungkapkan secara cukup, misalnya menyangkut dasar penilaian atau penggunaan investasi sebagai jaminan utang.

Perencanaan Audit Perencanaan audit, yang mencakup sifat, saat, dan luas audit, ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: Inherent Risk (Risiko Bawaan) Control Risk (Risiko Pengendalian) Analytical Risk (Risiko Analitis) Materiality (Materialitas) Silahkan dikaji ulang jenis-jenis risiko audit tersebut di atas.

Dokumen dan Catatan Sertifikat saham (sekarang sudah paperless) Sertifikat obligasi (sekarang sudah paperless) Kontrak penerbitan obligasi (bond indenture) Dokumen advis broker Laporan broker Buku jurnal Buku pembantu investasi

Fungsi dan Kontrol Terkait Fungsi otorisasi transaksi investasi Pembelian sekuritas Penjualan sekuritas Pencatatan transaksi Pencatatan pembelian, penjualan dan laba Pencatatan market adjustment dan reklasifikasi

Fungsi-Fungsi Transaksi Fungsi penyeselesaian transaksi Penerimaan kas Pengeluaran kas Penilaian kinerja investasi

Pengujian Substantif Investasi Perancangan Pengujian Substantif Prosedur pendahuluan Prosedur analitis Pengujian detil transaksi Pengujian detil saldo akun Penyajian dan pengungkapan

Prosedur Pendahuluan Memahami industri dan bisnis klien: Memahami volume transaksi dan saldo akun Memahami kebijakan terhadap surplus saldo kas Memahami faktor-faktor ekonomi yang memicu transaksi investasi, termasuk kemampuan entitas dalam menggunakan arus kas dari aktivitas pendanaan Memahami praktik industri tentang aktivitas investasi dan pengaruhnya terhadap laba

Prosedur Pendahuluan Cocokkan saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun lalu. Dapatkan daftar investasi: Review seluruh transaksi investasi dan pendapatan investasi, dan lakukan identifikasi atas transaksi dan saldo akun yang tidak lazim, baik dari jumlah maupun sumber transaksi. Cocokkan data dalam daftar dengan data dalam buku bantu dan buku besar.

Prosedur Analitis Lakukan perhitungan rasio, misalnya: Investasi jangk pendek dg aktiva lancar Investasi jangka panjang dg total aktiva Rasio pendapatan per klasifikasi investasi Bandingan hasil perhitungan rasio dengan angka pembanding, misalnya: rasio per anggaran, rasio tahun lalu, atau rasio rata-rata industri (kalau ada).

Pengujian Detil Transaksi Lakukan vouching dan tracing, baik untuk transaksi debit maupun kredit: Debit/kredit transaksi perolehan/penjualan investasi ke broker’s advice dan bukti kas keluar/kas masuk serta otorisasi notulen rapat direksi Debit/kredit akun investasi dan market adjustment ke dokumen kenaikan/ penurunan harga pasar Lakukan perhitungan ulang untuk investasi saham dengan metode ekuitas.

Pengujian Detil Saldo Akun Inspeksi bukti-bukti kepemilikan investasi Konfirmasi untuk sekuritas yang dijadikan sebagai jaminan utang Hitung-ulang pendapatan investasi: Laba/rugi transaksi investasi Dividen Pendapatan dan penerimaan bunga investasi obligasi Daftar amortisasi premi atau diskonto Verifikasi pendapatan investasi yang dicatat dengan metode ekuitas

Pengujian Detil Saldo Akun Tentukan ketepatan klasifikasi investasi, misalnya jangka pendek atau jangka panjang, dengan cara: Melakukan verifikasi dokumen kebijakan investasi. Mendapatkan surat pernyataan manajemen tentang klasifikasi investasi.

Pengujian Detil Saldo Akun Dapatkan bukti pendukung nilai pasar investasi per tanggal neraca, misalnya melalui: Informasi nilai pasar investasi Estimasi nilai wajar investasi Kelayakan model penilaian investasi

Penyajian dan Pengungkapan Bandingkan penyajian dengan standar akuntansi yang berlaku. Pastikan bahwa saldo investasi telah diidentifikasi dan diklasifikasi dengan tepat dalam laporan keuangan Pastikan kecukupan pengungkapan tentang dasar penilaian investasi, komponen realized dan unrealized gain or losses, dan investasi yang dijadikan jaminan utang.

Audit Saldo Kas Komponen Saldo Kas Penerimaan yang belum disetor, kas di bank dalam rekening giro, dana yang dikelola dengan sistem dana tetap (imprest system), seperti dana kas kecil dan rekening gaji. Saldo kas tertentu seperti tabungan, deposito, bond sinking fund cash, saldo valuta asing dan akun lain yang terbatas penggunaannya disajikan sebagai pos investasi

Hubungan Saldo Kas Dengan Siklus Transaksi Siklus Pendapatan: Penjualan  Piutang Dagang  Kas Siklus Pengeluaran: Pembelian  Utang Dagang  Kas Siklus Pendanaan: Emisi saham/obligasi  Kas Siklus Investasi: Pembelian/penjualan Investasi  Kas Siklus SDM/Penggajian: Gaji dan Upah  Kas

Tujuan Audit Saldo Kas Eksistensi atau Terjadinya Kas yang tersaji dalam laporan posisi keuangan benar-benar ada, dan sesuai dengan transaksi yang terjadi. Kelengkapan Saldo kas mencakup seluruh kas yang dimiliki perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan. Hak dan Kewajiban Kas yang disajikan dalam neraca adalah hak milik perusahaan.

Tujuan Audit Saldo Kas Penilaian atau Alokasi Saldo kas dapat direalisasikan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan, serta sesuai dengan data-data pendukungnya. Penyajian dan Pengungkapan Saldo kas disajikan sesuai dengan standar yang berlaku, dan informasi penting yang berhubungan dengan kas diungkapkan secara memadai.

Perencanaan Audit Saldo Kas Kas adalah aset perusahaan yang sangat mudah disalahgunakan atau disimpangkan. Secara umum saldo kas dalam neraca relatif kecil, karena untuk membuat kas menjadi produktif, kas dialirkan dan ditanaman dalam berbagai kegiatan dan aset perusahaan.

Perencanaan Audit Saldo Kas Materialitas. Terdapat dua macam materialitas, yaitu materialitas saldo akun dan materialitas salah saji. Materialitas saldo akun atau materialitas transaksi. Seluruh kegiatan organisasi berhubungan dengan kas, baik kas masuk maupun kas keluar, baik berhubungan langsung maupun berhubungan tidak langsung. Dengan pertimbangan karakteristik arus kas yang semacam ini, maka audit saldo kas harus dilakukan dengan tingkat kecermatan yang tinggi.

Perencanaan Audit Saldo Kas Materialitas salah saji. Penentuan materialitas salah saji dipengaruhi oleh tingkat efektifitas pengendalian aliran kas, semakin kuat sistem pengendaliannya maka semakin besar ukuran materialitasnya (toleransi salah sajinya), dan semakin lemah materialitas maka semakin kecil ukuran materialitasnya (toleransi salah sajinya).

Perencanaan Audit Saldo Kas Inherent risk (risiko bawaan) saldo kas. Risiko bawaan saldo kas relatif tinggi, karena transaksi kas berhubungan dengan seluruh kegiatan organisasi dan dapat dipastikan volume transaksinya tinggi, dengan potensi penyimpangan yang tinggi.

Perencanaan Audit Saldo Kas Analytical risk (risiko analitis) Risiko analitis adalah risiko kesalahan kesimpulan hasil pengujian analitis. Risiko analitis saldo kas dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko pengendalian. Semakin tinggi risiko bawaan dan risiko pengendalian, risiko analitis akan semakin tinggi (risiko kesalahan dalam menyimpulkan hasil uji analitis akan menjadi semakin tinnggi).

Perencanaan Audit Saldo Kas Control risk (risiko pengendalian). Adalah risiko sistem pengendalian gagal dalam mencegah timbulkan salah saji material. Risiko pengendalian dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu efektifitas sistem pengendalian sebagai berikut: Control environment (lingkungan pengendalian) Risk assessment (pengukuran risiko) Control activities (aktivitas pengendalian) Information and communication systems (sistem informasi dan komunikasi) Monitoring (monitoring)

Perencanaan Audit Saldo Kas Untuk mengukur tingkat risiko pengendalian (control risk), auditor harus merancang dan melaksanakan program audit untuk menguji tingkat efektifitas elemen-elemen pengendalian interen seperti tersebut di atas, mulai dari lingkungan pengendalian sampai dengan monitoringnya.

Praktik Kecurangan Saldo Kas Check Kiting Adalah kecurangan dalam bentuk manipulasi pisah batas (cut-off) transfer kas antar bank untuk tujuan memberbesar saldo kas per tanggal neraca, untuk menutupi problem likuiditas perusahaan. Audit check kiting dilakukan dengan cara analisis transfer kas antar bank untuk menguji ketepatan pisah batas transaksi.

Praktik Kecurangan Saldo Kas Ilustrasi check kiting PT Permata memiliki dua rekening Bank A dan Bank B. Tanggal 31 Desember mentransfer dana dari Bank A ke Bank B sebesar Rp10.000.000,00. PT Permata mencatat setoran di Bank B, tetapi tidak mencatat transfer dari Bank A, sehingga total dana di Bank A dan Bank B bertambah sebesar Rp10.000.000,00.

Praktik Kecurangan Saldo Kas Ilustrasi Check Kiting Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa melalui kecurangan transfer kas antar bank (check kiting), saldo kas tanggal 31 Des. 2012 menjadi Rp310.000.000,00, karena transfer dari Bank A ke Bank B baru dicatat pada tanggal 2 Januari 2013.

Praktik Kecurangan Saldo Kas Lapping Adalah kecurangan yang dilakukan oleh oknum staff perusahaan dalam bentuk menggunakan untuk keperluan pribadi hasil penerimaan kas, dan menutupnya dengan penerimaan kas berikutnya. Audit atas lapping: Lakukan konfirmasi piutang Lakukan perhitungan kas mendadak Bandingkan detil penerimaan kas dengan detil setoran bank

Praktik Kecurangan Saldo Kas Ilustrasi Lapping

Praktik Kecurangan Saldo Kas Ilustrasi Lapping Dalam ilustrasi lapping di atas, pada penerimaan kas tahap pertama, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp200.000,00, yaitu penerimaan kas Rp600.000,00 disetorkan ke bank Rp400.000,00. Pada penerimaan kas tahap kedua, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp100.000,00, yaitu dari penerimaan kas sebesar Rp500.000,00 disetorkan ke bank Rp400.000,00.

Pengujian Substantif Saldo Kas Prosedur Pendahuluan Prosedur Analitis Prosedur Pengujian Detil Transaksi Prosedur Pengujian Detil Saldo Akun Penyajian dan Pengungkapan

Prosedur Pendahuluan Memahami industri dan bisnis klien untuk tujuan: Memahami pola dan volume arus kas. Memahami pola kebijakan pemanfaat surplus kas. Melakukan prosedur awal atas dokumen pendukung saldo kas: Mencocokkan saldo awal kas ke kertas kerja audit tahun lalu. Mengidentifikasi mutasi kas yang tidak lazim, baik dari jumlah maupun sumbernya. Mencocokkan kesesuaian rincian saldo kas dengan saldo dalam buku besar kas.

Prosedur Analitis Lakukan prosedur analitis, misalnya: Membandingkan saldo kas dengan saldo per anggaran atau saldo tahun lalu. Membandingkan rasio kas dari aktiva lancar, dengan rasio per anggaran atau rasio tahun lalu.

Pengujian Detil Transaksi Lakukan pengujian ketepatan cut-off transaksi kas: Lakukan pengujian bahwa seluruh penerimaan dan pengeluaran kas menjelang tutup buku, untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dibukukan dengan tepat. Perhatikan ketepatan akuntansi setoran dalam perjalanan dan cek beredar.

Pengujian Detil Transaksi Lakukan pengujian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas beberapa hari sebelum dan sesudah tutup buku, untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dibukukan dengan tepat. Perhatikan ketepatan akuntansi setoran dalam perjalanan dan cek beredar.

Pengujian Detil Saldo Akun Hitung kas yang belum disetorkan ke bank dan tentukan bahwa jumlah tersebut telah masuk ke dalam saldo kas. Dapatkan konfirmasi bank atas rekening giro, tabungan, pinjaman, saldo kompensasi, garansi pinjaman, serta komitmen-komitmen lain yang berhubungan dengan saldo kas di bank. Periksa rekonsiliasi bank dan atau pengujian kas.

Penyajian dan Pengungkapan Periksa kesesuaian penyajian kas dengan standar akuntansi yang berlaku: Tentukan ketepatan identifikasi dan klasifikasi saldo kas. Tentukan kecukupan pengungkapan atas klausul-klausul tertentu yang telah disepakati dengan bank, yang berhubungan dengan pembatasan-pembatasan tertentu atas saldo kas.

Terimakasih