`
Guruku, Mitraku dan Bosku Oleh : Retno Dwi Susanti SMA Negeri 1 Sukodadi Lamongan
PENDIDIKAN Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia serta ketrampilan untuk dirinya dan masyarakat
Hak setiap orang tanpa terkecuali Pendidikan hal yang mendasar untuk memulai karir Hak setiap orang tanpa terkecuali
Kemampuan siswa Kognitif Afektif Psikomotorik
Realita saat ini Sekolah mengedepankan kemampuan kognitif Siswa harus mendapatkan nilai yang tinggi Siswa terancam oleh sistem penilaian yang intelelektualitas saja
Hanya menyiapkan siswa 1. Melanjutkan ke perguruan tinggi 2. Menjadi pegawai negeri atau karyawan 3. Tidak mau dan tidak mampu manjadi entrepreneur
INDONESIA MEMBUTUHKAN GENERASI YANG TIDAK HANYA AHLI PADA TEORI MELAINKAN GENERASI YANG TERAMPIL DAN BERJIWA ENTREPRENEUR
Mengubah mindset siswa, dari “LULUS dan MENCARI KERJA” PERAN STRATEGIS GURU Mengubah mindset siswa, dari “LULUS dan MENCARI KERJA” “LULUS dan MENCIPTAKAN LAPANGAN PEKERJAAN”
Guru pencipta dan pengembang jiwa entrepreneurship Mitra calon entrepreneur fasilitator calon entrepreneur
MITRA CALON ENTREPRENEUR 1. Menjadikan murid sebagai mitra 2. Berbagi ilmu dengan muridnya 3. Bercerita dan berbagi pengalaman 4. Memberikan motivasi-motivasi 5. Memasukkan nilai-nilai kewirausahaan pada mata pelajarannya
Fasilitator calon entrepreneur “BIG BOS” Memberikan fasilitas pada murid yang bersungguh-sungguh menjadi entrepreneur
Syarat : Membuat proposal usaha/bisnis untuk mendapatkan modal 2. Dilakukan individu atau kelompok (maksimal 5 orang)
Pengembalian modal : Laporan pertanggung jawaban usaha dilakukan setiap satu tahun sekali. 2. Jika keuntungan 2x lipat dari modal, maka siswa mendapatkan modal dan seluruh keuntungan 3. Jika tidak bisa mendapatkan keuntungan 2x lipat dari modal, maka siswa harus mengembalikan modal. 4. Jika mengalami kerugian, maka siswa harus mengembalikan modal 2x lipat
Terbentuk karakter entrepreneurship KREATIF Berkarya MANDIRI BERANI MENGAMBIL RESIKO BERORIENTASI KE DEPAN KEPEMIMPINAN KERJA KERAS PERCAYA DIRI
Kesimpulan Jika setiap guru menerapkan kedua konsep diatas, tentu lembaga pendidikan atau sekolah akan menjadi garda terdepan dalam menyiapkan generasi yang memiliki spirit entrepreneurship layaknya mesin pencetak penyedia lapangan kerja bukan lulusan pencari kerja