STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI PERTEMUAN 10 STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI
Struktur dan Desain Organisasi Pengertian Struktur organisasi Ciri-ciri organisasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau membedakan bagian-bagiannya. Kerangka kerja formal yang menunjukkan tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan. Kerangka kerja yang menunjukkan organisasi mendefinisikan pembagian tugas-tugas, penyebaran sumberdaya, dan koordinasi antar departemen. Tujuan dari struktur organisasi adalah mengendalikan perilaku, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai apa yang dianggap menjadi tujuan dari organisasi.
Tujuan Struktur Organisasi Mengendalikan, menyalurkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan organisasi Dimensi Struktur Organisasi Formalisasi (formalization), Sentralisasi (centralization), dan Kerumitan (complexity).
Dimensi Struktur Organisasi Formalisasi (formalization) Sarana dan tujuan akhir pekerjaan diatur secara terinci & tertulis (peraturan dan prosedur). Sentralisasi (centralization) Berhubungan dengan seberapa luas wewenan tersebar dalam organisasi. Kerumitan (complexity) Berhubungan dengan persoalan-persoalan yang ditimbulkan oleh banyaknya jenis pekerjaan dan unit-unit yang berbeda.
Desain organisasi Pengertian Berhubungan dengan proses yang ditempuh para manajer untuk menciptakan struktur tugas dan wewenang. Proses tersebut merupakan pengambilan keputusan manajer untuk mengevaluasi keuntungan relatif dan beberapa pilihan struktur tugas dan wewenang.
Desain Organisasi Pengertian Penyusunan dan pengubahan struktur organisasi. Suatu proses yang meliputi keputusan mengenai enam elemen kunci: Spesialisasi Kerja. Departementalisasi. Rantai Komando. Rentang Kendali. Sentralisasi dan Desentralisasi. Formalisasi
Pembagian Kerja (Spesialisasi) Memerincikan pekerjaan/tugas menjadi tugas/pekerjaan yang secara logis dapat dilakukan oleh karyawan Pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponen, sehingga setiap orang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara keseluruhan Perlunya pembagian tugas, dikarenakan manusia memiliki keterbatasan waktu, tenaga dan pikiran. Manfaat Spesialisasi Kerja Meningkatkan Produktivitas Lebih memahami terhadap tugas yang dihadapi
Departementalisasi (Pengelompokkan Tugas) Pengelompokan tugas/pekerjaan sejenis dalam suatu bagian, departemen, biro atau divisi, yang saling berkaitan satu sama lain. Dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan menjadi satu kelompok. Pengelompokkan kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama.
Jenis-jenis Departementalisasi Fungsional Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan. Produk Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan lini produk. Geografi Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan wilayah atau geografi. Proses Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan arus produk atau pelanggan. Pelanggan Pengelompokkan pekerjaan berdasarkan jenis dan kebutuhan pelanggan.
DASAR DEPARTEMENTALISASI : BERDASARKAN PRODUK (divisi mesin cuci) BERDASARKAN FUNGSI (pemasaran, produksi) BERDASARKAN WILAYAH (divisi jakarta) BERDASARKAN LANGGANAN (pemerintah, industri) BERDASARKAN PROSES ATAU PERALATAN ( divisi pemotongan, perakitan) 6. BERDASARKAN WAKTU KERJA ( shift pagi, siang)
Rantai Komando Wewenang Garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa melapor siapa. Wewenang Hak yang melekat pada posisi manajerial tertentu yang memberi tahu orang apa yang harus dilakukan dan mengharapkan orang itu melakukannya.
Tanggung Jawab Kewajiban untuk melaksanakan tugas apa saja yang dibebankan. Kesatuan Komando Prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap-tiap orang harus melapor kepada satu manajer saja.
Rentang Kendali Jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Rentang kendali dipengaruhi oleh: Keahlian dan kemampuan manajer. Karakteristik Karyawan. Karakteristik pekerjaan yang dilakukan. Kesamaan tugas.
Sentralisasi Sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi. Desentralisasi Sejauh mana karyawan tingkatan bawah memberikan masukan atau benar-benar mengambil keputusan.
Formalisasi Sejauh mana pekerjaan dalam organisasi itu terstandarisasi dan sejauh mana perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur. Formalisasi tinggi, uraian jabatan yang tegas, banyak peraturan organisasi, prosedur didefinisikan secara jelas. Formalisasi rendah, perilaku kerja relatif tidak terstruktur, karyawan mempunyai kebebasan untuk melakukan pekerjaan.
Keputusan Desain Organisasi Organisasi Organik Desain organisasi yang fleksibel dan mudah diubah Pekerjaan tidak distandarisasi. Berdasarkan tim. Sedikit pengawasan. Peraturan formal minimal. Jaringan komunikasi terbuka. Pemberdayaan karyawan. Organisasi Mekanistik Desain organisasi yang dikendalikan secara kaku dan ketat Tingginya spesialisasi. Departementalisasi yang kaku. Sempitnya rentang kendali. Tingginya formalisasi. Terbatasnya jaringan informasi. Sedikitnya partisipasi keputusan karyawan.
DESAIN ORGANISASI MIKRO (Desain Pekerjaan) Bertujuan : Mengidentifikasi kebutuhan yang penting bagi karyawan Menghilangkan rintangan di tempat kerja. Lingkup Kerja Kaitan Kerja/ Hubungan Kerja DESAIN PEKERJAAN Isi Pekerjaan
LINGKUP KERJA (JOB SCOPE) JAJARAN KERJA (JOB RANGE) KEDALAMAN KERJA (JOB DEPTH) Jumlah Tugas Yg Harus Dilakukan (Makin banyak jenis tugas Yg dimiliki makin tinggi Job Range) Kewenangan/Pengendalian Pekerjaan (Makin besar wewenang & Pengendalian thd pekerjaan Maka makin tinggi Job Depth)
KAITAN KERJA RENTANG KENDALI DEPARTEMENTASI (Jumlah bawahan yang melapor Secara langsung pada satu atasan) (Semakin banyak yang melapor semakin Tinggi hubungan kerja) (Pengelompokan tugas menyebabkan Hubungan tugas-tugas menjadi erat dan Saling terkait termasuk personalnya)
Isi Pekerjaan Segi-segi dari suatu pekerjaan yang membedakan dengan pekerjaan lain Meliputi Sifat Obyektif: Uraian pekerjaan: tugas dan wewenang yang terdapat dalam suatu jabatan. Syarat Pekerjaan syarat/kualifikasi yang harus dimiliki karyawan untuk memangku suatu jabatan. Sifat Subyektif (Persepsi orang mengerjakan)
DESAIN ORGANISASI MAKRO Perkembangan Teori Desain Organisasi Makro : Teori Organisasi Klasik Ciri-Ciri struktur yang efektif: Spesialisasi tinggi, departemen homogen, rentang kendali sempit, wewenang relatif sentralisasi. Teori Sistem 4 Ciri-Ciri struktur yang efektif: Relatif kurang dispesialisasikan, departemen heterogen, rentang kendali lebar, wewenang didesentralisasikan.
- Teori Organisasi Birokratis Ciri-Ciri struktur yang efektif: Adanya pembagian pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan berdasarkan peraturan dan prosedur, prinsip rantai komando, bisnis tidak bercampur dengan kepentingan pribadi. - Teori Desain Kontingensi Pentingnya teknologi, lingkungan dan pemrosesan informasi.