DAN TEORI PERUBAHAN DI KAWASAN PERAIRAN TELUK KOLONO RINGKASAN lokasi DAN TEORI PERUBAHAN DI KAWASAN PERAIRAN TELUK KOLONO KABUPATEN KONAWE SELATAN OLEH : MUSRIYADI JABATAN : STAF KP3K DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perairan Pantai Indonesia RINGKASAN LOKASI Latar Belakang Perairan Pantai Indonesia Rumput Laut (E. cottonii) Nilai Ekonomis Perairan Pantai Lakeba Metode Budidaya Keuntungan Lebih Besar Perbandingan Manajemen Usaha budidaya Kecamatan Kolono adalah Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kab. Buton Utara Yang memeiliki batas wilayah : Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan moramo Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Buton (Kab. Buton Utara) Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Laonti Sebelah Barat berbatasan dengan kecamatan Lainea Kecamatan Kolono Terdiri Dari : Tigapuluh Desa dan Satu Kelurahan Hampir semua Desa berada diwilayah Pesisir Kecuali Desa Lamotau dan Desa Ulusena.
Kawasan Fokus Kerja Lokasi Kawasan Desa Batu Putih Desa Rumba-Rumba Desa Ngapawali Lokasi Kawasan Kecamatan Kolono Berdada Pada Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara, Negara Indonesia Ukuran kawasan (5.400 Ha) Infrastruktur Pengelola kawasan yang dimiliki DKP : Speed Boat 1 unit, Tambatan Perahu 2 Unit dan rumah jaga pokmaswas 1 unit Daerah kawasan larang ambil berada pada Desa Batu Putih dengan Luas Perairan (± 280 Ha) dan Desa Ngapawali dengan luas Perairan (± 150 Ha) Tanjung Butikolo dan Pantai Tawa-Tawaro merupakan tujuan wisata yang pengunjungnya berasal dari masyarakat lokal.
KEANEKARAGAMAN HAYATI KAWASAN Bentuk pertumbuhan dominan Terumbu Karang di Perairan Teluk Kolono : Acropora Branching (AB),Musrom (MR), Coral Branching (CB), Soft Coral (SF), Coral Massive (CM) dan Folious. Jenis ikan ekonomis penting yang sering tertangkap : Ikan tenggiri (Scomberomorus sp), Ikan Kerapu (Epinephelus spp), Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) Kondisi-Kondisi Perubahan Iklim yang sudah Terjadi : Kenaikan permukaan air laut pada desa pesisir langgapulu sehingga tanggul penahan abrasi pantai harus ditambah ketinggiannya dari sebelumnya dan berubahnya pola migrasi ikan. .
Ancaman-Ancaman Terhadap Kawasan Masih adanya kegiatan masyarakat nelayan setempat yang masih melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak Adanya aktifitas masyarakat yang melakukan penambangan karang untuk dijadikan bahan bangunan rumah mereka. Ancaman-Ancaman Terhadap Kawasan masih adanya aktifitas masyarakat setempat yang masih melakukan penebangan pohon bakau yang digunakan untuk keperluan bahan material rumah dan kayu bakar
DEMOGRAFI KAWASAN TARGET KAMPANYE Total Populasi Dikawasan : 13. 602 Orang Ukuran Populasi Yang Dapat Dijangkau Kampanye : ± 1.262 Orang Deskripsi Historis, Masyarakat Kec. Kolono telah lama memanfaatkan perairan teluk sebagai tempat mencari ikan guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya,berbagai alat tangkap mereka gunakan seperti : Pancing rawe, Bubu, Sero, Panja, dan bagang Apung, untuk kegiatan budidaya perikanan yang mereka biasa lakukan : Budidaya Rumput Laut dan Budidaya Karamba. Deskripsi sosial Masyarakat Kec. Kolono terdiri dari beberapa suku : Suku Tolaki, Bugis, Bajo,Muna, Buton dan Jawa dan agama yang dianut hampir secara keseluruhan masyarakat Kolono beragama Islam dan Sebagian Kecil beragama Kristen.
TEORI PERUBAHAN DKP KONAWE SELATAN 5c 5b 5a 4 3 2 1 Pengetahuan tentang ekanisme kerja dari kelompok masyarakat pengawas, Pengetahuan tentang manfaat DPL Nelayan setuju bergabung dikelompok masyarakat pengawas Nelayan setuju dengan adanya daerah Perlindungan laut (DPL), Nelayan berdiskusi pentingnya menjaga DPL Nelayan berdidkusi tentang manfaat DPL Pembentukan tim patroli berbasis masyarakat Pembuatan perdes tentang DPL Nelayan berpartisipasi dalam petroli pengawasan Nelayan berpartisipasi dalam penyusunan PERDES DPL Kegiatan penangkapan ikan tidak lagi dilakukan didaerah yang akan dijadikan DPl yaitu Pada Perairan Desa Batu Putih dan Desa Ngapawali Pada bulan April Tahun 2014 dimasa akhir kampanye tutupan terumbu karang pada daerah larang tangkap Desa batu Putih dan Desa Ngapawali tetap stabil dibanding dengan data dasar tahun 2011.
Menebar benih kemandirian, meretas kehidupan yang lebih baik…. Terima Kasih