ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR BOY ICHSAN 30401275 ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG IDENTIFIKASI MASALAH Ikan hias adalah suatu jenis ikan yang dipelihara oleh manusia dengan tujuan sebagai hiasan, sektor ikan hias di Indonesia dewasa ini sedang berkembang pesat, minat masyarakat lokal maupun asing terhadap ikan hias semakin meningkat. IDENTIFIKASI MASALAH Maksud dilakukannya studi kelayakan ini, yaitu untuk mengetahui besarnya dana investasi yang dibutuhkan, apakah investasi pada usaha budidaya ikan hias air tawar layak untuk dilaksanakan dan dalam jangka waktu berapa lama usaha budidaya ikan hias air tawar ini dapat mengembalikan investasinya. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kelayakan usaha budidaya ikan hias air tawar ditinjau dari berbagai aspek, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi dan aspek keuangan.
Lanjutan… RUANG LINGKUP PENELITIAN SISTEMATIKA PENULISAN Dalam melakukan analisis kelayakan usaha terbagi menjadi 2 aspek bagian, yaitu aspek primer dan aspek sekunder. Yang termasuk aspek primer adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek keuangan, Sedangkan pada aspek sekunder adalah aspek sosial dan ekonomi. SISTEMATIKA PENULISAN Penulisan skripsi ini mengikuti sistematika penulisan terdiri dari 5 bab, yaitu Bab I pendahuluan, Bab II landasan teori, Bab III metodologi penelitian, Bab IV analisis dan pembahasan, Bab V kesimpulan dan saran.
BAB III METODOLOGI penelitian Diagram Alir Metode Penelitian Merupakan kerangka berpikir yang terdiri dari langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian : Menentukan arah tujuan penelitian Menetapkan masalah yang akan dipecahkan Tinjauan pustaka Pengumpulan data terkait aspek yang dibahas Pengolahan data terkait aspek yang dibahas Menarik kesimpulan dari permasalahan yang dibahas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Pasar dan Pemasaran Ikan hias merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai potensi pasar domestik dan ke pasar internasional. Harga ikan hias Mas Koki dan ikan hias Manfish di pasaran tergantung dari ukurannya. Sebagai perbandingan harga ikan hias Mas Koki dengan ukuran panjang 4 cm Rp. 2,000/ekor dan ikan hias Manfish ukuran pamjang 3 cm Rp. 500/ekor. Jika sudah masuk kepedagang perantara harga ikan hias Mas Koki mencapai Rp. 2,500/ekor sedangkan harga ikan hias Manfish mencapai Rp. 750/ekor (pasar Parung Bogor).
Analisis teknis dan teknologis Ada beberapa pilihan teknologi pengelolan perikananikan hias khususnya untuk pembesaran ikan hias, diantaranya yaitu dengan menggunakan kolam, dan menggunakan jaring apung (KJA). Proses Budidaya Ikan Hias Proses pembudidayaan, petani ikan membudidayakan ikan hias denga memanfaatkan lahan seluas 600 M2, dengan menggunakan jaring berukuran 5 x 10 M2 yang ditancapkan kedasar air dengan menggunakan bambu dan mengenai pakan ikan peternak menggunakan cacing rambut dan pellet 781- 2SP. Penentuan lokasi Pemilihan lokasi juga harus berdasarkan harga sewa/beli lahan, letak pasar yang dituju, ketersediaan bahan baku, sarana transportasi, kesediaan tenaga kerja, iklim/cuaca, lingkungan sosial dan fasilitas pendukungan lain. dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan pada pertimbangan, sewa lahan, letak pasar yang dituju, ketersediaan bahan baku, sarana transportasi, ketersediaan tenaga kerja, faktor iklim/cuaca dan lingkungan.
analisis aspek keuangan Penentuan Biaya Kebutuhan Investasi Menggunakan 3 Pola Pembiayaan Investasi, yaitu : Pola Investasi 1, menggunakan modal pinjaman sebesar 50% dan modal sendiri sebesar 50%. Pola Investasi 2, menggunakan modal pinjaman sebesar 25% dan modal sendiri sebesar 75%. Pola investasi 2 ini untuk mengantisipasi apabila pihak bank tidak sanggup memberi pinjaman yang lebih besar. Pola Investasi 3, menggunakan 100% modal sendiri. Modal pinjaman dari bank dengan 3 pilihan bunga pinjaman, yaitu : Bunga 14%, bunga pinjaman terendah. Bunga 18%, bunga pinjaman rata-rata antara bunga terendah dan tertinggi. Bunga 20%, bunga pinjaman tertinggi.
lanjutan analisis aspek keuangan Nilai penyusutan pertahun aktiva tetap diperoleh dari nilai ekonomis dibagi dengan umur proyek dari aktiva tetap tersebut. Syarat aktiva yang harus disusutkan adalah yang bernilai jual tinggi dan sangat memerlukan penggantian aktiva jika umur nilai ekonomisnya habis. Berikut jumlah aktiva tetap dan jumlah penyusutan usaha Budidaya Ikan Hias Air Tawar: Jumlah Aktiva Tetap (Rp) 17,980,000 Jumlah Penyusutan Aktiva Tetap (Rp) 1,200,000
lanjutan analisis aspek keuangan Berikut perincian dari hasil aktiva tetap dengan menggunakan ke-3 pola investasi : Pola investasi 1 (50% : 50%) : Modal Pinjaman 50% (Rp) 8,990,000 Modal Pribadi 50% (Rp)
lanjutan analisis aspek keuangan Pola investasi 2 (25% : 75%) Pola investasi 3 (0% : 100%) Modal Pinjaman 25% (Rp) 4,495,000 Modal Pribadi 75% (Rp) 13,485,000 Modal Pinjaman 0% (Rp) - Modal Pribadi 100% (Rp) 17,980,000
lanjutan analisis aspek keuangan Biaya Variabel dan Biaya Tetap Total biaya modal kerja diperoleh dari total biaya tetap tahun 0 ditambah total biaya variabel tahun 0. Untuk menentukan besarnya pinjaman dalam membayar modal kerja juga digunakan 3 pola investasi dengan alasan yang sama. Peminjaman biaya tetap dan modal kerja kepada bank hanya dilakukan pada tahun 0 saja, tujuannya untuk mengurangi biaya bunga yang tinggi. Dikarenakan proyek ini adalah usaha rumah makan yang pastinya harga dipasar tak menentu sehingga penulis membuat asumsi pada biaya variabel tahun 1 s/d tahun 5 mengalami kenaikan sebesar 10%.
Perincian biaya variabel dan biaya tetap :
lanjutan analisis aspek keuangan Penilaian Pola Investasi : Periode pengembalian modal (PP) dikatakan layak►pengembalian modal berada dalam masa proyek. Nilai bersih sekarang (NPV) dikatakan layak►bernilai positif. Tingkat pengembalian internal dikatakan layak►nilainya >tingkat suku bunganya. Indeks keuntungan (PI) dikatakan layak►nilainya > 1 atau bernilai positif.
lanjutan analisis aspek keuangan Penilaian Pola Investasi 1 (50% : 50%) Keterangan Analisis Bunga 14% Bunga 18% Bunga 20% PP (tahun & bulan) 5,5 5,6 NPV (Rp) 9,411,568 215,05 -3,711,471 IRR (%) 17,37 17,85 44,534 PI (%) 1.5 1,3 1,1
lanjutan analisis aspek keuangan Penilaian Pola Investasi 2 (25% : 75%) Keterangan Analisis Bunga 12% Bunga 15% Bunga 18% PP (tahun & bulan) 5,9 NPV (Rp) 5,447,698 -3,049,945 -6,755,452 IRR (%) 15,88 15,91 15,97 PI (%) 1,4 1,2 1,1
lanjutan analisis aspek keuangan Penilaian Pola Investasi 3 (0% : 100%) Keterangan Analisis Bunga 0% PP (tahun & bulan) 6 NPV (Rp) 19,456,138 IRR (%) 14,36 PI (%) 1,7
lanjutan analisis aspek keuangan Penilaian Investasi Ket : 1* = Pola investasi 1 (50% : 50%) 2* = Pola investasi 2 (25% : 75%) 3* = Pola investasi 3 (0% : 100%) No Kriteria Penilaian 1* i = 14% i = 18% i = 20% 2* i = 12% i = 15% 3* i = 0% 1 PP (Bulan) 65 66 69 70 2 NPV (Rp) 9,411,568 215,05 3,711,471 5,447,698 3,049,945 6,755,452 47,465,138 3 IRR (%) 17,37 17,85 44,534 15,88 15,91 38,528 14,36 4 PI (%) 1,1 1,0 1,3 0.90 0,56 1,7
lanjutan analisis aspek keuangan Penilain dari Ketiga Pola Investasi Nilai NPV > ► Pola investasi 3, yaitu Rp. 47,465,138,- PI > 1, yaitu 1,7 PP = 70 bulan. Pemilihan Pola Investasi Bukan dari nilai NPV tetapi berdasarkan total aliran kas yang masuk dalam waktu 5 tahun. Berdasarkan total kas yang masuk, maka investasi yang sebaiknya dipilih adalah pola investasi 1 Karena pola investasi 1 memberikan hasil kas atau kas masuk yang terbesar selama 5 tahun ►Rp. 76,195,437,- Total keuntungan ► Pola investasi 1 (bunga 14%) = Rp. 59,634,483,-
Bab v kesimpulan dan saran Dari hasil analisis terhadap kelayakan usaha budidaya ikan hias air tawar maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : Aspek pasar dan pemasaran memenuhi syarat yang telah ditentukan. Aspek teknis dan teknologis memenuhi syarat yang telah ditentukan. Aspek keuangan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Dari semua aspek yang dianalisis telah memenuhi syarat, maka analisis kelayakan usaha budidaya ikan hias air tawar layak untuk didirikan.
lanjutan kesimpulan dan saran Karena usaha ini budidaya ikan ini dengan mengunakan jaring, maka sebaiknya petani ikan membersihkan jaring secara rutin untuk mencegah hama dan penyakit pada ikan. Untuk menjual ikan sebaiknya petani langgsung ke pengepul ikan atau ke pembeli, tidak melalui perantara lain, untuk mencegah harga ikan menjadi murah Sebaiknya kelompok tani ikan mengikuti penyuluhan-penyuluhan ikan, agar dapat pelatihan pembuatan pakan organik berupa pelet untuk ikan dan agar mendapat pembinaan dalam mengelola usaha budidaya ikan hias yang baik dan benar. Penelitian ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut, karena itu disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan melakukan penelitian mengenai usaha budidaya ikan hias.