KONSELING
Pengertian konseling Konseling merupakan proses pemberian bantuan dari konselor kepada klien agar klien dapat memahami masalahnya dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah
Tujuan Konseling Membangun kemampuan untuk mengambil keputusan bijak dan realistik. Menuntun perilaku mereka dan mampu mengemban konsekuensinya. Memberikan informasi
Prinsip dasar konseling Non diskriminatif Proses belajar bersama Tanpa prasangka Setara Rahasia Sensitif pada kebutuhan klien Dilandasi kejujuran dan tanggung jawab
Teknik-teknik Dasar Konseling Perilaku Attending : membuka diri Contoh : Kepala, Ekspresi wajah (tenang, ceria, senyum), Posisi tubuh, Tangan (variasi gerakan tangan/lengan spontan berubah-ubah) Empati ikut merasakan apa yang dialami orang lain Following Skills : mengikuti alur ceritera
Teknik-teknik Dasar Konseling Refleksi Contoh : Refleksi perasaan, Contoh : ”Tampaknya Anda sangat menyesal dengan itu ….” Refleksi pikiran, Contoh : ”Tampaknya yang Anda katakan…” Refleksi pengalaman, Contoh : ”saya pernah mendapatkan informasi juga mengenai hal ini, sehingga ........” Menangkap Pesan (Paraphrasing) : teknik untuk menyatakan kembali esensi atau inti ungkapan klien.
Teknik-teknik Dasar Konseling Eksplorasi Pertanyaan Terbuka (Opened Question) Dorongan minimal (Minimal Encouragement) : teknik untuk memberikan suatu dorongan langsung yang singkat terhadap apa yang telah dikemukakan klien Menyimpulkan Sementara (Summarizing) : Yaitu teknik untuk menyimpulkan sementara pembicaraan sehingga arah pembicaraan semakin jelas
MEMANTAPKAN HUBUNGAN BAIK Menerima klien apa adanya Memberi salam dan memperkenalkan diri Membuat klien merasa diterima nyaman rileks Menjalin kerjasama dengan klien Memberi respon positif : pujian dan dukungan
PUJIAN DAN DUKUNGAN Memberi Pujian Mengungkapkan persetujuan atau kekaguman sehingga mendorong tingkah laku yang baik, penghargaan terhadap tindakan/usaha yang telah dilakukan klien dengan baik. Contoh : Hari ini kamu kelihatan segar sekali
Memberi Dukungan Memberi dukungan, kepercayaan dan harapan. Konselor mengungkapkan kata-kata agar klien tahu bahwa konselor percaya klien dapat mengatasi masalah dan membantu klien mengatasi masalah. Contoh : Kamu sudah memilih keputusan yang tepat untuk merencanakan masa depanmu
Mendengar Aktif
Mendengar Aktif Merupakan proses aktif yang membutuhkan partisipasi aktif dari yang mendengar Mendengarkan dengan penuh perhatian Mendengarkan dengan usaha untuk memahami sudut pandang orang yang bicara Mendengarkan dengan usaha memahami perasaan yang tersurat maupun tersirat
Tahapan konseling “basa-basi” (rapport) “gimana kabarnya, sehat ?” “ oya, perkenalkan nama saya…” “naik apa kesini….sendirian saja?”
Penggalian masalah/pengumpulan data “selain yang tadi, apa lagi yang membuat kamu sedih..” “diantara semua yang kamu ceritakan, mana yang paling membuat kamu tertekan..”
Memilih solusi terbaik untuk klien “dari semua yang sudah kita diskusikan, mana yang menurut kamu paling mungkin untuk dilakukan?”
Mendiskusikan alternatif solusi “kalau (yang ini) konsekuensinya adalah…. Kalau (yang tadi) begini....”
Penutup “oke, kamu coba dulu keputusan kamu…minggu depan kita lihat perkembangannya, kalau ada yang perlu didiskusikan lagi saya siap bantu kok…” “ semoga sukses ya, saya yakin kamu bisa..”
Perlu Dihindari… Hanya menasehati Bertanya secara interogatif Memandang persoalan orang lain selalu sama dengan anda Memandang enteng perasaan orang lain Membiarkan konseling terus berlangsung jika anda tidak paham persoalannya.
Prasyarat Konseling yang Youth Friendly Konselor menjamin “Privacy” Tempat nyaman untuk melakukan konseling (ruangan&fasilitas, tenang, dll) Sikap konselor terhadap remaja
KODE ETIK KONSELOR Menjamin kenyamanan klien Berorientasi terhadap kepentingan klien Memiliki ketrampilan dan teknik konseling Memiliki prosedur rujukan Mempertahankan dan mengembangkan kompetensi Penghargaan terhadap klien Bertanggung jawab Menjaga kerahasiaan
Terimakasih