Vegetasi sebagai indikator FENOTIPE PERPADUAN LINGKUNGAN HEREDITAS KOMUNITAS VEGETASI DAPAT BERPERAN SEBAGAI PENGUKUR KONDISI LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH VEGETASI TSB DISEBUT INDIKATOR BIOLOGI/BIOINDIKATOR/FITOINDIKATOR ASAS INDIKATOR 1 TUMBUHAN STENO SEBAGAI INDIKATOR YANG LEBIH BAIK DARIPADA YURI (EURY)
2 3 4 1NDIKATOR VEGETASI TIPE INDIKATOR PERTANIAN TUMBUHAN DENGAN SPESIES SEDIKIT MENJADI INDIKATOR YANG BAIK 3 SEBELUM DITENTUKAN SEBAGAI INDIKATOR PERLU OBSERVASI DI TEMPAT LAIN DENGAN KONDISI YANG MIRIP 4 SPESIES DALAM POPULASI/KOMUNITAS SEBAGAI INDIKATOR YANG LEBIH BAIK DARIPADA SPESIES TUNGGAL 1NDIKATOR TIPE VEGETASI INDIKATOR PERTANIAN VEGETASI SEBAGAI INDIKATOR KESESUAIAN BUDIDAYA TANAMAN DI SUATU LOKASI RUMPUT PENDEK SEBAGAI INDIKATOR BAHWA KONDISI LAHAN KURANG AIR DAN BEGITU PULA SEBALIKNYA
POPULASI POHON NIBUNG (SUMATRA) DAN PURUN (KALIMANTAN) SEBAGAI INDIKATOR BAHWA LINGKUNGAN TSB SESUAI UNTUK TANAMAN PADI POPULASI POHON PETAI (JAWA) SEBAGAI INDIKATOR KESESUAIAN LINGKUNGAN UNTUK TANAMAN CENGKIH GEJALA PADA TANAMAN SEBAGAI INDIKATOR KEKAHATAN HARA (DAUN PUCAT MENANDAKAN KAHAT NITROGEN) GEJALA DIFISIENSI Mg GEJALA DIFISIENSI Fe
INDIKATOR OVERGRAZING PADANG ALANG-ALANG DI LOKASI HUTAN RUMPUT SEMUSIM ATAU TAHUNAN BERHABITUS PENDEK DI PADANG PENGGEMBALAAN (Polygonum, Chenopodium, Lepidium dan Verbena)
Jati (Tectona grandis), bakau INDIKATOR HUTAN POHON TERTENTU DI LINGKUNGAN KHAS (BERKAPUR, DSB) Jati (Tectona grandis), bakau INDIKATOR HUMUS Monotropa, Neottia dan jamur menunjukkan kandungan humus tinggi INDIKATOR KELEMBABAN Saccharum munja, Acacia, Calotropis, Agare, Opuntia dan Argemone MENUNJUKKAN KELEMBABAN RENDAH INDIKATOR JENIS TANAH Casuarina equisetifolia, Ipomoea, Panicum tumbuh di tanah pasir bergeluh Imperata cylindrica tumbuh di tanah berlempung Kapas untuk tanah hitam
KOMPETISI BERAKIBAT KOMPETISI DISEBABKAN OLEH BERASAL DARI KATA COMPETERE YANG BERARTI MINTA SUATU PROSES PARTISI SUMBERDAYA YANG TERBATAS OLEH KARENA KEBUTUHAN SERENTAK INDIVIDU TUMBUHAN BERAKIBAT PENURUNAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KAPASITAS REPRODUKSI KOMPETISI DISEBABKAN OLEH KEHADIRAN INDIVIDU / POPULASI TUMBUHAN LAIN DI SEKITAR INDIVIDU/KELOMPOK SUATU TUMBUHAN KETERSEDIAAN FAKTOR PERTUMBUHAN YANG TERBATAS
BIOMASSA TOTAL KOMPETISI ANTAR INDIVIDU KOMPETISI ANTAR INDIVIDU SEJENIS (INTRASPECIFIC COMPETITION) KOMPETISI ANTAR INDIVIDU LAIN JENIS (INTERSPECIFIC COMPETITION) SEBAGAI PARAMETER KEKUATAN KOMPETITIF TUMBUHAN MEMPEROLEH FAKTOR TUMBUH MELALUI AKAR DAN DAUN BIOMASSA TOTAL KOMPETISI BERDASARKAN FAKTOR TUMBUH KOMPETISI MENDAPATKAN UNSUR HARA KOMPETISI MENDAPATKAN AIR KOMPETISI MENDAPATKAN CAHAYA
SISTEM PERAKARAN DAN UMUR INTENSITAS KOMPETISI MAKIN RENDAH, TINGKAT KETERSEDIAAN HARA & AIR MAKIN TINGGI INTENSITAS KOMPETISI (GAYA KOMPETITIF) TUMBUHAN TERHADAP HARA & AIR TERGANTUNG: SISTEM PERAKARAN DAN UMUR AKAR SERABUT (FIBROUS ROOT) AKAR TUNGGANG (TAP ROOT)
KOMPETISI INTRASPECIFIC KOMPETISI DALAM MEMPEROLEH CAHAYA TERJADI KARENA TAJUK SALING MENAUNGI (CAHAYA DATANG APA ADANYA) KOMPETISI INTRASPECIFIC LAW OF C-D EFFECT PERTUMBUHAN INDIVIDU BERBANDING TERBALIK DENGAN KERAPATAN W = BIOMASSA PER TANAMAN d = KERAPATAN a/K = KONSTANTA LAW OF CONSTANT FINAL YIELD HASIL AKHIR TOTAL TETAP SAMA TIDAK TERGANTUNG KERAPATAN SECARA UMUM: 1. PENINGKATAN KERAPATAN MENURUNKAN PELUANG PERKEMBANGAN BIJI MENJADI TANAMAN DEWASA
KOMPETISI INTERSPECIFIC 2. KERAPATAN POPULASI MEMILIKI AMBANG BATAS 3. POPULASI TUMBUHAN DENGAN KERAPATAN MELAMPAUI AMBANG BATAS, UKURAN TUBUH AKAN SAMA 4. KERAPATAN TANAMAN MENGAKIBATKAN KOMPETISI/TIDAK BERHUBUNGAN ERAT DENGAN MORFOLOGI KOMPETISI INTERSPECIFIC KOMPETISI TERJADI PADA PERTANAMAN CAMPURAN DALAM MEMPEROLEH CAHAYA, UNSUR HARA, DAN AIR BILA TAJUK SALING MENEDUHI ATAU SISTEM PERAKARAN SEJENIS KOMPETISI DALAM TUBUH TANAMAN KOMPETISI ANTAR ORGAN TANAMAN - ANTARA SUMBER (SOURCE) DAN LIMBUNG (SINK) - ANTARA TUNAS APIKAL DAN TUNAS LATERAL
c a h a y a KOMPETISI DALAM ORGAN TANAMAN ANTARA DAUN BAWAH DAN ATAS KARENA ITU BENTUK DAUN (LUAS), SUDUT (EREKTOFIL / PLANOFIL), DAN KONFIGURASI DAUN MENENTUKAN CAHAYA LOLOS YANG DITERIMA OLEH DAUN DI BAGIAN BAWAH c a h a y a KEUNGGULAN DAUN EREKTOFIL? 85o 75o 60o 45o 30o 0o Sudut daun dengan bidang horizontal 9% 26% 50% 70% 87% 100% Cahaya diterima daun 91% 74% 50% 30% 13% 0% Cahaya lolos ke bawah
c a h a y a 0,5 kal cm-2 s-1 50% 50% 50% 50% 0,015 kal cm-2 s-1
D F R Netto 1 12 2 10 2 10 2 8 3 6 2 4 4 3 2 1 31 8 23 1 12 2 10 2 10 2 8 D: daun ke 3 6 2 4 4 3 2 1 F: fotosintesis 5 1 2 -1 6 2 -2 R:respirasi 7 1 -1 Netto: F- R 32 19 13 32 13 19 19 -19 jaringan non fotosintetik