Vegetasi sebagai indikator

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
OPTIMALISASI PERTUMBUHAN Tectona grandis
Advertisements

ILMU PENGETAHUAN ALAM (SMK XII Semua Program Keahlian)
Ekosistem ekosistem Ekosistem
ILMU GULMA DR. IR. A.T.SOEJONO.
Pertanian Berlanjut Aspek Budidaya Pertanian “Carrying Capacity”
HUBUNGAN MASYARAKAT TUMBUH-TUMBUHAN DENGAN LINGKUNGANNYA.
PEDOSFER JenisTanah di Indonesia Kerusakan Tanah Pengertian
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Oleh : Kenya Aushafa. Jika tumbuhan tidak ada, maka makhlik hidup akan mati. Selain makhluk hidup mati kita tidak bisa bernafas, tumbuhan kering, dan.
KLASIFIKASI IKLIM Indonesia adalah negara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, oleh sebab itu pengklasifikasian iklim di.
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
Hubungan Sumber dan Lubuk
Tumbuhan , Sifat dan Gunanya
DAUN MAJEMUK.
PENANAMAN POHON Sri Wilarso Budi R Laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor Abiotik.
Ekosistem MENU KOMPETENSI MATERI VIDEO SOAL.
BIOSKOP PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI KEPADA PARA PEMIRSA
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
Faktor Biotik.
PANTAI Daerah pantai atau pesisir merupakan wilayah sepanjang garis pantai yang sekiranya masih terkena pengaruh langsung dari aktivitas marin dengan berbagai.
DALAM REHABILITASI LAHAN KRITIS
Cara Evaluasi Lahan Mengumpulkan data tanah dan lahan
Ekosistem ekosistem Ekosistem
DINAMIKA EKOSISTEM DAN KOMUNITAS VEGETASI
Distribusi Cahaya-Sudut Daun
ADAPTASI DAN DISTRIBUSI VEGETASI
Rehabilitasi Lahan Pesisir.
TANAMAN DANLINGKUNGAN
RUANG LINGKUP BIOLOGI.
Pertemuan 6 PUPUK DAN PEMUPUKAN Marlen Sahureka.
Anthorium bunga Syarat tumbuh Suhu 14 – 28 oC
PERLINDUNGAN DAN PRODUKTIVITAS TANAH
Assalamu’alaikum wr. wb
oleh: Mentari Rahma DPS ( ) Maryanto ( )
HUBUNGAN MASYARAKAT TUMBUH-TUMBUHAN DENGAN LINGKUNGANNYA.
A5-14 Nama : Muhamad Ichsanudin ( )
TEKNIK SILVIKULTUR Oleh : Suryo Hardiwinoto, dkk Laboratorium Silvikultur & Agroforestry Fakultas Kehutanan UGM, YOGYAKARTA.
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
Serapan Hara Daun.
PENGARUH CAHAYA PADA KEHIDUPAN TANAMAN
Ekosistem PENGERTIAN BIOTIK KOMPONEN A.BIOTIK ANTAR BIOTIK INTERAKSI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM ALAMI
PENGUATAN KONSEP EKOLOGI TANAMAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI HMT
PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH SULFAT MASAM
ORGAN TUMBUHAN # DAUN # # BUNGA # # BUAH # # BIJI # # AKAR #
Oleh: Sucipto Hariyanto
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
EKOSISTEM LINGKUNGAN LINGKUNGAN ABIOTIK BIOTiK
KARAKTERISTIK FOTOSINTESISI DAN SERAPAN FOSFOR HIJAUAN ALFALFA (Medilago Sativa) PADA TINGGI PEMOTONGAN DAN PEMUPUKAN NITROGEN YANG BERBEDA.
MENERAPKAN METODE PERTANIAN BUDIDAYA LORONG
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Pendahuluan Etnobotani : ilmu yang mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suku bangsa yang masih primitif atau terbelakang. (Soekarman)
HUBUNGAN KUALITAS TEMPAT TUMBUH TANAMAN DENGAN LINGKUNGAN.
Ekosistem Hutan dan Agroforestri
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN
BAB V. SIFAT BIOLOGI TANAH
JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN
HUBUNGAN CAHAYA DAN TANAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEBARAN MAKHLUK HIDUP NAMA KELOMPOK : ELVA MEIROSA MELI WULAN ASIH DEA ANANDA LUSIANA SARI AMELLIA PUTRI RAFIKA S ISTIQOMAH.
Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan
BIOMA, KOMUNITAS DAN VEGETASI
Modul 6 KB 1 Ekologi Tanaman.
RUANG LINGKUP BIOLOGI KELAS X IPA DHILA ANANDA DHILA ANANDA
Transcript presentasi:

Vegetasi sebagai indikator FENOTIPE PERPADUAN LINGKUNGAN HEREDITAS KOMUNITAS VEGETASI DAPAT BERPERAN SEBAGAI PENGUKUR KONDISI LINGKUNGAN TEMPAT TUMBUH VEGETASI TSB DISEBUT INDIKATOR BIOLOGI/BIOINDIKATOR/FITOINDIKATOR ASAS INDIKATOR 1 TUMBUHAN STENO SEBAGAI INDIKATOR YANG LEBIH BAIK DARIPADA YURI (EURY)

2 3 4 1NDIKATOR VEGETASI TIPE INDIKATOR PERTANIAN TUMBUHAN DENGAN SPESIES SEDIKIT MENJADI INDIKATOR YANG BAIK 3 SEBELUM DITENTUKAN SEBAGAI INDIKATOR PERLU OBSERVASI DI TEMPAT LAIN DENGAN KONDISI YANG MIRIP 4 SPESIES DALAM POPULASI/KOMUNITAS SEBAGAI INDIKATOR YANG LEBIH BAIK DARIPADA SPESIES TUNGGAL 1NDIKATOR TIPE VEGETASI INDIKATOR PERTANIAN VEGETASI SEBAGAI INDIKATOR KESESUAIAN BUDIDAYA TANAMAN DI SUATU LOKASI RUMPUT PENDEK SEBAGAI INDIKATOR BAHWA KONDISI LAHAN KURANG AIR DAN BEGITU PULA SEBALIKNYA

POPULASI POHON NIBUNG (SUMATRA) DAN PURUN (KALIMANTAN) SEBAGAI INDIKATOR BAHWA LINGKUNGAN TSB SESUAI UNTUK TANAMAN PADI POPULASI POHON PETAI (JAWA) SEBAGAI INDIKATOR KESESUAIAN LINGKUNGAN UNTUK TANAMAN CENGKIH GEJALA PADA TANAMAN SEBAGAI INDIKATOR KEKAHATAN HARA (DAUN PUCAT MENANDAKAN KAHAT NITROGEN) GEJALA DIFISIENSI Mg GEJALA DIFISIENSI Fe

INDIKATOR OVERGRAZING PADANG ALANG-ALANG DI LOKASI HUTAN RUMPUT SEMUSIM ATAU TAHUNAN BERHABITUS PENDEK DI PADANG PENGGEMBALAAN (Polygonum, Chenopodium, Lepidium dan Verbena)

Jati (Tectona grandis), bakau INDIKATOR HUTAN POHON TERTENTU DI LINGKUNGAN KHAS (BERKAPUR, DSB) Jati (Tectona grandis), bakau INDIKATOR HUMUS Monotropa, Neottia dan jamur menunjukkan kandungan humus tinggi INDIKATOR KELEMBABAN Saccharum munja, Acacia, Calotropis, Agare, Opuntia dan Argemone MENUNJUKKAN KELEMBABAN RENDAH INDIKATOR JENIS TANAH Casuarina equisetifolia, Ipomoea, Panicum tumbuh di tanah pasir bergeluh Imperata cylindrica tumbuh di tanah berlempung Kapas untuk tanah hitam

KOMPETISI BERAKIBAT KOMPETISI DISEBABKAN OLEH BERASAL DARI KATA COMPETERE YANG BERARTI MINTA SUATU PROSES PARTISI SUMBERDAYA YANG TERBATAS OLEH KARENA KEBUTUHAN SERENTAK INDIVIDU TUMBUHAN BERAKIBAT PENURUNAN TINGKAT PERTUMBUHAN DAN KAPASITAS REPRODUKSI KOMPETISI DISEBABKAN OLEH KEHADIRAN INDIVIDU / POPULASI TUMBUHAN LAIN DI SEKITAR INDIVIDU/KELOMPOK SUATU TUMBUHAN KETERSEDIAAN FAKTOR PERTUMBUHAN YANG TERBATAS

BIOMASSA TOTAL KOMPETISI ANTAR INDIVIDU KOMPETISI ANTAR INDIVIDU SEJENIS (INTRASPECIFIC COMPETITION) KOMPETISI ANTAR INDIVIDU LAIN JENIS (INTERSPECIFIC COMPETITION) SEBAGAI PARAMETER KEKUATAN KOMPETITIF TUMBUHAN MEMPEROLEH FAKTOR TUMBUH MELALUI AKAR DAN DAUN BIOMASSA TOTAL KOMPETISI BERDASARKAN FAKTOR TUMBUH KOMPETISI MENDAPATKAN UNSUR HARA KOMPETISI MENDAPATKAN AIR KOMPETISI MENDAPATKAN CAHAYA

SISTEM PERAKARAN DAN UMUR INTENSITAS KOMPETISI MAKIN RENDAH, TINGKAT KETERSEDIAAN HARA & AIR MAKIN TINGGI INTENSITAS KOMPETISI (GAYA KOMPETITIF) TUMBUHAN TERHADAP HARA & AIR TERGANTUNG: SISTEM PERAKARAN DAN UMUR AKAR SERABUT (FIBROUS ROOT) AKAR TUNGGANG (TAP ROOT)

KOMPETISI INTRASPECIFIC KOMPETISI DALAM MEMPEROLEH CAHAYA TERJADI KARENA TAJUK SALING MENAUNGI (CAHAYA DATANG APA ADANYA) KOMPETISI INTRASPECIFIC LAW OF C-D EFFECT PERTUMBUHAN INDIVIDU BERBANDING TERBALIK DENGAN KERAPATAN W = BIOMASSA PER TANAMAN d = KERAPATAN a/K = KONSTANTA LAW OF CONSTANT FINAL YIELD HASIL AKHIR TOTAL TETAP SAMA TIDAK TERGANTUNG KERAPATAN SECARA UMUM: 1. PENINGKATAN KERAPATAN MENURUNKAN PELUANG PERKEMBANGAN BIJI MENJADI TANAMAN DEWASA

KOMPETISI INTERSPECIFIC 2. KERAPATAN POPULASI MEMILIKI AMBANG BATAS 3. POPULASI TUMBUHAN DENGAN KERAPATAN MELAMPAUI AMBANG BATAS, UKURAN TUBUH AKAN SAMA 4. KERAPATAN TANAMAN MENGAKIBATKAN KOMPETISI/TIDAK BERHUBUNGAN ERAT DENGAN MORFOLOGI KOMPETISI INTERSPECIFIC KOMPETISI TERJADI PADA PERTANAMAN CAMPURAN DALAM MEMPEROLEH CAHAYA, UNSUR HARA, DAN AIR BILA TAJUK SALING MENEDUHI ATAU SISTEM PERAKARAN SEJENIS KOMPETISI DALAM TUBUH TANAMAN KOMPETISI ANTAR ORGAN TANAMAN - ANTARA SUMBER (SOURCE) DAN LIMBUNG (SINK) - ANTARA TUNAS APIKAL DAN TUNAS LATERAL

c a h a y a KOMPETISI DALAM ORGAN TANAMAN ANTARA DAUN BAWAH DAN ATAS KARENA ITU BENTUK DAUN (LUAS), SUDUT (EREKTOFIL / PLANOFIL), DAN KONFIGURASI DAUN MENENTUKAN CAHAYA LOLOS YANG DITERIMA OLEH DAUN DI BAGIAN BAWAH c a h a y a KEUNGGULAN DAUN EREKTOFIL? 85o 75o 60o 45o 30o 0o Sudut daun dengan bidang horizontal 9% 26% 50% 70% 87% 100% Cahaya diterima daun 91% 74% 50% 30% 13% 0% Cahaya lolos ke bawah

c a h a y a 0,5 kal cm-2 s-1 50% 50% 50% 50% 0,015 kal cm-2 s-1

D F R Netto 1 12 2 10 2 10 2 8 3 6 2 4 4 3 2 1 31 8 23 1 12 2 10 2 10 2 8 D: daun ke 3 6 2 4 4 3 2 1 F: fotosintesis 5 1 2 -1 6 2 -2 R:respirasi 7 1 -1 Netto: F- R 32 19 13 32 13 19 19 -19 jaringan non fotosintetik