Asesmen Klinis (4) Pendekatan Keperlakuan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metode penelitian dan Perkembangan Anak Santi E. Purnamasari, M.Si.
Advertisements

PENGERTIAN PERILAKU Perilaku adalah merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang.
Proses Asesmen Pokok bahasan 2.
Kuliah ke-3 MATERI SURVEI.
Pertimbangan2 Dlm Observasi
PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU
Ruang Lingkup Psikologi
Di Sampaikan Pada Perkuliahan
TEORI SOCIAL COGNITIVE BANDURA
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
Pengertian psikologi dan psikologi komunikasi_01
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
MASA ANAK SEKOLAH Materi Pertemuan 2. Masa anak sekolah (6 – 12 tahun) Keterampilan yang diperlukan pada masa anak sekolah (Hurlock dalam Munandar, 1999):
Pedoman Wawancara Oleh : Hety Setiawaty G
Rewards & Punishments.
PSIKODIAGNOSTIK II OBSERVASI
Oleh Sri Palupi MTP – IPB 2009
KONSEP DASAR PSIKOLOGI.
PENGKONDISIAN OPERAN (lanjutan) (sumber: Ormrod,…)
TEORI KOGNITIf-BEHAVIOURAL
PERSPEKTIF HISTORIS tentang PERILAKU ABNORMAL
Abnormal Behavior Akademi Perawat Panti Waluya Prepared by: Cicilia Evi GradDiplSc., M. Psi.
PENGANTAR PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Hakikat Psikologi Pengertian Psikologi Sejarah Perkembangan Psikologi
Apa perbedaan imitasi dan modeling?
PENDAHULUAN Pertemuan 01
Great Erick Kaumbur.  Menentukan kebenaran teori dalam praktiknya.  Memahami keunikan sebuah perilaku, perasaan dan individu klien serta tidak untuk.
Pencatatan dalam Observasi
PENGUKURAN DALAM PEMANTAUAN MUTU
Tes Psikologi.
PENGGUNAAN OBSERVASI DALAM PSIKOLOGI
PENYELENGGARAAN TES.
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
By Erma Kumalasari, S.Psi, M.Psi
ASSESMENT PENGANTAR INTERVENSI.
Observasi Mengamati Tingkah laku individu.
Arti Psikodiagnostika
PELAKSANAAN KONSELING
PSIKOLOGI EKSPERIMEN BIDANG LAIN PERSEPSI PSIKOLOGI BELAJAR KLINIS
Aplikasi, Perspektif & Metode Penelitian Dalam Psikologi
DESAIN PENELITIAN SURVAI
MATERI KULIAH PSIKOLOGI KLINIS
Asesmen Gangguan Psikologis
Pengantar.
Kelebihan dan Kelemahan OBSERVASI
Ruang Lingkup Psikologi
KONSEP SEHAT-SAKIT JIWA
Akademi Perawat Panti Waluya 9 Januari 2010
BEHAVIORAL COUNSELING
TEORI SOCIAL COGNITIVE “BANDURA & MISCHELL”
Belajar Sosial ALBERT BANDURA
BEHAVIORAL COUNSELING
Epidemiological Research Correlation Methods Experimental Methods
SKORING & INTERPRETASI A. Dian Savitri,S.Psi,MSi,Psikolog
ASESMEN DALAM PSIKOLOGI KLINIS
Tes Psikologi Annisa Julianti
Terapi Terhadap Gangguan Psikologis
Prosedur pelaksanaan psikodiagnostika
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
TEKNIK PENGUMPULAN DATA & PENGUKURAN
Social Cognitive Theory
INSTRUMEN PENELITIAN.
TEORI SOCIAL COGNITIVE BANDURA
PERAN PSIKOLOG KLINIS.
Metode Penelitian, Aplikasi & Perspektif dalam Psikologi PERTEMUAN 2
PERAN PSIKOLOG KLINIS.
METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI
PSIKODIAGNOSTIK 2: Observasi
Masalah dalam pemeriksaan psikologis
KONSTRUKSI ALAT UKUR (Definisi dan Tujuan)
Transcript presentasi:

Asesmen Klinis (4) Pendekatan Keperlakuan

Pendahuluan Pada dasarnya kepribadian adalah suatu sistem yang lebih banyak mempengaruhi perilaku. Sistem tersebut dapat berupa ego, pengharapan, kecurigaan/kehati-hatian, atau potensi2 yg ada dalam diri individu. Ahli perilaku dan terapis perilaku biasanya melihat kepribadian tidak hanya berdasarkan sistem2 di atas, tetapi juga melihat bagaimana perilaku terjadi dan dalam situasi apa?

Behavioral Tradition Tiga dasar pengukuran perilaku: Sample VS Sign pengukuran didasarkan pada sampel perilaku dan situasi yg diinginkan oleh klinisi. sign hanya merupakan respon sementara mengenai adanya insight & evaluasi dari kemampuan individu. Functional Analysis merupakan pengukuran tentang perilaku oleh Skinner (1953). Analisis yang tepat didapatkan dari stimulus yang menghasilkan perilaku yang diinginkan dan konsekuensi yang menyertai setelah perilaku itu muncul.

__________________________________ Functional Analysis Hal yang paling penting di FA : Pencatatan yang tepat dan teliti. Berkaitan dengan perilaku yang ingin diubah dan situasinya (waktu, tempat, individu2 yg ada ketika perilaku muncul, serta perilaku yang menyertai) – kasus anak yg agresif di dalam kelas, Organismic variabel (fisik, fisiologis, atau karakter kognitif) – Kasus individu yang mengalami episode depresi.

_________ Functional Analysis Model konseptualisasi masalah klinis disebut dengan SORC Model (Kanfer & Philips, 1970) : S : stimulus atau antacedent conditions yang menghasilkan perilaku bermasalah O : variabel organismik yang berkaitan dengan perilaku bermasalah R : Respon pada perilaku yang bermasalah C : Konsekuensi dari perilaku yang bermasalah Klinisi perilaku menggunakan konseptualisasi di atas untuk memberikan pedoman dan informasi yang diperlukan b’kaitan dengan perilaku yg bermasalah dan tritmen yang akan diberikan.

Pengukuran perilaku sebagai proses yang berkelanjutan (ongoing process) Maksudnya merupakan pengukuran yang terdiri dari sebelum, selama, dan setelah tritmen diberikan. Penting karena: Memberikan informasi mengenai feedback apa yg harus diberikan setelah tritmen diberikan, Memberikan evaluasi dari tritmen yg sudah diberikan Menginformasikan situasi2 yang bisa memunculkan perilaku yang tidak diinginkan

_________________ Pengukuran perilaku sebagai proses yang berkelanjutan (ongoing process) Lihat Literative Model : The Role of Assesment within Behavior Therapy & penjelasanya (Hal. 240) ______________________________________________________________________________________________________________________________ Behavioral Interview Untuk dapat memilih tritmen apa yang nantinya akan digunakan, klinisi perilaku biasanya juga menggunakan interview. Interview perilaku biasanya berkaitan dengan impresi umum dari perilaku yg bermasalah dan variabel lain yang menyertai perilaku tersebut. Informasi tambahan untuk BI : riwayat hidup, hasil dari tes, apa yg diinginkan subjek & klinisi dari terapi

__________________________ Behavioral Interview Tujuan utama BI : mengidentifikasi masalah perilaku secara spesifik Faktor2 situasi yang menimbulkan perilaku bermasalah Konsekuensi dari perilaku yg bermasalah tersebut. ___________________________________________________ Metode Observasi Observasi secara alami Observasi subjek pada situasi atau lingkungan yang sebenarnya.

______________________ Metode Observasi Keuntungan : mudah dilakukan, perilaku yang diobservasi tidak terkontaminasi dengan self reports, kesimpulan2 yg dibuat, variabel lain, serta banyak hal yang bisa diobservasi termasuk individu2 terdekat subjek Kelemahan : tidak munculnya perilaku yang diinginkan oleh klinisi, waktu, biaya yang terbuang percuma, ketika proses pengukuran akan dimulai adanya kemunculan dari so lainnya Tempat Observasi alami : Rumah, sekolah, rumah sakit umum, institusi tempat terapi individu mental retarded (MR) atau gangguan jiwa, tempat bermain. (Baca juga penjelasan ttg rumah, sekolah, & rumah sakit – Hal. 244-247)

Observasi Terkontrol Disebut sebagai analoque behavioral observation. Setting : dibuat sesuai keinginan klinisi, tetapi tetap seperti di kehidupan subjek sebenarnya. (Baca juga kasus di hal. 247 -249) Beberapa observasi terkontrol: Teknik performansi terkontrol Paling terkenal adalah kasus A.A Lazarus (1961) tentang claustrophobia, & Bandura (1969) tentang kecemasan-yang di provokasi oleh stimulus yaitu ular b. Self monitoring subjek mengobservasi, merekam, perilaku, pikiran dan emosi mereka sendiri

Variabel-variabel yg mempengaruhi : Reliabilitas dari observasi : Kompleksitas dari perilaku yang akan diteliti Pelatihan untuk observer Validitas dari observasi Content validity Concurrent validity Construct validity Mekanisme untuk memberikan rating Kesalahan observer Reaktivitas Validitas lingkungan

Metode Role Playing Inventory & Checklist Merupakan teknik lain utk pengukuran perilaku. Teknik ini disukai oleh klinis krn & sederhana, efisien utk melihat keterampilan b’perilaku dan kekurangan subjek. Sayangnya, belum tentu keterampilan b’perilaku yang ditunjukkan di ruang terapi, adalah yang dilakukan subjek di kehidupan nyata. __________________________________________________ Inventory & Checklist Klinisi perilaku banyak menggunakan alat ukur (inventory & checklist) utk m’identifikasi perilaku, respon emosional, dan persepsi terhadap lingkungannya.

Cognitive-Behavioral Assesment Kognisi & perilaku menjadi subjek pembelajaran yang intense. Dikarenakan kedua hal itu b’kaitan dengan situasi2 patologis, penyebab, dan perubahan yg terjadi di dalamnya. Maka bagaimana kognitif subjek dan apa yg dipikirkannya (tentang dirinya – bagaimana dia menyatakan pendapatnya) adalah penting. (lihat contoh di hal 258)

Kekuatan-Kelemahan dari Pengukuran Perilaku Menggunakan metode yang sistematis dan tepat dalam mengevaluasi tritmen Munculnya pedoman Diagnostic Statistical Manual of Mental Disorders, berupa klasifikasi penggolongan kesehatan jiwa Kelemahan Pengukuran dengan melihat perilaku dinilai tidak praktis Untuk observasi secara alami membutuhkan banyak waktu dan mahal