DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA NKRI OLEH Aprianto Widyaiswara Pertama DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III DEPARTEMEN AGAMA
SOAL Jelaskanlah pengertian konsep negara dan bangsa Jelaskanlah pengertian wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI Jelaskanlah pengertian character building dan hal-hal yang melemahkan ketahanan bangsa Jelaskanlah keragaman sosial budaya sebagai kekuatan bangsa Jelaskanlah wawasan kebangsaan sebagai kekuatan nasional
KOMPETENSI Mampu Menganalisis Wawasan Kebangsaan dalam kerangka NKRI
INDIKATOR Menjelaskan pengertian dan konsep negara dan bangsa Menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI Menjelaskan pengertian dan konsep integrasi nasional Menerapkan nilai-nilai kejuangan dan daya saing nasional Menjelaskan pengertian character building dan hal-hal yang melemahkan ketahanan bangsa Menjelaskan keragaman sosial budaya sebagai kekuatan bangsa Menjelaskan wawasan kebangsaan sebagai kekuatan nasional Menganalisis masalah wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI
WILAYAH NEGARA BATAS WILAYAH BATAS ZEE Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **
N E G A R A SOSOK YG MEREPOTKAN ? SOSOK YG MENAKUTKAN ? SOSOK YG TDK JELAS MANFAATNYA ? SOSOK YG KEHADIRANNYA TDK ADA ? LADANG MENCARI UNTUNG ?
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA 43 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik [Pasal 1 (1)] Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. [ Pasal 18 (1)**] Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang [Pasal 18B (1)**] Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang [Pasal 18B (2)**] Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. (Pasal 25A**) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan. [Pasal 37 (5)****]
BENDERA, BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN 41 ATRIBUT KENEGARAAN Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih (Pasal 35) Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Pasal 36) Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika (Pasal 36A) ** Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya (Pasal 36B) **
PENGERTIAN NEGARA George Jellinek Negara adalah kekuasaan dari selompok manusia yang di kediaman di wilayah tertentu George Wilhelm Fredrich Hegel Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sentesa dari kemerdekaan individual dan universal Kranenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri
TEORI TERJADI SUATU NEGARA Teori Kenyataan yaitu timbulnya suatu negara adalah soal kenyataan (Jika telah terpenuhi unsur-unsur negara) maka dia sudah menjadi suatu negara kenyataan Teori Ketuhanan yaitu timbulnya suatu negara atas kehendak tuhan (apabila tuhan tidak mengendakinya) seperti atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa
3. Teori Perjanjian yaitu negara timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang – orang yang semula hidup bebas merdeka terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan. Perjanjian dibuat supaya kepentingan bersama dapat terpelihara dan terjamin contoh Negara Filipina 1946, India 1947 4. Teori Penaklukan yaitu negara timbul karena serombongan manusia menaklukkan daerah dan manusia lain untuk dapat dikuasai maka terbentuklah suatu negara.
Selain itu negara terjadi karena: Pemberontakan terhadap negara lain Seperti AS terhadap Inggris 1776 s.d 1783 Peleburan (fusi) yaitu berapa negara menjadi suatu negara Seperti Jerman bersatu tahun 1971 c. Penguasaan daerah yang belum ada penduduk dan pemerintahannya contoh negara Liberia Melepaskan diri yang menguasai negaranya Contoh: kemerdekaan Indonesia 1945
BENTUK NEGARA Negara Serikat (Federasi) ialah suatu negara yang merupakan suatu gabungan beberapa negara yang menjadi suatu negara bagian Contoh: Negara Amerika serikat Negara Kesatuan yakni suatu negara yang berdaulat di mana seluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruhnya
NEGARA KESATUAN Pelaksanaan pemerintah dapat dilaksanakan melalui sistem sentralisasi dan disentralisasi. Sifat negara kesatuan ini pada umumnya bersifat: Kedaulatan mencakup ke dalam ditangani negara pusat Negara mempunyai satu UUD, satu Kepala Negara, satu DPR Negara ada satu kebijakan menyangkut persoalan POLSOSBUD dan ekonomi serta ketahanan keamanan
UNSUR NEGARA 1 Rakyat yang Bersatu 2 Daerah atau Wilayah 3 Pemerintah yang Berdaulat 4 Pengakuan dari Negara Lain
BANGSA Ernast Renan (Perancis) Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama ( hasrat bersatu ) dengan perasaan setia kawan yang agung Otto Bauer (Jerman) Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter. Karateristik tumbuh karena adanya persamaan nasib F. Ratze (Jerman) Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik)
WAWASAN KEBANGSAAN ADALAH CARA PANDANG SUATU BANGSA MENGENAI DIRI DAN IDEOLOGINYA, SERTA CITA-CITANYA; YANG DIORIENTASIKAN UNTUK MEMPERKOKOH DAN MENJAGA PERSATUAN BANGSA DAN KETAHANAN BANGSA AKHLAK & MORAL PROFESIONALISM KETAHANAN BANGSA IPTEK WASBANG IDEOLOGI, BELA NEGARA, PEMBAURAN, KEWASPADAAN
KETAHANAN BANGSA KONDISI DINAMIK BANGSA YG BERISI KETANGGUHAN, KEULETAN,& KEHANDALAN YG DIBANGUN AGAR MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN, DARI DALAM DAN LUAR NEGERI KONSEPSI UNTUK MEMBANGUN KESEJAHTERAAN & KEHORMATAN BANGSA GIZI: AKHLAK, MORAL, IPTEK, WASBANG, PROFESIONALISME ASPEK: IPOLEKSOSBUDHANKAM, TERMASUK KEWASPADAAN
MASING2 POK. MENGANDALKAN ORIENTASINYA SENDIRI, TDK TOLERAN-POK MASING2 POK. MENGANDALKAN ORIENTASINYA SENDIRI, TDK TOLERAN-POK. LAIN SBG MUSUH DINAMIKA BANGSA DEMOKRASI ANARKHI BINGKAI DI DALAMNYA ANAK BANGSA BERINTERAKSI MENENTUKAN PILIHAN2
Pidato Kenegaraan Presiden RI tanggal 16 Agustus 2007 UUD 1945 PANCASILA PILAR KEBANGSAAN INDONESIA BHINNEKA TUNGGAL IKA NKRI
TUJUAN & SASARAN WASBANG BANGSA YG KUAT, RUKUN BERSATU, BERDAYA SAING TINGGI, SEJAHTERA TERJAGANYA SEJARAH KEBANGSAAN INDONESIA & CINTA NKRI; REVITALISASI-REAKTUALISASI NILAI-NILAI PANCASILA SCR KHUSUS MEREDAM BERKEMBANGNYA PENONJOLAN PRIMORDIALISME SEMPIT, KESUKUAN, KEDAERAHAN, & MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA MENINGKATKAN KUALITAS PENANGKAL MAYA DEMI LESTARINYA BANGSA
BEBERAPA PENGGANGGU WAWASAN KEBANGSAAN KEBIJAKAN NASIONAL / LOKAL YG TDK ADIL & MENYUBURKAN POTENSI PERPECAHAN (social injustice) ELIT YG MENONJOLKAN KEPENTINGAN DIRI / KELOMPOKNYA - MELUPAKAN KEPENTINGAN BANGSA LANGKANYA KETELADANAN - KKN HILANGNYA RASA BANGGA SBG ANAK BANGSA - GEJALA MENGUATNYA ETHNO NATIONALISM KABURNYA BATAS2 KEDAULATAN NEGARA - GLOBALISASI, KEMAJUAN TEKNOLOGI TRANS/KOM TDK MENGHARGAI PLURALITAS – TOLERANSI KEBERADAAN ANAK-ANAK/ANGGOTA BANGSA PEMARGINALAN THERAPI MENTAL – PENANGKAL MAYA
NILAI-NILAI WASBANG PENGORBANAN; KESEDIAAN MEREDUKSI KEPENTINGAN PRIBADI-DAERAH-GOLONGAN DEMI KEPENTINGAN BANGSA KESEDERAJATAN; KESEMPATAN YG SAMA UNTUK BERPERAN DEMI BANGSA KEKELUARGAAN; KESEDIAAN UNTUK MENJALIN HUBUNGAN HARMONIS DIANTARA SESAMA ANAK BANGSA KITA PATUT BERBANGGA, KRN KITA DI INDONESIA SCR GEMILANG BERHASIL MEMPERSATUKAN ANAK-ANAK BANGSA YG PLURALISTIK MENJADI SATU BANGSA, SATU BAHASA, DAN SATU TANAH AIR
WAWASAN KEBANGSAAAN …… Wawasan Kebangsaan Indonesia tercetus/ diikrarkan pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928 sebagai tekat perjuangan dan merupakan konvensi Nasional. Aspek wawasan kebangsaan: 1. Aspek moral 2. Aspek intelektual
NILAI–NILAI WAWASAN KEBANGSAAN Penghargaan terhadap harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa Tekat bersama untuk berkehidupan yang bebas, merdeka, dan bersatu Cinta tanah air dan bangsa Demokrasi dan kedaulatan rakyat Kesetiakawanan sosial Masyarakat adil dan makmur
MAKNA WAWASAN KEBANGSAAN BI Mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
WAWASAN NUSANTARA Pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejahwantahkan segala dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapaiperwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional
CAKUPAN WAWASAN NUSANTARA Kesatuan Politik Kesatuan Sosial Budaya Kesatuan Ekonomi Kesatuan Pertahanan Keamanan Negara
INTEGRASI NASIONAL Suatu proses penyatuan atau pembauran berbagai aspek sosial budaya ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan indentitas nasional atau bangsa. Integrasi Nasional dapat menjamin terwujudanya: Keselarasan: suasana tertib, teratur, aman dan damai Keserasian: unsur yang terlibat dlm kehidupan bersama Keseimbangan: unsur secara berhubungan bersama diperlakukan dengan sewajarnya
NILAI KEJUANGAN Adalah konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan yang berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut perihal perang, kelahi, lawan dan laga. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia nilai kejuangan dimaksudkan untuk menggambarkan: Daya pendorong Daya pelawan dan Daya pendobrak yang mampu membawa bangsa ini untuk membebaskan dirinya dan penjajahan dan bebas merdeka.
HAKEKAT UNTUK MEMPELAJARI PERJUANGAN BANGSA Untuk membangkitkan kesadaran nasional yang mengandung: 1. Peristiwa Nasional di masa lampau 2. Situasi Nasional masa kini 3. Aspirasi Nasional di masa mendatang
JIWA DAN MAKNA DALAM PERJUANGAN Jiwa merdeka ( sadar kemampuan sendiri ) Jiwa persatuan dan kesatuan Jiwa konsekwen tanpa pamrih dan sederhana Jiwa kokoh yang tak kenal menyerah, sadar membela nilai-nilai luhur, berinisiatif dan tak kenal menyerah Jiwa propatria yaitu mempunyai rasa cinta yang besar terhadap tanah air Jiwa kepeloporan dan kepemimpinan Jiwa keikhlasan berjuang
NILAI DAN PRINSIP YANG DIWARISKAN Nilai-Nilai 1945: yakni nilai proklamasi kemerdekaan, lima sila dalam Pancasila, dalam pembukaan UUD 1945 Prinsip Penjelmaan Pancasila: yakni prinsip dalam UUD 1945, prinsip yang lahir dari perjuangan mencapai, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan (rasa senasib, rasa kekeluargaan dan hidup gotong royong)
Menampilkan keunggulan DAYA SAING NASIONAL ? SDM yang kompetitif DAYA SAING NASIONAL Menampilkan keunggulan daerah Regulasi peraturan
MEMBANGUN KARAKTER Suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan membentuk tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak, insan manusia, sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai–nilai Pancasila
KARAKTER BANGSA Saling menghormati dan menghargai Rasa kebersamaan dan tolong menolong Rasa kesatuan dan persatuan Rasa peduli dalam bermasyarakat berbangsa dan negara Adanya moral dan akhlak dan di landasi nilai-nilai agama Prilaku dan sifat-sifat kejiwaan dan saling menghormati dan menguntungkan. Kelakuan dan tingkah laku menggambarkan nilai-nilai agama, hukum, dan budaya Sikap dan prilaku menggambarkan nilai-nilai kebangsaan
NILAI – NILAI YANG DIBUTUHKAN DALAM MEMBANGUN KARAKTER Nilai Kejuangan Nilai Semangat Nilai Kebersamaan atau Gotong royong Nilai Kepedulian atau solider Nilai Sopan santun Nilai Persatuan dan Kesatuan Nilai Kekeluargaan Nilai Tanggungjawab
TOKOH AHKLAK-MORAL IPTEK PROFESIONALISME DISIPLIN KEPEMIMPINAN KETELADANAN ULET HANDAL KREATIF
FAKTOR MEMBANGUN KARAKTER Politik Ideologi Ekonomi Kepemimpinan FAKTOR KARAKTER Sosbud Lingkungan Agama Pendidikan Normatif(hukum dan praturan)
KETAHANAN NASIONAL Kondisi dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan nasionalnya
ISTILAH MEMAHAMI KETAHANAN NASIONAL Ketangguhan (kekuatan seseorang untuk bertahan untuk menanggulangi beban) Keuletan (usaha terus menerus secara giat dengan kemauan keras untuk menggunakan kemampuan dan kecakapan ) Identitas (ciri khas suatu negara secara keseluruhan atau holistik ) Integritas (kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa) Ancaman (usaha bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan secara konsepsional, kriminal dan politik) Tantangan (usaha bertujuan mengubah kemampuan) Hambatan (usaha berasal dari diri sendiri untuk melemahkan atau menghalangi) Gangguan (usaha yang berasal dari luar bertujuan melemah atau menghalangi)
HAKEKAT KETAHANAN NASIONAL Bidang Ideologi (kondisi mental bangsa terhadap pancasila) Bidang Politik (kondisi politik bangsa bertumpu pada pengembangan demokrasi pancasila dan UUD 1945) Bidang Ekonomi (kondisi perekonomian bangsa berlandasan pancasila UUD 1945) Bidang Sosial Budaya (kehidupan SOSBUD menjiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila) Bidang Pertahanan Keamanan (kondisi daya tangkal bangsa di landasi kesadaran bela negara)
SISTEM KETATANEGARAAN KONSOLIDASI DEMOKRASI SISTEM KETATANEGARAAN Amandemen UUD 1945 MPR=DPR+DPD MK; KK; KPU PEMIL. PRES/WAPRES REFORMASI HUKUM - instrumental Berbagai UU: Bid. Politik Pem.an/Keu. Daerah Pertahanan Negara, dll BUDAYA Pola pikir, pola sikap, pola tindak demokratis RAWAN
CIRI KETAHANAN NASIONAL Prasyarat bagi bangsa yang sedang membangun dirinya menuju bangsa yang maju dan mandiri Menuju dan mempertahankan kelangsungan hidup Kondisi dinamis bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan
ASAS KETAHANAN NASIONAL Kesejahteraan dan keamanan (sesuai dengan kondisi situasi yang dihadapi) Utuh menyeluruh terpadu (perpaduan selaras, serasi dan seimbang dan seluruh aspek bangsa) Kekeluargaan (kearifan, kebersamaan, gotong royong, tenggang rasa dan tanggungkjawab) Mawas diri (mampu memawas diri dari pengaruh hubungan interaksi yang berdampak posif dan negatif)
Kam panye Parpol Ditolak KPU Teknis adminis Ancaman tratif yudicial review KERAWANAN PEMILU Pelantikan Kam panye Bentrok Antar pendukung Pemungutan/ Penghitungan suara
SOSIAL BUDAYA Kondisi masyarakat (bangsa) yang mempunyai nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan falsafah NKRI Ketahanan di bidang sosbud: menggambarkan kondisi dinamis suatu bangsa (masyarakat) yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan pengembangan kekuatan nasional di dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara
24 PESERTA PEMILU 2004 PARTAI BURUH SOSIAL DEMOKRAT PARTAI MERDEKA PAN PBB PDI-PERJUANGAN PARTAI GOLKAR PKB PPP PARTAI DEMOKRAT PNI MARHAENISME PARTAI BINTANG REFORMASI PARTAI KARYA PEDULI BANGSA PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA PARTAI PERSATUAN DEMOKRASI KEBANGSAAN PARTAI PERHIMPUNAN INDONESIA BARU PARTAI SERIKAT INDONESIA PARTAI BURUH SOSIAL DEMOKRAT PARTAI MERDEKA PARTAI PERSATUAN NAHDATUL UMMAH INDONESIA PARTAI NASIONAL BANTENG KEMERDEKAAN PARTAI PATRIOT PANCASILA PARTAI DAMAI SEJAHTERA PARTAI PELOPOR PARTAI PERSATUAN DAERAH PARTAI PENEGAK DEMOKRASI INDONESIA DEMI N K R I !!
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETANAHAN DI BIDANG SOSIAL BUDAYA Tradisi masyarakat Pendidikan Kepemimpinan para penyelenggara negara Tujuan nasional Kepribadian nasional Pertahanan dan keamanan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN DI BIDANG HANKAM Hankam yang tangguh Wawasan Nasional Kondisi Geografis Negara Manusia Integrasi TNI dan POLRI dengan rakyat Pendidikan Bela Negara Material IPTEK Manajemen Pengaruh Luar Negeri Kepemimpinan
SIFAT KETANAHAN NASIONAL Manunggal Mawas ke dalam Berkewibawaan Dinamis Tidak membenarkan sikap adu kekuatan dan kekuasaan Percaya kepada diri sendiri Tidak bergantung kepada pihak lain
MANFAAT SOSBUD SEBAGAI KEKUATAN BANGSA Perekat bangsa Kekuatan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Dasar kekuatan untuk menyemangati operasional manakalah ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap ketahanan nasional
NILAI DASAR WAWASAN KEBANGSAAN Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan YMK Tekat bersama berkehidupan yang bebas, merdeka dan bersatu Cinta akan tanah air dan bangsa Demokrasi atau kedaulatan rakyat Kesetiakawanan sosial Masyarakat adil dan makmur
BEBERAPA NILAI DASAR / BUDAYA DEMOKRASI KOMPETISI PARTISIPASI TERTIB SOSIAL – TAAT HUKUM ANTI KEKERASAN HORMATI EKSISTENSI – PENDAPAT ORANG LAIN SBG ANGGOTA KELUARGA BANGSA
PENDEKATAN: KULTURAL: pembangunan wawasan (keagamaan, kebangsaan, demokrasi, HAM) HUKUM: supremasi hukum dan pembangunan hukum STRUKTURAL: aspek relasional - pengembangan program2 yg libatkan “stakeholders”
MANFAAT WAWASAN KEBANGSAAN Tidak memberikan tempat pada patriotisme yang picik Mengembang-kan persatuan Indonesia
BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH PENUTUP PANCASILA SBG PEREKAT BANGSA WASBANG THERAPI MENTAL - PENANGKAL MAYA PEMBANGUNAN WASBANG HRS SABAR - TEKUN KEPEMIMPINAN FAKTOR UTAMA & PENTING DLM MENAKHODAI PERJALANAN BANGSA KEANEKARAGAMAN ANAK BANGSA HRS DIHORMATI PERSATUAN BANGSA HRS TERUS DIUPAYAKAN JUNJUNG TINGGI MARTABAT - KEHORMATAN BANGSA – DAYA SAING TEGAKKAN DISIPLIN BERSATU KITA TEGUH BERCERAI KITA RUNTUH
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu supaya mentaati Allah, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku ketentuan Kami, kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (Q.S. 17 Al Israa’: 16)
INILAH ...... NEGERIKU, BANGSAKU INDONESIA !!!!
SYUKRAN & WASSALAM
TUGAS KELOMPOK SISTEMATIKA Pendahuluan Gambaran Keadaan Sekarang Identifikasi Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Kesimpulan
TEMA KELOMPOK KELOMPOK I : Bidang Ideologi KELOMPOK II : Bidang Politik KELOMPOK III : Bidang Ekonomi KELOMPOK IV : Bidang Sosial Budaya KELOMPOK V : Bidang Pertahanan Keamanan