DALAM TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PESTISIDA NABATI Oleh: Jakes Sito. SP.
Advertisements

Teknik Budidaya Tanaman Agronomi
Litosfir Litosfer ,diambil dari bahasa Yunani, yaitu lythos, yang berarti batuan, dan sphere, yang berarti lapisan. Secara definisi litosfer adalah lapisan.
PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman ) Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan.
PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
PENGENDALIAN HAMA SECARA KIMIAWI
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN HAMA
Kuliah Pengantar Blok 4.1 PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH PESTISIDA
IV. FAKTOR ABIOTIK SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT HUTAN
4. Pelaksanaan Pengendalian Hama
PESTISIDA.
PESTISIDA » BIOSIDA Pemberantasan  Pengendalian  Pengelolaan
POLUSI TANAH.
Apakah mulsa itu? Mulsa adalah sisa tanaman, lembaran plastik, atau susunan batu yang disebar di permukaan tanah. Mulsa berguna untuk melindungi permukaan.
Faktor Biotik.
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2006 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 4 Bagian 2 C H A P T E R Perlindungan hutan terhadap.
Kelompok 5B IKMA 2010 Risyad Indra Syahrial
PESTISIDA Oleh : Mokhtar Effendi ( )
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
EROSI Erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan angin, air atau gravitasi. Di Indonesia,
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
EVALUASI KESUBURAN TANAH
Penyakit Tanaman Abnormalitas Fungsi Gejala Fisiologis Morfologis
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia
KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PATOGEN PADA BENIH
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
Selamat Datang di Persentasi kami
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
PERTEMUAN II Permasalahan Umum Nutrisi Tanah Dan OPT
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Serapan Hara Daun.
MEMBIAKAN TANAMAN DENGAN CARA SUSUAN
Kesuburan Tanah.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
MATERI e_LEARNING-2 PASCA UTS Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang.
Integrated Pest Management (IPM)
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PENGENDALIAN VEKTOR SECARA KIMIAWI.
Oleh : Abdul Jabbar Afif Firmansyah Amirul Mu’minin M. Reza Fauzi
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KESEHATAN
Pestisida Tabitha Maudy C. XII IPA 4.
MEKAR WARNA SARI TANAMAN JAGUNG.
BIOPESTISIDA PT AGRO LESTARI INDONESIA
UNSUR – UNSUR DAN CIRI – CIRI PERTANIAN
Pengelolaan Sumberdaya Pertanian dan Kualitas Lingkungan
PENCEMARAN LINGKUNGAN
PESTISIDA DAN TEKNIK APLIKASI
PESTISIDA DAN PENGGUNAANNYA
EROSI Erosi adalah pengangkutan tanah dan bagian –bagian tanah (BO, UH, MO) dari suatu tempat ke tempat yang lain oleh media alami baik air ataupun angin.
SIFAT UMUM PERTANIAN TROPIS
Kuliah Pengantar Blok 4.1 PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH PESTISIDA
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
1. Pengolahan Lahan 2. Persiapan Benih dan Tanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) 6. Panen dan Pascapanen.
PENGAWASAN KUALITAS MAKANAN. Tujuan umum :  Mampu melakukan pengendalian keamanan mak min Tujuan Khusus :  Mampu menjelaskan pengaruh lingk fisik mak.
PENCEMARAN LINGKUNGAN Oleh: Titan Sulistia, S.Pd..
PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH PESTISIDA Oleh : dr. Yuniar Lestari, MKes.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com KONSEP BIOKONTROL PENGENDALIAN OPT Wiwit Probowati, S.Si.,
PENGANTAR TOKSIKOLOGI INDUSTRI
Transcript presentasi:

DALAM TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN PESTISIDA dan TEKNIK APLIKASI 1 DALAM TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN Toto Himawan

PESTISIDA Asal kata Pest - cide Organisme Pengganggu Tanaman (hama, patogen, gulma) -cida = Killer

BERDASAR HUKUM / PERATURAN : DEFINISI BERDASAR HUKUM / PERATURAN : Suatu substansi yang digunakan untuk mengendalikan, mencegah, merusak, menolak atau mengurangi organisme pengganggu

MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL PESTICIDE CONTROL ACT : DEFINISI MENURUT THE U.S. FEDERAL ENVIRONMENTAL PESTICIDE CONTROL ACT : Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda, cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman

DEFINISI MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 : PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian Memberantas rerumputan Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk

DEFINISI MENURUT P.P. NO. 7 TAHUN 1973 : PESTISIDA adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk : Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan ternak Memberantas atau mencegah hama-hama air Memberantas atau mensegah binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat pengangkutan Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air

berdasarkan OPT sasaran berdasarkan kimia pestisida MEMILIH PRODUK PENGGOLONGAN berdasarkan OPT sasaran berdasarkan kimia pestisida berdasarkan cara kerja

Penggolongan Berdasarkan OPT Sasaran Insektisida Herbisida Fungisida Akarisida/mitisida Rodentisida TABEL 1

Tabel 1. Klasifikasi pestisida, kegunaan, dan asal katanya Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata* Akarisida membunuh tungau Gr. akari, kutu, atau tungau Algisida membunuh ganggang L. alga, ganggang Avisida membunuh / menolak burung L. aves, burung Bakterisida membunuh bakteri L. bacterium, Gr. baktro, renik Fungisida membunuh jamur L. fungus, Gr. spongos, jamur Herbisida membunuh gulma L. herba, tumbuhan semusim Insektisida membunuh serangga L. insectum, berbuku Larvisida membunuh larva L. lar, topeng atau hantu Mitisida sama dengan Akarisida

Lanjutan Tabel 1 ……… Kelas Pestisida Kegunaan Asal kata* Moluskisida membunuh bekicot L. molluscus, kerang lunak atau kerang Nematisida membunuh nematoda L. nematoda, Gr. nema, benang Ovisida membunuh telur L. ovum, telur Pedikulisida membunuh kutu/caplak L. pedis, caplak Piscisida membunuh ikan L. piscis, ikan Predisida membunuh predator L. praeda, predator Rodentisida membunuh roden L. rodere, mengerat Silvisida mematikan pohon L. silva, hutan Termitisida membunuh rayap L. termes, penggerek kayu

Senyawa kimia yang diklasifikasikan sebagai pestisida tanpa akhiran sida Atraktans memikat serangga Khemosterilan memandulkan serangga, atau hama vertebrata (burung, roden) Defolian peluruh daun Desikan mempercepat pengeringan pada tumbuhan Desinfektan menghilangkan atau menginaktivasi mikroorganisme yang merugikan Zat pengatur tumbuh (IGR) mempercepat atau menghambat pertumbuhan pada serangga atau tumbuhan Feromon memikat serangga atau vertebrata Repelen menolak serangga, kutu, tungau, atau vertebrata (kelinci, anjing, burung dll.)

Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: Peranan Pestisida Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: Pestisida mudah didapat dan mudah digunakan Pestisida secara umum sangat efektif untuk mengendalikan OPT, ketika tidak ada permasalahan resistensi Perlakuan pestisida dapat dilaksanakan secara cepat ketika dibutuhkan, dengan senjang waktu yang minimal, dan mempunyai aktivitas penyembuhan yang cepat dalam mencegah kehilangan hasil lebih lanjut

Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: Peranan Pestisida Kelebihan dan Keuntungan Pestisida: Perlakuan pestisida seringkali lebih murah dan memberikan keuntungan, terutama jika perlakuan alternatif lain memerlukan banyak tenaga kerja Sifat-sifat, penggunaan, dan cara aplikasinya mempunyai kisaran luas untuk menghadapi berbagai macam keadaan hama, termasuk untuk mengendalikan ledakan populasi OPT pada areal yang sangat luas

Peranan Pestisida Pestisida digunakan dalam program PHT ketika cara lain yang efektif tidak tersedia atau cara lain tidak cukup kuat untuk mempertahan populasi OPT tetap di bawah ambang kerusakan ekonomis maksimalkan keuntungan dan kelebihan pestisida sementara berbagai potensi bahaya diminimalkan

Penggunaan Pestisida secara berlebihan Beberapa permasalahan yang diakibatkan: Resistensi terhadap Pestisida frekuensi aplikasi yg rapat dan dosis tinggi Peracunan terhadap Musuh Alami dan Organisme bukan sasaran terjadi resurgensi dalam populasi hama dan laju pertumbuhannya jauh lebih cepat dibandingkan musuh alaminya

Penggunaan Pestisida secara berlebihan Beberapa permasalahan yang diakibatkan: Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan pengaruh merugikan terhadap kesehatan manusia, satwaliar, air tanah, dan kualitas lingkungan secara keseluruhan Biaya Pestisida faktor resistensi hama, menyebabkan umur pemasaran pendek akibatnya biaya produksi tinggi shg berimbas pada harga pestisida tinggi

APLIKASI BIJAKSANA AMAN EFEKTIF EFISIEN

TUJUAN APLIKASI “ Mengurangi gulma / hama / penyakit sampai dibawah nilai ambang ekonomis “ 2

Azas penggunaan pestisida pertanian BENAR Efektif Penggunaan pestisida LEGAL (A) Meminimalkan dampak negatif pestisida terhadap pengguna, konsumen dan lingkungan (B) Efisien dan ekonomis BIJAKSANA

Resiko penggunaan pestisida pertanian Keracunan & gangguan kesehatan (2) Konsumen Pencemaran lingkungan dan segala akibatnya Umum (3) Lingkungan Resistensi; Resurjensi; Ledakan OPT lain; Kematian musuh alami hama; Fitotoksik; Perubahan flora; dsb. Agroekosistim

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida di lapangan Hubungan: sasaran - pestisida - Kesesuaian antara pestisida dan OPT sasaran - Penentuan bidang sasaran aplikasi yang tepat - OPT sasaran masih peka terhadap pestisida tsb. Teknik penggunaan (teknik aplikasi) - Kapan pestisida di gunakan? (Tepat waktu) - Berapa takarannya? (Tepat takaran) - Bagaimana menggunakannya? (Tepat cara)

Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida di lapangan kesesuaian & kepekaan 1. SASARAN 2. PESTISIDA TEKNIK APLIKASI 3. WAKTU 4. TAKARAN 5. CARA/METODA APLIKASI

I. Sasaran aplikasi SASARAN APLIKASI hama, (1) SASARAN penyakit, gulma. (1) SASARAN BIOLOGIS spesifik tanaman SASARAN APLIKASI tanaman, daun, air, tanah, gulma, dst. (2) BIDANG SASARAN spesifik OPT

Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida II. Pemilihan pestisida Pilih pestisida sesuai sasaran Untuk hama serangga : insektisida Untuk penyakit oleh jamur : fungisida Lihat Tabel 1. Klasifikasi Pestisida

III. Waktu Aplikasi PRINSIP : “ NO PEST NO SPRAY “ Gunakan ambang pengendalian atau ambang ekonomi( hama / penyakit ). Aplikasikan pestisida segera setelah gejala serangan nampak ( hama / penyakit ). Aplikasikan pestisida saat OPT pada tahap peka terhadap pestisida. Aplikasikan pestisida saat udara tidak terlalu panas dan tidak terlalu kering, angin tidak terlalu kencang.

IV. Dosis / takaran pestisida DOSIS : Jumlah pestisida yang dibutuhkan untuk setiap satuan luas bidang sasaran ( kg / ha ; lt / ha ) KONSENTRASI : Jumlah pestisida yang dicampur untuk setiap liter pelarut ( gr / lt ; ml / lt )

Konsentrasi Dikenal 3 macam konsentrasi : Konsentrasi formulasi, artinya banyak pestisida dihitung dalam ml atau gram per liter air (ppm), yang dicampurkan. Konsentrasi bahan aktif, artinya persentase bahan aktif suatu pestisida yang terdapat dalam larutan jadi. Konsentrasi larutan atau konsentrasi pestisida, artinya persentase kandungan pestisida yang terdapat dalam larutan jadi.

Konsentrasi Contoh : Konsentrasi formulasi fungisida Antracol 70 WP adalah 2 gram, artinya dlm 1 ltr kita campur dengan 2 gram Antracol 70 WP. Konsentrasi bahan aktif insektisida Basudin 60 EC adalah 0,12% artinya dalam 1 ltr air dicampur dengan 2 ml Basudin 60 EC. Konsentrasi larutan herbisida Agroxone adalah 0,3% atau 3000 ppm, artinya dalam 1 ltr air dicampur 3 gr Agroxone (1000 ppm = 0,1%)

Dosis Jumlah pestisida (ltr atau kg) yang digunakan utk mengendalikan OPT per satuan luas tertentu atau per pohon yang dilakukan dalam satu kali aplikasi atau lebih Jumlah pestisida yang telah dicampur atau diencerkan terlebih dahulu dg air yang digunakan untuk menyemprot pertanaman yang diserang OPT dg luas tertentu dlm satu kali aplikasi Jumlah bahan aktif pestisida yang dibutuhkan per satuan luas atau per satuan volume larutan tertentu

Volume Semprot Banyaknya larutan pestisida yang digunakan untuk mengendalikan OPT per satuan luas tertentu (mis: ha, m²), maupun per pohon, tanaman. Banyaknya vol. semprot tergantung pada: Stadium pertumbuhan tanaman Jarak tanam yang akan disemprot Alat yang digunakan

V. Cara Aplikasi Metoda aplikasi Parameter aplikasi dan kriteria pola semprotan Alat aplikasi Kalibrasi alat aplikasi Keamanan penggunaan pestisida

Proses penyemprotan pestisida larutan semprot air atomisasi butiran semprot didistribusikan bidang sasaran Hilang (exo loss): drift, menguap, jatuh ke tanah deposit Hilang (endo loss): run off, roll off, percikan, hujan

Parameter Penyemprotan UKURAN DROPLET (mm) VOLUME SEMPROT (l/ha) PELIPUTAN (n/cm2) DISTRIBUSI (cv) RECOVERY (%)

Contoh Perhitungan Untuk mengendalikan ulat kubis pada pertanaman seluas 1 ha diperlukan 0.9 kg b.a Sidazinon 60 EC dalam 600 liter larutan jadi per aplikasi. Berapa : dosis pestisida tsb untuk 1 kali aplikasi ? konsentrasi formulasinya ? konsentrasi bahan aktifnya ? konsentrasi Sidazinon 60 EC dlm larutan jadi ?

Contoh Perhitungan Jawaban : dalam 1 ltr Sidazinon 60 EC tedapat 60/100 atau 0,6 kg b.a artinya jika diperlukan b.a sebanyak 0,9 kg, maka Sidazinon 60 EC yang diperlukan sebanyak: 0,9 0,6 X 1 ltr = 1,5 ltr Jadi dosis/ha/aplikasi = 1,5 ltr Sidazinon 60 EC

Contoh Perhitungan Jawaban : Konsentrasi formulasi : 1500 ml Sidazinon 600 ltr air = 2,5 ml / ltr

Contoh Perhitungan Jawaban : Konsentrasi bahan aktif : 2,5 1000 X 60 % = 0,15 % Konsentrasi pestisida : 2,5 1000 X 100 % = 0,25 %

Berapa pun volume semprot, baik konsentrasi maupun dosis tidak boleh dikurangi Apabila dosis dijadikan dasar perhitungan, konsentrasi mengikuti volume semprot Volume semprot diatur, agar konsentrasi tidak terlalu tinggi, atau terlalu rendah Apabila dasar perhitungannya konsentrasi, dosis mengikuti volume semprot Volume semprot diatur, agar dosis tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi banyaknya volume semprot (kalibrasi) Curah nozzle (flow rate) Kecepatan penyemprotan VOLUME SEMPROT Lebar gawang

Kemana pestisida hilang? Sebelum mengenai sasaran (exo loss) Penguapan, drift, langsung terbuang ke tanah PESTISIDA HILANG Sesudah mengenai sasaran (endo loss) Roll off, run off, wash off, percikan

FAKTOR - FAKTOR APLIKASI TEPAT TAKARAN (dosis / konsentrasi ) Berapa takaran yang diperlukan ? TEPAT WAKTU Kapan pestisida digunakan ? TEPAT CARA Bagaimana menggunakannya ?

Rumus : dosis Volume semprot = ----------------- konsentrasi Dosis = konsentrasi X volume semprot Konsentrasi = --------------------- volume semprot