CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN IPA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
Advertisements

Assalamu'alaikum....
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP
GARIS BESAR INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENDEKATAN.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN IPA
Penyusunan RPP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN KEMENTeRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DR. SOMAKIM, M.Pd. DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNSRI
METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
ANALISIS BUKU GURU dan SISWA (Mata Pelajaran Program Keahlian SMK)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (UNTUK IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DALAM PEMBELAJARAN IPA
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL )
PANDUAN TUGAS PEER TEACHING
Model discovery learning
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
PENGUATAN PROSES PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Model discovery learning
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
STRUKTUR KURIKULUM 2013 Pendekatan Saintifik.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING )
MODEL PEMBELAJARAN IPA
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
Penerapan model pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM
1. Sudah tentu anda pernah SMP dan SMA !
Workshop Pembuatan RPP
PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PROSES PEMBELAJARAN Implementasi Kurikulum
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
Model problem based learning
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
TEORI BELAJAR Teori Keterampilan Proses Oleh : Iswadi, M. Pd.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
‘.
PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ). Latar Belakang Dasar pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar.
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KETERAMPILAN PROSES SAINS
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPA OLEH: VICE IRAWATI SAEFATU NIM:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PEMBELAJARAN.
Model Pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang terorganisir secara sistemik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar.
Transcript presentasi:

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN IPA PPT – 2.2-2

Pendahuluan Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan scientific (meliputi: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) (Sudarwan, 2013). Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan scientific (McCollum : 2009) Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), Melakukan analisis ( Push for analysis) dan Berkomunikasi (Require communication)

Pembelajaran IPA Ilmu Pengetahuan Alam Empat Unsur Utama IPA Pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen (Carin dan Sund :1993 dalam Indrawati : 2007) Empat Unsur Utama IPA Sikap Proses Produk aplikasi

Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPA Komponen-komponen Penting (McCollum:2009) meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi (Require communication) Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan keterampilan proses. Aspek-aspek pada pendekatan scientific terintegrasi pada pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah

Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPA Langkah-langkah metode ilmiah (Helmenstine, 2013) melakukan pengamatan, menentukan hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis, menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat kesimpulan

Pendekatan Scientific pada Pembelajaran IPA Keterampilan proses IPA diklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu

Implementasi Pendekatan scientific dalam pembelajaran IPA dapat diterapkan melalui keterampilan proses Keterampilan proses sains merupakan seperangkat keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran (Rustaman :2005)

Indikator Keterampilan Proses

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Pengamatan Kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan alat inderanya secara teliti, Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan, Menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi Dilakukan dengan cara menggunakan lima indera Jenis Pengamatan pengamatan kualitatif pengamatan kuantitatif

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Pengukuran Membuat observasi kuantitatif dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer, menimbang massa benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan menggunakan gelas ukur, mengukur panjang dengan menggunakan penggaris atau mengukur benda dengan jangka sorong.

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Klasifikasi Proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian Prasyarat Keterampilan Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati dari sekelompok objek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi. Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan sifat-sifat objek

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Menyimpulan Inferensi Sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Komunikasi Menyampaikan pendapat hasil keterampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan Beberapa Keterampilan komunikasi Mengutarakan suatu gagasan. Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat suatu objek atau kejadian Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Prediksi Perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan yang nyata Mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecenderungan atau pola yang sudah ada Contoh Peserta didik diminta membuat suatu prediksi Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar dibiarkan berhari-hari? Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu baterey nya terbalik?

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Mengidentifikasikan Variabel Keterampilan identifikasi Variabel Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi suatu eksperimen Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi suatu eksperimen Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau deskripsi suatu eksperimen Jenis Variabel Variabel manipulasi Variabel respon Variabel kontrol

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Interpretasi Data Data Pola dari fakta/data Penjelasan Logis Karakteristik mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari rangkaian pengamatan menarik kesimpulan

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Hipotesis Dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, Pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti Karakteristik mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-hubungkan hasil pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari rangkaian pengamatan menarik kesimpulan

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Definisi Variabel secara Operasional Definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel Menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur

Contoh Penerapan Keterampilan Proses dalam PBM IPA Eksperimen Kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang berhubungan dengan konsep- konsep didalam kurikulum

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE TECNOLOGI AND SOCIETY STS/STM == Model MODEL SIKLUS BELAJAR Model Project Work Quantum Teaching and Learning (QTL) Contextual Teaching and Learning (CTL) PBL (Problem Based Learning) Inquiry Training Bermain Peran (Role Playing)

SCIENCE TECNOLOGI AND SOCIETY STS/STM == Model INVITASI EKSPLORASI PENGAJUAN PENJELAAN DAN SOLUSI PENGAMBILAN TINDAKAN

4 TAHAP SINTAKS PEMBELAJARAN STS (YAGER, 1983) 3. PENJELASAN DAN SOLUSI Siswa mengkomunikasikan gagasan yg diperoleh dari hasil analisis in- formasi yang didapat, menyusun su-atu model penjelasan (baru), diskusi suatu- dan menentukan solusi. Guru memadukan konsep temuan siswa dgn konsep saintis. 4. PENENTUAN TINDAKAN Siswa membuat suatu keputusan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, membagi informasi dan gagasan, dan mengajukan pertanyaan baru. Penjelasan terhadap fenomena alam (konsep sains); Saran meminimalkan dampak negatif atau tindakan positif suatu masyarakat. Membuat suatu produk kreativitas yang dapat mengatasi/memecahkan masalah sesuai topik/konsep untuk kemaslahatan bersama masyarakat. 1. INVITASI: Guru merangsang siswa me-nampilkan isu / pokok perma-salahan atau kejadian yg ber-hubungan dengan topik bahasan. Siswa merumuskan masalah yg akan dicari jawabannya Guru dan siswa mengidentifi-kasi masalah/hipotesis. 2. EKSPLORASI: Upaya mencari jawaban/uji hipotesis dgn mencari data (studi literatur, eksperimen, dsb)

SYNTAX PEMBELAJAAN STs SAINS Berasal dari pertanyaan tentang fenomena TEKNOLOGI Berasal dari problem adaptasi di alam INVITASI 5 - 10% Metode inkuiri Strategi pemecahan masalah EXPLORASI 50 - 60% Explanasi tentang fenomena di alam (empiris & teoritis) Solusi tehadap masalah adaptasi manusia PENGAJUAN EXPLANASI DAN SOLUSI 10 - 20% Tindakan aplikasi personal dan sosial Tindakan aplikasi personal dan sosial Sumber: I Made Alit M, P4TK IPA TINDAK LANJUT 5 - 10% Diambil dari Loucks-Horsley dkk, 1990: 59 dengan beberapa perubahan oleh penulis

TOPIK: PENCEMARAN UDARA Tahap INVITASI : mengaktifkan memori siswa berkaitan dengan fungsi udara, komponen udara, dan keberadaannya Dalam kegiatan sehari-hari, apakah kita memerlukan udara? Dari manakah kita memperoleh udara? Bagaimanakah perbedaan bernafas di tengah terminal yang mobilnya dinyalakan dengan di pengunungan yang banyak pohonnya? Dapatkah kita bernafas lega pada tempat yang berasap? 1. Apa tanda-tanda udara yang tercemar dan bahan pencemarnya? Bagaimanakah pengaruh pencemaran udara terhadap mahluk hidup? 3. Bagaimanaakah cara mencegah dan menanggu langi adanya pencemaran udara? Sumber: I Made Alit M, PPPG IPA

Merencanakan dan melakukan percobaan TAHAP EKSPLORASI Observasi langsung ke lingkungan seki tar yang tercemar dan tidak tercemar Mengakses informasi ke berbagai sumber belajar (buku teks, nara sumber, internet, dsb) berupa data/informasi/model atau teori Merencanakan dan melakukan percobaan

RAGAM PENGALAMAN SISWA Observasi Percobaan ketahanan lalat dalam lingkungan ruangan tertutup dan tercemar kualitas udara (Efek pencemaran terhadap kelang- berbeda sungan makhluk hidup di suatu (tercemar dan daerah) tidak tercemar) Observasi sumber pencemar dan polutan di tempat pencemaran (Sumber dan komponen masing- masing pemcemaran) Mencari/mempelajari buku tentang sumber pencemar dan komponen polutan, cara mencegah & penanggulangannya (Model/teori tentang pencemaran udara; komponen; sumber; akibat; pencegahan; penanggulangannya)

TAHAP MENGAJUKAN PENJELASAN/SOLUSI KONGKRIT Sumber polutan buatan terdiri atas: pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran tidak sempurna. Polutan mempengaruhi kelangsungan hidup mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Adanya perbedaan karakteristik udara yang tercemar dan tidak tercemar ABSTRAK Sumber polutan alami: gunung berapi, rawa, bencana alam. Udara tercemar: adanya bahan tertentu di luar ambang batas & berakibat buruk terhadap lingkungan Peran manusia sangat besar dalam pengelolaan sumber daya alam agar udara tidak tercemar Adanya siklus unsur tertentu di uadara yang mengatur kadarnya. Diperlukan kondisi tertentu suatu kawasan lingkungan agar udara tidak tercemar.

TAHAP TINDAK LANJUT SISWA MENERAPKAN KONSEP/PENGERTIAN YANG DIPELAJARINYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI PERILAKU Membawa pot tumbuhan ke ke las dan menanami halaman serta merawatnya. Membuang limbah sekolah/ru mah sesuai aturan. Menyarankan pemeriksaan agar pembakaran kendaraan normal. SIKAP Akan memelihara lingkungan (tumbuhan) agar udara sekitar segar. Akan memlihara pot tumbuhan di: kelas, rumah, lingkungan Tidak akan membakar sampah di sekitar rumah.

RANCANGAN TEKNOLOGI SISWA KREATIF MENCIPTAKAN SUATU GAGASAN/ PRODUK BARU YANG DAPAT MEMBANTU MASYARAKAT MENANGGULANGI DAN MENGATASI MASALAH PENCEMARAN UDARA Membuat alat atau bahan kimia pendeteksi kadar polutan Membuat alat atau bahan pendeteksi DO Mempunyai gagasan teknik pengolahan sampah agar tidak perlu dibakar sehingga tidak mengha-silkan polusi/polutan.

MODEL SIKLUS BELAJAR EKSPLORASI PENGAJUAN PENJELASAN DAN SOLUSI/ELABORASI APLIKASI

Penemuan Konsep Apersepsi Aplikasi Eksplorasi Pemecahan masalah Keterampilan berpikir Guru sebagai fasilitator Apersepsi Aplikasi Eksplorasi Lingkungan Kemampuan Kerja Ilmiah Lingkungan sebagai sarana pembelajaran Eksperimen Kegiatan mandiri Kegiatan kelompok kecil Laporan

REGISTOR PENGINDERAAN PEMROSESAN INFORMASI KONTROL EKSEKUTIF HARAPAN E F K T O R GENERATOR RESPON MEMORI JANGKA PANJANG L I N G K U N G A N R E S P T O MEMORI JANGKA PENDEK REGISTOR PENGINDERAAN

Pembelajaran IPA Berbasis Inkuiri Pembelajaran berbasis inkuiri adalah proses yang melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara merumuskan pertanyaan, menyelidiki secara luas dan kemudian membentuk pengertian baru, pemahaman dan pengetahuan Dalam NRC (1996) pembelajaran sains yang berorientasi inkuiri akan bersifat aktif melibatkan siswa, belajar secara "hands-on" dan eksperimen, belajar berdasarkan aktivitas, menggabungkan inkuiri dengan pendekatan diskoveri, mengembangkan keterampilan proses melalui metode ilmiah. Pembelajaran berbasis inkuiri meliputi kegiatan observasi, mengajukan pertanyaan, memeriksa buku-buku dan sumber-sumber lain untuk melihat informasi yang ada, merencanakan penyelidikan, merangkum apa yang sudah diketahui dalam bukti eksperimen, menggunakan alat untuk mengumpulkan, menganalisis dan interpretasi data, mengajukan jawaban, penjelasan, prediksi, serta mengkomunikasikan hasil (NRC, 1996) Dengan pendekatan inkuiri maka diharapkan pembelajaran menjadi student centered terhindarnya belajar pada tingkat verbal, memungkinkan siswa secara mental untuk mengambil dan mengakomodasi informasi (Anggraeni, 2006).

Langkah-langkah Pendekatan Inkuiri Dalam Pembelajaran IPA Penemuan Melalui Inkuiri menggunakan berbagai macam sistem penyampaian seperti film, slide atau cerita naratif didukung oleh foto-foto atau demonstrasi suatu gejala untuk mengemukakan masalah sebab akibat Dalam hal ini inkuari dilaksanakan tanpa adanya kegiatan siswa melakukan eksperimen atau menggunakan peralatan (Pengumpulan Data) Siswa mengumpulkan data mengenai permasalahannya dengan cara mengemukakan pertanyaan. Merumuskan penjelasan, menganalisis proses inquiri. Biasanya hanya pertanyaan-pertanyaan untuk mencari data melalui bentuk jawaban "ya" atau "tidak" saja yang digunakan Ajakan untuk Berinkuari Menjadikan siswa sebagai penyelidik-penyelidik yang mahir Dengan cara ini maka pengetahuan tentang biologi tidak hanya dari orang lain tetapi diperoleh melalui berbagai cara. Salah satunya adalah melakukan eksperimen

Urutan pembelajaran berbasis inkuiri yang diajukan NRC (Anggraeni, 2006), langkah­langkahnya sebagai berikut: Tahap Undangan (Invitation) untuk Berinkuiri Tahap Perencanaan Percobaan Tahap Pelaksanaan Percobaan Tahap Mengkomunikasikan

Model Project Work

Project work adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada prosedur kerja yang sistematis dan standar untuk membuat atau menyelesaikan suatu produk (barang atau jasa), melalui proses produksi/ pekerjaan yang sesungguhnya.

Perencanaan Pembelajaran Project Work Inventarisasi Standar Kompetensi Jenis Produk (Barang/Jasa) Sesuai Pembelajaran Inventarisasi Jenis Pekerjaan Bukti Hasil Belajar Inventarisasi Jenis Produk (Barang/Jasa) Evaluasi

Penetapan Bukti Belajar/Evidence of Learning No Kompetensi/ Sub Kompetensi Indikator Aspek (P/K/S) Bukti Belajar 1 2 3 4 5

Pelaksanaan Model Pembelajaran Pendekatan Project Work Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai menyampaikan strategi pembelajaran dengan pendekatan project work menyampaikan alternatif judul/nama produk/jasa yang dapat dipilih peserta. menyampaikan ruang lingkup standar kompetensi yang akan dipelajari oleh peserta didik dalam setiap judul/nama produk/jasa Menyusun dan menetapkan pedoman penilaian kompetensi sesuai dengan judul project work memfasilitasi bimbingan kepada peserta didik dengan memanfaatkan lembar bimbingan.

memilih salah satu judul/nama produk/jasa Peserta didik memilih salah satu judul/nama produk/jasa menyusun proposal/rencana dengan lay out sebagi berikut: LATAR BELAKANG KEUNGGULAN DAN FUNGSI PRODUK/JASA. SKETSA/GAMBAR KERJA (jika diperlukan) BAHAN FASILITAS/PERALATAN. PROSES PRODUKSI (SISTEMATIKA KERJA) RENCANA ANGGARAN BIAYA SASARAN PASAR/PENGGUNA JADWAL PELAKSANAN

melakukan proses belajar sesuai dengan proses produksi (sistematika kerja) yang telah direncanakan. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan dalam proposal, dengan bimbingan dan pengawasan. Proses ini menekankan pada pencapaian standar kompetensi yang dibuktikan dengan bukti belajar (learning evidence) dan diorganisir dalam portofolio sebagai bahan verifikasi. mengorganisasikan bukti belajar (evidence) sebagai portfolio, melaksanakan kegiatan kulminasi, menyusun laporan sesuai dengan pengalaman belajar yang diperoleh.

Penilaian Hasil Belajar Dengan Model Project Work Penilaian Standar Kompetensi Mencakup Aspek : pengetahuan, keterampilan, sikap, kesesuaian produk/jasa, dan kesesuaian waktu

Pelaksanaan Penilaian terintegrasi pada komponen: penyusunan proposal, pelaksanaan proses produksi, laporan, kegiatan, dan kulminasi

Contextual Teaching and Learning (CTL)

PENGERTIAN CTL Pembelajaran/pengajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial dan kultural), sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan/konteks ke permasalahan/-konteks lainnya.

Contextual Teaching and Learning (CTL) keterlibatan penuh pembelajar, adanya kerjasama murni, adanya variasi dan keragaman dalam metode belajar, adanya motivasi internal, adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar, integrasi belejar yang lebih menyeluruh kesegenap kehidupan organisasi

Pembelajaran menjadi bermakna bagi peserta Belajar adalah kegiatan aktif, Belajar bukanlah suatu proses mengumpulkan sesuatu Peserta didik mempunyai cara untuk mengerti sendiri

jika ditinjau dari sudut guru sebagai pengajar Mengajar bukanlah memindahkan pengetahuan dari guru kepeserta didik Mengajar berarti berpartisipasi dengan peserta didik dalam membentuk pengetahuan, membuat makna, mempertanyakan kejelasan, bersikap kritis, mengadakan justifikasi. Guru berperan sebagai mediator dan fasilitator

Komponen Apa yang perlu diberikan dalam CTL ? INQUIRY (merumuskan masalah) QUESTIONING ( bertanya) KONSTRUKTIVISME LEARNING COMMUNITY (masyarakat belajar) AUTHENTIC ASSESSMENT (penilaian yang sebenarnya) MODELING (permodelan) REFLECTION (refleksi)

Pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah Problem-Based Learning Pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah

Definisi PBL Belajar merupakan pemahaman dari proses kerja sebagai bagian dari pemahaman atau pemecahan masalah

Definisi PBL PBL adalah pembelajaran yang didasari oleh dorongan penyelesaian masalah “…the learning which result from the process of working towards the understanding of, or resolution of, a problem.” (Barrows & Tamblyn, 1980)

Prinsip Dasar Pembelajaran berangkat dari adanya masalah (soal, pertanyaan, dsb) yang perlu diselesaikan Masalah yang dihadapi akan merangsang siswa untuk mencari solusinya; siswa mencari/membentuk pengetahuan baru untuk menyelesaikan masalah.

Tujuan PBL Mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar Menilai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang dipelajari

Kompetensi yang dikembangkan Beradaptasi dan berpartisipasi dlm perubahan Mengenali dan memahami masalah dan mampu membuat keputusan yg beralasan dlm situasi baru Menalar secara kritis dan kreatif Mengadopsi pendekatan yg lebih universal atau menyeluruh.

Kompetensi yang dikembangkan Mempraktekkan empati dan menghargai sudut pandang orang lain Berkolaborasi secara produktif dalam kelompok Menemukenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri serta menemukan cara utk mengatasi kelemahan diri; self-directed learning.

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Tutor memulai sesi dgn pre-sentasi masalah Siswa dirangsang utk dpt mengidentifikasi masalah konkret Pembelajaran ttg konteks masalah & ruang lingkup materi Siswa mencari dan menyusun kerangka berpikir utk menyelesai- kan masalah Siswa aktif menggali bbg sumber utk memperoleh info yg dibutuhkan Belajar scr kumulatif dan mengaitkan bbg pengetahuan

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Siswa menguji pendekatan & soslusi masalah mereka Siswa melatih kemampuan logika dan analisis Meningkatkan perkembangan mental lebih kompleks Siswa mengeva-luasi & merevisi solusi mereka; memanfaatkan feed- back Membandingkan dgn klpk lain & menerima umpan balik Memperoleh tambahan pengetahuan ttg masalah

Contoh Pelaksanaan PBL Proses Sasaran Hasil Siswa menyusun ‘teori’ baru bdsrkan penga- laman penyele-saian masalah Siswa belajar melakukan abs-traksi dan gene-ralisasi brdasarkan pengalaman Mampu Mengin-tegrasi pengeta-huan yg diperoleh dari pengalaman Siswa menerap-kan ‘teori’ utk membahas masalah baru + evaluasi kritis Siswa menguji apakah pengeta-huan yg diper- olehnya berguna/ tidak. Mampu membuat solusi yg realistik dan tepat- guna.

Karakteristik Masalah PBL Masalah dapat berbentuk tugas melakukan sesuatu, pertanyaan atau hasil identifikasi dari keadaan yg ada di sekitar siswa. Masalah berupa tugas yg tidak memiliki struktur yg jelas sehingga merangsang siswa utk mencari informasi utuk memperjelasnya.

Karakteristik Masalah PBL Masalah harus cukup kompleks dan ambigu (taksa) sehingga siswa terdorong utk menggunakan strategi2 penyelesaian masalah, teknik & ketrampilan berpikir. Masalah harus bermakna dan ada hubungannya dgn kehidupan sehari-hari sehingga siswa termotivasi mengarahkan dirinya utk menyelesaikan masalah dan mengujinya scr praktis.

Karakteristik Kelompok Dibagi secara acak Jumlah berkisar antara 5-8 orang Heterogen (latar belakang dan kemampuan cukup beragam) Waktu kerja disesuaikan dgn jadwal belajar dan kesediaan anggota kelompok

Sumber Pembelajaran Bahan bacaan (baik yg disediakan secara langsung maupun yg ada di sekitar tempat belajar) Informasi dari narasumber (ada dijelaskan sekilas & ada yg berdasarkan pertanyaan siswa) Lingkungan dan hasil uji coba praktis Sumber-sumber lain yg dpt diakses siswa.

Aktivitas dalam PBL Diskusi kelompok Belajar mandiri (individual) Eksperimen kelompok Observasi gejala dan wawancara terhadap narasumber. Komparasi dengan hasil-hasil penyelesaian masalah yg sudah ada.

Alur PBL (Sesuai dengan Metode Ilmiah) Identifikasi masalah Pengumpulan bahan Penyusunan hipotesis Uji hipotesis Pemaparan hasil (solusi masalah) Evaluasi dan perbaikan Penyusunan teori Ujicoba penerapan teori & perbaikan

INQUIRY

INQUIRY Model pembelajaran yang diarahkan untuk membantu peserta didik mengembangkan keterampilan intelektual yang terkait dengan penalaran sehingga mampu merumuskan masalah, membangn konsepdan hipotesis serta menguji untuk mencari jawaban.

Langkah Pembelajaran Phase 1 ; Mengidentifikasi Masalah Phase 2 : Mengumpulkan informasi yang dilihat dan dialami terkait dengan masalah Phase 3 : mengelompokkan data Memisahkan variabel -variabel yangh relevan Membuat hipotesa tentang hubungan penyebab

Phase 4: mengorganisasikan dan memformulasikan suatu paparan Phase 5: menganalisis strategi inquiry dan mengembangkan model yang lebih efektif

Bermain Peran Tujuan model pembelajaran yang digunakan untuk Mengembangkan kemampuan analogi yang benar tentang situasi permasalahan 08172304878 ms_p4tkipa@yahoo.co.id

Langkah Pembelajaran Phase 1 ; memotivasi kelompok Phase 2 : memilih peran Phase 3 : menyiapkan peng mat Phase 4 : menyiapkan tahapan peran Phase 5 : pemeranan Phase 6 : diskusi dan Evaluasi Phase 7 : Pemeranan Ulang Phase 8 : diskusi dan Evaluasi Phase 9 : membagi pengalaman dan menarik generalisasi

والله أعلم Terima kasih

Terima Kasih