Oleh : GUBERNUR PROVINSISUMATERA BARAT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2009.
Advertisements

GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA
SELAMAT DATANG DI SAKTI ALAM KERINCI
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
KETERANGAN : Dinas Pendidikan Kab. Sijunjung
Verifikasi Dan Validasi Data (Cakupan, Batas dan Ibukota) Pemekaran Daerah Oleh: DIREKTUR JENDERAL PEMERINTAHAN UMUM JAKARTA, 2 Juli 2012.
Green Recovery And Reconstruction: Training Toolkit For Humanitarian Aid Air dan Sanitasi Sesi 1: Pengantar Air dan Sanitasi Berkelanjutan Pemulihan dan.
PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR DALAM KAWASAN HUTAN
Andri Santosa Palu, 29 Februari 2012
POTENSI DAN PELUANG INVESTASI SEKTOR PERKEBUNAN PROVINSI NAD
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
PEMKAB KAPUAS HULU - BPPT
Chaeruddin Hasyim, SKM. M.,Si
SELAMAT DATANG DI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN.
Rapat Pansus III Dewan Sumber Daya Air Nasional
ANALISIS DATA DAN INFORMASI
Peran RZWP3K dalam Perencanaan Pembangunan Bidang Kelautan
PENGORGANISASIAN DAN PEMBINAAN POKJANAL POSYANDU
Skenario dan Strategi Konsep Agro Mina Politan Cluster
Peran Masyarakat Madani dalam Mendukung Penguatan Ekosistem Pesisisr
Perwakilan Masyarakat dari 8 Desa
KESIMPULAN DESK DEPUTI BIDANG PERUMAHAN FORMAL KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BATAM, 7 – 9 OKTOBER 2014.
PERATURAN KONSERVASI Fredinan Yulianda, 2010.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
KABUPATEN BULELENG By: ADITYA ARGASIWI ( )
Dr. Ir. Heru Purboyo Hidayat P, DEA
TOUR SUMBAR ILUNI FKUI APRIL – 27 APRIL 2014.
RENCANA PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUASIN
Klasifikasi tata guna lahan
Kesesuaian lahan dan penentuan lokasi kawasan budidaya
ANGGOTA KELOMPOK KERJA FORUM KAWASAN TIMUR INDONESIA
PENGEMBANGAN ROTAN INDONESIA MELALUI POLA SENTRA HHBK
PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA POTENSI DESA
UNDANG – UNDANG NO. 13 TAHUN 2011 TENTANG PENANGANAN FAKIR MISKIN
KOTA SEHAT BERAWAL DARI LINGKUNGAN YANG SEHAT
Perencanaan Tata Guna Lahan
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (P2KPB)
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D (Ketua Tim Penilai Teknis Pusat)
PLPBK Desa Karamat Mulya
GEMPA BUMI SUMATERA BARAT
PEMANFAATAN RUANG TERUTAMA KAWASAN HUTAN TIDAK SESUAI LAGI
Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tenggara
KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
AGENDA RISET DAERAH PROVINSI BENGKULU
Rencana Kerja Penyuluhan Kehutanan Swadaya.
RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL
PROGRAM DITJEN PDASHL DALAM PEMBANGUNAN LHK DI EKOREGION PAPUA
( Cadangan Pangan Pemerintah )
AIR PERLUKAH KITA LESTARIKAN ?
RENCANA KERJA DINAS KEHUTANAN TAHUN 2017
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
STAGE 1 Padang Pariaman – Pariaman 7 Juni 2014 Start Finish Jarak 100 Km.
Mobil Hijau SIKIB Wilayah Kab. Kulon Progo
Dikutip dari berbagai sumber
AGENDA RISET DAERAH PROVINSI BENGKULU
Laporan Akhir MASTERPLAN LINGKUNGAN HIDUP Kabupaten Bengkalis.
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
Kebijakan dan strategi pengelolaan tutupan lahan
PERMASALAHAN TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP
Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2019
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
Nixon Rammang. Undang – undang No 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Kehutanan diganti dengan Undang-Undang 41 Tahun 1999 Pengelolaan hutan oleh dan.
DINAS KEHUTANAN PROV. SULAWESI SELATAN. “MEWUJUDKAN HUTAN LESTARI, PERKEBUNAN PRODUKTIF MASYARAKAT SEJAHTERA MANDIRI ”
PENANGANAN PASCA BENCANA GEMPA SUMATERA BARAT 30 SEPTEMBER 2009
STRATEGI PENCAPAIAN TARGET IKLH DI KOTA SEMARANG
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
Strategi Pengembangan Desa Wisata Kabupaten Badung (Studi Kasus Desa Wisata Pangsan, Banjar Sekar Mukti Pundung, Kecamatan Petang ) Program Magister Arsitektur.
“PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA ”
Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 18 Tentang Penanggulangan Bencana 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 Tentang.
FORUM PERANGKAT DAERAH JAWA BARAT 2019
Transcript presentasi:

Oleh : GUBERNUR PROVINSISUMATERA BARAT Kebijakan dan Strategi Sumatera Barat Dalam Perluasan Skema Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Dalam Rangka Menurunkan Deforestasi dan Degradasi Serta Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Oleh : GUBERNUR PROVINSISUMATERA BARAT

Profil Sumbar Luas : 42.297,30 km2 (4.229.730 Ha) Batas : Utara dengan Sumut; Selatan dengan Bengkulu; Timur dengan Riau dan Jambi; Barat dengan Samudera Hindia Jumlah Penduduk : 4.846.909 jiwa Mata Pencaharian dominan : Petani Suku : Minangkabau, Mentawai, Mandailing, Jawa, Tionghoa Tutupan lahan : Hutan : 23.430,08 Km2 (55,40%) APL : 18.864,29 Km2 (44,60 %) Nilai-nilai Universal : Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, dan Tali Tigo Sapalin, Tungku Tigo Sajarangan Kawasan penting : TN.Siberut, TN.Kerinci Seblat, Danau (Maninjau, Singkarak, Diateh dan Dibawah), Gunung (Merapi, Singgalang, Tandikek, Talang, Pasaman),

KONDISI KEKINIAN SUMATERA BARAT Memiliki Kawasan Hutan yang sebagian besar berfungsi konservasi dan lindung (66,64 % dari luas kawasan hutan) Memiliki SDA yang beragam  pertanian, hasil hutan, sumber daya mineral, dll Kaya dengan kearifan lokal setempat dalam pengelolaan SDA  Parak, Rimbo Larangan, Lubuak Larangan, Lelong, Arat Sabulungau, dll Termasuk salah satu daerah rawan bencana  longsor, banjir, gempa

ARAH PEMBANGUNAN 2005 s/d 2010 2010 s/d 2015 2015 s/d 2020 2015 s/d 2020 Menjadi Provinsi Terkemuka Berbasis Sumberdaya Manusia Yang Agamais di Tahun 2025 Misi 1 Mewujudkan tata kehidupan yang harmonis, agamais, beradat, dan berbudaya berdasarkan falsafah ”Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” Misi 2 Mewujudkan tata-pemerintahan yang baik, bersih dan profesional Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat Madani yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat V I S Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman, dan berkualitas tinggi Misi 3 Misi 4 Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdayasaing regional dan global Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Misi 5

TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Misi 4: Mewujudkan ekonomi masyarakat yang tangguh, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global Terwujudnya Sumatera Barat sebagai provinsi agribisnis Mengembangkan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan Berkembangnya industri pengolahan hasil pertanian (Agro-industri) dan pengolahan hasil perikanan laut (Fishery Processing) Meningkatnya kesejahteraan petani Terwujudnya Sumatera Barat sebagai tujuan wisata alam dan budaya Meningkatnya jumlah dan kualitas kawasan wisata alam dan wisata budaya yang sudah tertata dengan baik Meningkatnya jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara Berkurangnya penduduk miskin dan pengangguran Menurunnya persentase penduduk miskin Menurunnya persentase pengangguran Terpenuhinya infrastruktur yang menunjang pengembangan ekonomi rakyat Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan Tersedianya perumahan dan pemukiman masyarakat Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana transportasi darat,kereta api, ASDP, laut, dan udara Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan energi listrik Berkurangnya jumlah daerah tertinggal Meningkatnya akses menuju daerah tertinggal Meningkatnya sarana prasarana pada daerah tertinggal Berkurangnya pengangguran dan kemiskinan pada daerah tertinggal Meningkatnya kualitas SDM pada daerah tertinggal

TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Misi 5: Mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan Terwujudnya kesiapan masyarakat menghadapi bencana Tersedianya informasi wilayah rawan bencana Meningkatnya sarana prasarana penanggulangan bencana Meningkatnya kesiapsiagaan masyarakat dalam penanggulangan bencana Tercapainya lingkungan hidup yang ber kualitas Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup Meningkatnya konservasi, rehabilitasi, dan pemulihan ekosistem Menurunnya jumlah illegal loging dan illegal fishing

KEBIJAKAN STRATEGIS (Terkait dengan Pengelolaan SDA) Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Nagari (PELANA) dengan dukungan kearifan lokal masyarakat  Parak, Rimbo Larangan, Lubuak Larangan, dan Tradisi Lelong Pengembangan Ekonomi Hijau (BANGAU) dengan mengedepankan penggunaan teknologi ramah lingkungan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan Penatagunaan Lahan Berbasis DAS (TAHAN) sebagai bahagian resolusi konflik terhadap pemanfaatan lahan Rehabilitasi dan Mitigasi Bencana (RELAMINA) dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan hidup dan peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana

UPAYA DALAM PELANA Memperkuat praktek-praktek pemanfaatan SDA berbasis kearifan lokal setempat Fasilitasi Percepatan Pengembangan Hutan Nagari, Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Mendorong peran nagari dalam perlindungan dan pengamanan hutan (PPHBN) Mendorong gerakan pemberdayaan masyarakat  GPP, GEPEMP, dll Data HTR Data PPHBN Data GPP Data HKm Data Hutan Nagari

UPAYA DALAM BANGAU Pengembangan pertanian organik Peningkatan kesejahteraan petani dengan mendorong agroforestry, silvofisheries, agrosilvopastural, dll Optimalisasi penggunaan energi ramah lingkungan seperti matahari, air, panas bumi, biogas, dan lain sebagainya Pengembangan wisata alam dan wisata budaya Data Potensi Energi Data Potensi Wisata Data Pertanian Organik

UPAYA DALAM TAHAN Penyusunan RTRW berbasiskan DAS Mengendalikan pemanfaatan ruang sesuai daya dukung dengan minimal 30 % bervegetasi hutan Mendorong pembangunan KPH sebagai bagian resolusi konflik dengan memegang prinsip-prinsip keseimbangan ekologis, sosial dan ekonomi. Peta Kawasan Hutan Peta KPH Sumbar

UPAYA DALAM RELAMINA Melaksanakan penyuluhan dan sosialisasi pelestarian lingkungan hidup Mempercepat rehabilitasi hutan dan lahan kritis Mengembangkan konservasi sumberdaya alam Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Mengamankan hutan dari illegal logging Meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan upaya mitigasi Peta Rawan Bencana di Sumbar Data Lahan Kritis Data Kegiatan RHL

LAMPIRAN

Lampiran Lokasi Hutan Nagari No. Jorong/Nagari/ Kecamatan/ Kabupaten/Kota Luas (ha) Keterangan 1 Jorong Simancuang Nagari Alam Pauh Duo Kec. Pauh Duo Kab.Solok Selatan 650 Telah diberikan Hak Pengelolaan oleh Gubernur sesuai dengan SK No. 522/43/2012 tgl. 19 Januari 2012 2 Nagari Simanau Kec. Tigo Lurah Kab. Solok 1.088 Telah diberikan Hak Pengelolaan oleh Gubernur sesuai dengan SK No. 522/44/2012 tgl. 19 Januari 2012 Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

Lampiran Lokasi Hutan Kemasyarakatan (HKm) No. Jorong/Nagari/ Kecamatan/ Kabupaten/Kota Luas (ha) Keterangan 1 Nagari Indudur Kec. IX Koto Sungai Lasi Kab. Solok 500 Menunggu Kep. Menhut 2 Jorong Enam Koto Utara Nagari Kinali Kec. Kinali Kab. Pasaman Barat 2.232 3 Jorong Giri Maju Nagari Koto Baru Kec. Luhak Nan Duo Kab. Pasaman Barat 1.200 4 Jorong Mulyorejo Nagari Desa Baru Kec. Ranah Bantahan Kab. Pasaman Barat 5 Jorong Timbo Abu Nagari Kajai Kec. Talamau Kab. Pasaman Barat 150 6 Jorong Kemakmuran Nagari Sinuruik Kec.Talamau Kab. PAsaman Barat 100 7 Nagari Padang Gelugur Kec. Padang Gelugur Kab. Pasaman Sudah usulkan ke Menhut 8 Nagari Cubadak Kec. Duo Koto Kab. Pasaman 325 9 Nagari Simpang Tonang Kec. Duo Koto Kab. Pasaman 290 10 Nagari Sontang Kec. Panti Kab. Pasaman 680 11 Nagari Lansek Kadok Kec. Rao Selatan Kab. Pasaman 300 12 Nagari Langung Kec. Rao Utara Kab. Pasaman Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

Lampiran Lokasi Hutan Tanaman Rakyat (HTR) No. Jorong/Nagari/ Kecamatan/ Kabupaten/Kota Luas (ha) Keterangan 1 Durian Gadang dan Silokek Kec. Sijunjung Kab. Sijunjung 810 Sudah dicadangkan Menhut 2 Talang Alai Kecamatan Lubuak Tarok Kec. Sijunjung Kab. Sijunjung 455 3 Sawah Lading Kecamatan Tanjung Gadang Kab. Sijunjung 1.285 4 Punggasan dan Air Haji Kab. Pesisir Selatan 990 5 Air Haji dan Inderapura Kab. Pesisir Selatan 1.025 6 Inderapura dan Tapan Kab. Pesisir Selatan 735 Sudah dicadangkan Menhut, dan 130 ha lahan sudah diberikan IUPHHK-HTR oleh Bupati Pessel Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

Jumlah Nagari dan Personil PPHBN No Kabupaten/Kota Jumlah Nagari Jumlah Personil 1 2 3 4 Kab. Tanah Datar 5 kab. Mentawai 16 Kab. Solok 20 80 Kab. Solok Selatan 35 40 Kab. Pasama 9 6 Kab. Lima Puluh Kota 10 30 7 Kab. Padang Pariaman 11 33 8 Kab. Sijunjung Kab. Pesisir Selatan 15 Kab. Agam 18   J U M L A H 98 255 Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

TARGET DAN SASARAN GPP TAHUN 2011 - 2015 No SASARAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nagari/Desa 62 124 248 496 992 2 Kelompok Tani 1984 Sumber : Sekretariat Tim GPP Sumbar, 2011 Kembali

Data Perkembangan Penerapan Organik di Sumbar Kabupaten/Kota Kecamatan 1 Kab. Agam IV Angkek, Canduang, Banuhampu, Sungai Puar, IV Koto, Baso dan Kamang Magek 2 Kab. Tanah Datar X Koto, Batipuah, Lintau Buo Utara dan Rambatan 3 Kab. Lima Puluh Kota Situjuah V Nagari, Luhak, Payakumbuh dan Guguak 4 Kab. Solok Lembah Gumanti, Gunung Talang dan Hiliran Gumanti 5 Kota Padang Panjang Padang Panjang Barat dan Padang Panjang Timur 6 Kota Payakumbuh Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Timur 7 Kota Padang Pauh 8 Kab. Pasaman Barat Talamau 9 Kab. Solok Selatan Pauh Duo 10 Kab. Padang Pariaman Batang Anai Sumber : Disperta Prop. Sumbar, 2010 Kembali

Potensi Energi Hijau di Sumbar NO Jenis Energi Kabupaten/Kota yang Potensial Perkiraan energi listrik yang dihasilkan 1 Panas Bumi Solok, Solok Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Limah Puluh kota, Tanah Datar, dan Agam yang tersebar di 17 titik 1.656 MW 2 Angin Pesisir Selatan, Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Agam dan Pasaman Barat serta Kepulauan Mentawai Ada potensi 3 Ombak 4 Air Agam, Lima Puluh Kota, Pasaman, Solok, Pessel, Sijunjung, Tanah Datar, Solsel dan Pasaman Barat 2.424 KVA 5 Suhu Laut atau OTEC (Ocean Thermal Energy Convertion) Kepulauan Mentawai, Kota Padang, Pesisir Selatan Sumber : KKI Warsi, 2012 Kembali

Kawasan Wisata Andalan di Sumbar No. Jenis Objek Dan Daya Tarik Wisata (ODTW) Nama ODTW 1 Alam Danau Maninjau, Gunung Merapi, Gunung Singgalang, Lembah Anai, Ngarai Sianok, Lembah Harau, Jembatan Akar, Gunung Talamau, Gua Ngalau Indah, Danau Singkarak, Pantai Air manis, Lembah Arau, Pulau Pisang 2 Minat Khusus Taman Margasatwa Budaya Kinantan, Kerajinan Perak dan Songket Kota Gadang, Pandai Sikek 3 Sejarah Pesta Tabuik, Tari Piring, Kesenian Batombe 4 Budaya Jam Gadang, Museum Adytiawarman, Istano Silinduang Bulan, Masjid Raya Bayur, Masjid Jami’ Bingkudu Candung, Menhir Mahat, Benteng Fort de kock, Makam Syekh Burhanuddin Ulakan, Masjid Raya Gantiang, Lubang Jepang, Museum Rumah Adat Baanjuang, Istana Pagaruyung Sumber : Diolah dari Berbagai Sumber, 2012 Kembali

Data Kawasan Hutan Menurut Fungsi (SK. Menhut No. 304/Menhut-II/2011 jo SK.141/Menhut-II/2012) No. Fungsi Hutan Luas Ha % 1. Hutan Pengawetan dan Pelestarian Alam (PPA) 769.471,74 18,19 2. Hutan Lindung 792.048,80 18,73 3. Hutan Produksi Terbatas 233.155,62 5,51 4. Hutan Produksi 360.367,71 8,52 5. Hutan Produksi yang dapat dikonservasi 188.256,92 4,45 Total Luas Kawasan 2.343.300,79 55,40 Luas Provinsi 4.229.730 100,00 Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

Peta KPH Peta KPH Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

Luas Lahan Kritis Di Sumbar NO KABUPATEN/KOTA/Regency/City KATEGORI LAHAN KRITIS/Category of Critical Land KRITIS/Critical (Ha) SANGAT KRITIS/ Very Critical (Ha) 1 2   3 4 Kab. Kepulauan Mentawai - Kab. Agam 6.182 1.064 Kab. Lima Puluh Kota 105.591 6.508 Kab. Padang Pariaman 2.539 5 Kab. Pasaman 59.078 10.567 6 Kab. Sijunjung 73.923 1.230 7 Kab. Solok 28.719 8.898 8 Kab. Tanah Datar 27.210 5.943 9 Kab. Pesisir Selatan 8.169 10 Kab. Solok Selatan 174 11 Kab. Pasaman Barat 162 12 Kab. Dharmasraya 1.589 13 Kota Padang 2.292 14 Kota Bukittinggi 104 15 Kota Payakumbuh 586 854 16 Kota Pariaman 17 Kota Padang Panjang 326 31 18 Kota Sawahlunto 14.966 3.320 19 Kota Solok 1.829 529 J U M L A H/Total 333.439 38.947 Sumber : BPDAS Agam Kuantan, Batanghari dan Inrok, 2012 Kembali

Kegiatan RHL di Sumbar 5 Tahun Terakhir No JENIS KEGIATAN/Type of Activities TAHUN/Year JUMLAH/Total 2007 2008 2009 2010 2011 1 2 4 5 6 7  8 9 A. Penanaman/Cultivation   Reboisasi/Reforestation (Ha) 820,00 - 4.965,00 6.045,00 2.521,00 14.351,00 Hutan Rakyat/People Forest (Ha) 1.575,00 1.443,15 1.233,74 1.315,00 5.566,89 3 UPSA (Ha) 30,00 10,00 20,00 60,00 Turus Jalan/Road Belt (Km) 35,00 40,00 25,00 120,00 Green Belt (Ha) 90,00 Budidaya Rotan/Cane (Ha) 55,00 50,00 105,00 Budidaya Sutera Alam/Silk (Ha) 8,00 24,00 8 Budidaya Gaharu (Ha) Tanaman Unggulan Lokal/Local Prime Seed(Ha) 150,00 10 Agroforestry (Ha) 11 Hutan Mangrove/Pantai/Coastal Forest (Ha) 113,00 123,00 12 Hutan Kota/Urban Forest (Ha) 116,00 96,00 277,00 13 Kebun Bibit/Seed Garden (Unit) 3,00 1,00 3,50 224,00 286,00 517,50 B. Bangunan Konservasi Tanah dan Air/Soil and Water Conservation Dam Pengendali/Check Dam (Unit) Dam Penahan (Unit) 4,00 5,00 Gully Plug (Unit) Sumur Resapan/Diffusion Well (Unit) 12,00 2,00 29,00 Embung Air (Unit) Sumber : Dishut Prop. Sumbar, 2012 Kembali

PETA RAWAN BENCANA SUMBAR Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, 2003 Kembali