PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT WIDIYANTO PERUMUSAN MASALAH PENDEKATAN IMPACT POINT
ANALISIS TULANG IKAN
Bgmn Menentukan Penyebab Utama ? Tergantung masalah yang dianalisis Faktor penyebab masalah manufaktur : Manajemen Mesin Sumberdaya Manusia Bahan Metode Lingkungan Modal Teknologi
Dapatkah Fishbone Diagram digunakan dalam upaya memperbaiki produk-produk pertanian yang identik diusahakan tanpa pencatatan/dokumentasi yg baik? Balai Benih Lulus Tani (Memproduksi bibit Durian Otong) Tidak ada data tentang jumlah dan jenis kerusakan bibit ? Solusi Data dibangkitkan dengan mengidentifikasi bibit cacat dari bibit yang akan dijual, misal : mengambil 1000 bibit Metode Cluster Systematic Random Sampling Populasi dibagi ke dalam 10 cluster Pengambilan sampel utk masing-masing cluster diambil secara systematic random sampling 10 Sehingga memiliki 100 sampel yang akan diketahui jenis dan jumlah bibit cacat
Contoh Gambar Fishbone Diagram
ANALISIS POHON MASALAH
KEADAAN TIDAK MEMUASKAN MASALAH adalah faktor penyebab keadaan tidak memuaskan DP DA KEADAAN TIDAK MEMUASKAN KEADAAN MASALAH Faktor penyebab Faktor penyebab Faktor penyebab
Hukum minimum justus von liebig
CARA YANG BISA DIGUNAKAN Identifikasi impak point ( Impact point identification) Metode perencanaan Analisis pohon masalah ( Objective Trees Analysis ) Analisis tulang ikan (Fish bone Analisis )
IMPACT POINT adalah upaya sederhana , spesifik, murah, yang dapat dilaksanakan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas usahataninya Teknis Ekonomi Sosial Farming Bussines Living Community Environment Accebility Better:
Teknis Ekonomi Sosial Tingkat Penerapan Teknologi (TPT) Perencanaan Usaha Tani Pengelolaan Usaha Tani Analisis Usaha Tani Teknologi sosial (dinamika kelompok dan organisasi) kepemimpinan Aspek teknologi teknis/ekonomi/sosial mana yang menjadi masalah dan mana yang akan dipecahkan terlebih dahulu
Cakupan Impact Point Teknis BENIH : varietas, asal benih, jumlah benih BERCOCOK TANAM : persemaian, pengolahan, bedengan, dst PEMUPUKAN : dosis, waktu, cara, dst PENGAIRAN : waktu, ketercukupan, dst PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT: frekuensi, dosis, konsentrasi, cara, dst PANEN : waktu, cara, dst PEMASARAN : sistem, tempat, dst
Cakupan Impact Point Ekonomis PERENCANAAN USAHA TANI : Identifikasi kebutuhan pasar Identifikasi industri hilir Identifikasi jaringan ketersediaan agroinput Menyusun perencanaan dan kalender usahatani Membuat perencanaan modal dan tenaga kerja Membuat kontrak dengan mitra kerja
Cakupan Impact Point Ekonomis PENGELOLAAN USAHATANI: Membuat neraca awal pembukuan usahatani Membuat buku kas Membuat buku transaksi di luar kas Membuat neraca akhir Identifikasi fungsi pemasaran Melakukan pencatatan harga komoditas primer dan hasil olahan bernegosiasi Menghitung margin pemasaran Menghitung efisiensi pemasaran
Cakupan Impact Point Ekonomis ANALISIS USAHATANI: Menghitung biaya usahatani Menghitung hasil usahaatani Menghitung pendapatan usahatani Membuat analisis rasio hasil dan biaya Membuata analisis B/C
Cakupan Impact Point sosial Teknologi sosial dinamika kelompok: Penghayatan tujuan kelompok Struktur kelompok Tugas kelompok Mengembangkan dan membina kelompok Kesatuan kelompok Iklim kelompok Tekanan kelompok Keefektifan kelompok
Cakupan Impact Point sosial Teknologi sosial dinamika organisasi: Hubungan peran yang ada Komunikasi Pengawasan Koordinasi Sosialisasi Supervisi Penyesesuaian denga perubahan Mengatasi konflik/pertentangan
Cakupan Impact Point sosial Teknologi sosial kepemimpinan: Hubungan pimpinan dan anggota Struktur tugas Kekuatan kedudukan
Tahapan Umum Teknis Ekonomi Sosial Menyusun Instrumen (anjuran, bobot kontribusi, skor) Penetapan sampel petani responden Pengumpulan data Pengolahan data Penarikan simpulan
Menjabarkan hal-hal yang akan dievaluasi Membuat instrumen sesuai anjuran maupun alternatif di lapangan Menentukan bobot kontribusi (%) Menentukan skor total dan sub bagian Tabulasi data Analisis Menentukan masalah
Cakupan Impact Point Teknis BENIH : varietas, asal benih, jumlah benih BERCOCOK TANAM : persemaian, pengolahan, bedengan, dst PEMUPUKAN : dosis, waktu, cara, dst PENGAIRAN : waktu, ketercukupan, dst PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT: frekuensi, dosis, konsentrasi, cara, dst PANEN : waktu, cara, dst PEMASARAN : sistem, tempat, dst
MENJABARKAN HAL-HAL YANG AKAN DIEVALUASI Benih unggul Varietas yang akan ditanam Unggul non biji dengan varietas unggul lokal Unggul non biji dengan varietas lokal Unggul non boji dengan varietas unggul non biji Jumlah benih yang ditanam Sesuai dengan rekomendasi Lebih dari rekomendasi Kurang dari rekomendasi
MENENTUKAN BOBOT KONTRIBUSI BENIH UNGGUL : 10 % BERCOCOK TANAM : 30 % PEMUPUKAN : 12 % PENGAIRAN : 10 % PHT : 24 % PANEN : 10 % PEMASARAN : 4 % JUMLAH : 100 %
MENENTUKAN BOBOT KONTRIBUSI BENIH UNGGUL (10%) Varietas yang ditanam : 50 % Asal benih yang ditanam : 30 % Jumlah benih yang ditaman: 20 % Jumlah : 100 %
MENENTUKAN SKOR BENIH UNGGUL : 50 BERCOCOK TANAM : 150 PEMUPUKAN : 60 PENGAIRAN : 50 PHT : 120 PANEN : 50 PEMASARAN : 20 JUMLAH : 500
MENENTUKAN SKOR BENIH UNGGUL (50) Varietas yang ditanam : 25 Asal benih yang ditanam : 15 Jumlah benih yang ditaman: 10 Jumlah : 50
MENENTUKAN SKOR BENIH UNGGUL (50) Varietas yang ditanam : 25 Unggul non biji dengan varietas unggul lokal : 25 Unggul non biji dengan varietas lokal : 20 Unggul non bIji dengan varietas unggul non biji : 10
REKAP PENILAIAN TINGKAT SAPTA USAHA TANI
SAMPEL RESPONDEN Cluster random sampling Stratified random sampling dst
METODE PENGUMPULAN WAWANCARA OBSERVASI
TABULASI DATA IDENTIFIKASI IMPACT POINT TEKNIS
ANALISIS DATA LUAS CAKUPAN % TPT (TINGKAT PENERAPAN TEKNIS) TAMBAHAN BIAYA RATA-RATA
LUAS CAKUPAN LUAS CAKUPAN: : ∑ GARAPAN RESP < SKOR MAKS X LUAS AREA potensial ∑ GARAPAN RESP : 5 X 300 HA 15 HA : 100 hA
: RATA-RATA SKOR RESP DI BAWAH MAKX 100 % misal: % TPT : RATA-RATA SKOR RESP DI BAWAH MAKX 100 % SKOR MAX misal: I-1 : varietas unggul (50) resp. skor max (25) : 8 orang resp. skor (20) : 10 orang resp. skor (10) : 6 orang rata-rata skor dibawah max: (10 x 20) + (6x10) 10 +6 : 16,25 % TPT : 16,25 25 : 65 %
TAMBAHAN BIAYA Varietas unggul kedelai Anjuran: varietas unggul Alternatif: unggul lokal Kebutuhan per ha Unggul: 10 kg x 2000 : 20.000 Unggul lokal : 15 x 1000 : 15.000 Tambahan biaya: 20.000-15.000: 5.000
TAMBAHAN BIAYA Asal benih Anjuran: dinas Alternatif: dari pedagang ke petani Tidak membutuhkan biaya: 0
REKAPITULASI PERHITUNGAN IDENTIFIKASI IMPACT POINT TEKNIS
SARINGAN PENARIKAN KESIMPULAN SARINGAN I: BESARNYA LUASAN CAKUPAN SARINGAN II: BESARNYA % TPT SARINGAN III: TAMBAHAN BIAYA
MISAL 16 ANJURAN 50 % X 16 : 8 TERBESAR BERDASARKAN CAKUPAN TERLUAS 50 % X 8 : 4 TERBESAR BERDASARKAN % TPT 50 % X 4 : 2 TERBESAR DARI CAKUPAN TERBESAR
SARINGAN I: CAKUPAN LUAS Pengolahan tanah (200 ha) Pembuatan parit penampang (180 ha) Ukuran bedengan jantan dan betina (175 ha) Pembuatan persemaian (160 %) Waktu penyiraman (150 ha) Jumlah benih ditanam (150 ha) Waktu pemupukan (140 ha) Pengamatan mingguan (135 ha)
SARINGAN II: % TPT Pengolahan tanah (200 ha), TPT: 45 % Pembuatan parit penampang (180 ha) Ukuran bedengan jantan dan betina (175 ha), TPT : 20 % Pembuatan persemaian (160 ha), TPT: 30 Waktu penyiraman (150 ha) Jumlah benih ditanam (150 ha), TPT: 20 % Waktu pemupukan (140 ha) Pengamatan mingguan (135 ha)
SARINGAN III Pengolahan tanah (200 ha), TPT: 45 % Ukuran bedengan jantan dan betina (175 ha), TPT : 20 %, input: 0 Pembuatan persemaian (160 ha), TPT: 30 Jumlah benih ditanam (150 ha), TPT: 20 %, Input: 0