CORPORATE COMMUNICATIONS Session 14 ETHICS IN PR, Special issues in PR & The Future of Public Relations By : Liya Djajadisastra

BACKGROUND Kemajuan PR yang amat pesat Reputasi PR Pentingnya Etika dalam PR Dilemma Etis

Exercise 1 DILEMMA Perusahaan tempat anda bekerja / klien anda baru saja me-recall produk yang ternyata cacat produksi. Klien anda berketetapan untuk menyembunyikannya dari publik. Apakah anda setuju atau tidak ? Mengapa ?

Exercise 2 DILEMMA Anda diminta untuk membagikan “amplop” kepada wartawan2 yang hadir dalam Konperensi Pers klien anda. “Bagaimanapun, semua orang berbuat yang sama”, kata klien tsb. Apa yang anda harus katakan kepada klien tsb ?

Exercise 3 DILEMMA Untuk meluncurkan sebuah produk dan kampanye PR untuk produk tsb, John mengusulkan melakukan “viral marketing”. Dia menyanggupi bahwa dengan USD 500 dia bisa mengerahkan sejumlah mahasiswa untuk membuat komentar2 yang positif tentang produk tsb di chatrooms dan online forums. Apakah anda setuju ? Mengapa ?

Mengapa mempersoalkan Etika ? Tabrakan nilai antara : a.Perusahaan dan Karyawan (masalah internal) atau b.Klien dan Konsultan atau c.Praktisi PR dan Media (masalah External) d.Praktisi PR dan masyarakat digital (Social Media issues)

Definisi Etika Ethics = Standar tingkah laku seseorang yang berdasarkan kewajiban moral dan nilai2 kebajikan Termasuk nilai2 seperti kejujuran, keterbukaan, kesetiaan, ketakberpihakan, respek, integritas dan komunikasi langsung. Ada 3 kategori : Utilitarian Humanitarian Situational

Etika Utilitarian = Pendekatan Result oriented (berbasis hasil): Memilih keputusan yang dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada lebih banyak orang. Positives dari approach ini : Membutuhkan pertimbangan bagi semua alternatif yang ada.. Mengharuskan praktisi tsb memikirkan konsekuensi dari seluruh tindakan. Contoh etika utilitarian : Pendapat bahwa PR haruslah melayani kepentingan umum. Membuat pilihan yang tidak mendasarkan sepenuhnya pada pertimbangan keuangan.

Etika Humanitarian = Pendekatan berbasis Humanitarian  Situasi yang terjadi dinilai dari apakah perbuatannya melanggar hak azasi. Perbuatannya sendiri diberlakukan sebagai “benar” atau “salah” Kendala dengan pendekatan ini: Hak azasi manusia yang mana yang lebih penting? Karena masyarakat terus berkembang, apakah norma2 hak azasi manusia juga berubah ? Mentaati pendekatan seperti ini secara membabi buta dapat mengakibatkan kerugian besar. Contoh etika Humanitarian : Semua manusia berhak mendapatkan rasa hormat (respek) Memilih untuk tidak menyebarkan informasi yang salah karena hal tersebut mencerminkan kebohongan yang “tidak benar”.

Etika Situational Situational ethics  Etikanya ditetapkan menurut situasi secara kasus per kasus Hal positif dari pendekatan ini: Sangat bermanfaat bila ada beberapa kewajiban etika yang berlawanan. Bila dipatuhi secara membabi buta akan berakibat hal2 negatif atau meluas.. Contoh etika Situational Ethics dalam praktek: Mengatakan “No comment” kepada wartawan sambil memberikan informasi  dapat menimbulkan kerugian kepada klien. Etika di sini meliputi kejujuran dan pencegahan dampak buruk.

Two-way Communication James Grunig Inilah trend dalam etika PR Berdasarkn atas assumsi sebagai berikut: Kolaborasi : Adalah nilai utama dalam mengambil keputusan. Proses dialog dengan berbagai orang dapat membuat orang mendengar dan berdebat dengan orang lain. Tak semua orang akan puas, tapi dialog dapat menggiring ke hasil yang paling etis.. Membuat kita untuk menyeimbangkan peran kita sebagai pembela pelanggan demi nama hukum dalam hal hati nurani

Attorney/Adversary Model Barney and Black (1994) Praktek pengacara adalah di majelis persidangan di mana keadilan dan azas pewakilan dijamin. Praktisi PR bekerja di dalam sidang opini publik. Titik temu!

Navran Model of Determining PR Ethics Define the Problem Identify & evaluate available solution options Make the decision Implement the decision Evaluate the decision

Sumber2 Public Relations Society of America Code of Ethics The Insitute of Public Relations Code of Conduct Canadian Public Relations Society Code of Professional Standards International Association of Business Communicators Code

PR & Media Ethics 1

PR & Media Ethics 2

Issues in PR Ethics 1 PR = “The invisible hand behind much of the news, the sophisticated spin machine that can rescue reputations or crucify a competitor.” Journalists are paid to attend news conferences or write stories, disguised as “transportation allowance”. Junkets’ – acceptance of free trip in exchange for favorable editorial treatment.

Issues in PR Ethics 2 Some gadgets & IT magazines and columnists publish regular glowing reports of products which they have had free use of for several days or sometimes weeks. Women’s and fashion magazines openly offer space in their editorial columns for products from manufacturers of prestigious brands for free samples. Lifestyle television sell ‘appearances’ of products ranging from cars to restaurants in so-called editorial content.

Keharusan Etika di Social Media Ghost blogging or “flogging” in blogs and Facebook Spamming (e.g. by ‘tagging’) Tweeting under false circumstances False identity in Linkedin Video fabrication in Youtube Note : Social Media Ethics is still under constant development amongst internet community

Thank You