Penerapan Diferensial dalam Ekonomi (lanjutan)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Teori Graf.
Advertisements

OPTIMASI DENGAN KENDALA KESAMAAN Oleh : TIM Matematika
Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
MACAM-MACAM BIAYA. DARI SISI PEMANFAATANNYA BIAYA DIGOLONGKAN MENJADI 2 MACAM YAITU : BIAYA EXPLISIT : BIAYA UNTUK FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI. BIAYA.
BAB II Program Linier.
Optimasi Minimum - Maksimum PT KAKI NIKU
Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI.
Ekonomi Mikro Struktur Pasar.
FUNGSI PENERIMAAN Oleh: Muhiddin Sirat
Pasar Monopoli (Monopoly Market)
NURUL FIKRI SURABAYA.
Sri Nurmi Lubis, S.Si DIFERENSIAL 2 Sri Nurmi Lubis, S.Si
INTEGRAL.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
Tatap muka ke 9 : KALKULUS Diferensial Fungsi
Fungsi produksi.
BAB II (BAGIAN 1). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak ada transfer massa antara sistem dan sekeliling dn i = 0(2.1) i = 1, 2, 3,... Sistem Q W 
Diferensial Fungsi Majemuk
Diferensial & Optimalisasi
Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK (PENERAPAN EKONOMI)
Berbagai Teknik Optimisasi dan Peralatan Manajemen Baru
Terapan Diferensial dalam Bidang Ekonomi
BIAYA PRODUKSI.
PERTEMUAN 8 TEORI BIAYA PRODUKSI
DIFERENSIAL & APLIKASINYA
Qda = f(Pa, Pb) dan Qdb = f(Pa, Pb)
Aplikasi Optimisasi Fungsi Pertemuan 19
Terapan Limit dan Diferensial dalam Ekonomi
POKOK BAHASAN Pertemuan 9 Penerapan Diferensial Sederhana
TEORI BIAYA PRODUKSI.
Aplikasi Diferensial Pertemuan 17
Aplikasi Titik Ekstrim Fungsi Multivariabel Pertemuan 23
Matakuliah : J0182/ Matematika II Tahun : 2006
Penerapan Ekonomi Fungsi Linier
Penerapan dalam Ekonomi
Fungsi non linier: Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan, BEP
Elastisitas, Fungsi Biaya, Fungsi Penerimaan, Diskriminasi Harga
PERTEMUAN 7 TEORI PRODUKSI Pengantar Ekonomi 2010 M.Said.
Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro
Matakuliah : K0074/Kalkulus III Tahun : 2005 Versi : 1/0
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Tatap muka ke 9 : KALKULUS Diferensial Fungsi
Penerapan Ekonomi Differensial
BAB II DIFERENSIAL PADA ILMU EKONOMI
PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan.
Tujuan Agar mahasiswa dapat menemukan nilai ekstrim dengan derivatif
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 14-15: Diferensial Fungsi Majemuk
DIFERENSIASI FUNGSI MAJEMUK
PERTEMUAN KE-6 TEORI PRODUKSI.
Kuis Ekonomi manajerial
Fungsi produksi.
06 SESI 6 MATEMATIKA BISNIS Viciwati STl MSi.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 14: Diferensial Fungsi Majemuk
Pasar Monopoli (Monopoly Market)
Diferensial & Optimalisasi Diferensial Fungsi Majemuk Optimalisasi Penerapan dalam ekonomi.
POKOK BAHASAN Pertemuan 10 Diferensial Fungsi Majemuk dan Aplikasinya
Produksi dan Biaya dalam Jangka Pendek
1 Strategi Memaksimumkan Keuntungan Perusahaan
PERTEMUAN 7 TEORI PRODUKSI Pengantar Ekonomi 2010 M.Said.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Nilai Optimum Suatu Fungsi Sasaran.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Nilai Optimum Suatu Fungsi Sasaran.
INTEGRAL.
Limit dan Differensial
INTEGRAL.
Subianto, SE.,M.Si Penerapan Diferensial dalam Ekonomi.
DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK TIARA WULANDARI, SE, M.Ak STIE PEMBANGUNAN TANJUNGPINANG.
APLIKASI FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI & BISNIS
FUNGSI TURUNAN SOAL DAN PEMBAHASAN Oleh Amirul syah.
Transcript presentasi:

Penerapan Diferensial dalam Ekonomi (lanjutan)

Produk Marjinal ialah produk tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan faktor produksi yang digunakan. Fungsi produk marjinal merupakan derivatif pertama dari fungsi produk total Jika fungsi produk total dinyatakan dengan P =f(X), maka produk marjinalnya:

Produksi total = P = f(X) 9X2 – X3, maka Produk marjinalnya adalah Contoh… Produksi total = P = f(X) 9X2 – X3, maka Produk marjinalnya adalah MP = P’ = 18X – 3X2 P, MP 108 P 54 27 X 3 6 MP

Analisis Keuntungan Maksimum Tingkat produksi yang memberikan keuantungan maksimum, atau menimbulkan kerugian maksimum, dapat disidik dengan pendekatan diferensial. π = R – C π optimum jika π’ = 0 Untuk mengetahui apakah π’ = 0 adalah keuntungan maksium ataukah kerugian maksimum, perlu diuji melalui derivatif kedua dari fungsi π Jika π” < 0  π maksimum Ξ keuntungan maksimum Jika π” > 0  π minimum Ξ Kerugian maksimum

Contoh… Andaikan : R = -2Q2 + 1000Q C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000 Maka: π = R – C π = (-2Q2 + 1000Q)-(Q3 - 59Q2 + 1315Q + 2000) π = -Q3 + 57Q2 – 315Q - 2000

π = -Q3 + 57Q2 – 315Q - 2000 Maka, agar keuntungan maksimum: -3Q2 + 114Q – 315 = 0 Q1 = 3 ; Q2 = 35 π” = -6Q + 114 Q = 3, maka π” = 96 >0 Q = 35, maka π” =-96 <0 Maka tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum adalah Q = 35 unit, dengan besar keuntungannya adalah π = -(35)3 + 57(35)2 – 315(35) – 2000 = 13.925 π’= 0

Penerimaan Pajak Maksimum Diketahui : Fungsi penawaran : dan pemerintah mengenakan pajak spesifik sebesar t, maka Penawaran setelah pajak : Fungsi permintaan : Pajak Total (T) = t.Q T maksimum jika : T’ = 0 P = a + bQ P = a + bQ + t t = P – a - bQ substitusikan t = c - dQ – a - bQ P = c - dQ

Contoh… Andaikan permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Pemerintah bermaksud mengenakan pajak spesifik sebesar t pada setiap unit barang yang dijual. Jika penerimaan pajak atas barang ini diinginkan maksimum, berapa besarnya pajak per unit yang harus ditetapkan? Berapa besarnya penerimaan pajak maksimum tersebut?

Penawaran setelah pajak : Fungsi permintaan : Pajak Total (T) = t Penawaran setelah pajak : Fungsi permintaan : Pajak Total (T) = t.Q T = (12 – 1,5Q)Q = 12Q – 1,5Q2 T maksimum jika : T’ = 0 12 – 3Q=0 3Q = 12 Q = 4 P = 3 + 0,5Q + t t = P – 3 – 0,5Q substitusikan t = 15 - Q – 3 – 0,5Q P = 15 - Q t = 12 – 1,5Q T maksimum pada saat

Q = 4 t = 12 – 1,5(4) t = 6 Pajak total Q = 4 T = 12(4) – 1,5(4)2 = 48 – 24 = 24 t = 12 – 1,5Q 24 T = 12Q – 1,5Q2 12 T = 12 – 1,5Q T = 12Q – 1,5Q2 6 4 8

Efek Pemajakan Bagi Penunggal Pengenaan pajak sebesar t per unit barang yang diproduksi atau dijual oleh penunggal akan mengakibatkan biaya rata-rata meningkat sebesar t, dan biaya totalnya meningkat sebesar tQ Penerimaan Total : R = r.Q Biaya Total : C = c.Q π = R – C = rQ – (cQ + tQ) = rQ – cQ – tQ π maksimum jika π’ = 0 dan π” < 0 BACA : KASUS 52 hal. 232 + t.Q

Pembahasan… R = P.Q = (1000 – 2Q)Q = 1000Q – 2Q2 π = R – C = (1000Q – 2Q2) – (2000 + 1315Q – 59Q2 + Q3 + 405Q) = -Q3 + 57Q2 - 720Q – 2000 π’ = 0 -3Q2 +114Q – 720 = 0 Q1 = 8 ; Q2 = 30 π” = -6Q +114 Q =8 -6 (8) +114 = 66 Q = 30 -6 (30) +114 = -66 memenuhi syarat maksimum

Model Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan, baik persediaan bahan mentah maupun persediaan barang jadi bertujuan meminimumlan biaya total persediaan. Persediaan bahan mentah yang berlebihan akan menimbulkan biaya penyimpanan ekstra, demikian pula persediaan barang jadi yang berlebihan.

Kekurangan bahan mentah atau bahan baku akan mengganggu kelancaran produksi, sedangkan kekurangan persediaan barang jadi dapat menyebabkan perusahaan kehilangan pasar. Biaya-biaya yang dikeluarkan berkenaan persediaan terdiri dari Biaya pengadaan atau pemesanan Biaya penyimpanan Biaya kesenjangan biaya kesenjangan timbul apabila terjadi kekurangan atau kesenjangan persediaan, sehingga produksi atau pemasaran lebih lanjut tertunda

Jumlah pesanan optimal : Dimana: Q = jumlah pesanan optimal C1 = biaya pengadaan atau pemesanan D = kebutuhan atau permintaan akan barang per periode C2 = biaya penyimpanan per unit barang per periode Biaya total persediaan:

Kasus 54… Diketahui: C1 = Rp 1250 C2 = Rp 100 perkarung perminggu D = 100 karung sebulan = 25 4 minggu x 100 Jadi jumah pesanan yang optimal adalah 25 karung pasir setiap kali pesan. Berarti kebutuhan perbulannya 100/25 = 4 kali kedatangan

Biaya total persediaan per bulannya adalah: = Rp 10.000

Pada posisi AC minimun : MC = AC Hubungan Biaya Marjinal dengan Biaya Rata-rata Pada posisi AC minimun : MC = AC AC minimum jika AC’ = 0 MC = C’ AC = C/Q

Kasus 55… MC = C’ = 3Q2 – 12Q + 15 AC = C/Q = Q2 - 6Q + 15 AC minimum jika AC’ = 0 2Q – 6 = 0 2Q = 6 Q = 3 Jadi, AC minimum ketika Q = 3 MC = 3(3)2 – 12 (3) +15 = 6 AC = 32 – 6(3) +15 = 6 SAMA

MC, AC MC AC 15 6 3 Q 2 3 4 6

Pada posisi AP minimun : MP = AP Hubungan Produk Marjinal dengan Produk Rata-Rata Pada posisi AP minimun : MP = AP AP minimum jika AP’ = 0 MP = P’ AP = P/X

Kasus 55… MP = P’ = 18X – 3X2 AP = P/X = 9X – X2 AP minimum jika AP’ = 0 9 – 2X = 0 2X = 9 X = 4,5 Jadi, AP minimum ketika X = 4,5 MP = 18(4,5) – 3(4,5)2 = 20,25 AP = 9(4,5) – (4,5)2 = 20,25 SAMA

27 20,25 MP AP 3 4,5 6 9