KELOMPOK PRESENTASI ITH AGUNG DWI ANGGORO KELOMPOK PRESENTASI ITH AGUNG DWI ANGGORO IMRON ARRAD ADI HUSADA RIKO LEOWILDI HASWINDRA ARDI YANUAR T. DIKA S.
Apakah Gempabumi itu? Goncangan & getaran bumi disebabkan oleh pelepasan energi yg besar yg menyertai gerakan dari kulit bumi di sepanjang jalur patahan dan aktifitas gunung berapi
Macam – Macam istilah Gempa Hiposentrum: titik asal gempa bumi terjadi di bawah permukaan Episentrum: proyeksi vertikal sumber gempa ke permukaan bumi Gerakan patahan: gerakan kulit bumi sepanjang retakan/pecahan dalam batuan merupakan sumber gempabumi paling umum yg dirasakan manusia: San Andreas Fault, California, Patahan Semangko Sumatera Patahan dapat di permukaan atau di bawah permukaan Blind faults: patahan yg tidak memecahkan permukaan (tdk sampai ke permukaan)
Penyebab Gempabumi
Normal Fault (patahan turun)
Reverse Fault (patahan naik)
Left Lateral Fault (patahan geser)
Jenis Gempabumi Berdasarkan penyebabnya Gempabumi tektonik Gempabumi volkanik Gempabumi runtuhan Berdasarkan kedalaman sumber gempa Dangkal (< 50 km) Menengah (50-300 km) Dalam (300-700 km) Berdasarkan jarak episentrum Lokal (< 100 km) Jauh (100-300 km) Sangat jauh (> 300 km)
Pengukuran Gempabumi Intensitas Magnitudo Seberapa kuat gempa dirasakan oleh pengamat Penilaian kualitatif dari kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa Tergantung jarak dan kuatnya gempa Ditentukan dari intensitas goncangan dan kerusakan dari gempa Magnitudo Berhubungan dg energi yg dilepaskan Pengukuran kuantitatif jumlah energi yg dilepas oleh gempa Tergantung pada ukuran patahan yang rusak Ditentukan dari rekaman seismik
Gelombang Gempa
Jenis material dan cepat rambat gelombang gempa
Intensitas Gempa
Korelasi Skala Richter dan Intensitas M=1 to 3: terekam dalam seismograp lokal, tetapi umumnya tdk terasa M= 3 to 4: sering terasa, tak ada kerusakan M=5: terasa scr luas, sdkt kerusakan di dekat episentrum M=6: kerusakan pd gedung dg struktur jelek & struktur lain dlm radius 10 km M=7: gempa besar, menyebabkan kerusakan serius sampai 100 km M=8: gempa sangat besar, kerusakan besar, kehilangan nyawa sampai lebih 100 km M=9: dasyat, jarang, kerusakan hebat pd daerah yg luas lebih dari 1000 km
Bahaya dari Gempabumi Ground Motion: Menggoyang struktur kolaps Liquefaction: Perubahan cohesionless soils yg stabil masa fluida, menyebabkan kerusakan struktur Gerakan Tanah: Dipicu oleh getaran/goncangan Kebakaran: Dampak tdk langsung gempa-bumi dipicu oleh rusaknya jaringan gas & listrik Tsunami: Gelombang besar timbul karena displasemen dasar laut yg cepat saat terjadi patahan bawah laut
Kerusakan karena Gempabumi Gempa mempunyai efek yg bervariasi, termasuk perubahan dalam kenampakan geologi, kerusakan man-made structures dan dampak thd kehidupan manusia dan binatang Kerusakan Gempabumi tergantung banyak faktor: Ukuran gempa Jarak dari pusat Gempa Sifat material di lokasi Keadaan struktur di area
Ground Shaking Frekuensi getaran berbeda untuk gelombang seismik yang berbeda Body wave dg frekuensi tinggi goncangan gedung rendah Surface wave frekuensi rendah goncangan gedung tinggi Intensitas getaran juga tergantung jenis material bawah permukaan Material lepas akan memperbesar goncangan dibandingkan batuan yang keras/kompak Respon gedung thd goncangan berbeda, tgt material dan konstruksi Kayu lebih fleksibel, holds up well Material dari tanah (earthen materials), beton tak bertulang (unreinforced concrete ) sangat rentan thd goncangan
Bencana akibat Gempa bumi
Korelasi Magnitudo-Energi Gempa Ukuran gempabumi dalam skala Richter magnitudo lokal di sebelah kiri. Semakin besar angka, semakin besar gempabumi. Skala di sebelah kanan menunjukkan besarnya ekivalen peledak yg dibutuhkan untuk menghasilkan energi yg dilepaskan gempabumi.
PERSIAPAN MENGHADAPI GEMPABUMI Sebenarnya, yang lebih penting dalam menghadapi gempabumi adalah bagaimana menghindar supaya tidak terkena dampak, baik langsung maupun tidak langsung dari bencana gempabumi. Apabila tidak memungkinkan menghindar dari bencana, tindakan yang perlu dilakukan adalah usaha untuk mengurangi agar korban bencana sekecil mungkin (mitigasi). Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan sosialisasi melalui pendidikan informal maupun formal, yaitu dengan memasukkan pengetahuan tentang geologi dan gempabumi ke dalam kurikulum di pendidikan dasar maupun menengah Dengan memasukkan pengetahuan geologi ke dalam kurikulum formal, selain merupakan usaha mitigasi, siswa juga akan memahami potensi bencana geologi yang lain serta memahami potensi sumber daya geologi. Memahami sumber daya geologi tidak kalah pentingnya dengan mitigasi bencana geologi, yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sustainabilitas sumber daya geologi dan menjaga kelestarian lingkungan.
SEKIAN………….. TERIMA KASIH