KONSERVASI TANAH DAN AIR
PENDAHULUAN Tanah dan air merupakan sumber daya yang fundamental. Media utama untuk mendapatkan : Bahan Pangan Sandang Papan Kebutuhan lain Tempat aktifitas
Tanah Terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan bahan organik, oleh pelapukan scr fisika, kimia dan biologi. Tanah merupakan lapisan kulit bumi terluar. Ketebalannya berkisar < 50 cm – ≥300 cm. Untuk membentuk lapisan tanah memerlukan waktu yang lama, puluhan bahkan ratusan tahun.
Air Merupakan zat kehidupan. Berat badan manusia dewasa, 65-75% tdr air. 1 orang tiap hari butuh 2,5 – 3 liter air. tiap hari butuh 60 liter air bersih intuk segala keperluannya. Betapa pentingnya sumber daya tanah dan air.
Keseimbangan alami Proses perombakan Tindakan Manusia Proses pembentukan Keseimbangan alami Proses perombakan Proses pengangkutan Keseimbangan rusak
Kerusakan Tanah. Kehilangan unsur hara dari daerah perakaran. Terkumpulnya atau terungkapnya unsur/senyawa yang meracun bagi tanaman. Erosi : Hilangnya lap. tnh atas yg subur, berkurangnya kemampuan tnh utk menyerap dan menahan air.
Degradasi Lahan Degradasi lahan adalah proses penurunan produktivitas lahan, baik yang sifatnya sementara maupun tetap. Akibat lanjut dari proses degradasi lahan adalah timbulnya areal-areal yang tidak produktif atau dikenal sebagai lahan kritis.
Terdapat 17,35 juta lahan kritis di areal lahan pertanian (Direktorat Bina Rehabilitasi dan Pengembangan Lahan, 1993). Sedangkan berdasarkan hasil penelitian Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat (1997) di 11 propinsi di Indonesia terdapat 10,94 juta ha lahan kritis. Akan meningkat lagi
Degradasi Lahan akibat penggunaan lahan di luar kaidah konservasi tanah dan air. Pengelolaan lahan utk produksi biomassa yg salah, bisa melebihi kriteria baku, dapat menyebabkan terdegradasinya lahan. Penggunaan lahan secara maksimal utk menutup kebutuhan pangan sandang dan papan mempercepat dan memperparah degradasi lahan.
Penebangan hutan secara liar (illegal logging) terus berkembang, disinyalir sekarang mencapai 2 juta ha per tahun Tahun 2000. kerusakan hutan dan lahan di Indonesia 56,98 juta ha.(Dirjen RLPS). Tahun 2002. 94,17 juta ha perlu Rehabilitasi hutan dan lahan (Badan Planologi Kehutanan). Teknik budidaya dengan input (masukan) yg berlebihan dpt menimbulkan dampak degradasi lahan.
Kerusakan Air, berupa : Timpangnya distribusi air scr temporal Hilang atau mengeringnya sumber air Menurunnya kualitas air →oleh: sedimen, limbah rt, limbah industri, limbah pertanian.
Erosi Indonesia termasuk yg cepat (Carson,1989). Perubahan penggunaan lahan dari vegetasi permanen menjadi lahan pertanian intensif → erosi → lahan kri tis.
Erosi Penyebab Utama Degradasi Lahan di Indonesia Degradasi lahan yang terjadi di Indonesia umumnya disebabkan oleh erosi air hujan. Hal ini sehubungan dengan tingginya jumlah dan intensitas curah hujan, terutama di Indonesia Bagian Barat.
Bahkan di Indonesia Bagian Timur pun yang tergolong daerah beriklim kering, masih banyak terjadi proses erosi yang cukup tinggi, yaitu di daerah-daerah yang memiliki hujan dengan intensitas tinggi, walaupun jumlah hujan tahunan relatif rendah (Abdurachman dan Sutono, 2002; Undang Kurnia et al., 2002).