GASTRITIS dr. Saptino Miro, SpPD Subbagian Gastroentero-Hepatologi

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Patologi Manusia Dasar
Advertisements

DUODENUM DAN ULKUS PEPTIKUM
Yetti Wira Citerawati Sy
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
Asam Urat (Gout)
Luas Daerah ( Integral ).
KEMBUNG Kembung (bloating) merupakan segala pembesaran atau peningkatan diameter area abdominal yang tidak normal. Kondisi ini menimbulkan sensasi kembung,
1. DATA DASAR 2. PENGKAJIAN DAN RENCANA
SISTEM PENCERNAAN Dr. MIFTAH AZRIN, Sp.KO.
Kelompok 2.
LAMBUNG Fungsi : 1. Tempat menyimpan makanan
03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 1. 03/04/2015 Universitas Muhammadiyah Jakarta 2.
Batu Empedu Sering Dikira Sakit Maag
Perawatan kehamilan & PErsalinan
PERAWATAN LANSIA DENGAN GASTRITIS (MAAG)
Sri Dewi Sulastri (RKM )
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
ASKEP GASTRITIS IRMA NUR AMALIA, m.kEP.
Nyeri Abdomen KASUS.
Dispepsia.
Gangguan UMUM Digestive
Asuhan Keperawatan pada Pasien Batu Empedu
Skillslab Keluhan Perut
Pisang Raja Penyembuh Gangguan Pencernaan
Thera Rolavina S,S.Farm.,Apt
Oleh : Drs. Jumain, Apt., M.Kes.
LANSIA DENGAN GANGGUAN PENCERNAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Asuhan Keperawatan pada Pasien Konstipasi
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
DISPEPSIA DAN GANGGUAN MAKAN PADA ORANG TUA
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
OLEH:SEFTI WINDA SARI B
GASTROPATI OBAT ANTI INFLAMASI NON STEROID (OAINS/NSAID)
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 10.
Disusun Oleh: Nama : IMELDA SAPUTRI Npm : Sesi : A
GOLONGAN ANTI SPASMODIK
KELOMPOK 2 Bayu Persadha I Nyoman Surya I Kadek Yoga Ripaldi Achmad Fachri Baharsyah Riski Apriawan Maurani Harry Susanto Zakia Fauzi Bachmid Ramona Puspitasari.
DISPEPSIA.
Ulkus Peptik.
Pengaruh Makanan Khas Kalbar terhadap Sistem Gastrointestinal
PERSENTASI PENYAKIT MAAG
DIET PASIEN GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN
ASKEP PD PASIEN DGn MYOMA UTERI
OBAT GASTROINTESTINAL
OBAT GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN
SEROSIS HEPATIS Ariana. D
ASKEP COLITIS ULSERATIF
ASKEP DENGAN ULKUS PEPTIKUM
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
Dr.Yuliani M Lubis, SpTHT-KL
PENYAKIT GASTROINTESTINAL dalam KEHAMILAN
OBAT-OBAT SISTIM PENCERNAAN asam lambung
Dr. Yusmardiati Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya.
INTOLERANSI MAKANAN JUWITA CINDI A DEFINISI Keadaan dimana saat seseorang mengkonsumsi suatu makanan tertentu dapat timbul gejala yang tidak.
HIPERTENSI (TEKANAN DARAH TINGGI)
PKMRS RSUD DR. ADJIDARMO KAB. LEBAK
Ensefalopati Hepatik.
TINJAUAN MEDIS PUASA TERHADAP BEBERAPA PENYAKIT
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Penggunaan Jamu Untuk Terapi Penyakit Saluran Cerna
FARMAKOTERAPI 1 GERD (Gastroesophageal reflux disease ) CAHYA PURWANINGSIH : TASKIA YULIA PUTRI: SHAFIRA MELSONIA: MELATI RISMAN:
dr. Denny Armin Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 dalam 2 waktu pengukuran Meningkatnya tekanan darah.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
HIPEREMISIS GRAVIDARUM
MUHAMMAD RISAL, S.Kep.,Ns.,M.Kes.  A.Riwayat Kesehatan ◦ Fokus pada gejala umum disfungsi gastrointestinal  nyeri, kembung, gas usus, mual muntah, hematemesis,
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

GASTRITIS dr. Saptino Miro, SpPD Subbagian Gastroentero-Hepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand

Fisiologi Saluran Pencernaan Ditutupi di bagian dalam oleh lapisan mukosa (Selaput lendir), untuk : 1. Absorpsi : penyerapan 2. Sekresi : pengeluaran larutan (enzim), mukus (lendir) 3. proteksi : perlindungan Lapisan otot polos utk motilitas (gerakan memeras/mendorong = peristaltik). Diatur oleh persarafan simpatis dan parasimpatis (vagus)

Saraf parasimpatis meningkatkan peristaltik dan sekresi. Saraf simpatis menghambat efek parasimpatik (mengurangi peristaltik dan sekresi)

Keluhan saluran cerna : Disfagia Nyeri dada Nyeri /rasa panas epigastrium Kembung Sindroma dispepsia Nausea/mual Vomitus/muntah Cepat kenyang Colic,mules Diare Melena Hematokezia konstipasi

SINDROMA DISPEPSIA

SINDROMA DISPEPSIA Bukan istilah dari suatu nama penyakit Tapi istilah untuk suatu sindroma/kumpulan dari beberapa gejala/keluhan, berupa: Nyeri di daerah ulu hati (epigastrium) Rasa panas di epigastrium Rasa tidak nyaman (discomfort) di epigastrium Kembung Mual – muntah Rasa cepat kenyang/perut rasa cepat penuh/begah Rasa seperti menyesak dari ulu hati ke atas

Keluhan2 di atas tidak harus ada semuanya pada seorang pasien Sindroma Dispepsia Keluhan bisa episodik atau menetap Awam : bila ada keluhan spt di atas diasumsikan  Sakit Maag Ringan  berat  RS

Definisi Dispepsia Menurut konsensus ROMA II th 2000, adalah: “Dyspepsia refers to pain or discomfort centered in the upper abdomen” Heart burn atau pirosis tidak termasuk Dispepsia oleh karena disebabkan GER

Epidemiologi dispepsia 15 – 30% dari populasi umum pernah mengalami dispepsia Dijumpai 30% dari pasien dokter praktek umum 60% dari semua pasien di klinik gastroenterologi Di Negara barat: prevalensi 7 – 41% (yang berobat hanya 10-20%) Di Indonesia : data secara nasional (-)

Etiologi Dispepsia Keluhan2 dispepsia timbul sbg akibat kondisi2 sbb: Akibat penyakit/gangguan dalam lumen saluran cerna atas, seperti penyakit: Tukak gaster (ulkus lambung) Ulkus duodenum Inflamasi : gastritis/duodenitis Tumor gaster Gastropati karena : NSAID/OAINS ASA

2. Penyakit2 hati, pankreas, dan bilier, spt: hepatitis, pankreatitis, kolesistitis dll 3. Penyakit sistemik, spt :  DM, GGK, hamil, PJK, CHF 4. Ggn fungsional  Non Organik (dispepsia fungsional) = dispepsia non ulkus - 30% dari kasus dispepsia - tanpa kelainan/ggn organik/struktural

Hasil esofagogastroduodenoskopi pada 591 kasus Dispepsia di RSCM th 1994 Jumlah kasus % Normal 168 28,43 Esofagitis 35 5,91 Gastritis 295 49,1 Ulkus gaster 13 2,20 Ulkus duodeni 21 3,55 Tumor esofagus 1 0,16 Tumor gaster 6 1,01 Lain lain 52 8,83

Pendekatan Diagnostik pada Dispepsia Anamnesis : gambaran, karakteristik dan lokasi keluhan Pemeriksaan fisik abdomen: Nyeri tekan/lepas, organomegali,massa tumor Labor: jml lekosit (infeksi) Serologi (helicobacter pylori) Amilase & lipase (pankreatitis) Marker tumor (keganasan sal.cerna) : CEA, CA 19-9, AFP

Endoskopi (esofagoduodenoskopi), diindikasikan bila: Dispepsia + Alarm symptoms : Petunjuk awal akan kemungkinan adanya kelainan organik: BB, anemia, muntah2 hebat, dugaan obstruksi, hematemesis,melena, keluhan berulang, umur > 45 th. Endoskopi dpt mengidentifikasi kelainan organik pada lumen sal.cerna, biopsi dan pengambilan spesimen untuk biakan kuman H. pylori

USG : batu empedu, kolesistitis, sirosis hati, hepatoma dsb Radiologi (Barium meal) : Dapat mengidentifikasi kelainan mukosa

Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia Alarm symptoms (anemia, BB, hematemesis, melena dsb) - + Terapi gagal Terapi empirik Eksplorasi diagnostik : (endoskopik, radiologi, USG dll) Penyebab organik tidak teridentifikasi Penyebab organik teridentifikasi Terapi definitif Dispepsia fungsional Alur tatalaksana ringkas diagnosis kasus dispepsia

DISPEPSIA FUNGSIONAL DEFINISI Konsensus ROMA II th 2000, adalah dispepsia Berlangsung minimal 12 minggu (tak hrs berurutan) di dlm 12 bulan dispepsia persisten a/ rekuren (nyeri a/ tak nyaman yg berpusat di upper abdomen Tak ada kelainan organik (endoskopik) Bukan dispepsia yg berhubungan dg IBS

Epidemiologi Dispepsia Fungsional Inggris dan Skandinavia : Prevalensi : 7 – 41 % Hanya 10 – 20 % yg berobat Indonesia : secara nasional data (-)

Untuk kepentingan th/ gambaran klinis dispepsia fungsional terbagi atas: Tipe spt ulkus  keluhan dominan nyeri epigastrium disertai nyeri malam hari Tipe spt dismotilitas  keluhan dominan kembung, mual, muntah, rasa penuh, cepat kenyang. Tipe non pesifik  tak ada keluhan dominan

Sebelum konsensus Roma II, heart burn/ regurgitasi termasuk dispepsia tapi saat ini masuk penyakit GERD krn tingginya sensitifitas dan spesifisitasnya untuk adanya proses GER

Patofisiologi Dispepsia Fungsional PATOFISIOLOGIS PASTI BELUM DIKETAHUI Faktor hipersekresi asam lambung mukosa hipersensitif thd asam Faktor infeksi Helicobacter pylori  ? Dismotilitas  hipomotilitas antrum & ggn koord antroduodenal  perlambatan pengosongan lambung

Ambang rangsang nyeri rendah  shg distensi gaster ringan  timbul nyeri Disfungsi otonom  ggn Vagal (neuropati vagal)  gagal relaxasi proximal lambung saat makanan masuk  cepat kenyang/penuh Psikologis (stress kehidupan) berhub. dengan penurunan kontraktilitas lambung

TATALAKSANA DISPEPSIA NON MEDIKAMENTOSA Hindari makanan/minum sbg pencetus, makanan merangsang spt: Pedas Asam tinggi lemak mengandung gas Kopi alkohol dll Bila muntah hebat, jgn makan dulu Makan teratur, tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering Hindari stress, olah raga

Terapi Medikamentosa ANTACIDA : penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri sesaat Paling umum digunakan Study metaanalisis  manfaat (-), efektifitas = plasebo Penyekat H2 reseptor: pesekresi asam lambung Telah umum juga dikonsumsi Study : manfaat 20% diatas plasebo Generik : cimetidin, ranitidin, famotidin

Penghambat pompa proton / proton pump inhibitor (PPI) menghambat produksi asam lambung : Paling efektif dan superior dlm menghambat produksi asam lambung omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol mahal

Prokinetik (anti mual-muntah): dimenhidrinat, metoklopramid, domperidon, cisapride, ondansetron Antagonis reseptor dopamin2 dan reseptor serotonin Utk tipe dismotilitas efektif dibanding plasebo

Sitoprotektor : sukralfat, teprenon, rebamipid Mucopromotor me prostaglandin me aliran darah mukosa

Tranguilizer antianxietas, antidepresan Antibiotik: bila terbukti terlibatnya H.pylori (+) Amoxicillin, claritromisin, tetrasiklin, metronidazol, bismuth Tranguilizer antianxietas, antidepresan Bila ada faktor psikik

Gastritis Definisi Radang mukosa lambung ok iritasi etiologi : OAINS/NSAID,asam lambung,Helikobacter pylori Gastritis Akut: iritasi akut sept alkohol, obat OAINS , makanan,zat korosif dll Gastritis erosive : krn OAINS, zat2 korosif gejala : nyeri epigastrium,nausea, hematemesis-melena diagnosis : gastroskopi terapi : stop penyebab, antasida, H2 bloker, PPI, sitoprotektif Gastritis Kronis: Auto imun, hipersekretorik, atrofi superfisial, infeksi Helikobacter pylori

Klinis Syndrom dispepsia: nyeri epigastrium (ulu hati), kembung, begah, mual , muntah, anoreksia, tambah berat karena stress. Kelainan fisik minimal , nyeri tekan di epigastrium Pemeriksaan penunjang : endoskopi kel : hiperemis, hipersekresi, refluks empedu , erosi, tidak ditemukan ulkus

TERAPI Diet : diet lambung : lunak, tidak merangsang, porsi kecil tapi sering STOP/JANGAN: makan/minum asam, pedas, sayur mgd gas, kopi, soft drink, obat OAINS/kortikosteroid Jika ada mematemesis-melena : Puasa Obat-obatan : Penetral asam lambung : antasid AH2 bloker : ranitidin, cimetidin Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol Simtomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb

CONT…. Obat-obatan : Penetral asam lambung : antasid AH2 bloker : ranitidin, cimetidin Sitoprotektif: sukralfat, rebamipide,teprenon Proton pump inhibitor (PPI): omeprazol,pantoprazol,rabeprazol,esomeprazol Simptomatis : anti mual, anti kembung, anti perdarahan bila hematemesis-melena, dsb

Komplikasi Perdarahan pada Gastritis Erosiva Kolik abdomen ; nyeri hebat Dehidrasi : muntah – muntah hebat, intake kurang

GASTRITIS AKUT

GASTRITIS EROSI

GASTRITIS EROSI

GASTRITIS KRONIS

ULKUS GASTER

KANKER LAMBUNG