Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
REGULASI HORMON TERHADAP DAUR OVARIUM DAN DAUR MENSTRUASI
Advertisements

Sistem Operasi (pertemuan 5) Memori Razief Perucha F.A
TURUNAN/ DIFERENSIAL.
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI
Menunjukkan berbagai peralatan TIK melalui gambar
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
Mata Kuliah Dasar Teknik Digital TKE 113
PENYEDERHANAAN RANGKAIAN
DIET ISOFLAVON KEDELAI DAN ESTRONE MELINDUNGI OVARIECTOMIZED ER  KO DAN WILD-TYPE TIKUS DARI KARSINOGEN YANG MENGINDUKSI KANKER KOLON Ira handayani
Peran hormon dalam fertilisasi
KORELASI KLINIS GANGGUAN SIKLUS & DIFERENSIASI SEL
Hari ini kita membahas gambaran umum transkripsi dan translasi
SOAL ESSAY KELAS XI IPS.
Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method)
DWI ANITA SURYANDARI Departemen Biologi Kedokteran FKUI
GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 – 8
Genetika Molekuler.
9. BILANGAN BULAT.
Transposon Teknologi DNA
DNA (Gene) Rearrangement
10 Uji Hipotesis untuk Dua Sampel.
Materi Kuliah Kalkulus II
TURUNAN DIFERENSIAL Pertemuan ke
(Rekombinasi dan Regulasi)
Luas Daerah ( Integral ).
MEDAN LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
MEDAN LISTRIK.
RISIKO AUDIT 1.
BAB 2 PENYAJIAN DATA.
Ns. Halimatul Mufidah, S.kep
Teknologi Reproduksi Manusia Kuliah Program Pasca Sarjana, Biomedik FKUI Semester Ganjil, tanggal 16 Desember 2003 Pukul Rosila Idris Departemen.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Pertemuan 18 Pendugaan Parameter
RISET MAHASISWA JENJANG S2 – S3 TAHUN 2007 Analisis Polimorfisme Gen TCR  dan TCR  : Pengaruhnya Terhadap Expresi Protein BRLF1 pada Penderita Karsinoma.
Proposal Payung Penelitian Polimorfisme dan Isoform Gen Reseptor Gonadotropin dan Hormon Sex Steroid : Implikasinya Pada Infertilitas dan Kesehatan Reproduksi.
Modul 6 : Estimasi dan Uji Hipotesis
Rangkuman Hasil Penelitian Hibah Team Penelitian Pascasarjana (HTPP) 2008 Perubahan Eksistensi DNA Virus Epstein-Barr (EBV) dan Ekspresinya Untuk Memantau.
Senyawa Antagonis Reseptor Glukagon Baru Menginhibisi Proses Biologis yang Diinduksi Glukagon PUTI SYAHRANI ( ) A Novel Glucagon Receptor Antagonist.
PENGUJIAN HIPOTESA Probo Hardini stapro.
Hibah Tim Penelitian Pasca Sarjana (HTPP) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional No : APHT/2003/0011/018 Polimorfisme dan.
HIPOTESIS & UJI PROPORSI
Algoritma Branch and Bound
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Oleh: Rinaldi Munir
Slide 1 dari 1626 Mei 2010 Presentasi Seminar TA.
Karakteristik Respon Dinamik Sistem Lebih Kompleks
KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN
BAB XII PROBABILITAS (Aturan Dasar Probabilitas) (Pertemuan ke-27)
BEBERAPA VARIASI GEN RESEPTOR HORMON REPRODUKSI DAN IMPLIKASINYA PADA FERTILITAS PRIA Oleh : Purnomo Soeharso Departemen Biologi Medik FKUI Jakarta.
Regulasi Ekspresi Gen Prokariot: Regulasi Operon Triptofan
Daun Alpukat untuk Antihipertensi Penyakit tekanan darah tinggi menjadi pembunuh diam-diam setelah menyebabkan gangguan fungsi jantung, ginjal, kognitif,
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
9. BILANGAN BULAT.
Game QuiZ.
Transduksi/penerusan sinyal (signal transduction)
ASAM NUKLEAT & PROTEIN FARMASI – FMIPA, UHAMKA 2007 Priyo Wahyudi.
Regulasi Ekspresi Gen Prokariot: Regulasi Operon Laktosa
Regulasi Sintesis Protein
Program Studi D.IV Bidan Pendidik dan Klinik Nany Suryani, S.Gz.
GENETIKA MOLEKULER PART FOUR
DNA NON INTI 1 Juni 2016.
Regulasi Ekspresi Gen Pada Eukariot
Metode Mikroinjeksi.
EKSPRESI GEN DAN REGULASI LAC OPERON PADA BAKTERI
Hormon lh, fsh, estrogen DAN progesteron
AWAL BIOLOGIS, PRAKELAHIRAN, DAN KELAHIRAN
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
JOURNAL READING ACE Polimorfisme dan Penggunaan ACE Inhibitors: Efek Terhadap Kemampuan Daya Ingat PEMBIMBING : dr. Setiawan, Sp.S DISUSUN OLEH : Desi.
Transcript presentasi:

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Polimorfisme pada promotor gen reseptor FSH wanita usia reproduktif dan pengaruhnya terhadap ekspresi reseptor Purnomo Soeharso Departemen Biologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia

Pendahuluan Program reproduksi berbantuan merupakan suatu pilihan bagi pasangan infertil untuk mendapatkan keturunan. Stimulasi ovarium dengan FSH merupakan salah satu prosedur standar dalam program reproduksi berbantuan (IVF/ICSI) untuk mendapatkan oosit yang memadai untuk fertilisasi. Respon wanita usia reproduktif bervariasi terhadap induksi FSH eksogen.

Pendahuluan Variasi respon terhadap FSH eksogen dosis standar terlihat berupa tidak ada respon/respon yang sangat lemah sampai menyebabkan sindrom hiperstimulasi. Hiperstimulasi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti terjadinya pembesaran ovarium dan ekstravasasi cairan ke rongga perut sehingga terjadi ascites, hypovolemia dan perdarahan.

Pendahuluan Hasil studi menunjukkan bahwa genotip reseptor FSH merupakan salah satu faktor penentu respon ovarium terhadap FSH. Sensitivitas reseptor ditentukan oleh kombinasi alel yang terbentuk.

Pendahuluan Namun karena aktivitas gen tidak terlepas dari aktivitas promotornya, ingin diketahui lebih lanjut apakah daerah promotor gen RFSH juga berperan dalam menentukan sensitivitas ovarium terhadap induksi FSH. Penelitian pendahuluan menemukan dua polimorfisme pada promotor inti reseptor FSH pada posisi –29 dan –114.

Pendahuluan Penelitian Jiang et al. (1999) pada gen LH menemukan bahwa baik polimorfisme pada gen struktur maupun polimorfisme pada promotor keduanya mempengaruhi fungsi biologi molekul LH. Penelitian Heckert et al. (1998) melakukan mutagenesis pada promotor reseptor FSH tikus menyebabkan perbedaan ekspresi gen luciferase.

Permasalahan penelitian Apakah benar daerah promotor inti gen reseptor FSH manusia polimorfik? Apakah polimorfisme pada promotor reseptor FSH mempengaruhi ekspresi gen reseptor FSH? Bagaimana hubungan polimorfisme promotor reseptor FSH dengan lama hari penyuntikan FSH dan level FSH basal wanita yang mengikuti program IVF/ICSI?

Tujuan penelitian Mendeterminasi polimorfisme pada promotor reseptor FSH wanita usia reproduktif. Mengkarakterisasi pengaruh polimorfisme pada promotor reseptor FSH terhadap ekspresi reseptor. Mengetahui hubungan polimorfisme dengan lama penyuntikan FSH dan level basal FSH.

Promotor reseptor FSH Mempunyai tingkat konservasi yang tinggi mulai dari basa –1 s/d –1050 pada beberapa spesies seperti tikus, mencit, manusia, ovine. Tidak mengandung sekuens TATA dan CCAAT box. Multiple transcriptional start sites. Promotor inti RFSH manusia terletak antara –1 dan –225 dan pada tikus antara –1 dan –200.

Model skematis daerah 5’ flanking gen RFSH manusia

Promotor RFSH Elemen-elemen regulator penting pada promotor RFSH tikus dan mencit: E box, situs AP-1, Inr, situs E2F, situs GATA, dan SLBS-2 dan SLBS-3. Elemen regulator pada promotor RFSH manusia: E box (–124 s/d –119) , ERE (–127 s/d –116) dan (–221 s/d –217), dan domain binding (GGAA) untuk faktor transkripsi ETS (–30 s/d –27). Mutasi pada elemen regulator menurunkan aktivitas promotor.

Promotor RFSH USF1 dan USF2 merupakan faktor transkripsi utama untuk elemen E box pada sel yang mengekspresikan reseptor. Faktor transkripsi GATA-1 berinteraksi dengan elemen GATA. Faktor transkripsi SF-1 berinteraksi dengan elemen SLBS-2 dan SLBS-3.

Perbandingan sekuens daerah promotor reseptor FSH tikus, mencit, manusia, dan ovine.

Model regulasi promotor RFSH tikus dan mencit cAMP PKA SF-1 c-Fos ? USF GATA-1 -2,7 kb ATG SLBS-3 SLBS-2 AP-1 E box Inr E2F GATA

Skema kerja di IRM

Skema kerja di Bagian Biologi FKUI

Hasil amplifikasi daerah promotor inti reseptor FSH manusia (231 bp) ekson 1 intron A -1486 -231 -1 (pb) M 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 310 234 231

Hasil elektroforesis DNA pada gel SSCP (akrilamid 20%) wt -29 -114 -138 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Elektroferogram hasil sekuensing daerah promotor inti reseptor FSH -29 -29 wt -114 wt -114

-123 wt -123 -138 -138 wt

17 poli A 13 poli A

Posisi polimorfisme yang ditemukan pada promotor inti reseptor FSH manusia

Frekuensi polimorfisme pada wanita Jerman dan Indonesia Persentase polimorfisme Posisi polimorfisme

Konstruksi vektor pGL3-basic/promotor inti reseptor FSH

Ekspresi relatif (rata-rataSEM) konstruksi pGL3/promotor inti RFSH

Grafik hubungan polimorfisme dengan rata-rata hari penyuntikan FSH sampai OPU Promotor

Grafik hubungan polimorfisme dengan rata-rata level FSH basal Promotor

Kesimpulan Promotor reseptor FSH manusia polimorfik yang dibuktikan dengan ditemukannya empat polimorfisme pada posisi –29, –114, –123, dan –138. Frekuensi tertinggi ditemukan pada posisi –29 (>50%) sedangkan frekuensi ke-3 polimorfisme lainnya sangat rendah ( 0,3%). Polimorfisme pada posisi –123 menyebabkan penurunan aktivitas promotor sebesar 47,4% relatif dari wt.

Kesimpulan Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik antara polimorfisme posisi –29 dengan rata-rata hari penyuntikan FSH dan level FSH basal.