Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STUDI GERAKAN Analisis yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya Gerakan-gerakan yang tidak efektif.
Advertisements

PERMAINAN TONNIS
Maynard Operation Sequence Time
Analisis Sistem Kerja Method Time Measurement Perakitan Jam Meja
TAHAP ANALISIS SISTEM ALASAN MELAKUKAN ANALISIS SISTEM
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Perancangan Sistem Produksi
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Mata Kuliah Teknik Digital TKE 113
PETA KERJA SETEMPAT Rahmaniyah D.A, ST.MT.
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Peta – Peta Kerja Setempat
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA (Improving Work Efficiency) Pertemuan 3
Waktu Respons dan Kecepatan Tampil
FUNCTION ; MAINTENANCE AND REPAIR AT THE OPERATIONAL LEVEL
Menempatkan Pointer Q 6.3 & 7.3 NESTED LOOP.
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini
Prof Ir. Moses L. Singgih, MSc, PhD
Menentukan komposisi dua fungsi dan invers suatu fungsi
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Ini 1. Kuliah terbuka kali ini berjudul “Pilihan Topik Matematika -II” 2.
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Selamat Datang Dalam Kuliah Terbuka Analisis Rangkaian Listrik Sesi-9
MODUL 1 . KKPI KEGIATAN BELAJAR 2
MANUSIA DAN SISTEM KERJA
Mari Kita Lihat Video Berikut ini.
Kamera dan Lensa.

STUDI GERAKAN Tita Talitha, MT.
ANALISIS GERAKAN OPERATOR DALAM MENGURANGI CEDERA DIPABRIK TAHU SUMEDANG SUWANDHA EKA SYAPUTRA Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana. M.M.
Oleh : Patricia Amalia ( )
ANATOMI KARYA ILMIAH Pendahuluan Format Pengetikan
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Bahan Kuliah IF2091 Struktur Diskrit
INSPEKSI K3.
MACHINE, EQUIPMENT& TOOLS DESIGN Tujuan Mahasiswa mampu memahami dan merancang mesin dan peralatan kerja bagi operator.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
DESAIN SISTEM KERJA.
PERENCANAAN ALIRAN BAHAN DAN TATA LETAK PABRIK
Latar Belakang Masalah
PETA-PETA UNTUK MENGANALISA KERJA SETEMPAT
Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit
Pohon (bagian ke 6) Matematika Diskrit.
Waktu Respons dan Kecepatan Tampil
EKONOMI GERAKAN.
Sistem Manufaktur Lanjut
PETA KERJA GUNA PETA KERJA :
ATLETIK : LARI SAMBUNG, LEMPAR CAKRAM
PETA-PETA KERJA (Process Chart)
Peta – Peta Kerja Setempat
Pengukuran Waktu Tidak Langsung
PENERAPAN METODE TAGUCHI UNTUK PROSES OPTIMISASI TERHADAP DAYA TAHAN SPOT WELDING OLEH : NOVI RAMADHANNY
DATA WAKTU GERAKAN (Predetermined Motion-Time System)
METODE & PENGUKURAN KERJA
PENGUKURAN WAKTU BAKU TAK LANGSUNG
MODUL 13. Analisa & Perancangan Kerja
PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI
PERANCANGAN, PENGUKURAN KERJA, DAN ERGONOMI
PETA KERJA GUNA PETA KERJA :
K3 DALAM MENGGUNAKAN PERANGKAT TEKNOLOGI INFORMASI
Peta – Peta Kerja Setempat
STUDI GERAKAN THERBLIG: 1. Mencari (Search)
Methods-Time Measurement > MTM-1 <
PENGUKURAN KERJA MANAJEMEN OPERASIONAL
ILMU DASAR DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI
Aplikasi batas angkat aman
Predetermined Motion Time System
MOST (MAYNARD OPERATION SEQUENCE TECHNIQUE)
PENGUKURAN WAKTU : waktu baku penyelesaian pekerjaan
PETA – PETA KERJA erwin m pribadi.
Transcript presentasi:

Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT STUDI GERAKAN DENGAN METODE MTM 1-2 (METHODS TIME MEASUREMENT 1-2) PADA PROSES PEMASANGAN NUT UNTUK MESIN WSS YUWANA BASKORO 30406781 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. RAKHMA OKTAVINA, MT

LATAR BELAKANG Produktivitas kerja di suatu perusahaan merupakan salah satu bagian dalam kesuksesan kerja. Produktivitas kerja yang tinggi memiliki kemampuan untuk menghasilkan produk yang optimal. Pada proses pemasangan nut di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors adanya faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan operator. Karena faktor-faktor tersebut dapat memperlambat produktivitas kerja yang berdampak pada penurunan produktivitas kerja. Sehingga diharapkan dapat memberikan usulan perbaikan untuk mengatasi penyebab lambatnya produktifitas kerja dengan mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator pada proses pemasangan nut

PERUMUSAN MASALAH Pada proses pemasangan nut di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors ada gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator. Berdasarkan uraian tersebut masalah yang ingin dirumuskan pada penelitian ini adalah menganalisis dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator pada saat proses pemasangan nut berdasarkan bagan analisa, dan menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan seorang operator dalam proses pemasangan nut.

TUJUAN PENELITIAN Menganalisis nilai TMU dan faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan-gerakan operator. Menganalisis waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut.

Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi, KM 21-22, Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan terhadap seorang operator laki-laki yang sudah mempunyai metode kerja yang dianggap baik dan terampil dalam proses pemasangan nut pada part untuk mesin Welding Stationary Spot . Berikut ini adalah diagram alir penelitian studi gerakan:

Diagram Alir Penelitian Studi Gerakan

PROSES PEMASANGAN NUT Proses pemasangan nut dilakukan oleh seorang operator pria dalam posisi badan berdiri tegak dengan posisi awal kedua tangan operator sebelum bekerja adalah disamping badan operator menghadap sebuah mesin welding yang berjenis (WSS) Welding Stationary Spot. Mesin welding dalam keadaan menyala. Nut memiliki diameter 1 cm, mula-mula tangan kanan operator mengambil material part dari box in dengan jarak 32 inch dan memindahkannya ketangan kiri untuk selanjutnya dibawa ke tip spot bagian bawah dengan jarak 12 inch, setelah itu tangan kanan mengambil nut dengan jarak 12 inch yang selanjutnya disatukan kepada part yang akan dipasang nut, selama tangan kiri masih memegang part yang akan di spot, tangan kanan menjangkau tombol merah dengan jarak 24 inch untuk melakukan proses spot. Setelah itu part yang telah dilas diletakan di box out dengan jarak 32 inch untuk dibawa ke proses penyatuan part berikutnya.

Gambar mesin WSS dan nut

Tabel 4.1 Bagan Analisa Pengamatan MTM-1 Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1 Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1 Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH Keterangan Tangan Kanan 18.3 R32Am 1 Menjangkau Part dari Box In (masuk) 29 B 7 Membungkuk untuk mencapai objek 2 GIA Memegang part 31.9 AB 8 Berdiri tegak dari posisi membungkuk Menjangkau part R12Am 12.9 M12Am 3 Membawa part ketangan kiri G1A Rl1 6 Melepaskan part 18.6 TBC1 9 Memutar badan 1 langkah Memposisikan part pada tip WSS 4 P2NSE 21 7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. 9.6 Menjangkau nut Memegang nut 19.7 P2SSE Memposisikan nut pada part Memfokuskan mata saat akan memasang nut pada part. Melepaskan nut 14.9 mR24Am Menjangkau tombol 10.6 APA 5 Menekan tombol Membawa part ke Box Out (keluar) mM32Am 28.7 Melepaskan tombol No Keterangan Elemen Gerakan Faktor konversi 0,036 (Detik) Kelonggaran 15% Waktu (Detik) Jumlah Ulang Persiklus Total Waktu (Detik) Pemasangan Nut 239.8 8.6328 1.29492 9.92772 Total

Tabel 4.2 Kelonggaran Analisa Pengamatan MTM-1 Faktor Kondisi Kelonggaran (%) Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6 Sikap kerja Berdiri 1 Gerakan kerja Normal Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus. 2 Suhu tempat kerja Keadaan atmosfer Cukup Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising Kebutuhan pribadi Mengobrol Kebutuhan tak terhindarkan Mesin mati Total Nilai allowance 15%

Tabel 4.4 Usulan Bagan Analisa Perbaikan MTM-1 Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1 Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1 Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH Keterangan Tangan Kanan 18.3 R32Am 1 Menjangkau Part dari Box In (masuk) 2 GIA Memegang part Menjangkau part R12Am 12.9 mM12Am 3 Membawa part ketangan kiri G1A Rl1 6 Melepaskan part Memposisikan part pada tip WSS 4 P2NSE 21 7.3 EF 10 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. 9.6 Menjangkau nut Memegang nut 19.7 P2SSE Memposisikan nut pada part Memfokuskan mata saat akan memasang nut pada part. Melepaskan nut 14.9 mR24Am Menjangkau tombol 10.6 APA 5 Menekan tombol Membawa part ke Box Out (keluar) mM32Am 28.7 Melepaskan tombol No Keterangan Elemen Gerakan Faktor konversi 0,036 (Detik) Kelonggaran 13% Waktu (Detik) Jumlah Ulang Persiklus Total Waktu (Detik) Pemasangan Nut 160.3 5.7708 0.750204 6.521004 Total

Tabel 4.5 Kelonggaran Usulan Analisa Perbaikan MTM-1 Faktor Kondisi Kelonggaran (%) Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6 Sikap kerja Berdiri 1 Gerakan kerja Normal Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus-menerus 2 Suhu tempat kerja Keadaan atmosfer Cukup Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising Kebutuhan tak terduga Mesin mati Total Nilai allowance 13%

Tabel 4.7 Bagan Analisa Pengamatan MTM-2 Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1 Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1 Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH Keterangan Tangan Kanan 32 GB32 1 Menjangkau Part dari Box In (masuk), Memegang part, dan Melepaskan part. 61 B 8 Membungkuk untuk mencapai objek dan berdiri tegak dari posisi membungkuk Menjangkau part, Memegang part GB 11 PA12 2 Membawa part ketangan kiri Memegang part 18 S 7 Memutar badan 1 langkah Memposisikan part pada tip WSS PA 3 E 5 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. 14 GB12 Menjangkau nut, Memegang nut, dan Melepaskan nut. Memposisikan nut pada part Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. GB24 Menjangkau tombol, Memegang tombol, dan Melepaskan tombol Memegang part, Memegang part, Melepaskan part. A 4 Menekan tombol Membawa part ke Box Out (keluar) PA32 30 No Keterangan Elemen Gerakan Faktor konversi 0,036 (Detik) Kelonggaran 15% Waktu (Detik) Jumlah Ulang Persiklus Total Waktu (Detik) Pemasangan Nut 232 8.352 1.2528 9.6048 Total

Tabel 4.8 Kelonggaran Analisa Pengamatan MTM-2 Faktor Kondisi Kelonggaran (%) Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6 Sikap kerja Berdiri 1 Gerakan kerja Normal Kelelahan mata Pandangan yang terputus-putus. 2 Suhu tempat kerja Keadaan atmosfer Cukup Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising Kebutuhan pribadi Mengobrol Kebutuhan tak terhindarkan Mesin mati Total Nilai allowance 15%

Tabel 4.10 Usulan Bagan Analisa Perbaikan MTM-2 Bagian : Welding Tanggal : 4 – 8 - 2009 No : 1 Operasi : Pemasangan Nut Analisa : Yuwana Baskoro Lembar 1 ke dari 1 Keterangan Tangan Kiri No. LH TMU RH Keterangan Tangan Kanan 32 GB32 1 Menjangkau Part dari Box In (masuk), Memegang part, dan Melepaskan part. Menjangkau part, Memegang part GB 11 PA12 2 Membawa part ketangan kiri Memposisikan part pada tip WSS PA 3 7 E 5 Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. Memegang part 14 GB12 Menjangkau nut, Memegang nut, dan Melepaskan nut. Memposisikan nut pada part Memfokuskan mata saat akan memasang part pada mesin WSS. GB24 Menjangkau tombol, Memegang tombol, dan Melepaskan tombol Memegang part, Memegang part, Melepaskan part. A 4 Menekan tombol Membawa part ke Box Out (keluar) PA32 30 No Keterangan Elemen Gerakan Faktor konversi 0,036 (Detik) Kelonggaran 13% Waktu (Detik) Jumlah Ulang Persiklus Total Waktu (Detik) Pemasangan Nut 157 5.652 0.73476 6.38676 Total

Tabel 4.11 Kelonggaran Usulan Analisa Perbaikan MTM-2 Faktor Kondisi Kelonggaran (%) Tenaga yang dikeluarkan Sangat Ringan 6 Sikap kerja Berdiri 1 Gerakan kerja Normal Kelelahan mata Pandangan yang hampir terus-menerus 2 Suhu tempat kerja Keadaan atmosfer Cukup Keadaan lingkungan yang baik Sangat bising Kebutuhan tak terduga Mesin mati Total Nilai allowance 13%

ANALISIS Total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-1 adalah sebagai berikut: Bagan Analisa Pengamatan : 9.92772 detik (239.8 TMU) Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.521004 detik (160.3 TMU) Sedangkan total waktu perakitan dan nilai TMU (Time Measurenment Unit) untuk kedua bagan MTM-2 adalah sebagai berikut: Bagan Analisa Pengamatan : 9.6048 detik (232 TMU) Usulan Bagan Analisa Perbaikan : 6.38676 detik (157 TMU) Terlihat bahwa total waktu bagan analisa pengamatan lebih besar jika dibandingkan usulan bagan analisa perbaikan. Karena pada bagan analisa pengamatan adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator dalam proses pemasangan nut, seperti gerakan membungkuk dan memutar badan pada proses pemasangan nut. Pada metode MTM-1 hasil nilai TMU (Time Measurenment Unit) dan total waktu perakitan lebih besar dibandingkan dengan metode MTM-2 dikarenakan pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan.

Pada tabel kelonggaran dapat dilihat bahwa pada kelonggaran analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan kelonggaran analisa perbaikan walaupun perbedaan tersebut tidak terlalu jauh. Kelonggaran bagan analisa pengamatan adalah sebesar 15% sedangkan kelonggaran usulan bagan analisa perbaikan adalah 13% terlihat bahwa kelonggaran bagan analisa perbaikan lebih kecil dibandingkan dengan bagan analisa pengamatan dikarenakan adanya pengurangan pada kelonggaran kebutuhan pribadi (mengobrol) dan kebutuhan tak terhindarkan (mesin mati).

KESIMPULAN 1. Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-1 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 239.8 TMU dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 160.3 TMU. Nilai TMU (Time Measurenment Unit) pada MTM-2 yang didapatkan berdasarkan bagan analisa pengamatan adalah 232 TMU dan Usulan bagan analisa perbaikan adalah 157 TMU. Berdasarkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) diatas dapat dilihat bahwa nilai TMU (Time Measurenment Unit) pengamatan ternyata lebih besar dibandingkan nilai TMU (Time Measurenment Unit) perbaikan, hal ini dikarenakan pada gerakan pengamatan terdapat banyak gerakan yang tidak penting yang seharusnya tidak dilakukan. Jadi pada usulan bagan analisa perbaikan, banyak gerakan yang dikurangi dari bagan analisa pengamatan, sehingga nilai TMU (Time Measurenment Unit) analisa pengamatan lebih besar dibandingkan dengan analisa perbaikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan operator adalah adanya gerakan-gerakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh operator karena dapat memperlambat proses pemasangan nut seperti gerakan membungkuk dan memutar badan. 2. Waktu tersingkat yang dibutuhkan bagi seorang operator dalam proses pemasangan nut adalah dengan menggunakan metode MTM-2 adalah untuk bagan analisa pengamatan adalah 9.6048 detik dan usulan bagan analisa perbaikan adalah 6.38676 detik. Karena pada metode MTM-2 merupakan penggabungan beberapa gerakan-gerakan tunggal seperti pada MTM-1 yang umum terjadi dalam pekerjaan

SARAN 1. PT. Mitsubishi Krama Yudha Motors dapat menerapkan metode MTM-2 (Methods Time Measurement) ini agar kinerja operator dapat lebih baik dari sebelumnya. 2.Operator diharapkan lebih teliti dan terampil agar mendapatkan hasil kerja yang optimal. dan mengikuti gerakan-gerakan dari usulan bagan analisa perbaikan untuk mengurangi cepat lelah dan mengurangi resiko kecelakaan kerja.

TERIMA KASIH