MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI
Advertisements

PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
Teori dan Analisis Ekonomi 1
Himpunan dan Relasi Fuzzy
BAB II HIMPUNAN.
Materi Ke_2 (dua) Himpunan
BAB I SISTEM BILANGAN.
Waniwatining II. HIMPUNAN 1. Definisi
BAB 2 SISTEM BILANGAN.
Himpunan Pertemuan Minggu 1.
BAB I SISTEM BILANGAN.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan.
BAB I HIMPUNAN KULIAH KE 1.
Bab 8 TEORI PROBABILITAS.
MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS by : Dien Novita
Penjumlahan Pecahan dan Pengurangan Pecahan.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
MATEMATIKA BISNIS BY : ERVI COFRIYANTI.
BAB II HIMPUNAN.
Pertemuan 7 HIMPUNAN (Hukum Himpunan).
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
SISTEM BILANGAN MATEMATIKA EKONOMI.
Himpunan Sistem Bilangan Pangkat, akar & Logaritma Deret
Pertemuan ke 4.
MODUL 1. HIMPUNAN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL I
MATERI KE-1 MATEMATIKA EKONOMI I
Pertemuan ke 4.
LOGIKA MATEMATIKA PERTEMUAN 1 HIMPUNAN I
BAB II HIMPUNAN.
Pendahuluan.
Pembelajaran M a t e m a t i k a .... MATEMATIKA SMU
MATEMATIKA BISNIS & EKONOMI
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI 1.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Himpunan Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.
Analisa Data & Teori Himpunan
Erna Sri Hartatik Matematika 1 Pertemuan 1 Himpunan.
Pendahuluan.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
Pertemuan 2 (Himpunan Bilangan) .::Erna Sri Hartatik::.
BILANGAN.
BAB II HIMPUNAN.
TEORI HIMPUNAN.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
Pertemuan 2 (Bilangan Asli) .::Dra. Endang M. Kurnianti::.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
BAB II HIMPUNAN.
MATEMATIKA BISNIS Pertemuan Pertama Hani Hatimatunnisani, S. Si
KALKULUS Betha Nurina Sari,S.Kom.
HIMPUNAN.
HIMPUNAN Dasar dasar Matematika aderismanto01.wordpress.com.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
MATEMATIKA EKONOMI UT HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN.
TEORI HIMPUNAN Pertemuan ke sembilan.
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 2: Himpunan dan Sistem Bilangan
PENDAHULUAN : ALJABAR ABSTRAK
MATEMATIKA EKONOMI HIMPUNAN dan SISTEM BILANGAN Ir Tito Adi Dewanto.
Oleh : Widita Kurniasari, SE, ME
Kelas 7 SMP Marsudirini Surakarta
MATEMATIKA EKONOMI Drs. Zaenudin Tachyan,.SE.,Ak MM.
MODEL EKONOMI.
Dasar Dasar Matematika
PENGERTIAN HIMPUNAN Himpunan merupakan kumpulan objek-objek (benda). Objek-objek yang dimaksud di sini adalah elemen atau anggota himpunan tersebut CARA.
HIMPUNAN MATEMATIKA EKONOMI Pengertian Himpunan Penyajian Himpunan Himpunan Universal dan Himpunan Kosong Operasi Himpunan Kaidah Matematika dalam Operasi.
HIMPUNAN MATEMATIKA DISKRIT.
MATEMATIKA EKONOMI & BISNIS. Konsep Himpunan  Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda.  Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
Transcript presentasi:

MATEMATIKA BISNIS HIMPUNAN

Definisi Himpunan Suatu kumpulan atau gugusan dari sejumlah obyek. Obyek atau anggota dalam suatu himpunan sangat bervariasi.

Penyajian Himpunan Penyajian himpunan dapat dituliskan dengan cara: a. Cara daftar Contoh : A = {1,2,3,4,5} b. Cara kaidah Contoh: A = {x; 0 < x < 6}

Himpunan Universal Himpunan yang terdiri dari beberapa himpunan bagian yang masing-masing memiliki anggota Merupakan himpunan induk Himpunan universal dilambangkan dengan U.

Himpunan Kosong Himpunan yang tidak mempunyai satu anggota pun. Merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan apapun. Dilambagkan dengan notasi { }

Operasi Himpunan GABUNGAN (UNION) Gabungan dari himpunan A dan himpunan B beranggotakan obyek-obyek milik A atau obyek-obyek milik B Dilambangkan dengan A  B. A  B = { x; x  A atau x B }

IRISAN (INTERSECTION) Irisan dari himpunan A dan himpunan B beranggotakan obyek-obyek yang dimiliki oleh A dan B secara bersama. Dilambangkan dengan A  B A  B = { x; x  A atau x B }

SELISIH Selisih dari himpunan A dan himpunan B beranggotakan obyek-obyek milik A yang bukan obyek milik B. Dilambangkan A — B atau A|B A — B ≡ A|B = { x; x  A atau x B }

PELENGKAP (COMPLEMENT) Pelengkap dari himpunan A beranggotakan obyek-obyek yang tidak dimiliki oleh A Dilambangkan dengan A’ A’ = { x; x  U tetapi x A } = U — A

Diagram Venn Gabungan A  B = bagian yang diarsir

Irisan A  B = bagian yang diarsir

Selisih A — B = bagian yang diarsir

Pelengkap A’ = bagian yang diarsir

Kaidah-kaidah Matematika dalam Pengoperasian Himpunan Kaidah Idempoten A U A = A b. A ∩ A = A Kaidah Asosiatif ( A U B ) U C = A U ( B U C ) b. ( A ∩ B ) ∩ C = A ∩ ( B ∩ C ) Kaidah Komutatif A U B = B U A b. A ∩ B = B ∩ A Kaidah Distributif a. A U ( B ∩ C ) = ( A U B ) ∩ ( A U C ) b. A ∩ ( B U C ) = ( A ∩ B ) U ( A ∩ C )

Kaidah Identitas a. A U Ø = A b. A ∩ Ø = Ø c. A U U = U d. A ∩ U = A Kaidah Kelengkapan a. A U Ā = U b. A ∩ Ā= Ø c. ( Ā ) = A d. U = Ø Ø = U Kaidah De Morgan a. (A U B)= Ā ∩ B b. (A ∩ B) = Ā U B

Soal Latihan Gambarkan sebuah diagram venn untuk menunjukkan himpunan universal U dan himpunan-himpunan bagian A serta B jika : U = {1,2,3,4,5,6,7,8 } A = {2,3,5,7} B = {1,3,4,7,8 } Kemudian selesaikan : (a) A – B (c) A ∩ B (e) A ∩ B (b) B – A (d) A U B (f) B ∩ Ā

SISTEM BILANGAN

Penggolongan bilangan Nyata Khayal Irrasional Rasional Bulat Pecahan

Hubungan Perbandingan Antar Bilangan Tanda-tanda ketidaksamaan bilangan: Tanda < melambangkan “lebih kecil dari” Tanda > melambangkan “lebih besar dari” Tanda ≤ melambangkan “lebih kecil dari atau sama dengan” Tanda ≥ melambangkan “lebih besar dari atau sama dengan”

Sifat-sifat hubungan perbandingan bilangan nyata: 1 Sifat-sifat hubungan perbandingan bilangan nyata: 1. Jika a ≤ b, maka -a ≥ -b Sedangkan jika a ≥ b, maka -a ≤ -b 2. Jika a ≥ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b Sedangkan jika a ≥ b dan x ≥ 0, maka x.a ≥ x.b 3. Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b Sedangkan jika a ≥ b dan x ≤ 0, maka x.a ≤ x.b 4. Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b + d Sedangkan jika a ≥ b dan c ≥ d,maka a+c ≥ b+d

Operasi Bilangan (1) KAIDAH KOMUTATIF (2) KAIDAH ASOSIATIF a + b = b + a a x b = b x a (2) KAIDAH ASOSIATIF (a + b) + c = a + (b + c) (ab) c = a (bc) (3) KAIDAH PEMBATALAN a + c = b + c ac = bc ( c ≠ 0) (4) KAIDAH DISTRIBUTIF a(b + c) = ab + ac (5) UNSUR PENYAMA a + 0 = a a . 1 = a (6) KEBALIKAN a + (-a) = 0 a x 1/a = 1

Operasi Tanda Operasi penjumlahan (+a)+(+b)=(+c) (-a)+(-b)=(-c) (+a)+(-b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)+(-b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)+(+b)=(-d) jika |a| > |b|

Operasi pengurangan (+a)-(+b)=(+c) jika |a| > |b| (+a)-(+b)=(-d) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(+c) jika |a| < |b| (-a)-(-b)=(-d) jika |a| > |b| (+a)-(-b)=(+c) (-a)-(+b)=(-c)

(+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) (+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) Operasi perkalian dan pembagian (+) x (+) = (+) (+) : (+) = (+) (+) x (-) = (-) (+) : (-) = (-) (-) x (+) = (-) (-) : (+) = (-) (-) x (-) = (+) (-) : (-) = (+)

Operasi Bilangan Pecahan Bilangan pecahan dibedakan menjadi pecahan biasa dan pecahan desimal.

5 + 6 15 Penjumlahan Pecahan Contoh : Jawab : Penyebut pecahan-pecahan tersebut disamakan. Diperoleh : 5 + 6 15

9 4 8 = Contoh : 2 Jawab : 2 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 8 9 + = 4 X Selanjutnya,

Contoh : 1. 2. 3. 4. 5.

= = Pengurangan Pecahan Contoh : 8 Jawab : 8 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 8 = 5 diubah dahulu menjadi pecahan biasa. Sehingga 5 = Selanjutnya, 8

Contoh : 1. 2.

Soal-soal latihan Selesaikanlah ! 1. 6. 4 2. 7. 3. 2 8. 2 4. 5 9. 2 5 10.

2. Kalikan Perkalian Pecahan Langkahnya : Jadikan semua pecahan itu menjadi pecahan biasa. 2. Kalikan Contoh : 1. 2. 3.

Pembagian Pecahan Langkahnya : Jadikan pecahan-pecahan menjadi pecahan biasa semua. Ubahlah menjadi bentuk perkalian, dengan cara bilangan pembagi dibalik. 3. Kerjakan seperti perkalian. Contoh :

Soal-soal latihan Selesaikan ! 1. 5. 2. 6. 3. 2 7. 3 4. 2 8. 4

Pengerjaan Hitung Campuran Untuk mengerjakan hitung campuran perlu diingat lebih dahulu aturan pengerjaannya, yaitu bahwa perkalian dan pembagian lebih kuat dari pada penjumlahan atau pengurangan. Contoh 1 : Contoh 2 :

Contoh 3 : Contoh 4 : Contoh 5 : Contoh 6 :

Soal-soal latihan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar ! 1. 5. 2 9. 10. 2. 6. 7. 3. 11. 4. 12. 8.

AKAR, PANGKAT, DAN LOGARITMA

Pendahuluan = Pada umumnya, simbol akar dapat digunakan untuk a ditulis sebagai a = , dimana n disebut indeks akar dan a disebut bilangan dasar. Jika n = 2, tanda akar ( Pengertian kedua simbol tersebut sama. Bila indeks tidak ditulis, berarti n = 2. Pendahuluan Pada umumnya, simbol akar dapat digunakan untuk a disebut tanda akar, ) digunakan untuk akar kuadrat.

Teorema : Jika a dan b maka dan dan b > 0 maka , m, n bilangan bulat dan n Jika a < 0, m bilangan bulat dan n ganjil maka Tidak didefinisikan apabila n genap. a =

Contoh : (2) (1) ( 3) 8 atau 8 (4) atau (5) = , tidak riil. , tidak riil. = =

Penyederhanaan Akar Kita gunakan faktor prima di dalam penyederhanaan akar. Contoh : 1. 2. 3.

Akar sama Akar Tidak Sama Akar-akar dengan bilangan dasar dan indeks yang sama disebut akar sama. Contoh : dan Akar Tidak Sama Contoh : dan

Hukum distributif digunakan untuk mengoperasikan akar- akar sama seperti mengoperasikan suku-suku dari polinomial. Contoh : 1. 2. 3. 4. + 5. = = = 18 = 6

Soal-soal Latihan Selesaikan : 1. 6. 11. 2. 7. 12. 3. 13. 8. 4. 9. 14. 5. 10. 15.

“Aritmatika yang tersulit adalah aritmatika yang memampukan kita untuk menghitung berkat kita” - Eric Hoffer