Pengantar Metode Penelitian Penelitian sebagai upaya mencari kebenaran, kecenderungan negatif memilih metode penelitian. MetPen 2 – Kuliah 3 F.Psikologi, Universitas Esa Unggul
Penelitian, upaya mencari kebenaran Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan modern adalah upaya yang diwariskan oleh para filsuf zaman terdahulu. Peneliti, seperti juga filsuf memiliki tujuan serupa: mencari kebenaran, jawaban, penjelasan atas fenomena yang terjadi disekitar manusia. Dengan demikian penelitian juga dapat dikatakan sebagai sebuah cara untuk mencapai kebijaksanaan, seperti yang dicerminkan oleh kata asal kata philosophy (pecinta kebijaksanaan). Kebijaksanaan dicapai dengan mencari kebenaran dan jawaban.
Penelitian, upaya mencari kebenaran Memiliki tujuan yang sama bukan berarti metode (cara) mencapai tujuannya juga sama. Seiring berkembangnya cara berpikir manusia, cara manusia untuk mencari kebenaran juga turut berkembang. Bila para filsuf dahulu terkenal dengan metode armchair (perenungan mendalam) nya, maka ilmuwan saat ini mendasarkan upayanya pada metode ilmiah (science)
Methods of Knowing Ada baiknya bila kita mengetahui perkembangan metode atau cara manusia dalam memperoleh kebenaran/pengetahuan Methods of knowing: Kekukuhan pendapat (tenacity), metode ini berdasarkan pada tahayul atau habit yang berlaku pada masyarakat tertentu. Kebenaran diperoleh dengan berulang-ulang meyakinkan diri bahwa suatu hal adalah benar. Contoh: perempuan yang sering duduk di depan pintu, jauh jodohnya. Dengan menggunakan metode ini, kemungkinan salah sangat besar.
Methods of Knowing Methods of knowing: Otoritas (authority), sebuah informasi dianggap sebagai kebenaran karena disampaikan oleh seseorang atau pihak yang memiliki otoritas atau kekuasaan. contoh: saat berkonsultasi dengan ahli (dokter, psikolog), label halal MUI, jaminan makanan sehat dari BPOM. Kelemahan: pihak otoritas mungkin saja salah. Intuisi (intuition), metode ini tidak didasarkan informasi, proses nalar, atau pengambilan kesimpulan yang benar. Lebih di sesuaikan dengan akal sehat dan penjelasan pribadi. Pengetahuan dianggap benar bila seseorang berpikir bahwa pengetahuan tersebut memang benar, tanpa mengetahui alasan dia berpikir demikian. Contoh: seseorang menghindari sebuah jalan karena berpikir jalan tersebut akan macet. Tanpa tahu dari mana pikiran tersebut muncul, ia memutuskan untuk melewati jalan lain
Methods of Knowing Methods of knowing: Rasionalisme, metode ini menggunakan penalaran dalam mendapatkan pengetahuan. Dikenal dengan metode deduktif, berawal dari asumsi/pemikiran rasional untuk kemudian dicari pembuktiannya. Metode ini juga memiliki peluang kesalahan karena apabila 2 orang menggunakan proses penalaran mengenai satu hal, hasilnya dapat berbeda. Contoh: aristoteles menyatakan bahwa secara logika benda yang lebih berat jatuh lebih cepat dari benda yang lebih ringan, saat dijatuhkan dari ketinggian yang sama. Kenyataannya tidak, kecepatan jatuh kedua benda adalah sama.
Methods of Knowing Methods of knowing: Empirisme, metode yang lebih mementingkan pengalaman atau observasi, dan bukan penalaran layaknya rasionalisme. Namun, metode ini juga masih memiliki kemungkinan salah, karena hasil observasi atau pengalaman dapat dipengaruhi oleh persepsi pengamat. Contoh: tiga ember berisi air hangat, air dingin, dan campuran kedua air sebelumnya (hangat & dingin). Seseorang diminta untuk mencelupkan tangan kanan di air hangat dan tangan kiri di air dingin. Setelah itu, secara bersamaan mencelupkan kedua tangannya di ember ketiga. Orang tersebut tentu akan merasakan sensasi berbeda di kedua tangannya. Tangan kanan akan merasa dingin dan tangan kiri akan merasa hangat.
Methods of Knowing Methods of knowing: Metode Ilmiah (science), merupakan gabungan dari dua metode sebelumnya: rasionalisme dan empirisme. Science menitikberatkan pada proses penyelidikan untuk mencapai kebenaran. Pengetahuan harus diperoleh berdasarkan penelitian yang sistematis, objektif, terkentrol dan dapat diuji. Selain itu metode ilmiah selalu dapat dikoreksi, sehingga pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini dapat terus berkembang. Metode ini adalah yang paling baik untuk mendapatkan pengetahuan karena berusaha mendapatkan informasi sedekat mungkin dengan kenyataan.
Metode sebagai alat Perlu dikembalikan sekali lagi bahwa metode penelitian adalah sebuah cara untuk mencari kebenaran (pengetahuan). Metode penelitian secara umum dibagi menjadi 2: kualitatif dan kuantitatif. Kedua metode ini memiliki tujuan yang sama yaitu mencari kebenaran, jawaban atas pertanyaan penelitian. Pemilihan salah satu dari dua metode ini haruslah didasarkan dari karakteristik pertanyaan penelitian. Lebih tepat dijawab dengan metode yang manakah pertanyaan tersebut. Bila pertanyaan paling tepat dijawab oleh data kualitatif maka gunakanlah metode kualitatif dan sebaliknya untuk kuantitatif.
Kecenderungan negatif memilih metode Hal yang perlu dihindari adalah pemilihan metode dengan berdasarkan pada ketidaksukaan terhadap (menghindari) salah satu metode. Contoh: seorang mahasiswa memilih melakukan penelitian kualitatif karena tidak yakin akan kemampuannya dalam statistika. Atau mahasiswa yang memilih penelitian kuantitatif karena enggan untuk berulangkali mewawancarai subjek dan menulis verbatimnya.