MASALAH POKOK PEMBANGUNAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Evaluasi KD 4.2 START.
Advertisements

BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
Konsep dan Indikator Pembagunan
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
KEMISKINAN Kemiskinan dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan: Ekonomi, Sosial, Pendidikan, Kesehatan. Menurut Andre Bayo (1981) Kemiskinan bersifat.
MASALAH-MASALAH DALAM PEMBANGUNAN
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
Bahan Kuliah Pembangunan Pertanian
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN
KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO DAN PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN PEMERATAAN PEMBANGUNAN
Pendapatan nasional.
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
POKOK BAHASAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO
Ekonomi Mikro dan Makro
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB.. KELOMPOK 2 Akhmad Hidayat Al-Mursidi Dede Zulhaj Gigin Fergiansyah
Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang Ekonomi Pembangunan.
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
Ketidakmerataan Distribusi
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
BAB 6 EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG EKONOMI
Pendapatan Nasional Pokok Bahasan Pengertian Pendapatan Nasional
Garapan Drs. Puji Suharjoko
KEMISKINAN DAN KESENJANGAN
KONDISI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA
KESEMPATAN KERJA PERKOTAAN “Perkembangan Yang Sangat Merisaukan”
DISTRIBUSI PENDAPATAN
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Nama : Nanik Sugiyarti Nim : A Kelas : H
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XII IPS
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
KEMISKINAN.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
KETENAGAKERJAANDALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
MENGUKUR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
PENGENTASAN KEMISKINAN & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Indikator dan Masalah Pembangunan
NAMA : ANGGIT BIMANTARA NIM : A
REDISTRIBUSI PENDAPATAN
KETENAGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
PERTUMUHAN EKONOMI DAN PENENGGULANGAN KEMISKINAN
KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
PENDUDUK & SUMBERDAYA MANUSIA
Makroekonomi Nama anggota kelompok: Adi Riyanto Sulistiyono
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
Ketenagakerjaan dalam Pembangunan Ekonomi
Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan
Masalah dan Isyu Sentral dalam Pembangunan
Ekonomi Mikro dan Makro
PERTEMUAN 4.
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Ketidakmerataan Distribusi
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
AZIZAH DIAH ANGGRAENI NPM : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO. Ekonomi Mikro Ekonomi Makro Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi yang mempelajari fungsi ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan.
MATERI : KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
Transcript presentasi:

MASALAH POKOK PEMBANGUNAN

Perhatian terhadap masalah negara berkembang Peri kemanusiaan : keinginan membantu negara berkembang mempercepat pemb ekonomi dan mengejar ketertinggalan dr negara maju  grant, pinjman bantuan teknik, tenaga ahli, pinjaman lunak Cara mendapat dukungan dalam perang idiologi AS-Rusia Alat mempererat hub politik dan ekonomi di antara negara maju dan berkembang  pengembangan pasar hasil industri

1. DISTRIBUSI PENDAPATAN Faktor penyebab ketidakmerataan pendapatan (Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris, 1973): Pertambahan penduduk yang tinggi → pendapatan/kapita↓ Inflasi Ketidakmerataan pembangunan antar daerah Investasi yang besar pada proyek padat modal → pengangguran Rendahnya mobilitas sosial Pelaksanaan kebijakan industri substitusi impor → melindungi industri kapitalis Buruknya nilai tukar bagi NSB dalam perdagangan internasional krn ketidakelastisan permintaan negara-negara thd barang ekspor NSB Hancurnya industri rakyat

Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan Perorangan Kurva Lorenz Koefisien Gini (Gini Ratio)

a. Distribusi pendapatan perorangan : hubungan antara individu-individu dengan pendapatan total yang diterima → cara,sumber dan lokasional perolehan pendapatan diabaikan

Metode : Individu dalam masyarakat disusun menurut tingkat pendapatan yang semakin meningkat Dibagi ke dalam kuintil (5 kelompok) atau desil (10 kelompok) Menentukan proporsi pendapatan yang diterima masing-masing kelompok Membandingkan antara pendapatan yang diterima 40% penduduk berpendapatan terendah dengan 20% penduduk berpendapatan tinggi

Kategori ketimpangan : ketimpangan pendapatan tinggi : 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima < 12% bagian pendapatan ketimpangan pendapatan sedang : 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima 12% - 17% bagian pendapatan ketimpangan pendapatan rendah : 40% penduduk berpenghasilan terendah menerima > 17% bagian pendapatan

b. Kurva Lorenz Menunjukkan hubungan kuantitatif % penduduk dg % pendapatan yg diterima Kurva Lorenz semakin berimpit dengan garis pemerataan sempurna : makin merata Kurva Lorenz semakin jauh dengan garis pemerataan sempurna : makin timpang

n c. Koefisien Gini KG = 1 –  fi (Yi+1 + Yi) i=1 Koefisien gini : derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan dlm suatu negara KG = Angka Koefisien Gini fi = Proporsi jumlah rumah tangga dalam kelas i Yi = Proporsi jumlah pendapatan rumah tangga kumulatif kelas i KG =0  kemerataan sempurna KG = 1  ketidakmerataan sempurna

2. Kemiskinan Kondisi seseorang atau masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya. Manifestasinya : kekurangan gizi, air bersih, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan, dan pendidikan

Jenis-jenis Kemiskinan a. Penyebab Kemiskinan alamiah : kondisi anggota masyarakat yang tidak/belum mampu ikut serta dalam proses pembangunan karena tidak ada kemampuan dalam kepemilikan faktor produksi dan kualitas faktor produksi yang memadai sehingga tidak mendapatkan manfaat dari proses pembangunan Kemiskinan struktural : kemiskinan yang diderita masyarakat karena struktur masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka

b. Cakupan Kemiskinan Absolut : sejumlah penduduk yang hidup di bawah ”garis kemiskinan” (tingkat pendapatan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik, untuk kelangsungan hidup) Kesulitan : penentuan garis kemiskinan; tidak ada garis kemiskinan yang berlaku umum (dipengaruhi adat, iklim, tk kemajuan suatu negara) Kemiskinan relatif : tingkat pendapatan seseorang dibandingkan keadaan masyarakat sekitarnya

Indikator Kemiskinan a. Garis kemiskinan BPS Tingkat pendapatan per orang per bulan yang dianggap minimal dapat memenuhi kebutuhan dasar b. Garis Kemiskinan Sajogyo Tingkat konsumsi per kapita setahun yang sama dengan beras

Tingkat Konsumsi Beras (kg/orang/tahun) Sajogyo (1979) Kategori Perdesaan Perkotaan Nyaris miskin 480 720 Miskin 320 Sangat Miskin 240 360

3. Pengangguran Pertumbuhan angkatan kerja lebih besar daripada pertumbuhan kesempatan kerja a. Pengangguran terbuka menganggur karena tidak mau bekerja dan tdk berusaha mencari kerja mau bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan b. Setengah menganggur Bekerja dengan jangka waktu yang kurang dari waktu yang sebenarnya bisa dilakukan

Lanjutan : c. Pengangguran Terselubung tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena alasan tertentu, misal : seorang sarjana yang bekerja sebagai tukang parkir

4. Stagnasi Pembangunan Pedesaan a. GDP tinggi tetapi kontribusi sektor pertanian rendah b. Peningkatan produksi pangan per kapita dan produksi pertanian ≤ 1% Penyebab: Terabaikannya sektor pertanian dalam prioritas pembangunan

5. Kerusakan Lingkungan Pemanfaatan SDA berlebihan Penyebab: Pemanfaatan SDA berlebihan Kebutuhan ekonomi yang mendesak Sikap masa bodoh terhadap pelestarian lingkungan Dampak : penurunan laju pembangunan ekonomi