4. Mengelola Perusahaan Keluarga

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

Kreativitas, Eksplorasi Lingkungan, dan Peluang Bisnis
11. Koperasi Simpan Pinjam dan Perusahaan Asuransi
Corporate Governance Wheelan & Hunger (2001: ch. 2)
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
Interaksi Manusia dan Komputer
1. Pengantar Analisis Bisnis
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
4. Kegiatan Mengalokasikan Dana
Derivatif dan Manajemen Risiko
2. Kompetensi Analis Bisnis
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Mengelola Perusahaan Keluarga
6. Analisis dan Manajemen Stakeholder
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom
8. Pemodelan Proses Bisnis
4. Model Proses Analisis Bisnis
10. Pengumpulan Kebutuhan dan Dokumentasi
2. Arus Dana Internasional
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Manajemen Umum1 Manajemen, Manajer, dan Kegiatannya Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom.
Mengelola Aktiva Lancar
Mengelola Aktiva Lancar
9. Otoritas, Pendelegasian Wewenang, dan Sentralisasi
Pengantar Studi Kelayakan Bisnis
TANGUNG JAWAB SOSIAL KORPORATE (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)
Human Resource Management
1. Mengelola Keuangan di Anak Perusahaan Asing: Gambaran Umum
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Perusahaan dan Manajemen Global TI
Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Manajemen Umum1 Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom Manajemen Umum1 Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
Dosen Pengampu : Ali Hanafiah, SE. MM.
Bab 4. Tatakelola TI.
Tata Kelola TI.
TANTANGAN KODE ETIK KESEHATAN MASYARAKAT
Good Corporate Governance
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
KEPEMIMPINAN & KERJASAMA TIM
Menejemen Keuangan Nama Kelompok : Adina Prima Isshella ( )
MANAJEMEN UMUM.
G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e ( G C G )
Kontrak Perkuliahan UAS : 30% ITS : 30% Tugas : 25% Kuis : 15%
BAB 1 PERANAN DAN LINGKUP KEUANGAN MANAGERIAL (Tinjauan atas Manajemen Keuangan) Rita Tri Yusnita, SE., MM.
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
SUKSESI DALAM PERUSAHAAN KELUARGA
Nilai Teknologi Informasi
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Mengelola Perusahaan Keluarga
Bagian 1 Definisi Pemasaran dan Proses Pemasaran
LESTARI PUTRI UTAMI TRIA HARYUNI DAMMAR ANDI SIMPUR SIANG
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Konflik Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara dua orang atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi. Manajemen Konflik penggunaan teknik –
Pengukuran Nilai Bisnis TIK
Tinjauan Prinsip-Prinsip Corporate Governance
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Manfaat SMK3 1. Melindungi Pekerja
Konflik Ketidaksesuaian (perbedaan sesuatu) antara dua orang atau lebih anggota-anggota atau kelompok organisasi. Manajemen Konflik penggunaan teknik –
Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE, S.Kom
Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
LEADERSHIP PRECENTATION
M ENGELOLA P ERUSAHAAN K ELUARGA Dr. Yulizar Kasih, S.E., M.Si 1.
Abdul latieff HSE Officer. Definisi Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
BAB III PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI
KET. INTER-INTRA PERSONAL
MANAJEMEN RISIKO KORPORASI (ERM)
Transcript presentasi:

4. Mengelola Perusahaan Keluarga Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Model Pengelolaan Bisnis Keluarga Pola pikir perusahaan keluarga adalah menjadikan usahanya bertumbuh dan berkembang. Ada 4 fase pertumbuhan, yaitu: Fase pengembangan (developing phase) Fase pengelolaan (managing phase) Fase transformasi (transformation phase) Fase mempertahankan (sustaining phase). Model Pengelolaan Bisnis Keluarga Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Pendiri dan anggota keluarga berperan sebagai motor penggerak bisnis utama. Eksistensi perusahaan keluarga juga ditentukan oleh stakeholder lain seperti pelanggan, karyawan, dan komunitas sekitar. 1. Fase Pengembangan Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

2. Fase Pengelolaan Ada 7 isu penting yang dihadapi, yaitu: Konflik nilai (value conflict) Suksesi (succession) Struktur organisasi (organization structure) Kompensasi (compensation) Kompetensi (competency) Pembagian pendapatan (revenue distribution) Penyelarasan (alignment). 2. Fase Pengelolaan Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Adanya unsur-unsur profesionalisme dalam manajemen perusahaan Pemantauan dan pengendalian perlu dilakukan untuk memastikan tercapainya keinginan dan harapan keluarga Pengembangan organisasi diarahkan untuk menjadi organisasi baru Inventarisasi aset perusahaan perlu dilakukan. 3. Fase Transformasi Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Semua pengelolaan, sistem, prosedur serta kebijakan organisasi telah tertata dan terimplementasi dengan baik. Perusahaan bergantung pada sistem baku dalam menjalankan operasinya bukan pada figur probadi atau keluarga. 4. Fase Mempertahankan Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Struktur Perusahaan Keluarga Menurut Michael Friedman dan Scott Friedman, Struktur perusahaan keluarga terdiri dari: Kepemilikan tunggal (sole proprietorship) Kemitraan umum (general partnership) Kemitraan terbatan (limited partnership) Perusahaan terbatas (corporation). Struktur Perusahaan Keluarga Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Aspek Keuangan dalam Perusahaan Keluarga Terkait dengan akuntabilitas keuangan yang bersifat informal, lebih otokratis, dan terpusat Harapan cepatnya ROI lebih rendah dibandingkan perusahaan bukan keluarga karena lebih mementingkan penciptaan pekerjaan bagi anggota keluarga, kepuasan kerja, dan tetap mempertahankan perusahaan keluarga berapapun biayanya. Aspek Keuangan dalam Perusahaan Keluarga Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Kompensasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan rewarding sebagai akibat dari hubungan kerja. Banyak perusahaan sudah menerapkan sistem kompensasi modern Sistem kompensasi modern dapat dibedakan menjadi: Intrinsic rewards Extrinsic rewards. Rewards of recognition dan rewards of satisfaction perlu diterapkan dalam organisasi modern. Kebijakan Kompensasi Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

1. Intrinsic Rewards Intrinsic rewards dapat berupa: Kesempatan bertumbuh Kualitas kerja Kepuasan kerja Tantangan Peluang untuk pengembangan pribadi dan profesi Rasa memiliki Kebebasan bertindak Kepemimpinan yang visioner Dll. 1. Intrinsic Rewards Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Extrinsic rewards berupa imbalan langsung (direct rewards) dan imbalan tak langsung (indirect rewards) yang umumnya non-cash atau benefit yang melindungi karyawan atau berkontribusi pada standar hidup karyawan. 2. Extrinsic Rewards Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Rewards of Recognition Contoh dari rewards of recognition: Memuji orang sebaiknya di depan para karyawan atau semua anggota keluarga. Salesman of the year diundang makan siang bersama dengan CEO. Rewards of Recognition Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Rewards of Satisfaction Contoh dari rewards of satisfaction: Mengadakan celebration setelah suatu proyek atau pekerjaan selesai dilakukan dengan baik. Rewards of Satisfaction Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Konflik dalam perusahaan keluarga dapat dirumuskan sebagai suatu situasi di tempat kerja di mana dua atau lebih orang atau kelompok orang dalam keluarga mempunyai pandangan, argumentasi, persepsi, dan pendapat yang berlawanan atau kontradiktif sehingga mereka saling menyalahkan yang berakibat pada perusahaan. Manajemen Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Konflik dalam perusahaan keluarga dapat dikelompokkan menjadi: Konflik antara kepentingan bisnis dan kepentingan keluarga Konflik antaranggota keluarga Konflik antara keluarga dan karyawan. Jenis-Jenis Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Dampak Positif Konflik Tanda peringatan Untuk memodifikasi sistem Sebagai pandangan manajemen baru Untuk mencegah timbulnya konflik-konflik yang lebih besar. Dampak Positif Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Dampak Negatif Konflik Meningkatnya biaya Kelelahan fisik dan mental Terbaginya perhatian Hilangnya sinergi dalam perusahaan. Dampak Negatif Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Menghindari dan Menyelesaikan Konflik Konflik bisa berdampak positif maupun negatif terhadap perusahaan Konflik berdampak positif apabila dapat meningkatkan pencapaian, sebagai tanda peringatan, untuk memodifikasi sistem, sebagai pandangan manajemen baru, serta untuk mencegah timbulnya konflik-konflik yang lebih besar Konflik dapat berdampak negatif terhadap bisnis jangka panjang, biaya untuk organisasi, kelelahan mental dan fisik, terbaginya perhatian, dan hilangnya sinergi dalam perusahaan. Menghindari dan Menyelesaikan Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom

Cara Menghindari Konflik Membatasi peran setiap anggota keluarga yang bekerja sama Komunikasi secara terbuka di antara seluruh anggota keluarga dan dengan pihak luar Pertemuan keluarga (family meeting), RUPS, rapat dewan direksi, dan dewan komisaris perlu sering dilakukan Diperlukan kejujuran dari anggota keluarga dalam mengelola bisnis. Cara Menghindari Konflik Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom