Psikologi Dunia Kerja Sifat Kodrati Manusia & Pengaruh Teknologi Industri Modern Dinnul Alfian Akbar, SE, M.Si Pertemuan 4 Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Manusia Sebagai Mahkluk Berkembang Manusia sebagai makhluk berkembang artinya dapat mengalami berbagai perubahan sebagai akibat perkembangannya, baik secara jasmaniah maupun secara psikologis Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Manusia Sebagai Mahkluk Individual dan Sosial Sebagai Makhluk Individual Manusia mempunyai hubungan dengan dirinya sendiri, adanya dorongan untuk mengabdi kepada dirinya sendiri. Tindakan-tindakan manusia kadang-kadang menjurus kepada kepentingan pribadi. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Manusia Sebagai Mahkluk Individual dan Sosial Sebagai Makhluk Sosial Adanya hubungan manusia dengan sekitarnya, dorongan manusia untuk mengabdi kepada masyarakat. Tindakan-tindakan manusia menjrus kepada kepentingan-kepentingan masyarakat. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Individu menolak lingkungan Bila individu tidak sesuai dengan keadaan lingkungannya. Individu dapat memberikan bentuk pada lingkungan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu yang bersangkutan Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Individu menerima lingkungan Bila keadaan lingkungan sesuai dengan keadaan individu. Misal, keadaan norma-norma yang ada dalam lingkungan cocok dengan harapan atau keadaan dari individu yang bersangkutan. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Manusia dan Lingkungannya Hubungan Manusia Dengan Lingkungan Individu bersikap netral atau status quo Bila individu tidak cocok dengan keadaan lingkungan, tetapi individu tidak mengambil langkah-langkah bagaimana sebaiknya. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Konsep Wundt Revolusi Industri menyebabkan perubahan dari masyarakat Eoteknik menjadi Paleoteknik. Masyarakat Eoteknik Kelompok masyarakat desa yang bekerja disektor pertanian, sedang industrinya berupa usaha kecil-kecilan milik pedagang, tukang dan petani. Status sosial ditentukan oleh faktor keturunan. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Konsep Wundt Revolusi Industri menyebabkan perubahan dari masyarakat Eoteknik menjadi Paleoteknik. Masyarakat Paleoteknik Kota besar menggantikan desa dan kota-kota kecil, buruh-buruh menggantikan tukang-tukang yang ahli. Pabrik-pabrik menggeser kerajinan rumah tangga, kompetisi, Menggeser usaha yang bersifat kooperatif dan kekeluargaan. Status sosial ditentukan oleh usaha pribadi. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Konsep Wundt Studi Wilhelm Wundt : Mengenai perangsang, penglihatan, ingatan, minat, pendengaran, rasa, pengecap, dan sebagainya. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Studi Sigmund Freud Mengenai instink, dorongan, kebutuhan, seksualitas, dasar kepribadian, hubungan keluarga, konflik mental, unsur ketidaksadaran, dorongan seks, dorongan agresi, yang mempengaruhi perilaku kerja. Unsur nafsu dan kecemasan yang menjadi ciri manusia modern, dan bersumber pada konstruksi biologis manusia, mendorong manusia bertingkah laku/melakukan macam-macam kegiatan di tengah masyarakat. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Studi Sigmund Freud Secara universal manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan biologis tertentu seperti, makan, minum, tidur, tempat berteduh, udara, kehangatan, seks, dan lain-lain. Kebutuhan-kebutuhan sosial ; cinta kasih, simpati, pengakuan sosial, status sosial, respek, martabat diri, kerja, keramah-tamahan, dan lain-lain. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Studi Sigmund Freud Bila suatu masyarakat mau mempertahankan eksistensinya, maka ia harus diatur oleh norma-norma dan aturan tertentu yang mencerminkan semangat ‘memberi & menerima’, serta berdasarkan atas kooperasi dan bukan hanya dengan kompetisi saja. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Kodrat Manusia Studi Sigmund Freud Semua tingkah laku manusia itu pada dasarnya berlandaskan kepentingan sendiri. Pada hakekatnya emosi-emosi yang positif; cinta kasih, keramah-tamahan, kebajikan, persahabatan, dan lain-lain adalah bersifat sekunder dan merupakan derivasi/turunan dari emosi yang negatif (bersifat primer), antara lain : kerakusan, kekejaman, sadisme, agresivitas, egoisme, dan kejahatan. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Hipotesis Rabble & Teori Totalitas Rabble Hypothesis Individu-individu pada dasarnya bertabiat liar, sehingga perlu diadakan penekanan pengekangan. Dalam dunia modern diperlukan Manajemen Dinnul Alfian Akbar, 2010
Hipotesis Rabble & Teori Totalitas Masyarakat/kebudayaan merupakan satu kesatuan atau totalitas yang terpola, berkaitan satu sama lain dan tidak berfungsi sendiri-sendiri, setiap unsur berhubungan satu sama lain secara utuh. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Hipotesis Rabble & Teori Totalitas Bertolak dari pandangan modern yang memandang masyarakat sebagai suatu totalitas terpola, maka para ahli antropologi menyatakan bahwa : Semua bentuk kebiasaan masyarakat, adat istiadat, kepercayaan, norma-norma/nilai-nilai mempunyai fungsi tertentu dalam suatu kebudayaan sebagai satu totalitas, baik secara obyektif maupun subyektif” Dinnul Alfian Akbar, 2010
Hipotesis Rabble & Teori Totalitas Contoh : Berdoa sebelum dan selama bekerja memang tidak menambah produktifitas pabrik secara langsung (obyektif & ekonomis), tetapi dapat memberikan ketenangan batin dan sekuritas emosional, memupuk moralitas dan kepercayaan diri. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Pengaruh Teknologi Industri Modern Terhadap Masyarakat Beberapa Pengaruh Inovasi baru mengharuskan masyarakat melakukan penyesuaian Mencerai-beraikan struktur keluarga sebagai unit sosial yang utuh. Kedudukan keluarga dalam masyarakat pertanian sebagai unit produksi, unit sosial, unit psikologis, dan unit biologis lambat laun fungsinya semakin mengecil. Keluarga tidak lagi menjadi modal ekonomis, tetapi menjadi beban tanggungan dan beban ekonomis. Rumah dan Keluarga tidak lagi menjadi fokus sentral, anak-isteri-suami jarang bertemu dan berkomunikasi, karena masing-masing punya kesibukan dan interestnya sendiri-sendiri. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Pengaruh Teknologi Industri Modern Terhadap Masyarakat Beberapa Pengaruh Penerapan mesin/teknologi baru tanpa merubah metoda, mempersiapkan sikap mental, dan keterampilan pekerja, dapat menyebabkan bencana seperti; frustasi dan konflik-konflik terbuka, dan kecelakaan. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Pengaruh Teknologi Industri Modern Terhadap Masyarakat Beberapa Pengaruh Kemajuan teknologi menimbulkan asumsi kesuksesan dan harta kekayaan tidak ada keterkaitan dengan besarnya usaha. Masyarakat lebih memilih “koncoisme”, sogok-menyogok, dan nepotisme (negatif)” Terjadi pengangguran (terdidik) akibat teknologi, jurang si miskin dan kaya semakin lebar dan akhirnya terjadi “kriminalitas di tengah masyarakat”. Dinnul Alfian Akbar, 2010
Penyakit Masyarakat Industri Di Sektor Bisnis, Industri & Manajemen Beberapa Penyakit Sosial Emosional (Emosi Negatif); iri hati, dendam, cemburu, cemas, takut, sakit hati, apatis, putus asa–membuat karyawan tidak bahagia dan memperpendek usia. Gejala Psikosomatis (penyakit tekanan batin); muncul dalam bentuk penyakit jasmaniah—radang usus besar, jantung, penyakit kulit, kelenjar gondok, rheumatik) Dinnul Alfian Akbar, 2010
Penyakit Masyarakat Industri Di Sektor Bisnis, Industri & Manajemen Beberapa Penyakit Sosial Gejala Neurosis; muncul dalam bentuk histeria, fobia, pribadi ganda, obsesi, keterasingan,. Terjadinya kecelakaan di pabrik-pabrik, disebabkan oleh motif-motif psikologis Penyakit Absensiisme, bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tetapi gangguan emosional dan tidak bahagia/nyaman di pabrik atau di kantor. Dinnul Alfian Akbar, 2010