Oleh : Dodik Sanjaya, AMd.OT, S.KM, M.Si

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gaya Belajar Disusun oleh : Rochmawati Pratamasiwi( ) Agustin Anggara Eni( ) Anis Saputri( ) Farah Maulida Rizkya( ) Tuyati( )
Advertisements

MAKNA BERMAIN DENGAN PENGGUNAAN BAHAN ALAM SEBAGAI ALAT PERMAINAN ANAK DR. Anggani Sudono MA.
MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III
MEMAHAMI TYPE-TYPE KECERDASAN ANAK by. MOH. YANI,S.Ag, MM,M.Pd.I
Anggota : 1. Ratri Wahyuning Rahayu. ( ) 2. Riska Nurdianah
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
LATIHAN FLEKIBILITAS.
TIPE BERMAIN FUNCTIONAL PLAY Bentuk paling sederhana
Keterampilan Dasar Mengajar
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK)
PENJAS ADAPTED BAGI TUNAGRAHITA
PERIODE INFANCY (MASA BAYI)
OBSERVASI GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PENJAS ADAPTED BAGI TUNARUNGU
Oleh : Valentin Quanti s
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
MUSIK UNTUK ANAK BEGERAK DALAM MUSIK.
Dodik Sanjaya Balai Pengembangan Pendidikan Khusus
Nama Permainan : Benda Apa Ini ? Dosen : Drs. Mujiyana, M.Si
Perkembangan Motorik Anak
Masa Kanak-Kanak Akhir/ Masa Sekolah
KOMUNIKASI DENGAN SI SAKIT
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
TERAPI PERILAKU: APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS (ABA)
KONSEP DASAR GERAK.
KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
Mengenal TIPE BELAJAR ANAK (AUDITORY, VISUAL, & KINESTETIK)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KECERDASAN KINESTETIK
STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK
Fariht Hanna Annisa, S.Pd BK A PPs UNY
PROGRAM PENGEMBANGAN KEKHUSUSAN
Oleh : Visvidya Husna Pratiwi NIM :
TUMBANG USIA BALITA DAN PRA SEKOLAH
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
PERKEMBANGAN ANAK USIA TK
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) atau ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
ANAK ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Keluarga dengan Anak yang Baru lahir dan Anak Usia 0-3 tahun
A N A K RATRI MULIYANI MUKARAMAH HENDRIYANTI YULIA MAWADDAH
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
BINA DIRI untuk Tunagrahita
Belajar Efektif dan Efisien
Pengasuhan Bayi Hingga Usia 2 Tahun PERTEMUAN 6
Keterampilan Dasar Mengajar
Bermain Bayi Usia 0-2 thn.
TUMBUH KEMBANG ANAK Isy Royhanaty.
3 Keterampilan Dasar Bertanya
MENGENAL DAN MELAYANI ABK
IDENTIFIKASI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Keterampilan Dasar Mengajar
Peranan Guru Untuk Membantu Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Anak
Prinsip-Prinsip Pengembangan Kemampuan Fisik Motorik Anak Usia Dini
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) atau ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD)
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) Mengenal Lebih Dekat dan Penanganannya di Kelas Oleh: Ana Karunia, S.Psi.
Proses Berfikir dan Pemecahan Masalah Secara Kreatif Dan Konsep Belajar Kelompok 6 : Amelia Agustina Derra Farhan F Dicky Moch Zaelani.
Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
PERKEMBANGAN ANAK USIA 4 -6 TAHUN
DITULIS OLEH : AFRIYANDI, S.Pd.SD NIP
GAYA PERTEMUAN 3 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Tumbuh Kembang 1 Iis Sri Patmawati, S.Kep. TUMBUH KEMBANG USIA BAYI.
Bab VI Bakat Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Yang Dibina Oleh Prof. Dr. Sumarmi, M.Pd Tahun 2013 Oleh : 1.Ghossi Fafengki.
GANGGUAN BELAJAR Kemampuan membaca, berhitung atau menulis jauh (2 SD) di bawah: Kemampuan rata-rata anak seusianya Kelayakan berdasarkan tingkat pendidikan.
GAYA PERTEMUAN 3 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
Gangguan rentang Perkembangan
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Dr Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK
Transcript presentasi:

KOMPETENSI TERAPUTIK DASAR UNTUK GURU PEMBIMBING KHUSUS PADA SEKOLAH INKLUSI Oleh : Dodik Sanjaya, AMd.OT, S.KM, M.Si Disampaikan pada Pelatihan Ketrampilan Teknis bagi Guru Pembimbing Khusus (GPK) Semarang, September 2011 BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

BINA TERAPI OKUPASI Terapi Sensori Integrasi Pre-akademik Kesulitan Belajar Fine Motor/Motorik halus Kemampuan ADL/Aktifitas Keseharian

A. TERAPI SENSORI INTEGRASI

Model Terapi pada Hiperaktifitas Dilempar bola/pengalihan Sandwich (digulung) Joint compresion/penekanan sendi Ambil pegboard (besar)  bolak-balik Instruksi tegas Dihempaskan ke kolam bola Merangkak diterowongan

Model Terapi Vestibular (keseimbangan) Berayun diayunan/selimut/hammock Berjalan dipapan titian Naik turun tangga Perosotan/meluncur Melompat-lompat ditrampolin Bermain jungkat-jongkit Berayun di T-swing Duduk dibola Bobath Naik skuter Berguling dimatras, dst

Model Terapi Tactile (raba) Dorong anak untuk menggosok tekstur yang berlainan (kasar-halus) ; amplas, kain, handuk. Bermain air/pasir Finger painting Berjalan pada alas bergradasi tanpa alas kaki Brushing (kecuali kepala, dada, perut, leher, paha dalam, wajah, ketiak) Tempat sembunyi-sembunyian; handuk, selimut, sprei dll Menggigit tangan/manipulasi jari  bandage/kasih aroma;rasa, dst

Model Terapi Propioceptive (sendi) Membawa beban; rompi beban; permainan kepiting Mendorong dan menarik sesuatu (handuk, tembok) Berayun dengan kedua tangan Menekan persendian atau bagian tubuh/joint compression. Gulung/sandwich Ditindih dengan matras/bola bobath/bantal Lompat kodok Aktifitas menuang ke cangkir, dst

Model Terapi Visual (penglihatan) Gunakan lampu senter; mainan senter Membangun menara dari balok Aktifitas menggunting Bermain puzzle Pola jahit; memasukkan tali ke lubang Membuat bentuk dengan berbagai material (pasir, playdough, benang, tanah liat) Bermain pegboard Aktifitas maze atau menghubungkan titik-titik

Model Terapi Auditory (pendengaran) Lihat mata anak ketika anda berbicara dengannya. Bicara dengan bahasa yang simpel Bantu anak komunikasi dengan jelas Tunggu respon anak untuk menjawab/mengutarakan pikiran Gunakan reward sosial; senyuman Gunakan gesture/bahasa tubuh Menjadi pendengar aktif Radiotape, timbal, gong, marakas

Model Terapi Oromotor Sensori Aplikasi meniup (lilin, kertas) Aplikasi mengunyah (sikat karet) Aplikasi menggigit Aplikasi menyedot (dengan sedotan) Ekspresi wajah Menirukan bunyi vokal (a,i,u,e,o)

Model Terapi Motor planning Disdiadokinesia Melompat sambil bernyanyi Meniru gaya binatang Bermain tic tac toe Aktifitas halang rintang Merangkak sambil bermain Masuk terowongan Aktifitas jongkok berdiri dst

Model Terapi Koordinasi Bilateral Bermain bola Bermain drum/panci Aktifitas tepuk tangan Naik sepeda statis Aktifitas lempar tangkap bola/lempar beanbag Pola jahit Memukul/mendribel bola Rolling pin fun (menggulung adonanan donat) dst

B. PRE-AKADEMIK

Model Terapi Pre-Akademik Cara melatih anak agar dapat melakukan/mengerjakan sesuatu yang menuju proses pembelajaran dikelas. Cara memegang pensil  sesuai anak, nyaman, alat bantu Membuat garis Mewarnai Membuat huruf Membuat angka Identifikasi warna, bentuk dst

C. KESULITAN BELAJAR

Kesulitan belajar tahap perkembangan Tidak bisa duduk diam Tidak suka mendengarkan Sering kehilangan barang Tidak suka aktifitas yang detail Mudah lupa informasi yang diberikan Umumnya terjadi pada tingkat pre-school atau TK

Kesulitan belajar secara akademis Disleksia (ketidakmampuan mengeja dan menulis) Disgrafia (kesulitan menulis dan berbicara) Diskalkulia (kesulitan berhitung) Dispraksia (ketidaklancaran proses gerak) Disfasia (kesulitan berbahasa verbal) Disortografia (kesulitan dalam mengeja kata) Disnomia (kesulitan dalam menggunakan kata yang tepat untuk sebuah benda)

D. FINE MOTOR/MOTORIK HALUS

Gangguan Ketrampilan Menulis Anak memiliki “death grip”. Anak menghapus tulisan, menyebabkan kertas berlubang. Anak memegang atau menekan pensil terlalu lemah sehingga tulisan tidak begitu jelas. Anak tidak mampu mengkopi tulisan dari papan tulis dengan akurat. Anak kesulitan untuk membentuk huruf atau bentuk geometris. Tulisan anak naik turun, atau tidak beraturan.

Model Terapi Ketrampilan Menulis Gunakan alat bantu, memegang dengan berbagai cara. Gunakan penghapus yang lembut, koreksi posisi duduk (terlalu fleksi). Gunakan pensil yang lunak/keras, meja dibuat miring, koreksi posisi duduk. Minta anak mengkopi tulisan dari kertas di mejanya

lanjutan… Sediakan kaca bening, anak duduk berseberangan dengan terapis, meniru tulisan dikaca. Gunakan kertas bergaris yang timbul, atau dengan pengulangan hingga benar. Menebalkan tulisan, menggunakan kertas bergaris 2-3. Keuntungan huruf cetak dan tegak bersambung Anak B (rungu-wicara) lebih ditekankan pada menulis tegak bersambung  pembentukan kata

E. KEMAMPUAN ADL/AKTIFITAS KESEHARIAN

Model Terapi ADL Keramas, utamakan menggunakan shower Mengancingkan baju, mulai yang besar-kecil, urutan mulai dari bawah Melepas lebih mudah dari memakai Gunakan kaos kaki yang pendek pada latiha memakai kaos kaki, posisi pelatih berada dibelakang anak Tali sepatu merupakan pada tahap akhir dalam memakai sepatu

BINA TERAPI PERILAKU Terapi Applied Behaviour Analysis (ABA) atau LOVAAS Remedial Teaching Kognitif - Perilaku Terapi Kelompok Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktifitas (GPPH) Gangguan Bullying Gangguan Kecemasan

A. TERAPI ABA/LOVAAS

Plus Minus ABA Keunggulan: Kelemahan Terstruktur  teknik jelas Terarah  kurikulum jelas Terukur  keberhasilan/kegagalan anak dapat diukur Kelemahan Anak seperti robot

Kategori Program ABA Kemampuan melakukan tugas Kemampuan imitasi (meniru) Meniru gerakan motorik kasar Kemampuan bahasa reseptif Mengikuti perintah sederhana Identifikasi bagian tubuh, warna, bentuk, huruf, angka Kemampuan bahasa ekspresif (kognitif) Pre-akademik mencocokan/matching Kemampuan bantu diri

Materi Umum ABA Merupakan aktifitas yang konkrit dan meliputi konsep yang sama Sebagai contoh konsep menirukan motorik kasar, seperti “tepuk tangan…”, “tepuk meja…” dst

Siklus Instruksi ABA Instruksi 1 Instruksi 2 Instruksi 3 (bila tidak bisa/tidak mampu), tunggu 3 detik, katakan “TIDAK”. Instruksi 2 (bila tetap belum bisa), tunggu 2 detik, katakan “TIDAK” Instruksi 3 (bila tetap belum bisa), segera prompt, langsung beri “imbalan”

Penilaian ABA “A” /achieve diberikan jika anak dapat melakukan instruksi dengan benar “P” /prompt diberikan jika anak masih memerlukan bantuan dalam melakukan instruksi Imbalan positif diberikan jika anak mampu melakukan instruksi dengan benar Mastered, jika anak sudah mampu menguasai 9 x A pada aktifitas tertentu secara berturut-turut

Generalisasi ABA Subjek Objek Instruksi Respon Tempat Maksimal 40 jam per minggu

Cara Mengurangi Tantrum / MDB (Midly Distruktive Behaviour) Straight Extinction; seolah tidak terjadi apa-apa, jangan melihat kearahnya. Time out From Attention; balikkan badan, palingkan wajah sampai dia berhenti. Jangan katakan apapun dan tetaplah tenang. Corner Behaviour; bentuk lain time out, tambahan hambatan fisik, hadapkan ke tembok. Working throught the while using “NO”; secara keras dan tegas katakan “TIDAK”

B. REMEDIAL TEACHING

Membimbing anak untuk menguasai logika dasar dan kemampuan berpikir secara lebih optimal. Selain itu, remedial teaching juga bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung dasar. Umumnya metode ini digunakan pada anak dengan Kesulitan Belajar dan Lamban Belajar. Anak dengan Kesulitan Belajar, diduga disebabkan karena faktor neurologis, bukan faktor intelegensi (lamban). Materi mengacu pada pembelajaran akademik dikelas.

C. KOGNITIF-PERILAKU

Tidak Suka Perubahan Atur jadwal Tempatkan semua pada tempatnya Berikan dengan menyenangkan Gunakan kegiatan yang rutinitas Kompromi  Halus tapi tegas

Kesulitan Makan Sebab  Gangguan otot mengunyah Kebiasaan makan  sesuai jadwal, jenis makanan Rubah tekstur makanan Berikan makan hanya pada jam makan Perkenalkan makanan baru Berikan suplemen vitamin (bila perlu)

Ketakutan Cari sebab (pengalaman) Berikan hal yang disukai = ditakuti Dibujuk menghadapi ketakutan  hilang Pengalihan perhatian Penanaman pemahaman

Kurang Sensitif terhadap Bahaya Perkenalkan dan mengajari macam bahaya Perlindungan fisik anak/lingkungan Taruh benda ditempat yg tidak terjangkau Kunci/gembok sumber bahaya Ajarkan disiplin dan menaati aturan

D. TERAPI KELOMPOK

Model Terapi Kelompok Olahraga Menyanyi Menari Braingym Mewarnai; bagian pohon, pemilihan warna. Aktifitas bertujuan; pemahaman, puzzle Tujuan: interaksi, komunikasi, percaya diri, memori, pemahaman dan kepatuhan instruksi.

E. GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN & HIPERAKTIFITAS (GPPH)

Model Terapi GPPH Pemberian obat Melakukan terapi Menerapkan pola asuh yang tepat Menerapkan pola makan yang tepat  diet Sekolah/guru  Kenali ciri GPPH Masyarakat  menerima keadaan GPPH

G. GANGGUAN BULLYING

Model Terapi Gangguan Bullying Korban; melakukan terapi, psikoterapi, playterapi, terapi sensori integrasi. Tidak melampiaskan dendam. Pelaku; terapi perilaku, cognitive behaviour terapy (CBT), kesadaran diri, membuka diri ketika berinteraksi, menjalin relasi yang baik. Berikan kasih sayang efektif, pantau aktifitas, kegiatan positif-minat bakat

H. GANGGUAN KECEMASAN

Model Terapi Gangguan Kecemasan Membantu anak mandiri dan beradaptasi Memberikan ketenangan dan meyakinkan anak Membiasakan anak untuk berlatih relaksasi Memandu anak untuk berpikir positif Mendorong anak untuk mengutarakan keinginan Membantu anak dalam problem solving

Daftar Pustaka Melatih komunikasi pada penyandang autisme dengan ABA, 2001 Autisme, dr. Handojo, 200 Pelaksanaan holistik autisme, Tim, 2003 Konfrensi autisme nasional, 2004 Disfungsi sensori integrasi pada anak, RSUD Banyumas, 2004 Merekapun bisa sukses, Tri Gunadi, 2011

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT