Seminar Biokimia Pangan Lenggana ~10502051~ Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung 2006
PENGEMBANGAN PEREKAT HOT-MELT BIODEGRADABEL DARI POLI-ε-KAPROLAKTON (PCL) DAN PROTEIN KEDELAI TERISOLASI (SPI) UNTUK SISTEM PENGEMASAN MAKANAN Sumber: Choi, W.Y., Lee, C.M., dan Park, H.J., Swiss Society of Food Science and Technology. LWT. 39. 2006. Hlm: 591-597. Biokimia Pangan
Topik Utama Pendahuluan Metodologi Hasil dan Pembahasan Kesimpulan Biokimia Pangan
Pendahuluan A Sampah Plastik Aplikasi plastik di berbagai bidang sulit terdegradasi Perekat dari polimer masalah Pulp kertas daur ulang lebih jelek Sifat material berubah ketika ditambah perekat sukar hancur Protein Kedelai (SPI) Bahan mentah yang melimpah Bisa digunakan sebagai perekat papan serat Biokimia Pangan
Pendahuluan B PCL Poli-ε-kaprolakton Polimer sintetik yang mudah terdegradasi di lingkungan biotik Plastisizer Polimer sintetik + alami tidak kompatibel Polaritas yang berbeda gunakan Plastisizer PEG400 & Minyak Kelapa Biokimia Pangan
Metodologi Blending Karakterisasi: DSC Titik Pelunakan SEM Kekuatan Tarik dan Perpanjangan Kekuatan Rekat Biokimia Pangan
Blending Dipanaskan pada suhu 160 oC selama 10 menit Penambahan plastisizer dilakukan saat pemanasan Biokimia Pangan
Karakterisasi A DSC 5 mg sampel -60 s/d 200 oC, laju pemanasan 10 oC/menit Gas nitrogen 20 mL/menit Dipanaskan, didinginkan, dipanaskan lagi Titik Pelunakan ASTM E-28, laju pemanasan 5 oC/menit Titik lunak = suhu saat cetakan melentur sejauh 2.54 cm SEM Lapisan emas 200 Å Biokimia Pangan
Direkatkan dengan papan serat Karakterisasi B Kekuatan Tarik dan Perpanjangan ASTM D638-92 Kekuatan Rekat ASTM D1002 Blend Dipanaskan 160 oC, 5 menit Hot press 80 oC, 120 kg/cm2 Dikondisikan & diuji Blend Dipanaskan 160 oC, 5 menit Direkatkan dengan papan serat Dikondisikan & diuji Biokimia Pangan
Hasil dan Pembahasan DSC Titik Pelunakan SEM Kekuatan Tarik dan Perpanjangan Kekuatan Rekat Biokimia Pangan
DSC Minyak Kelapa SPI Tm1 ➟ interaksi PCL dan SPI (kompatibel) SPI Xc ➟ partial miscibility, fasa kristalin PEG400 Tm1 « SPI Tm1 konstan ➟ tidak kompatibel Biokimia Pangan
Titik Pelunakan Penting dalam sistem pengemasan Menandakan jangkauan pemakaian secara termal Semakin tinggi semakin stabil SPI T Minyak kelapa » Interaksi pada blend Adhesi permukaan Biokimia Pangan
SEM Biokimia Pangan
Kekuatan Tarik PEG400 ≈ Minyak kelapa ➟ interaksi PCL saja SPI TS ➟ Interaksi PCL terganggu oleh SPI Biokimia Pangan
Perpanjangan Minyak kelapa » Plastisizer yang baik Sesuai studi morfologi Biokimia Pangan
Kekuatan Rekat Minyak kelapa » PEG400 Kurang fleksibel ➟ kurang cocok untuk perekat Biokimia Pangan
Kesimpulan Blend PCL dan SPI dapat digunakan untuk perekat Sifat mekanik dan termal dari blend berubah dengan bertambahnya kadar SPI Interaksi SPI dengan minyak kelapa menurunkan Tm1 dan Xc Titik pelunakan meningkat tajam pada komposisi 40g/100g SPI dengan kadar yang besar cenderung membentuk cluster Morfologi blend berpengaruh terhadap sifat mekanik Minyak kelapa lebih cocok untuk digunakan sebagai plastisizer blend dibandingkan dengan PEG400 Biokimia Pangan