Ruang Lingkup Manajemen SDM MINGGU KE - 1
Apa itu Manajemen...?? Manajemen proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan MSDM Adalah ilmu seni tentang perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
Fungsi Manajemen Fungsi manajerial Fungsi operasional PLANNING ORGANIZING DIRECTING CONTROLLING PROCUREMENT DEVELOPMENT CONPENSATION INTERGRATION MAINTENANCE SEPARATION
Fungsi manajerial Planning penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. 2. Organizing pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, termasuk dan hal ini penetapan susunan oraganisasi, tugas dan fungsinya. 3. Directing usaha member bimbingan saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang) untuk dilaksanakan denagn baik dan benar sesuai denagn tujuan yang telah ditetapkan.
Lanjutan .. 4. Controlling fungsi terakhir dari proses manajemen , pengendalaina sangat menentukan pelaksanaan dari proses manajemen maka dari itu pengendalian hatus dilakukan dengan sebaik – baiknya. Controlling bisa dikatakan Usaha menentukan apa yang sedang dilaksanakan dengan cara menilai prestasi yang dicapai, kalau terdapat penyimpangan dari standard yang ditetapkan
Fungsi operasional Procurement (pengadaan) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 2. Development (pengembangan) adalan proses peningkatan ketrampilan teknis, teoristik, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan 3. Conpensation (kompensasi) pemberian balas jasa langsung (direct) dan tidak langsung (inderct), uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahaan.
Lanjutan .. 4. Integartion (pengintegrasian) adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Maintenance (pemeliharaan) kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka bekerja sama sampai pensiun. Separation (pemberhentian) putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahan.
Variabel-variabel lain yang Mempengaruhi Keberhasilan Organisasi Organisasi yang baik dan efektif antara lain ; Tujuan organisasi itu jelas dan realistis, Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, sub sistem-sub sistem atau bagian-bagian harus baik dan jelas, Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan, Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan, Unit-unit kerja (departemen, bagian) nya ditetapkan berdasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan, Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh terlalu banyak, Jenis wewenang (authority) yang dimiliki setiap pejabat harus jelas.
Sikap kerja Sikap (attitude) didefinisikan oleh Robbins (2007) sebagai pernyataan evaluatif, baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap objek, individu, atau peristiwa. Hal ini mencerminkan bagaimana perasaan seseorang tentang sesuatu. Sementara Kreitner dan Kinicki (2005) mendefinisikan sikap sebagai kecenderungan merespon sesuatu secara konsisten untuk mendukung atau tidak mendukung dengan memperhatikan objek tertentu.
Lanjutan … Sikap kerja yang harus dimiliki oleh setiap pekerja Dalam ilmu manajemen sumber daya manusia, sebagian besar penelitian difokuskan pada tiga sikap yaitu kepuasan kerja, komitmen organisasi dan keterlibatan kinerja. Kepuasaan kerja I stilah kepuasan kerja (job satisfaction) dapat diefinisikan sebagai suatu perasaan positif yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Definisi ini mengandung pengertian bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal, sebaliknya seseorang dapat relatif puas dengan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau beberapa aspek lainnya.
Lanjutan … 2. Komitmen organisasi Sikap kerja kedua ini didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi. Komitmen organisasi ini dibagi kedalam 3 dimensi yaitu komitmen afektif, komitmen berkelanjutan, dan komitmen normal. 3. Keterlibatan kinerja Keterlibatan kinerja ini dapat timbul didalam diri pekerja karena keinginan dari pekerja akan kebutuhan tertentu, nilai atau karakteristik tertentu yang diperoleh dari pekerjaannya sehingga akan membuat pekerja tersebut lebih terlibat atau malah tidak terlibat pada pekerjaannya. Yang kedua keterlibatan kerja itu timbul sebagai respon terhadap suatu pekerjaan atau situasi tertentu dalam lingkungan kerja.
Perilaku karyawan Ada beberapa tipe perilaku karyawan ketika dihadapkan dengan situasi tersebut. Masing-masing tipe ternyata juga mempengaruhi prestasi di kantor. Karena perilaku ini berhubungan erat dengan produktivitas karyawan Job Lover Ciri-ciri dari perilaku karyawan seperti ini adalah tahu seluk beluk sejarah perkembangan perusahaan dengan baik dan mencintai pekerjaannya, selalu menempatkan pekerjaan sebagai tantangan. Job doer Ciri-ciri perilaku karyawan seperti ini yaitu bertanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan, suka atau tidak. Mengerjakan pekerjaan sampai tuntas dan selesai .
Lanjutan 3. Job hater Ciri-ciri karyawan sepertini yaitu diberi tugas A, mengeluh. Diberi tugas B, mengeluh. Sepertinya diberi tugas apapun akan dikerjakan dengan diwarnai keluhan ini dan itu. Rajin dalam urusan komplain dan mengkritik perusahaan atau tugasnya. 4. Job what Ciri-cirinya ketika diberikan pekerjaan, yang terlintas di pikiran adalah “Apa yang harus saya lakukan?”. Jangankan untuk mengeluh, menentukan dari mana harus memulai pekerjaan saja bingung. Jangankan untuk mengerjakan hingga tuntas, pekerjaan yang diberikan mungkin tidak pernah mereka kenal sebelumnya. Perilaku seperti ini bias disebabkan karena mereka terpaksa menerima pekerjaan karena ketika itu hanya bidang pekerjaan ini yang memberikan kesempatan.
Semangat kerja Hasley (2001) menyatakan bahwa semangat kerja atau moral kerja itu adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seorang karyawan untuk menghasilkan kerja yang lebih banyak dan lebih tanpa menambah keletihan, yang menyebabkan karyawan dengan antusias ikut serta dalam kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha kelompok sekerjanya, dan membuat karyawan tidak mudah kena pengaruh dari luar, terutama dari orang-orang yang mendasarkan sasaran mereka itu atas tanggapan bahwa satu-satunya kepentingan pemimpin perusahaan itu terhadap dirinya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya darinya dan memberi sedikit mungkin.
Lanjutan ada empat aspek yang menunjukkan seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi, yaitu: Kegairahan Kekuatan untuk melawan frustasi Kualitas untuk bertahan Semangat kelompok
TERIMA KASIH