PERKEMBANGAN PENANGANAN K3 ERA SEBELUM REV. INDUSTRI SESUDAH REV. INDUSTRI KET ZAMAN MODERN LOSS CONTROL ADV/ MANAGER SAFETY ENG. AHLI ERG ANALISA SISTEM ANALISA RESIKO ANALISA BAHAYA PERANAN AHLI K3 TIDAK ADA INSPEKTUR K3 INSPEKTUR K3 DIKLAT KELOMPOK (1920-1950) DIKLAT INDIV. (1950-1960) PERAT. & PENGAWASAN LOSS CONTROL & SAFETY MGT LOS PREV. SYSTEM SAFETY HUMAN FACT PENAKARAN RESIKO SAFETY ENG. FTA, HAZOPS MACHINE GUARDING SAFETY DEVICES SATNDAR KK PROGRAM & TEKNIK K3 BELUM TERORGANISIR KONSEP SEBAB INSIDEN LACK OF CONTROL MGT NASIB (ACT OF GOD) UNSAFE CONDITION UNSAFE ACTS LACK OF SYSTEM 1900 WORK COMPESATION LAW (EROPA & AS) REV. INDUSTRI 1930 HEINRICH TEORI DOMINO 1960 1980 1910 VR … AUDIT K3 UU NO 1 TH 1970
JENJANG KEBUTUHAN MANUSIA ABRAHAM MASLOW SELF ACTUALIZATION NEEDS (EKSISTENSI) V SELF ESTEEM NEEDS (PENGHARGAAN / HARGA DIRI) IV SOCIAL NEEDS (BERMASYARAKAT) III II PROTECTION NEEDS (PERLINDUNGAN I PHYSIOLOGICAL NEEDS (KEBUTUHAN FISIK)
(ACCIDENT PREVENTION) Definisi K-3 Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (ACCIDENT PREVENTION)
Tujuan Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar
Keselamatan (Safety) Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of the individual)
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger).
Danger adalah lawan dari aman atau selamat. Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari aman atau selamat.
DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diinginkan, gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan.
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan) $1 Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN
BAHAN ALAT TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN PROSES LINGKUNGAN
Safety Hazard Health Hazard Mechanic Electric Kinetic Substances Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial Flammable Explosive Combustible Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi Minor Mayor Fatal 2. Konsekuensi Accident Injuries Terpapar kontak penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) Assets Damage Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Environment (bahan pencemar) Exposure Work hours PPE Pendidikan Karir jab. Sesuai pendidikan Titik berat pd bahaya tersembunyi Sepertinya kurang urgent (laten) Prinsip pendekatan Pengkajian kepaparan Utk memperkecil kepaparan 3. Konsentrasi kepedulian Process Equipment, facilities, tools Working practices Guarding Pengalaman Karir lapangan + pelatihan Titik berat pd kerusakan asset, fatality Sepertinya urgen (bahaya mendadak) Prinsip pendekatan Pengkajian resiko Utk memperkecil resiko
Piramida Kecelakaan Kematian/ Kec.Serius Data dilaporkan dan tercatat 1 Kecelakaan Ringan 10 Kerusakan Properti 30 Nyaris Celaka 600 Perbuatan & Kondisi Tidak Aman 10.000 Bahaya
PERKEMBANGAN : GORDON 1967 : HADDON 1970 : Frank Bird JR 1972 : Wigglesworth 1976 : Bird and Loftus 1978 : Petersen 1980 : Johnson 1985 : Bird and German
Logika terjadinya kecelakaan Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Squen) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES LOSSES
UNSAFE ACT/ UNSAFE CONDITION ( H.W. HEINRICH, 1931) SOCIAL ENVIRONMENT FAULT OF PERSON UNSAFE ACT/ UNSAFE CONDITION ENVIRONMENT PERSON ACCIDENT INJURY HAZARD
( FRANK BIRD JR, 1970 ) BASIC CAUSES LACK OF CONTROL INJURY / DAMAGE IMMEDIATED CAUSES INCIDENT / ACCIDEN INJURY / DAMAGE Lack of Control ORIGIN CONTACT Loss SYMPTOM
( ILCI model - Bird & German, 1985 ) Inadequate Program Inadequate Standard Inadequate Compliance Personal Factors Job Factors Substandard Acts Substandard Conditions Contact With Energy or Substance People Property Process (Profit) Lack of Control Basic Causes Incident Loss Immediate Causes
THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB LANGSUNG INSIDEN (Kontak) KERUGIAN PROGRAM TAK SESUAI STANDAR KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI <KEJADIAN> KONTAK DENGAN ENERGI ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN ATAU KERUSAKAN YANG TAK DIHARAPKAN THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL Bird & German, 1985
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN
STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN STRUCK AGAINST menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE masalah pencemaran INSIDEN
OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN SEBAB LANGSUNG
KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP STANDAR LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR LANGSUNG INSIDEN LACK OF CONTROL PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
PENCEGAHAN KECELAKAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ADALAH : ILMU DAN SENI (SCIENCE & ART) ILMU : - UNIVERSAL - SISTEMATIKA - DAPAT DIPELAJARI - KEBENARAN DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN
THE STEP OF ACCIDENT PREVENTION APPLICATION OF REMEDY SUPERVISION EDUCT. ENGINEER V IV SELECT OF REMEDY INSTRUCTION PERSONNEL ADJUST PLACEMENT III ANALYSIS CAUSES FREQ. SEVERITY OPERATION, TOOLS II FACT FINDING SURVEY, INSPT. INVEST ORGANIZATION MGT SUPPORT SAFT. DIR SAFT. ENG I BASIC PHILOSOHPY OF ACC. OCCURANCE & PREVENTION ATTITUDE HUMANITY ABILITY INDUSTRY KNOWLEDGE COUNTRY
KEPNER - TREGOE DECISION CHOOSE ANALYSIS POTENTIAL PROBLEM PROBLEM EXECUTE MEASURE
MANAGEMENT OVERSIGHT RISK TREE (MORT) BY JOHNSON DECISION ANALYSIS ACTION PROBLEM MEASUREMENT
INSPECTION SYSTEM PROCESS INPUT OUTPUT STANDARDS STAFF / STATUS POWERS ADMINISTRATIVE FRAMEWORK LOGISTICS PREPARATION AND PRIORITES APPROACH INSPECTION WORKING CONDITION INSPECTION ENVIRONMENT ADVICE AND PUBLIC RALTION IMPROVE WORKING CONDITIONS LOSS CONTROL / IMPROVE PRODUCTIVITY COMPETITIVE PRICING / IMPROVEMENT OF EXPERTS / INCENTIVES FOR INVESTMENT INCREASE OF EMPLOYMENT OPPORTUNITIES POLICY CAHNGES STANDARDS IMPROVEMENT
SAFETY MANAGEMENT PROCESS COLLECT & ANALYZE DATA SELECT REMEDY APPLY REMEDY MONITOR RESULTS ASKING WHY CAUSES OF ACC ASKING WHATEVER STANDAR TAK TAHU UJI PENGAWASAN ANALYZE ACC. SELIDIKI CAUSES ACC DATA IMPROVE REMEDY MANAGERIAL CON TROLS IN THE AREA APLLIED THROUGH THE LINE ORGANIZA TION BY THROUGH MEASURE- MENT OF THE LINE ORGANIZATION ANALYSIS OFF ALL DATA LEADS TO DISCOVERY OF SYSTEM WEAKNESS IN THE AREAS OF : MANAGEMENT PRINCIPLES POLICY, RESPONSIBILITY, ORG. STRUCTURE ACCOUNTIBILITY, STAFF & RELATIONSHIPS CONTROLS SELCTION & PLACEMENT, PROCEDURES MEASUREMENT, TARINING, INSPECTION PROCEDURES, STANDARDS, METHODE MAINTINING, PROTECTIVE EQUIPMENT ACC. REPORT & INVESTIGATION CONTROLS OF SPECIFIC EXPOSURE SELECTED, IMPRO VE STRENGTHEN CONTROLS POICY RESPONSI- BILITY SYSTEMS ACCOUNTIBILITY INSPECTIONS SELECTION PLACEMENT TRAINING SUPERVISION EDUCATION MOTIVATION MEDICAL MAINTENANCE ACC. ANALYSIS ETC. COMMUNICATING ASSISTS THEM COACHING MONITOR RESULTS MONITOR EFFORT MEASURING DEFINING RESPONS- IBILITY FIXING ACCOUNTI- BILITY WE MEASURE RESULTS FREQUENCY RATE SEFERITY RATE DOLLAR LOSSES INSURANCE RATE PERFORMANCE ACTIVITIES TASK COMPLETED TRAINING COMPLTD
MANAGEMENT CONTROL SYSTEM (ASSE) IDENTIFIKASI MASALAH KEC. PENGEMBG. PENC KEC. & PROSEDUR PENGENDALIAN RUGI KOM. INFO PENC. KEC. PENGK. EFEKTIFITAS PENGEND
M.C.S. (DAN PATTERSEN) FILOSOFI KEJADIAN & PENCEGAHAN KEC. PENDEKATAN DASAR PENCEGAHAN KEC. PENGUMPULAN DATA MONITOR ANALISA DATA PELAKSANAAN PEMILIHAN ALT. PROGRAM JK PANJANG PEMB. POLICY PERUSAHAAN BENTUK MGT BENTUK PROGRAM K3 MOTIVASI TRAINING DLL PROGRAM JK PENDEK KECELAKAAN INSIDEN UNSAFE ACTS. UNSAFE COND’S SAFETY RULE DLL
(Menurut ILO) PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN STANDARISASI Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3 INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
(Menurut ILO) RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
(Menurut ILO) ASURANSI PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA TEORI KECELAKAAN 1. 2. 3. 4. 5. PURE CHANCE THEORY ACCIDENT PRONE THEORY THREE MAIN FACTORS THEORY TWO FACTORS THEORY HUMAN FACTOR THEORY - ACT OF GOOD KECENDERUNGAN MAN, PERALATAN, LINGK. UNSAFE ACT & CONDITION ATTITUDE
ALUR IDENTIFIKASI DATA SISTEM IDENTIFIKASI BAHAYA PERKIRAAN KEMUNG KINAN KECELAKAAN PERKIRAAN AKIBAT KECELAKAAN PENETAPAN RESIKO RESIKO DAPAT DITERIMA SISTEM DIOPERASIKAN
METODE IDENTIFIKASI BAHAYA SISTEM MONITORING / CHECKLIST SAFETY REVIEW PRELEMINARY HAZARD ANALYSIS (PHA) HAZARD OPERABILITY STUDIES (HAZOPS) FAULT TREE ANALYSIS (FTA) INSPEKSI HUMAN ERROR ANALYSIS DAN LAIN-LAIN SEPERTI JSA, JSO PEMILIHAN METODE TERGANTUNG : MAKSUD & TUJUAN IDENTIFIKASI KAPAN / PADA TAHAPAN APA INFORMASI YANG DIPERLUKAN KEBUTUHAN TENAGA KERJA WAKTU DAN BIAYA
METODE IDENTIFIKASI BAHAYA TUJUAN : - IDENTIFIKASI COMMON HAZARD - IDENTIFIKASI KESESUAIAN STANDAR PROSEDUR DIGUNAKAN PADA : - DESAIN, CONSTRUCTION, START UP OPERASI, SHUT DOWN HASIL : - UMUM YES OR NO UNTUK : PERALATAN MATERIAL PROSEDUR
PRELIMNARY HAZARD ANALYSIS (PHA) TUJUAN : IDENTIFIKASI AWAL SEBAGAI INFORMASI TAHAP FINAL DESIGN KAPAN : SEBELUM TAHAP DESIGN HASIL : DAFTAR RESIKO BAHAYA BERKAITAN DENGAN DESIGN DETAIL SDM : 1 ATAU 2 ORANG INSINYUR (SAFETY BACKGROUND) OBYEK : 1. BAHAN BAKU BAHAN ½ JADI BAHAN JADI 2. PERALATAN 4. FASILITAS 3. OPERASI 5. ALAT PENGAMAN
INSPECTION TUJUAN : - MEMPEROLEH GAMBARAN INTEGRITAS INSTALASI - INVESTIGASI KERUSAKAN - BANTUAN MANAJEMEN - PERTIMBANGAN AWAL & PERIODIK BAGI SAFETY LINGKUP : - PROSES - SPARE PART & MATERIAL - MODIFIKASI, REPAIR - PERLUASAN INSTALASI - EVALUASI SUPPLIER TAHAPAN : DESIGN, CONSTRUSTION, STARTUP & OPERATION, SHUTDOWN SYARAT INSPECTOR : - PUNYA BACKGROUND THEORY - PUNYA PENGALAMAN & DAYA ANALISIS - PENGUASAAN STANDAR & PERATURAN - MAMPU MENJELASKAN