DIALEKTOLOGI Batasan dialek Pembeda dialek Sumber penelitian dialek

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA
Advertisements

FILOLOGI Ruhaliah JPBD FPBS UPI.
BAB I Disusun Oleh : KELOMPOK 1 - INDRA RIZAL (30) - ACEP SYAHIDA (21)
SEMANTIK BAHASA INDONESIA
ILMU POLITIK MELIPUTI BIDANG-BIDANG:
Apakah Etika Itu?.
KARAKTERISTIK BIK.
M.K SEMANTIK Pertemuan Ke-2
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
TEKNIK PENULISAN ILMIAH BAHASA PENULISAN ILMIAH.  Bahasa penulisan Ilmiah, sama halnya dengan yang terpakai dalam ilmu, mempunyai ragam yang bersifat.
KAJIAN SEMIOTIKA.
Pengantar Antropologi Ragawi
MAULFI SYAIFUL RIZAL FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
Kebudayaan Dari kata - Buddhayah (Buddhi) – “budi” atau akal
Pertemuan 5 EJAAN (Lanjutan).
Klasifikasi Sistem Lambang menurut Tadeuz Kowzan
Penelitian Kualitatif
Penerjemahan I Materi I.
BAHASA DAN KOMUNIKASI.
Dialektologi Diakronis dan Interdisiplin Dialektologi
FONOLOGI (KAPITA SELEKTA)
KELOMPOK 1 Andre Tika Diana Riko yozi.
ETIKA & ETIKET.
PENGERTIAN DAN OBYEK LINGUISTIK
Perkembangan Antropologi Oleh: Coleman dan Helen
Azaz-azaz dan Ruang Lingkup Antropologi Oleh : Koentjaraningrat
PERTEMUAN KETIGABELAS
Sistem Ekonomi.
Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan.
ANTROPOLOGI Minggu ke 3.
OBYEK DAN TUJUAN FILOLOGI
Pengantar Semiotika Satya Hermawan.
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU ILMU LAIN
TRADISI - TRADISI DALAM TEORI KOMUNIKASI
PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DAN RAGAM BAHASA
PERTEMUAN KETUJUH KEDUDUKAN FILOLOGI.
Bilingualisme dan Diglosia
PERTEMUAN KEEMPATBELAS
Ruang lingkup antropologi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
Materi Perkuliahan UNDA
Antropologi.
D. Hubungan antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi
ETNOGRAFI.
LANJUTAN FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU
C DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA FILOLOGI
PENGANTAR ILMU POLITIK pengampuh : bapak bangun santoso
Matakuliah Sosiolinguistik
ETNOGRAFI Disusun Oleh : Dicky ( NIM : )
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
KAJIAN SEMIOTIKA.
LOKAL BAHASA INDONESIA A
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
Emylia Fiskasari, S.Si., Apt. M.M.
HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka I Oleh Prof. Madya Dr
IDENTITAS NASIONAL Disusun oleh : TL.18.F3 Kelompok 2 1.LYAAYU NOVITA SARI ( ) 2.IRMA SURYANI ( ) 3.JOKO SETIAWAN ( ) 4.NURHASAN.
PENGERTIAN LINGUISTIK
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka I Oleh Prof. Madya Dr
Kuliah 1 Sejarah Perkembangan, Konsep dan Teori Analisis Bezaan
NOTA 3 BBM 5201 PEMBANGUNAN BAHASA MELAYU: PENDEKATAN STRUKTURAL
Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
KEGIATAN BELAJAR 1 HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK BAHASA
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI
KONSEP DASAR ETIKA
1. KETERANGAN BERDASARKAN ILMU BAHASA LINGUISTIK Bahasa melayu termasuk rumpun austronesia. Kata Malaya dan Melayu sering dikacaukan dengan kata “mlaya”
BBM 3106 TEORI LINGUISTIK Bersemuka I Oleh Prof. Madya Dr
Transcript presentasi:

DIALEKTOLOGI Batasan dialek Pembeda dialek Sumber penelitian dialek Ragam-ragam dialek Perkembangan dialek

Pengertian Dialektologi Ilmu tentang dialek Cabang linguistik yang secara sistematis menangani berbagai kajian berkenaan dengan distribusi dialek atau variasi bahasa dengan memperhatikan faktor geografi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Dialek (dari bahasa Yunani διάλεκτος, dialektos), adalah varian-varian sebuah bahasa yang sama. Varian-varian ini berbeda satu sama lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan satu sama lain. Biasanya pemerian dialek adalah berdasarkan geografi, namun bisa berdasarkan faktor lain, misalnya faktor sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

Ciri utama dialek adalah perbedaan dalam kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan (Meilet, 1967: 69) Masyarakat penggunanya tidak merasakan mempunyai bahasa yang berbeda meskipun terdapat perbedaan-perbedaan. Dialek adalah bagian dari logat, yakni dialek adalah gaya berbahasa, cara pengucapan, dan Maknanya sedikit berbeda dengan yang lainnya.

Ragam Dialek Idiolek, bersifat perorangan Dialek, merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu . Regiolek, bahasa yang dipakai di luar daerah pakainya Sosiolek, ragam bahasa yang dipakai oleh kelompok tertentu (bahasa gaul, prokem, alay, dll)

Pembeda Dialek Setiap ragam bahasa yang digunakan di suatu daerah memiliki perbedaan- perbedaan, antara lain pada tataran lafal, tata bahasa, dan tata makna.

Anasir-anasir kebahasaan yang dianalisis dalam dialek adalah: Perbedaan fonetik pada tataran fonologi contoh careme dengan cereme gudang dengan kudang jendela, gandela, janela (dalam bahasa Sunda)

2. Perbedaan Semantik, yaitu terciptanya kata-kata baru berdasarkan perubahan fonologi dan geseran bentuk. geseran bertalian dengan corak: pemberian pelambang/nama (signifiant) yang berbeda untuk linambang (signifie) yang sama di beberapa tempat yang berbeda. contoh balimbing dengan calingcing ‘belimbing’ geseran corak ini dikenal dengan sinonim

Perbedaan Onomasiologis yang menunjukkan nama yang berbeda berdasarkan konsep yang diberikan di beberapa tempat yang berbeda. contoh menghadiri kenduri dalam bahasa Sunda ditemukan berian ondangan dan kondangan didasarkan pada kehadiran di situ karena diundang, sedangkan nyambungan didasarkan pada tafsiran kehadiran di situ disebabkan keinginan menyumbang barang kepada yang punya kenduri.

4. Perbedaan Semasiologis merupakan kebalikan dari onomasiologis, yaitu pemberian nama yang sama untuk beberapa konsep yang berbeda. Contoh kata aceh mengandung makna nama suku bangsa, nama daerah, nama kebudayaan, nama sejenis rambutan.

5. Perbedaan Morfologis, yang dibatasi oleh adanya sistem tata bahasa yang bersangkutan frekuensi morfem-morfem yang berbeda. Contoh isuk dengan isukan ogo dengan ogoan

Sumber Penelitian Dialek Sumber Lisan , berupa adat istiadat, cerita rakyat, kepercayaan, dll. Sumber Tertulis, berupa naskah, kamus, dan atlas bahasa.

Perkembangan Dialektologi Dialektologi mulai benar-benar mendapat perhatian para ahli bahasa menjelang abad 19. Muncul sebagai upaya pelestarian bahasa- bahasa. Gustav Wenker pada 1876 mengirimkan daftar tanyaan kepada para guru di daerah Renia, Jerman. Jules Louis Gillieron pada 1880 membuat atlas bahasa dengan menggunakan pupuan lapangan melalui angket (Perancis). Kedua orang itu dianggap bapak ilmu geografi dialek

Masa Sebelum 1875 Sebelum 1875, tulisan mengenai dialek hampir selalu berkaitan dengan tulisan dalam bidang ilmu bahasa bandingan dan filologi. Negara dan politik juga turut mencampuri masalah kebahasaan. Sekitar tahun 1535, bahasa yang digunakan di daerah keraton dicanangkan sebagai ragam bahasa paling baik dibandingkan ragam lainnya.

Pada tahun 1584 dilakukan penerjemahan naskah Decameron ke dalam 12 dialek Italia dengan menggunakan pupuan sinurat oleh Gottfried Wilhelm Leibniz. Martin Sarmiento melakukan penelitian dengan menggunakan metode pupuan lapangan pada tahun 1730. Dari hasil pebelitiannya, beliau menganjurkan para pemuda perlu menguasai bahasa Latin dan menyusun sebuah kamus umum bahasa-bahasa Roman Mulai tahun 1751 para ahli botani menggunakan metode pupuan sinurat untuk mengenal nama- nama tanaman.

Pada tahun 1751, pendeta Jean-Baptise Gregoire di Perancis melakukan pupuan sinurat untuk mengetahui pandangan orang mengenai dialeknya. Pada abad ke-18 muncul gerakan kebangsaan Denmark untuk mendukung penelitian dialek. Pada 1806 kementerian Dalam Negeri Perancis melakukan pupuan sinurat untuk mengetahui batas-batas bahasa yang memisahkan bahasa Perancis dari bahasa lainnya

Pada tahun 1814 Baron Claude Francois Etiene Dupin membuat peta bahasa Perancis dan Dessier Monnier membuat peta fonetik. Pada 1853 Bernandino Biondelli melakukan penelitian dengan menggunkan pupuan sinurat dan lapangan.

Masa Sesudah 1875 1. Aliran Jerman Gustav Wenker mengirimkan daftar tanyaan kepada guru di Renia dengan menggunakan pupuan sinurat . Karl Haag mengecam penelitian Wenker. Dia berpendapat pupuan lapangan jauh lebih bernilai . Pada 1920 didirikan pusat sebuah atlas dan kegiatan penelitian dialek Jerman di Marburg.

Tahun 1926, Wrede menerbitkan buku pertama atlas bahasa Jerman Tahun 1939 Walther Mitzka melakukan penelitian dengan menggunakan metode pupuan sinurat dengan diarahkan pada pendokumentasian kata-kata yang masih digunakan di dalam bahasa Jerman.

2. Aliran Perancis Pada tahun 1880 Jules Louis Gillieron melakukan penelitian lapangan di Vionnaz Swis Pada tahun 1887 pendeta P.J. Rousselot menunjukkan sebuah metode ilmiah dalam mempelajari dialek. Ia mengungkapkan syarat penelitian, yaitu kemampuan peneliti, cara memberikan keterangan, masalah yang diteliti,dan pembahan.

Tahun 1888, Gaston Paris menganjurkan melakukan penelitian mengenai nama-nama tempat di Perancis, dialek, dan pembuatan atlas fonetik untuk seluruh Perancis. Pada 1897 Edmont membuat Atlas Linguistique de France (ALF). Mulai tahun 1939 dengan prakarsa Albert Dauzat perkembangan geografi dialek di Perancis mulai terarah