PERTEMUAN KEDUA HISTORIOGRAFI TRADISIONAL INDONESIA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERIODESASI SASTRA INDONESIA
Advertisements

PENINGGALAN – PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK ISLAM
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
FILOLOGI Ruhaliah JPBD FPBS UPI.
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH
SEJARAH PENDIDIKAN INDONESIA
Standar Kompetensi: Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan Kompetensi Dasar: Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.
HIKAYAT.
BAB I CARA BERPIKIR KRONOLOGIS DAN SINKRONIK DALAM MEMPELAJARI SEJARAH
HIKAYAT.
PERTEMUAN KESEPULUH PERKEMBANGAN HISTORIOGRAFI ASIA TENGGARA.
HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Matakuliah Filologi I Dra. Sri Harti Widyastuti, M.Hum.
KELAS X Semester 1 / Ganjil
Kerajaan-Kerajaan Hindu - Buddha di indonesia
PEMBUATAN APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TENTANG Joko Purnomo,
7.1 Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat (4jp)
Kelas XI IPA/IPS Semester Ganjil
INTERAKSI TRADISI BUDAYA LOKAL, HINDU, BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
BAB V PENINGGALAN SEJARAH
SEJARAH INDONESIA.
PERIODISASI SASTRA MENURUT NURSINAH SUPARDO
KERAJAAN MAJAPAHIT Disusun Oleh : 1. Bagus H.P (11)
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU
FILOLOGI SEBAGAI ILMU BANTU ILMU LAIN
PERTEMUAN KELIMABELAS
TEORI SASTRA KRITIK SASTRA SEJARAH SASTRA
Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Sejarah
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA REGINA PACIS SURAKARTA
PRINSIP-PRINSIP DASAR ILMU SEJARAH
Kitab Ayub.
MATA PELAJARAN : SEJARAH KELAS X (SEPULUH)
MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS
C DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH.
BAB III TRADISI MASA PRA-AKSARA DAN AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
TRADISI SEJARAH DALAM MASYARAKAT INDONESIA mgmp sejarah smg
Kebudayaan Jawa Pra Islam Pada Masa Budha
Pertemuan IV TUJUAN PEMBELAJARAN:
HISTORIOGRAFI.
Historiografi Keas X Semester 1.
KERAJAAN KEDIRI Kelanjutan dari kerajaan Medang
Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar : Indikator :
Proses Masuknya Pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia.
STANDAR ISI KURIKULUM 2006 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN SEJARAH SMA KELAS X SK : Memahami Prinsip Dasar Ilmu Sejarah KD : 1.1.
IVON TRIANI XII IPA 2.
PERIODESASI SENI RUPA INDONESIA
APRESIASI PROSA FIKSI ANAK
SK 1. MEMAHAMI PRINSIP DASAR ILMU SEJARAH
TOKOH-TOKOH SEJARAH PADA MASA HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
PENINGGALAN SEJARAH MASA ISLAM
KEDUDUKAN FILOLOGI ANTARA ILMU-ILMU LAIN
HISTORIOGRAFI Oleh : I Wayan Sumendra.
PERTEMUAN KEDUA. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI ZAMAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA A. ZAMAN PRA SEJARAH. B. MASA AWAL MASUKNYA HINDU BUDHA. C. PENDIDIKAN MASA.
BBM 3104 Kuliah 1 (M1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
PERKEMBANGAN NEGARA TRADISIONAL BERLATAR BELAKANG HINDU-BUDHA
Pengaruh Islam dalam karya Melayu Klasik
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
Pengaruh Islam dalam karya Melayu Klasik
Nota Pertemuan Bersemuka Pertama BBM 5201 Pembangunan Bahasa Melayu
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
BBM 3104 Kuliah 1 (Minggu 1) Pengertian bahasa Melayu Klasik
AN / FISIP / UNS / SOLO BAHAN 2 DASAR-DASAR LOGIKA
SASTRA MELAYU KLASIK SEBAGAI CATATAN SEJARAH
KONSEP WAKTU, MANUSIA DAN RUANG. SEJARAH RUANG TEMPAT PERISTIWA LOKASI KATEGORISASI SEJARAH MANUSIASUBJEK WAKTU TANGGAL KEJADIAN BERKELANJUTANPERKEMBANGANPENGULANGANPERUBAHAN.
DASAR-DASAR ILMU SEJARAH OLEH DANAR WIDIYANTA, M.HUM. PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH, FISE, UNY.
BAB 1. KONSEP DASAR SEJARAH Neneng Sunengsih, SE.,MM.
Transcript presentasi:

PERTEMUAN KEDUA HISTORIOGRAFI TRADISIONAL INDONESIA

A. PENGANTAR ASAL KATA : SYAJARATUN (BHS ARAB) ARTINYA POHON KAYU, MENGANDUNG MAKNA PERTUMBUHAN ATAU SILSILAH. POHON MENGAMBARKAN SUATU PERCABANGAN GENEOLOGIS DARI SUATU KELOMPOK KELUARGA TERTENTU, YANG KALAU DIBUAT BAGANNYA MENYERUPAI BENTUK POHON YANG KE ATAS PENUH CABANG DAN RANTING DAN KE BAWAH AKAR YANG BESAR MAUPUN YANG KECIL. DARI KATA SYAJARATUN BERKEMBANG MENJADI SYAJARAH (BHS MELAYU) AKHIRNYA MENJADI SEJARAH (BHS INDONESIA).

ISTILAH ARAB YANG BERMAKNA HAMPIR SAMA : SILSILAH : KELUARGA/NENEK MOYANG. RIWAYAT/HIKAYAT : CERITA DARI KEHIDUPAN. KISAH : KEJADIAN YANG BENAR TERJADI PADA MASA LAMPAU. TARIKH: TRADISI SEJARAH ISLAM (KRONOLOGI).

DALAM HISTORIOGRAFI (PENULISAN SEJARAH) TRADISIONAL DI NUSANTARA ADA BEBERAPA ISTILAH UNTUK MENGAMBARKAN ASAL-USUL : BABAD (JAWA) ARTINYA MEMANGKAS HASILNYA TERANG, MENERANGKAN SUATU KEADAAN. MENURUT PIGEAUD ARTINYA CERITA SEJARAH. TAMBO( MINANGKABAU). TUTUI TETEEK (BAHASA ROTI). PUSTAKA, CERITERA, DSB.

B. KEDUDUKAN PUJANGGA SEBAGAI PENULIS PERISTIWA MASA LAMPAU DALAM PERSPEKTIFNYA. PUJANGGA DARI BHS SANSEKERTA BUJANGGA BERARTI ULAR ATAU PENGIKUT SANG RAJA. KBBI, ARTINYA PENDETA, PERTAPA, ORANG CERDIK PANDAI, SIFAT-SIFAT PUJANGGA, PENGARANG.

SYARAT PUJANGGA MENURUT RANGGAWARSITO NAWUNGKRIDO : WASKITHO, MENGETAHUI RAHASIA SEGALA SESUATU DENGAN KETAJAMAN PANDANGAN BATHINNYA. SAMBEGAN : KUAT INGATAN.

SYARAT PUJANGGA 1. Golongan wirya, yakni orang berderajat. 2. Golongan agama, yakni ulama. 3. Golongan pertapa, yakni pandhita. 4. Golongan sujana, yakni orang yang baik. 5. Golongan aguna, yakni orang pandai. 6. Golongan prawira, yakni golongan prajurit. 7. Golongan supunya, yakni orang yang kaya. 8. Golongan supatya, yakni golongan petani.

DELAPAN KEMAMPUAN 1. Ngawiryo atau orang luhur dan memiliki derajat (Tumenggung) 2. Ngagama atau ulama yang menguasai kitab agama 3. Ngatapa atau petapa atau pendeta yang ahli bertapa (Panglima) 4. Sujana atau orang memiliki kelebihan 5. Ngaguna atau orang yang memiliki ilmu dan kepandaian (balian/pabari) 6. Prawira atau prajurit yang tersohor 7. Supunya atau orang kaya yang berharta (tumenggung) 8. Supatya atau petani yang tekun.

TUGAS PUJANGGA 1. Ingkang anyerat atau orang yang menuliskan naskah 2. Ingkang anganggit atau yang mengarang) naskah 3. Ingkang angiket atau yang mengumpulkan 4. Ingkang akarya sastra atau yang mengerjakan teks 5. Ingkang anedhak atau yang menyalin

PENGARUH HINDU-BUDHA BEBERAPA KARYA INTELEKTUAL : ARJUNA WIWAHA KARYA MPU KANWA (KEDIRI, 1019), BHARATAYUDHA KARYA MPU SEDAH (KEDIRI, 1157), HARIWANGSA KARYA MPU PANULUH (KEDIRI, 1125), GATOTKACA SRAYA KARYA MPU PANULUH, SMARADAHANA KARYA MPU DHARMAJA (KEDIRI, 1125), NEGARA KERTAGAMA KARYA MPU PRAPANCA (MAJAPAHIT 1331-1389), ARJUNAWIJAYA, SUTASOMA, KARYA MPU TANTULAR, DAN PARARATON.

PENGARUH ISLAM ADA BEBERAPA TULISAN : BABAD, KRONIK PANJANG DALAM BENTUK SAJAK. MIS. BABAD TANAH JAWI, BABAD DIPONEGORO, SEJARAH BANTEN. JAWA KUNO, MENAK DALAM BENTUK PROSA, SULUK DALAM BENTUK LAGU. BENTUK SASTRA LAIN, SERAT, SADURAN KARYA HIKAYAT, SASTRA MELAYU DAN BENTUKNYA SYAIR DAN PANTUN.

CIRI-CIRI HISTORIOGRAFI TRADISIONAL. HERARKHIS, RELIGIO, MAGIS. KUAT DALAM GENEOLOGI, LEMAH DALAM KRONOLOGIS DAN DETIL DALAM BIOGRAFIS. TEKANAN PADA GAYA BERCERITA, ANEKDOT DAN SEJARAH UNTUK PENGAJARAN AGAMA. LEBIH PADA KINGSHIP (RAJA SENTRIS), SEKITAR KEHIDUPAN ISTANA (ISTANA SENTRIS) MENGESAMPINGKAN SEBAB AKIBAT.

KEDUDUKAN DALAM PENULISAN SEJARAH DAPATKAH DIGUNAKAN UNTUK SUMBER SEJARAH? YA ? TIDAK ? BISA YA, BISA TIDAK ?