Advanced Encryption Standard (AES)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Assalamu’alaikum Wr. Wb..
Advertisements

ALGORITMA SIMETRIS vs ASIMETRIS
KULIAH VI KRIPTOGRAFI Aswin Suharsono KOM Keamanan Jaringan
1 Asep Budiman K., MT Pendahulan  Sebelum komputer ada, kriptografi dilakukan dengan algoritma berbasis karakter.  Algoritma yang digunakan.
Algoritma Kriptografi Modern
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)
Advanced Encryption Standard (AES)
Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
Digital Signature Algorithm
Keamanan Komputer Kriptografi.
Algoritma Kriptografi Klasik
ENKRIPSI DATA.
Sumber : Rinaldi Munir, ITB
KEAMANAN KOMPUTER ADITYO NUGROHO,ST
Data Encryption Standard (DES)
DEA (Data Encryption Algorithm)
Pengenalan Kriptografi (Week 1)
KRIPTOGRAFI Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari
KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK (public-key cryptography)
Advanced Encryption Standard (AES)
ABSTRAK for further detail, please visit
Advanced Encryption Standard (AES)
KRIPTOGRAFI.
Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-
Tipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 3)
Bahan Kuliah IF3058 Kriptografi
Algoritma Kriptografi Modern
Sumber : Rinaldi Munir, ITB
Algoritma Kriptografi Modern
Algoritma Kriptografi Klasik. Pendahuluan 1. Cipher Substitusi.
Data Encryption Standard (DES)
Algoritma dan Struktur Data Lanjut
RSA (Rivest—Shamir—Adleman)
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)
Block Cipher Kriptografi.
Perkembangan Riset dalam Bidang Kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES)
Algoritma Kriptografi Modern
DES (Data Encryption Standard)
Data Encryption Standard (DES)
DEA (Data Encryption Algorithm)
Kriptografi dan Steganography
(Data Encryption Standard)
Kriptografi – Pertemuan 1 Pengenalan Kriptografi
Kriptografi Kunci-Publik
DEA (Data Encryption Algorithm)
Data Encryption Standard (DES)
Advanced Encryption Standard (AES)
Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi
KRIPTOGRAFI.
Algoritma Kriptografi Modern
Advanced Encryption Standard (AES)
Kriptografi (Simetry Key) Materi 6
ALGORITMA CRYPTOGRAPHY MODERN
Kustanto Sumber : Rinaldi Munir, ITB
Kriptografi (Simetry Key) Materi 6
Algoritma Kriptografi Modern
ADVANCE ENCRYPTION STANDARD (AES)
Algoritma Kriptografi Klasik. Pendahuluan Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer Termasuk.
Pengenalan Kriptografi Modern
Advanced Encryption Standard
Algoritma Kriptografi Klasik
Algoritma Kriptografi Modern (Bagian 2)
Kriptografi Modern (1) Levy Olivia Nur, MT.
Kriptografi Levy Olivia Nur, MT.
Algoritma Kriptografi Modern
Pengenalan Kriptografi (Week 1)
KRIPTOGRAFI Leni novianti, m.kom.
Algoritma Kriptografi Klasik. Pendahuluan Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer Termasuk.
This presentation uses a free template provided by FPPT.com Studi Algoritma Enkripsi AES, DES dan RSA untuk Keamanan.
Transcript presentasi:

Advanced Encryption Standard (AES) Sumber: Rinaldi Munir, ITB

Latar Belakang DES dianggap sudah tidak aman. Perlu diusulkan standard algoritma baru sebagai pengganti DES. National Institute of Standards and Technology (NIST) mengusulkan kepada Pemerintah Federal AS untuk sebuah standard kriptografi kriptografi yang baru. NIST mengadakan lomba membuat standard algoritma kriptografi yang baru. Standard tersebut kelak diberi nama Advanced Encryption Standard (AES).

Persyaratan algoritma baru: 1. Termasuk ke dalam kelompok algoritma kriptografi simetri berbasis cipher blok. 2. Seluruh rancangan algoritma harus publik (tidak dirahasiakan) 3. Panjang kunci fleksibel: 128, 192, dan 256 bit. 4. Ukuran blok yang dienkripsi adalah 128 5. Algoritma dapat diimplementasikan baik sebagai software maupun hardware.

Lima finalis lomba: Rijndael (dari Vincent Rijmen dan Joan Daemen – Belgia, 86 suara) Serpent (dari Ross Anderson, Eli Biham, dan Lars Knudsen – Inggris, Israel, dan Norwegia, 59 suara). Twofish (dari tim yang diketuai oleh Bruce Schneier – USA, 31 suara) RC6 (dari Laboratorium RSA – USA, 23 suara) MARS (dari IBM, 13 suara)

Pada bulan Oktober 2000, NIST mengumumkan untuk memilih Rijndael (dibaca: Rhine-doll) Pada bulan November 2001, Rijndael ditetapkan sebagai AES Diharapkan Rijndael menjadi standard kriptografi yang dominan paling sedikit selama 10 tahun.

Spesifikasi Algoritma Rijndael Rijndael mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256 bit dengan step 32 bit. Panjang kunci dan ukuran blok dapat dipilih secara independen.  Setiap blok dienkripsi dalam sejumlah putaran tertentu, sebagaimana halnya pada DES.  Karena AES menetapkan panjang kunci adalah 128, 192, dan 256, maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES-256.

Secara de-fakto, hanya ada dua varian AES, yaitu AES-128 dan AES-256, karena akan sangat jarang pengguna menggunakan kunci yang panjangnya 192 bit.

Dengan panjang kunci 128-bit, maka terdapat sebanyak   2128 = 3,4  1038 kemungkinan kunci.   Jika komputer tercepat dapat mencoba 1 juta kunci setiap detik, maka akan dibutuhkan waktu 5,4  1024 tahun untuk mencoba seluruh kunci. Jika tercepat yang dapat mencoba 1 juta kunci setiap milidetik, maka dibutuhkan waktu 5,4  1018 tahun untuk mencoba seluruh kunci.

Algoritma Rijndael Tidak seperti DES yang berorientasi bit, Rijndael beroperasi dalam orientasi byte. Setiap putaran mengunakan kunci internal yang berbeda (disebut round key). Enciphering melibatkan operasi substitusi dan permutasi.

Algoritma Rijndael mempunyai 3 parameter: 1.    plaintext : array berukuran 16-byte, yang berisi data masukan. 2.   ciphertext : array berukuran 16-byte, yang berisi hasil enkripsi. 3.    key : array berukuran 16-byte, yang berisi kunci ciphering (disebut juga cipher key). Dengan 16 byte, maka blok data dan kunci yang berukuran 128-bit dapat disimpan di dalam array 16 elemen (16  8 = 128).

Blok plainteks disimpan di dalam matrix of byte yang bernama state dan berukuran NROWS  NCOLS. Untuk blok data 128-bit, ukuran state 4  4.

Pada awal enkripsi, 16-byte data masukan, in0, in1, …, in15 disalin ke dalam array state Operasi enkripsi/dekripsi dilakukan thd array S  output array out

Contoh: (elemen state dan kunci dalam notasi HEX)

Transformasi SubBytes() SubBytes() memetakan setiap byte dari array state dengan menggunakan S-box.

Transformasi ShiftRows() Transformasi ShiftRows() melakukan pergeseran secara wrapping pada 3 baris terakhir dari array state. Jumlah pergeseran bergantung pada nilai baris (r). Baris r = 1 digeser sejauh 1 byte, baris r = 2 digeser sejauh 2 byte, dan baris r = 3 digeser sejauh 3 byte. Baris r = 0 tidak digeser.

Transformasi MixColumns() Transformasi MixColumns() mengalikan setiap kolom dari array state dengan polinom a(x) mod (x4 + 1). Setiap kolom diperlakukan sebagai polinom 4-suku pada GF(28). a(x) yang ditetapkan adalah:   a(x) = {03}x3 + {01}x2 + {01}x + {02}

Transformasi AddRoundKey() Transformasi ini melakukan operasi XOR terhadap sebuah round key dengan array state, dan hasilnya disimpan di array state.