REFLEKSI PELAYANAN SEMESTER LALU
Tanggal 4-6 Juli 2009, di tempat ini, merupakan momen dimana 15 orang dibekali dengan berbagai materi untuk menjadi pelayan Tuhan sebagai BP PMK MIPA periode 2009-2010.
Berbagai usaha yang dilakukan untuk mensukseskan kegiatan ini melalui PANITIA REGENERASI BP PMK MIPA PERIODE 2009/2010 cukup menyita perhatian, pengorbanan baik waktu maupun materi, doa, bahkan curahan air mata.
Mereka telah berusaha secara maksimal di tengah-tengah kesibukan studi dan pekerjaan, agar BP PMK periode ini memiliki komitmen, motivasi yang benar, dan semangat yang tinggi dalam pelayanan, dan memandang pelayan sangat penting.
Semua usaha dan kerja keras ini mengantar 15 anak-anak terpilih mengikrarkan janji untuk melayaniNya, di periode 2009-2010 melalui alunan lagu ”Ya Yesusus Kuberjanji Setia PadaMu” dalam keadaan bertekuk lutut.
Inilah suasana pengikraran janji.
Seiring dengan perjalanan waktu, BP yang baru mulai bekerja, diawali dengan pleno program kerja, yang mebutuhkan kesabaran karena memerlukan waktu yang banyak dan melelahkan. Entah menyenangkan atau membosankan bagi Fredy,Icha, Ariel,Yen dan Vera, tapi yang pasti bahwa itu adalah hal baru bagi mereka yang harus dilalui.
Berbagai program kerja diluncurkan untuk mencapai visi “Menghasilkan Alumni Kristen Mipa yang berakar, bertumbuh dan berbuah di dalam Kristus”. Kurang lebih 14 juta Rupiah dikeluarkan untuk membiayai program-program kerja ini. Sungguh sangat mahal !!!!!
Namun kebutuhan keuangan ini sepertinya tidak menjadi masalah besar, bahkan BP masih sempat bersantai dengan hal ini, karena dukungan dan kepedulian alumni terhadap pelayanan sebagai donatur yang semakin meningkat secara kuantiataif.
Hal ini terbukti bahwa Tuhan tidak hanya mempercayakan pelayanan ini kemudian pergi dan melihat dari jauh, namun Ia terjun langsung untuk bekerja. Tetapi di sisi lain, hal ini merupakan suatu tantangan iman, dimana BP mulai merasa seolah-olah tanpa Tuhanpun semua bisa jadi.
Dalam situasi ini Tuahan mengizinkan berbagai hal yang tidak diinginkan, untuk dialami oleh kerja BP. Perebutan tempat ibadah dengan pihak lain menjadi masalah besar dan hampir setiap minggu terjadi. Beradu argument, marah, bahkan melakukan berbagai lobi untuk mendapatkan tempat ibadah, dan pada akhirnya menjadi pokok doa bersama yang disebarkan oleh CC PMK. Tetapi pada akhirnya semua berjalan lancar. Rupanya Tuhan menginginkan kebergantungan hanya padaNYA.
Dalam Rapat Kerja BP&TPPM PMK sekota Kupang tanggal 5-7 September 2009, PMK MIPA menargetkan terbentuknya 13 KTB (bebahan PD) dalam periode pelayanan ini.
Target ini merupakan target tertinggi di antara PMK-PMK lain.
PMK MIPA juga tercatat sebagai pemilik AKTB terbanyak (hingga saat ini ±130 orang) dari PMK-PMK lain di kota Kupang, dan atas dasar itulah maka jumlah peserta Kem Nasional Mahasiswa dari PMK MIPA juga paling banyak.
PMK MIPA dikenal sebagai PMK fenomenal yang penuh kreativitas. Buku Kerja Pengurus yang diterbitkan menjadi contoh bagi beberapa PMK yang lain….
Apakah sudah maksimal?????? dan berhenti sampai di sini????? Atau dengan melihat ini kita justru menjadi angkuh????
Hal-hal di atas hanyalah sisi kuantitasnya saja Hal-hal di atas hanyalah sisi kuantitasnya saja...bagaimana dengan kualitas pelayanan PMK MIPA?
Tercatat setiap bulan hanya satu atau dua KTB yang berkondisi Sehat Tercatat setiap bulan hanya satu atau dua KTB yang berkondisi Sehat. Rata-rata kualitas KTB PMK MIPA berada pada kondisi tidak sehat setiap bulan.
Grafik Kualitas KTB PMK MIPA 20009 (sumber: seksi KTB PMK MIPA)
Bahkan bulan September yang lalu merupakan bulan yang mana tidak lebih dari 5 KTB yang mengumpulkan angket KTBnya.
Ini menyebabkan seksi KTB tidak hadir dalam evaluasi KTB PMK sekota, dengan alasan pemberitahuan yang terlambat dll.
Salah siapa??? seksi KTB?? BP ??? Pendamping??? Atau PKTB????
Mengapa begitu sulit memperoleh angket evaluasi dari PKTB??? Apakah kita hanya berada pada kondisi tidak sehat??? Mungkinkah kita sampai pada kondisi sehat??? mulailah dari KTB BP sendiri
Ditengah-tengah kondisi ini, BP dilanda ketidak sehatian, kesibukan studi, KKN, kejenuhan, menyebabkan masing-masing BP seolah-olah berjalan sendiri, program kerja hanya sebagai rutinitas yang asal jalan. Program kerja seksi seolah-olah merupakan tanggungjawab koordinator seksi.
BP INTI Kostan Herry Dyckir
Berapa besar pengorbananmu mengkoordinir semua BP dan merangkul mereka?
Seksi KTB Sherly Meky Umbu Vera
Sudah sejauh mana anda mengkoordinir KTB2 yang ada? Berapa kali engkau mendoakan KTB yang ada di PMK ini?
Seksi Acara Ade Ata Yen Ariel
Seberapa besar pengorbananmu membuat peserta ibadah menikmati persekutuan yang indah dengan Tuhan?
Seksi Doa Melan Henny Icha Fredy
Sedalam apakah lututmu tertanam mendoakan pelayanan ini? Adakah efek doamu bagi pelayanan?
Seberapa jauh kepedulianmu terhadap tanggungjawab pelayanan ini? Berapa besar pengorbanan yang engkau berikan untuk Dia yang mati bagimu?
Jangan takut kehilangan masa depan, sehingga tidak memberikan waktu yang cukup untuk melayani Dia yang merancang masa depan bagimu.
Semakin kita tidak punya waktu untuk Tuhan, maka kitapun semakin tidak punya waktu untuk diri sendiri (David Tambaru).
Akankah kita tetap setia sampai akhir????