Masa Pre-Natal (Sebelum Lahir) dan Kelahiran Masa ini sebut masa konsepsi, sebab peristiwa paling awal dalam keseluruhan perkembangan individu dimulai sejak adanya pertemuan antara sel benih (sperma) dari ayah dengan sel telur dari ibu (ovum). Kondisi kedua sel itu menentukan proses yang terjadi berikutnya, mulai pembuahan sampai lahir, bahkan akan terus berpengaruh sampai perkembangan terakhir (sampai mati).
Bila ingin anak cerdas, upaya harus dimulai sejak dini bahkan sejak bayi dalam kandungan ibu, karena salah satu faktor pentingnya adalah: Nutrisi. Antara nutrisi dan kecerdasan, sampai saat ini terus diteliti terutama mengenai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Sementara peran asam lemak arachidonic acid (ARA) dan docosahexaenoic acid (DHA) dijumpai tinggi pada sel otak dan retina mata bayi.
Setelah DHA dan ARA, studi mutakhir tentang ASI menunjukan ternyata ada suatu substan dalam kandungan ASI yang diduga sangat penting peranannya pada proses pembelajaran dan pembentukan memori bayi. Yakni Sialic acid (SA), yaitu N-acetylneuraminic acid sering disingkat dengan NANA. Secara alami SA banyak terdapat pada karbohidrat ASI.
Memori berhubungan dengan proses belajar, karena untuk mengingat sesuatu, harus ''belajar'' lebih dahulu. Sekuensnya adalah: intelligence -@ knowledge -@ learning -@ memory. Ada 2 jenis memori, yakni memori jangka pendek berupa proses mengingat kejadian baru yang tidak dianggap penting. Dan memori jangka panjang, yaitu proses mengingat informasi yang dianggap penting untuk disimpan. Bagian otak yang menyimpan memori adalah lobus temporalis yang memiliki dua bagian. Disebut hemisfer kanan dan kiri. Hemisfer kiri menyimpan memori verbal dan hemisfer kanan menyimpan memori visual.
Tahapan yang terjadi di dalam kandungan adalah : 1. Periode pembuahan, sperma dan ovum merupakan sel yang sangat lembut, pembentukan organisme kehidupan dimulai dari proses pembuahan itu, sebagai sel baru yang merupakan pasangan chromosom. Masing-masing orang tua menyumbang 50 %, selanjutnya disebut mitosis atau devisi sel.
2. Periode ovum (Zygote), setelah 28 hari pembuahan berupa gumpalan yang masih abstrak. Zygote ditaruh di dinding uterin, proses berikutnya adalah utero (dalam uterus).
3. Periode embryo, setelah peletakan zygote di dalam kandungan, perkembangan terjadi dengan cepat. Embryo memiliki bentuk yang agak jelas, sudah tampak bakalan bagian-bagian tubuh dan anggota tubuh tertentu. Calon bayi ini dilindungi bungkus amniotic, sebuah cairan yang melindungi embrio dari benturan. Pada periode ini juga dibentuk Umbilical Cord yang disebut Placenta, yaitu sebuah organ yang menghubungkan embrio dengan dinding uterin.
4. Periode fetus, merupakan periode terakhir masa kandungan, berlangsung sekitar 2 bulan terakhhir menjelang kelahiran. Ia sudah memiliki bentuk sebagai bakal manusia, lengkap dengan semua bagian-bagiannya dalam bentuk yang relatif kecil.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Prenatal 1. Faktor nutrisi ibu, kondisi nutrisi ibu hamil sangat berpengaruh terhadap bayi di dalam kandungan dan bahkan berpengaruh pada masa-masa setelah kelahiran. Misalnya keguguran, lahir premature, kelahiran mati, kesulitan yang panjang, kematian pada usia bayi, anemia dan toxemia.
2. Mengkonsumsi tembakau dan alkohol, ibu hamil yang merokok dan/atau minum alkohol sangat merugikan kandungannya bahkan sampai masa-masa setelah kelahiran. Seperti lahir premature, keguguran, berat bayi kurang, cacat anggota badan, kerusakan mental, problem perilaku, dll.
3. Penggunaan obat, penggunaan obat secara salah dapat berakibat pada kandungan akan mengalami kerusakan anggota badan, keguguran, kesulitan proses kelahiran, kerusakan mental, dll
4. Penyakit ibu, penyakit yang diderita oleh ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kandungan dan bayi yang dilahirkannya, bahkan dapat menyebabkan keguguran, kematian, kesulitan kelahiran, dsb.
5. Kondisi emosi ibu, dapat menyebabkan gangguan kandungan, perilaku, gangguan emosi bayi, kesulitan kelahiran, dsb 6. Usia ibu, usia terlalu muda atau terlalu tua dapat menimbulkan resiko yang cukup besar terhadap kesehatan dan keselamatan kandungan dan bayi yang dilahirkan-nya.
7. Bahaya lingkungan, seperti radiasi, bahan kimia, pollutant, termasuk sinar “X” dan bahaya lain dari dunia industri. Kerusakan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kandungan dan perkembangannya; bahkan jika kerusakan bersifat genetika, dapat turun temurun.
TERATOLOGY Teratogen berasal dari kata tera (bahasa Greek) yang berarti monster yang menyebabkan kelainan pada kelahiran. Teratologi adalah suatu bidang yang mempelajari/meneliti sebab-sebab dari kelainan-kelainan kelahiran. Sensitivitas janin terhadap teratogen sekitar usia 3 minggu setelah proses konsepsi.
Beberapa Faktor Yang Dapat Menjadi Penyebab Kelainan Kelahiran : Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) termasuk virus teratogen, dan sampai kini belum ditemukan pembasminya. Menurut Santrock, penularan aids pada keturunan dapat melalui 3 cara, yaitu : Selama kehamilan, melalui placenta, Pada proses kelahiran, melalui kontak dengan darah/cairan ibu, Setelah kelahiran melalui menyusu ibu.
Bayi yang dilahirkan ibu terinfeksi virus HIV dapat : Terinfeksi dan symptomatic, Terinfeksi tapi tidak symptomatic, Tidak terinfeksi sama sekali.